Kelompok 13
Olyander Lea (C24150088)
Asisten: Yeyen Laorenza (C34140010)
Abstrak
Struktur komunitas merupakan suatu konsep yang mempelajari sususan atau komposisi
spesies dan kelimpahannya dalam suatu komunitas. Struktur komunitas berkaitan erat dengan
habitat serta parameter kimia dan fisikanya, maka dari itu struktur komunitas plankton, perifiton,
dan benthos yang ditemukan di perairan menggenang, mengalir, dan estuari berbeda. Struktur
komunitas diamati dengan menghitung indeks nilai keanekargaman, keseragaman, dan
dominansinya. Di perairan menggenang struktur komunitas perifiton lebih rendah dari pada
komunitas plankton, sedangkan untuk perairan mengalir struktur komunitas perifiton lebih besar
kecuali di perairan mengalir yang keruh. Data yang diperoleh dari analisis data menunjukkan
bahwa rata-rata nilai indeks keanekaragaman dari organisme plankton, perifiton, dan benthos di
perairan menggenang, mengalir, dan estuari menunjukkan angka yang cenderung tinggi. Rata-rata
nilai indeks keseragaman dari masing-masing organisme di setiap perairan cenderung mendekati 1
atau lebih dari 1 sehingga tingkat keseragamannya tinggi dan dominansinya cenderung rendah.
Abstract
Comunnity structure is a concept or species composition and the abundance of the community.
Community structure is closely related to eviroment and its physical and chemicals parameters.
Therefore, the community structure of plankton, peryphyton and benthos which found in stagnant
watesr, flow waters, and estuary ecology is different. Community structure observed by
calculatingindex of diversity, index of uniformity,and index of dominance. Community structure of
peryphyton in stagnant waters is lower than plankton community, meanwhile in flowing waters the
community of plankton is higher except in murky flowing waters. Data obtained from analysis data
shows the average index of diversity value of plankton, peryphyton, and benthos tend to be high.
The average data of index value uniformity of each organism is any waters tend to approach 1 or
more than 1, therefore the dominance of every organism tend to be low.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ekosistem suatu perairan dibedakan menjadi tiga, yaitu perairan
menggenang, perairan mengalir, dan estuari (Prabowo 2010). Masing-masing dari
perairan memiliki karakteristik yang berbeda. Ekosistem air tawar dibedakan
menjadi dua yaitu perairan menggenang dan perairan mengalir. Perairan mengalir
(lentik) adalah suatu perairan yang dicirikan air yang mengenang atau tidak ada
aliran air, sedangkan perairan mengalir (lotik) adalah suatu perairan yang
dicirikan oleh adanya aliran air yang cukup kuat (Rachmawati 2012). Estuari
menurut Azis (2012) berhubungan bebas dengan laut sehingga air laut yang
bersalinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar yang bersalinitas rendah.
Kombinasi pengaruh air laut dan air tawar tersebut akan menghasilkan suatu
komunitas yang khas dengan kondisi lingkungan yang bervariasi. Semua
perbedaan karakteristik masing-masing perairan mempengaruhi bentuk serta
kehidupan komunitas tumbuhan dan hewan yang menghuninya (Rachmawati
2012).
Komunitas menurut Utami (2014) merupakan kumpulan populasi yang
hidup di suatu lingkungan tertentu, saling berinteraksi dan bersama – sama
membentuk tingkat trofiknya. Interaksi dalam komunitas menurut Utami (2014)
membentuk organisasi yang menghasilkan pola-pola atau struktur komunitas.
Struktur komunitas merupakan suatu konsep yang mempelajari sususan atau
komposisi spesies dan kelimpahannya dalam suatu komunitas (Duwiri 2010).
Struktur komunitas di suatu perairan menurut Utami (2014) dapat ditentukan oleh
kondisi lingkungan dan ketersedian makanan. Struktur komunitas dapat dipelajari
berdasarkankomposisi, ukuran, dan keragaman spesies (Masitho 2012). Struktur
komunitas berkaitan erat dengan habitat, maka dari itu struktur komunitas
plankton, perifiton, dan benthos yang ditemukan di perairan menggenang,
mengalir, dan estuari berbeda. Jumlah perifiton di perairan menggenang menurut
Arman (2007) lebih rendah dari fitoplankton, sedangkan untuk perairan mengalir
peranan prifiton lebih besar kecuali diperairan yang keruh.
TUJUAN
Praktikum struktur komunitas bertujuan untuk menganalisis struktur
komunitas pada ekosistem perairan menggenang, ekosistem perairan menalir, dan
ekosistem estuari.
METODOLOGI
PENGUMPULAN DATA
Data yang digunakan pada praktikum struktur komunitas perairan
menggenang merupakan data gabungan antara MSP dan THP yang dilakuka di
Situ Gede, Bogor Jawa Barat. Data yang digunakan pada praktikum struktur
komunitas perairan mengalir merupakan data primer yang diambil di Sungai
Ciapus, Bogor, Jawa Barat. Data yang digunakan untuk struktur komunitas estuari
merupakan data primer yang diambil di Blanakan, Subang, Jawa Barat.
ANALISIS DATA
Data yang dihitung dan ditabulasikan merupakan data keseragaman,
indeks keragaman, indeks keanekaragaman, dan indeks dominansi. Data struktur
komunitas perairan menggenang inlet, midlet, dan outlet merupakan data
gabungan antara MSP dan THP, sementara data perairan mengalir dan perairan
estuari merupakan data primer. Analisis komunitas fitoplankton dilakukan
dengan menggunakan indeks biologi yang meliputi indeks keanekaragaman,
indeks keseragaman dan indeks dominansi (Abida 2010).
𝐻′ = − ∑ 𝑝𝑖 ln 𝑝𝑖
𝑖=1
𝐻′ = − ∑ 𝑝𝑖 ln 𝑝𝑖
𝑖=1
c. Benthos
Keanekaragaman Makrozoobenhos dihitung berdasarkan indeks
Shannon-Wienner
𝐻′ = −3,32 ∑ 𝑝𝑖 log 𝑝𝑖
𝑖=1
2. Indeks Keseragaman
jumlah individu antara spesies dalam suatu komunitas ikan
(Hermanto 2013). Untuk menganalisis indeks keseragaman digunakan
rumus indeks keseragaman jenis Shannon.
a. Plakton (Fitoplankton dan Zooplankton)
Keseragaman fitoplankton dan zooplankton dihitung berdasarkan
indeks keseragaman
𝐻′ 𝐻′
𝐸= =
ln 𝑠 2,303 ln 𝑠
E = Indeks keseragaman
H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner
S = Jumlah taksa
𝐻′
𝐸=
ln 𝑆
E = Indeks keseragaman
H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner
S = Jumlah taksa
e. Benthos
Keseragaman Makrozoobenhos dihitung berdasarkan indeks
keseragaman
𝐻′ 𝐻′
𝐸= =
𝑙𝑜𝑔2 𝑠 3,32 log 𝑠
E = Indeks keseragaman
H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner
S = Jumlah taksa
3. Indeks Dominansi
Indeks dominansi merupakan tingkat seberapa banyak suatu
organisme yang mendominasi secara ekstrim organisme lain dalam
suatu ekosistem.
𝑠
𝐶 = ∑ 𝑝𝑖 2
𝑖=1
C = Indeks dominansi
𝑛𝑖
Pi =
𝑁
S = Jumlah taksa
HASIL
INDEKS
0.7412 0.7171 0.7370
KESERAGAMAN (E)
INDEKS
0.7282 0.7849 0.7789
KESERAGAMAN (E)
INDEKS
0.1450 0.0769 0.0930
KESERAGAMAN (E)
INDEKS
0.7658 0.8112 0.6760
KESERAGAMAN (E)
INDEKS
0.8485 0.8697 0.7397
KESERAGAMAN (E)
INDEKS KESERAGAMAN
(E) 0.3064 0,8763
INDEKS KESERAGAMAN
(E) 0.7194 0,537
INDEKS KESERAGAMAN
(E) 0.9461 0,7920
INDEKS DOMINANSI (D) 0.1080 0,2440
Berdasarkan tabel diatas indeks nilai keanekaragaman zooperifiton pada
perairan mengalir lebih tinggi pada Sungai Ciapus sebesar 2.3511, indeks
keseragaman zooperifiton lebih tinggi pada Sungai Ciapus sebesar 0.9461, dan
indeks dominansi lebih tinggi pada Sungai Cihideung sebesar 0.2440.
Tabel 9 berikut merupakan nilai indeks keanekaragaman, indeks
keseragaman, dan indeks dominansi benthos di perairan estuari Blanakan, Subang.
Petak 1 dianalisis oleh MSP dan petak 2 dianalisis oleh THP.
INDEKS KESERAGAMAN
(E) 0.3264 0,8979
INDEKS KESERAGAMAN
(E) 0.5845 0,6760
INDEKS KESERAGAMAN
(E) 0.9212 0
INDEKS KESERAGAMAN
(E) 0.7871 0,6179
INDEKS KESERAGAMAN
(E) 0.7761 0
PEMBAHASAN
SIMPULAN
Setiap perairan memiliki struktur komunitas yang kompleks. Struktur
komunitas plankton, perifiton, dan benthos di perairan menggenang, mengalir,
dan estuari berbeda-beda. Oraganisme yang ditemukan di setiap perairan memiliki
daya tahan hidup yang berbeda-beda, bergantung pada karakteristik perairannya.
DAFTAR PUSTAKA
Zahidin M. 2008. Kajian kualitas air di Muara Sungai Pekalongan ditinjau dari
indeks keanekaragaman makrobenthos dan indeks saprobitas plankton.
[Tesis]. Semarang [ID] : Unversitas Diponegoro.
LAMPIRAN
Pi = 0,0063
Pi ln pi = -0,0320
Pi2 = 0,00004
1. Indeks Keanekaragaman (H’)
𝑥
𝐻 ′ = − ∑ 𝑝𝑖 ln 𝑝𝑖
𝑖=1
H’ = 2,355518
2. Indeks Keseragaman
𝐻′
𝐸=
ln 𝑆
2,355518
𝐸=
31781
E = 2,35555
3. Indeks Dominansi
𝑥
𝐷 = ∑ 𝑝𝑖 2
𝑖=1
D = 0,144523
Pi = 0,0632
Pi log pi = -0,0758
Pi2 = 0,0040
𝑥
𝐻′ = − ∑ 𝑝𝑖 𝑙𝑜𝑔 𝑝𝑖
𝑖=1
H’ = 0,8098