Anda di halaman 1dari 4

NAMIRA INDAH ARAHMAYANI

17061063 / A

KEPERAWATAN GERONTIK

PROPOSAL TERAPI OKUPASI

A. Topik
Terapi Okupasi : Bermain Congklak

B. Tujuan
1. Klien mampu mencontohi cara bermain congklak
2. Klien mampu bermain congklak sendiri tanpa bantuan terapis

C. Landasan Teori
Okupasi terapi adalah terapan medic yang terarah bagi pasien fisik
maupun mental dengan menggunakan aktivitas sebagai media terapi
dalam rangka memulihkan kembali fungsi seseorang sehingga dia dapat
mandiri semaksimal mungkin. Aktivitas tersebut adalah berbagai macam
kegiatan yang direncanakan dan disesuaikan dengan tujuan terapi.
Okupasi terapi menggunakan okupasi (pekerjaan atau kegiatan)
sebagai media. Tugas pekerjaan atau kegiatan yang dipilihkan adalah
berdasarkan pemilihan terapis disesuaikan dengan tujjuan terapis itu
sendiri. Jadi bukan hanya sekedar kegiatan untuk membuat
seseorang
sibuk.
Aktivitas dipercayai sebagai jembatan antara batin dan dunia luar.
Melalui aktivitas manusia dihubungkan deengan lingkungan,
kemudian mempelajarinya, mencoba keterampilan atau pengetahuan,
mengekspresikan perasaan, memenuhi kebutuhan fisik maupun emosi,
mengembangkan kemampuan, dan sebagai alat untuk mencapai
tujuan hidup. Potensi tersebutlah yang digunakan sebagai dasar
dalam pelaksanaan okupasiterapi, baik bagi penderita fisik maupun
mental.

D. Pengorganisasian
1. Waktu
Kegiatan terapi kognitif ini akan dilaksanakan selama 1 hari
yaitu pada:
Hari : Kamis, 7 mei 202
Jam : 13.00 WITA sampai selesai
Lama : 60 menit.
2. Terapis
Adapun terapis yang akan terlibat
adalah
a. Fasilitator.
Namira Indah Arahmayani
- Mengarahkan kelompok mencapai tujuan
- Memberikan contoh cara bermain congklak
- Sebagai role model
- Mempertahankan kehadiran anggota
3. Klien
4. Metode dan media
a. Metode
Adapun metode yang digunakan pada terapi okupasi ini
adalah dinamika kelompok
b. Media
Media yang akan digunakan meliputi:
- Congklak
-
E. Skema Ruang Terapi

K K

F. MEKANISME KEGIATAN
1. Persiapan
1) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) M engumpulkan informasi mengenai riwayat dan
pengalaman pekerjaan pasien, pola hidup sehari-hari, minat,
dan kebutuhannya
3) Analisa tampilan pekerjaan seperti kemampuan untuk
melaksanakan aktivitas dalam kehidupan keseharian, yang
meliputi aktivitas dasar hidup sehari-hari, pendidikan, bekerja,
bermain, mengisi waktu luang, dan partisipasi sosial
2. Orientasi
a. Salam tarapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Terapis dan klien saling berkenalan
b. Evaluasi / validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan terapi
2. Menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan ± 60 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.
d. Tahap Kerja
e. Tahap terminasi.
a. Evalusi
1) Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti
terapi okupasi
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien membuat keterampilan seperti yang
telah diajarkan
c. Kontrak yang akan datang
Buat kesepakatan baru untuk kegiatan berikutnya

G. Evaluasi Dan Dokumentasi


Evaluasi :
Klien mampu mengikuti terapis sampai selesai, jalannya terapi sangat
baik, terapi pun berjalan dengan efektif tidak ada klien yang merasa bosan
atau pergi meninggalkan ruangan terapis. Klien sangat menyukai terapis
ini bahkan meminta mengulanginya lagi.
Dokumentasi :

Anda mungkin juga menyukai