Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

PENDAHULUAN

A.  Latar belakang
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda
hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia (Abdullah, 2007: 3). Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan
sumbernya, persebarannya, tujuannya, cara pengolahan dan pemanfaatannya, sifat,
potensi, jenisnya, pembentukannya, nilai ekonomis atau nilai kegunaannya,
bentuknya, Undang-Undang Republik Indonesia serta berdasarkan Barlow.
Keberadaan sumber daya alam tidak tersebar secara merata di muka bumi. Oleh
karena faktor geografis dan letak astronomis, jumlah dan kualitas sumber daya
alam di tiap wilayah tidaklah sama. Terdapat wilayah dengan sumber daya alam
sedikit atau bahkan tidak memiliki sumber daya alam sama sekali. Pada umumnya
wilayah tropis memiliki sumber daya alam yang lebih kaya. Sumber daya alam
berperan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Maka kontrol masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup
merupakan hal yang penting. Masalah penduduk sebenarnya sangat kompleks,
banyak sekali aspek yang mencakup didalamnya, diantara aspek pangan, pemukiman,
sandang, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan sebagainya.
Hal-hal tersebut perlu mendapat perhatian karena dapat berpotensi
mempercepat t e r j a d i n y a k e r u s a k a n s u m b e r d a y a a l a m . Oleh sebab itu,
sudah menjadi tanggung jawab kita manusia untuk menjaga dan merawat lingkungan
alam ini.
Agar sumber daya alam ini bisa tetap terjaga dengan baik. Berdasarkan prinsip
berwawasan lingkungan dan berkesinambungan :
a.    Penghijauan dan Reboisasi dapat mencegah rusaknya  lingkungan yang
berhubungan dengan air, tanah dan udara.
b.      Sengkedan atau terasering memperbaiki daerah aliran sungai

1
c.     Pengelolaan air limbah
d.     Penertiban pembuangan sampah.

B.  Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut.
1.    Apa pengertian Sumber daya alam ?
2.    Apa saja macam-macam sumber daya alam serta perbedaanya?
3.    Langkah apa yang dilakukan dalam usaha pelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup ?
4. Bagaimana pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan?

C.  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka disusunlah tujuan masalah sebagai
berikut.
1. Menjelaskan  pengertian sumber daya alam.
2. Menjelaskan macam-macam sumber daya alam serta perbedaanya.
3. Dapat mengetahui usaha pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Dapat mengetahui pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian sumber daya alam


Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda
hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia (Abdullah, 2007: 3). Pengertian sumber daya alam juga ditentukan oleh nilai
kemanfaatannya bagi manusia.
B. Pengelolaan Hutan untuk Meningkatkan Sumber Devisa
Kehutanan adalah suatu kegiatan yang bersangkut paut dengan pengelolaan
ekosistem hutan dan pengurusannya, sehingga ekosistem tersebut mampu memenuhi
kebutuhan barang dan jasa. Tujuan pembangunan kehutanan Indonesia adalah
membagi lahan hutan ke dalam pengelolaan yang terdiri atas pengelolaan hutan
produksi berfungsi ekonomi dan ekologi yang sama kuat atau seimbang, pengelolaan
hutan konservasi yang berfungsi ekologi dan pengelolaan hutan kebun kayu sebagai
fungsi ekonomi. Saat sekarang telah ditetapkan bahwa pembangunan kehutanan dan
perkebunan dititikberatkan pada pemanfaatan sumber daya hutan dan kebun pada
kepentingan ekonomi, ekologi, dan sosial secara seimbang.
Pengelolaan hutan bukan hanya sekedar menetapkan hutan sebagai
perlindungan tanah, iklim, sumber air dan pemenuhan kebutuhan akan kayu dan
produk lainya. Tetapi, pengelolaan hutan harus ditunjukkan untuk mendayagunakan
semua lahan demi kepentingan negara, bahkan negara lain juga. Dengan demikian,
secara parsial akan mengerti tentang fungsi hidrologi, penyangga hayati, kesuburan
tanah, ekonomi, sosial, kebudayaan, rekreasi, dan estetika dari hutan secara
keseluruhan. Sedangkan secara utuh atau menyeluruh perlu diperhatikan kaitan fungsi
dan masalah yang satu terhadap fungsi dan masalah lainnya. Adapun kegiatan
kehutanan ini meliputi:
1. Penatagunaan Hutan

3
Penatagunaan hutan merupakan kegiatan perekaan pengukuran dan pemetaan
fungsi dan tipe hutan dengan tujuan mencapai pemanfaatan hutan secara
maksimal dan lestari. Penatagunaan hutan tersebut dilaksanakan berdasarkan
pertimbangan letak dan keadaan hutan, topografi, keadaan dan sifat tanah,
iklim, keadaan dan perkembangan masyarakat.

2. Pengusahaan Hutan
Pengusahaan hutan bertujuan untuk memperoleh dan meninggikan produksi
hasil hutan demi pembangunan ekonomi bagi masyarakat, peningkatan devisa
dan pendapatan negara, dan perluasan serta pemerataan kesempatan kerja,
kesempatan berusaha, pengembangan sumber energi non-minyak.
Pengusahaan hutan diselenggarakan berdasarkan asas kelestarian dan asas
perusahaan yang meliputi penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan,
dan pemasaran hasil.
3. Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan
Pelaksanaan reboisasi dan rehabilitasi hutan dilakukan melalui program
penyelamatan hutan, tanah dan air serta bertujuan mencegah terjadinya banjir,
erosi, dan kekeringan. Secara tidak langsung, reboisasi dan rehabilitasi hutan
bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan daya
dukung lahan serta terbinanya petani sebagai pelestari sumber daya alam,
terutama pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS).
4. Perlindungan Hutan
Hutan perlu dilindungi dengan tujuan agar kelestariannya memenuhi fungsi
yang meliputi pencegahan dan membatasi kerusakan-kerusakan hutan dan
hasil akibat oleh perbuatan manusia dan ternak, kebakaran dan hama penyakit.
Pelaksanaan perlindungan hutan ini perlu mengikutsertakan masyarakat,
terutama dengan sistem hutan kemasyarakatan.
5. Inventarisasi dan Perencanaan

4
Inventarisasi bertujuan untuk mengetahui potensi hutan yang bersangkutan
agar diperoleh suatu perencanaan hutan yang baik, terutama dalam hal
kelestarian.
6. Pengurusan Hutan
Pengurusan hutan bertujuan untuk mencapai manfaat hutan sebesar-besarnya
yang serbaguna dan lestari dalam pembangunan masyarakat. Untuk
terlaksananya pengurusan hutan, maka dibentuk kesatuan-kesatuan
Pemangkuan Hutan yang pelaksanaannya diatur oleh Menteri Kehutanan.
7. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Kegiatan-kegiatan konservasi sumber daya alam dan lingkungan mengarah ke
satu perlindungan ekologi untuk menunjang sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keberadaan keanekaragaman hayati, pelestarian manfaat, dan
lingkungan secara berkelanjutan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan
melalui upaya rehabilitasi, pembinaan dan pengelolaan hutan lindung, suaka
alam, dan taman wisata alam.

8. Ilmu Pengetahuan Hutan


Hutan yang ada sekarang ini merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui (renewable natural resources) secara langsung ataupun tidak
langsung berpengaruh terhadap pembangunan nasional. Penelitian-penelitian
yang terarah perlu dilakukan untuk mencegah kerugian yang tidak diinginkan.
Sebab, hutan mempunyai hubungan yang erat dengan masalah manusia dan
kepentingan masyarakat.
Untuk itu, perlu dilakukan pengkajian tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
kehutanan, antara lain:
a. Ilmu Tanah Hutan
Ilmu ini sangat dibutuhkan di dalam mempelajari keadaan lantai hutan, di
mana serasah merupakan bagian penting bagi kehidupan pohon dan kesuburan
tanah.

5
b. Dendrologi
Ilmu ini merupakan perpaduan antara taksonomi, ekologi, dan geologi di
mana harus mengenal pohon-pohon dengan ciri-cirinya serta memberi nama
dan menggolongkan dengan dibantu ilmu morfologi dalam menafsirkan
bentuk dan strukturnya.
c. Ekologi Hutan
Ilmu ini mirip dengan ilmu silvika yang mempelajari tentang vegetasi dengan
lingkungannya terhadap pengaruh bentuk dan struktur tanaman. Ilmu silvika
mempelajari faktor lingkungan terhadap jenis tanaman yang terbatas dan
ekologi mempelajari hutan secara menyeluruh.
d. Silvika
Ilmu ini mirip atau ekuivalen dengan ilmu ekologi hutan. Sebab, silvika
merupakan cabang ilmu ekologi yang mempelajari kehidupan dari pohon
dalam hutan dan sejarah hidup serta sifat-sifat umum dari pohon-pohon dan
tegakan terhadap faktor-faktor lingkungan. Jadi, ilmu silvika adalah ilmu yang
mempelajari sejarah hidup dan ciri-ciri umum pohon beserta tegakan hutan
dalam kaitannya dengan faktor-faktor lingkungan. Ahli silvika memandang
hutan sebagai suatu bentuk kompleks yang tersusun atas unit-unit vegetasi
yang terkait dengan faktor habitat yang berbeda. Seorang ahli silvika akan
selalu menghubungkan vegetasi hutan dengan pengaruhnya terhadap
lingkungan. Hutan secara menyeluruh dipengaruhi oleh faktor lingkungan
yang mewujudkan suatu kualitas tempat tumbuh dari kapasitas berproduksi
wilayah hutan.
e. Silvikultur
Merupakan suatu ilmu dan seni menghasilkan serta memelihara hutan dengan
menggunakan pengetahuan silvika untuk memperlakukan hutan serta
mengendalikan susunan dan pertumbuhannya. Ilmu silvi kultur analog dengan
ilmu agronomi dan hortikultura di bidang pertanian karena membicarakan
cara-cara membudidayakan tumbuhan. Silvikultur dibagi menjadi dua bagian,

6
yakni silvika dan silvikultur, di mana silvika sebagai dasar teori dan
silvikultur sebagai pelaksanaan di lapangan. Seperti suatu pohon akan mampu
hidup dan berkembang apabila ditanam dalam tapak yang telah dipilih serta
harus ditanam secara vegetatif ataupun generatif.
f. Ilmu Ukur Kayu
Merupakan ilmu yang mempelajari besar massa kayu yang masih berdiri dan
banyaknya kayu yang dapat ditebang, agar tidak membahayakan asas
kelestarian.
g. Inventarisasi
Merupakan ilmu untuk mengetahui potensi hutan yang bersangkutan dan
berbagai arti ekonomi, lingkungan, dan fungsi sosial serta nilai sumber
dayanya sebagai perencanaan hutan yang baik dan lestari.
h. Penafsiran Potret Udara
Suatu ilmu yang khusus mengumpulkan data penting bagi inventarisasi dan
perencanaan hutan. Dari survei ini dapat diperoleh gambaran kasar mengenai
keadaan dan penyebaran setiap tipe vegetasi, terutama penyebaran dan luas
hutan, massa tegakan atau kerapatannya, dan perkiraan jenis-jenis tumbuhan
penting.
i. Pengelolaan DAS
Suatu ilmu yang mempelajari manfaat hutan yang berkaitan dengan sifat-sifat
mikro dan makro kayu seperti cacat, sifat fisika, dan kimia kayu.
C. Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan
Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merupakan paru-
paru dunia (planet bumi) sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka hanya akan
membawa dampak yang buruk bagi kita di masa kini dan masa yang akan datang.
1. Manfaat Ekonomi
Negara dengan hasil kayunya sebagai bahan baku atau bahan dasar industri
yang berbasis kayu, kayu sebagai bahan bangunan, furnitur, dll, yang

7
memiliki nilai ekonomi tinggi dan berdampak pada perkembangan ekonomi
masyarakat.
Pekerja hutan dengan memperkerjakan orang-orang yang di bidangnya berarti
mengurangi pengangguran dan menyejahterakan rakyat secara tidak langsung
negara membatu menyejahterakan rakyat dan perekonomian negara jadi lebih
baik.
Flora fauna yang ada di hutan bisa juga dijadikan tempat wisata yang bisa
menarik wisatawan domestik atau asing jadi negara dapat pemasukan lagi dan
dikenal juga karena ada tempat wisata yang menarik.
Banyak oksigen dan udara jadi bersih sehingga orang sakit berkurang dan
subsidi kesehatan berkurang. Hutan gundul bencana datang banjir, tanah
longsor, kekurangan air bersih, dan seterusnya akhirnya ada biaya yang
dikeluarkan untuk menanggulangi masalah tersebut.
2. Manfaat Klimatologi
Hutan dapat mengatur iklim.
Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi
kehidupan.
3. Manfaat Hidrolisis
Dapat menampung air hujan di dalam tanah.
Mencegah intrusi air laut yang asin.
Menjadi pengatur tata air tanah.
4. Manfaat Ekologis
Mencegah erosi dan banjir.
Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah.
Sebagai wilayah untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

8
D. Dampak Peningkatan Produksi Hutan
Prospektif sektor kehutanan yang cukup banyak menarik investor ini
membuat sektor kehutanan semakin menonjol. Para pengusaha mengusahakan
pemanfaatan hutan seefektif mungkin dengan menggunakan cara yang paling efektif.
Sehingga praktik pengelolaan hutan tanpa memperhatikan kelestarian hutan terjadi.
Peningkatan total produksi sumber daya kehutanan ini membawa pengaruh sangat
luas. Baik itu pengaruh negatif maupun positif.
1. Dampak Positif Peningkatan Produksi Hasil Kehutanan
Peningkatan output total pengelolaan hasil hutan tentu saja tidak hanya membawa
pengaruh pada satu sektor saja, yaitu peningkatan PDB secara fisik dari hasil hutan,
tetapi membawa pengaruh juga terhadap sektor lain. Peningkatan sektor lain ini
merupakan dampak tidak langsung dari peningkatan pengelolaan dan produksi hasil
hutan.
Sektor yang mendapat efek antara lain sektor perhubungan. Khususnya dalam
hal pengangkutan kayu dan hasil pengelolaan hutan industri-industri perkayuan. Pada
tahun 1997 sampai tahun 2003, menurut data yang diterbitkan oleh Dinas
Perhubungan pada 2003 terjadi peningkatan yang sangat tajam pada sektor
perhubungan khususnya pada bidang pengangkutan barang. Menurut data grafik, ini
terjadi karena permintaan jasa pengangkutan produksi hasil hutan untuk distribusi
meningkat sejalan dengan meningkatnya hasil produksi.
Sektor lain yang juga terkena imbas positif dari meningkatnya produksi hasil
hutan adalah perkembangan UMKM (usaha mikro dan kecil menengah). Sektor ini
berkembang karena bahan baku pembuatan kerajinan semakin mudah ditemui sejalan
semakin banyaknya perusahaan yang mengolah hasil hutan menjadi produk setengah
jadi atau bahan baku industri perusahaan lain.
Sektor selanjutnya adalah sektor perdagangan. Di mana peningkatan produksi
dalam negeri dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri sendiri maupun untuk
mencukupi kebutuhan pasar internasional, yaitu untuk keperluan ekspor. Ekspor hasil
hutan kita pada tahun 1997 menurut data Direktorat Jenderal Bina Produksi

9
Kehutanan (Directorate General of Forest Production Development) menunjukkan
data yang meningkat khususnya pada tahun 1997 sampai tahun 2001. Yaitu
US$236.248 ribu ton pada tahun 1997 dan mencapai US $510.500 ribu ton pada
2001. Kemudian puncak dampak dari peningkatan hasil produksi hutan adalah adanya
peningkatan PDB. Pada tahun 1997, kontribusi hasil hutan terhadap PDB mencapai
39% atau jika dirupiahkan mencapai US$5.5 Milyar. Nilai ini setara dengan setengah
dari nilai total ekspor minyak gas.
2. Dampak Negatif Peningkatan Produksi Hutan
Masalah utama yang muncul dari pengelolaan hutan tanpa memperhatikan
kelestariannya adalah masalah ilegal loging. Ilegal loging terjadi karena setiap
pengusaha ingin mendapatkan hasil maksimum dari apa yang telah mereka
investasikan, baik itu berupa investasi modal uang, modal fisik berupa mesin dan
pabrik, maupun modal dalam bentuk ijin usaha pengelolaan hutan. Ijin usaha yang
diberikan oleh pemerintah kepada pengusaha sebenarnya telah jelas arah tujuan dan
batasan-batasan yang seharusnya dieksploitasi dan yang tidak dieksploitasi. Karena
tujuan utama pemerintah mengeluarkan peraturan perijinan usaha perhutanan
menurut UU No. 5 Tahun 1967 adalah sebagai agar pemenuhan hasil hutan terutama
kayu yang permintaannya semakin meningkat dapat tercukupi. Hal lain yang juga
menjadi pertimbangan utama pemerintah dalam pemberian izin usaha pengelolaan
hutan adalah untuk peningkatan nilai jual produk kayu.
Namun, pengusaha ternyata tidak memperhatikan aturan yang dibuat oleh
pemerintah dalam pengelolaan hutan. Hal lain yang juga menonjol tidak dipatuhi oleh
pengusaha adalah tentang reboisasi hutan setelah tebang pilih dilakukan. Hal ini jelas
akan membawa dampak lanjutan yang merugikan. Salah satu dampak langsungnya
adalah pemakaian lahan untuk lahan pertanian oleh penduduk. Penduduk memang
lebih diuntungkan secara ekonomi karena akan memperoleh hasil panen dari kegiatan
pertanian yang dilakukan. Tapi, kerugian yang mengancam kemudian hari juga
sangat besar. Antara lain banjir, tanah longsor, dan menurunnya daya dukung
lingkungan.

10
Data survei di wilayah Jawa Timur khususnya di daerah tuban sebagai
perwakilan menyebutkan kerusakan hutan untuk tahun 2011 mencapai 1.970 pohon
yang di tebang secara liar, ini berarti meningkat jika dibandingkan tahun 2010 yaitu
1.889 pohon yang di tebang. Bila dinominalkan, kerusakan hutan ditahun 2011 akibat
pencurian, negara mengalami kerugian Rp1.490.691.000,00. Dan luas lahan hutan
akibat pengerusakan mencapai 0,30 Ha. Adapun untuk tahun 2012 sampai bulan
Maret ini sudah ada lebih dari 50 pohon kayu jati yang ditebang liar. Sedangkan
ditahun 2011 luas lahan yang terbakar sudah mencapai 55 Ha, sehingga total kerugian
berkisar Rp155.913.000,00. ini disebabkan oleh pembalakan hutan yang diduga
dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan (Perhutani KPH Parengan).
Masalah pemanfaatan sumber daya hutan yang berujung pada kasus
pemanfaatan hasil hutan secara berlebih ini sebenarnya telah mendapat penanganan
serius dari dinas terkait. Ini dilakukan untuk mencegah eksploitasi secara berlebihan
di samping tetap menjalankan fungsi produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri maupun untuk keperluan ekspor. Peraturan yang dikeluarkan pemerintah untuk
menangani masalah pembalakan hutan perusahaan pemegang izin antara lain UUD
45, UU No. 5 Tahun 1990, UU No. 23 Tahun 1997, UU No. 41 Tahun 1999, PP No.
28 Tahun 1985, dan beberapa keputusan Menteri Kehutanan serta beberapa keputusan
Dirjen PHPA dan Dirjen Pengusahaan Hutan. Namun gangguan terhadap sumber
daya hutan terus berlangsung bahkan intensitasnya makin meningkat.
Pembalakan liar tentu saja menyebabkan kerugian negara. Terdapat dua tolak ukur
utama kerugian ekonomi karena ilegal logging. Yang pertama adalah Izin
Pembalakan Tidak Dilakukan. Apabila penebangan hutan seharusnya berizin menjadi
tak berizin maka bisa dipastikan jumlah pohon yang ditebang tidak terkontrol, yang
seharusnya maksimal sekian hektar menjadi lebih dari luas maksimal hutan yang
boleh ditebang. Hal ini menyebabkan daya serap air tanah menjadi berkurang. Jika
demikian tentu ada dampak jangka panjang di antara bencana tanah longsor, habitat
yang berkurang bagi hewan hutan, dan fungsi hutan sebagai paru-paru dunia

11
berkurang. Tentu biaya untuk menanggulangi masalah ini akan besar dan ini
merugikan keuangan negara.
Yang kedua adalah Pajak dan Retribusi Untuk Penebangan Hutan. Tentu saja pajak
dan retribusi pembalakan liar akan masuk kantong para makelar pembalakan liar
tidak masuk ke kas negara. Tentu saja hal ini merugikan keuangan negara. Pada web
Kontan.co.id disebutkan bahwa kerugian negara ditaksir Rp180,2 triliun akibat
kegiatan pembalakan liar di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan
Timur. Sungguh kerugian yang besar sekali. Di Kalimantan Tengah kerugian negara
akibat pembalakan liar adalah yang terbesar yaitu Rp158,5 triliun, jumlah yang luar
biasa.
Akibat lain yang menjadi masalah ilegal logging adalah terganggunya sistem alam
sehingga alam menjadi sangat reaktif terhadap segala sesuatu. Hal yang paling
merugikan adalah tentang potensi pembakaran hutan. Kebakaran hutan ini sangat
merugikan, dan dampak kerugian ini bisa dirasakan secara langsung maupun tidak
langsung. Dampak langsung dari kebakaran hutan terhadap sistem perekonomian
nasional adalah hilangnya hasil hutan. Sedangkan dampak langsung yang ditanggung
oleh sektor hutan adalah hilangnya sumber daya hayati dan terganggunya sistem
alam. Sedangkan akibat tidak langsungnya adalah terganggunya kesehatan karena
asap, hilangnya pekerjaan pekerja hutan, dan kerugian yang ditanggung sektor
pengangkutan hasil hutan maupun transportasi yang melintasi kawasan hutan.
E. Fungsi Hutan dalam Pembangunan Ekonomi.

Dalam pola umum pembangunan jangka panjang kedua diletakkan pada bidang
ekonomi di antaranya dititik beratkan pada pembangunan ekonomi yang mengelola
kekayaan bumi Indonesia. Di samping untuk memberikan kemanfaatan masa kini,
juga harus menjamin kehidupan masa depan. Pembangunan kehutanan harus makin di
arahkan. Untuk meningkatkan pemanfaatan hutan bagi industri dalam negeri sehingga
dapat menghasilkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja yang sebesar-
besarnya. Fungsi hutan dan kehutanan sebagai bagian dari pembangunan nasional,

12
mempunyai keterkaitan erat sebagai modal utama yang turut meletakkan dasar yang
cukup kuat dalam proses tinggal landas memasuki PJP II di antaranya sebagai
berikut:
Pembangunan kehutanan diarahkan untuk memberikan manfaat bagi sebesar-besar
kemakmuran rakyat dengan tetap menjaga kelestarian dan kelangsungan fungsi hutan
dan dengan mengutamakan pelestarian SDA dan fungsi lingkungan hidup,
memelihara tata air, serta untuk memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja,
meningkatkan sumber pendapatan Negara devisa serta memacu pembangunan daerah.
Pengembangan hasil hutan kayu dan non kayu diselenggarakan melalui upaya
peningkatan pengusahaan hutan produksi, hutan rakyat, hutan tanaman industri dan
upaya peningkatan produktivitas hutan alam yang didukung oleh penyediaan bibit
hutan tanaman hutan yang gundul dan budi daya hutan yang tangguh.
Hutan sebagai salah satu penentu ekosistem, pengelolaannya ditingkatkan secara
terpadu dan berwawasan lingkungan untuk menjaga dan memelihara tanah, air, udara,
iklim, dan lingkungan hidup serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
masyarakat.
Upaya rehabilitasi hutan dan tanah kritis, konservasi tanah, rehabilitasi sungai, danau,
rawa, hutan rawa, pelestarian gua-gua alam, karang laut, flora dan fauna langka serta
pengembangan fungsi daerah aliran sungai ditingkatkan dan makin disempurnakan.
Dalam pembangunan kehutanan, keikutsertaan masyarakat di kawasan hutan sekitar
termasuk masyarakat transmigrasi kehutanan perlu diberi peluang dan ditingkatkan.
Pengusahaan hasil hutan disesuaikan dengan daya dukung sumber daya alamnya agar
kelestarian sumber daya hutan terjamin dan kerusakan hutan dapat dicegah.
Pembangunan kehutanan perlu didukung dengan kegiatan penyuluhan, pendidikan
dan pelatihan, peraturan perundang-undangan, penyediaan informasi serta penelitian
dan pengembangan.

13
F. Peran Hutan dalam Pembangunan Nasional Indonesia

Adapun peran hutan yang diharapkan di masa yang akan datang, antara lain:
Menyediakan lahan untuk bercocok tanam atau berbagai usaha lain bagi masyarakat
di sekitar hutan, tetapi tanpa merubah fungsi utama hutannya.
Menyediakan berbagai hasil hutan bukan kayu untuk bahan baku industri dan
keperluan masyarakat setempat maupun masyarakat lainnya.
Memberikan manfaat selain kayu, berupa: hasil hutan bukan kayu, lahan untuk
kegiatan budidaya tanam-tanaman yang bernilai ekonomi tinggi (jamur, tumbuhan
obat dll), jasa keindahan untuk obyek wisata, jasa menghasilkan air segar bersih dan
kaya mineral, dll.
Berbagai upaya konservasi dalam rangka memelihara dan meningkatkan nilai
ekologis, sosial budaya dan ilmu pengetahuan, sebagai bentuk kontribusi hutan
Indonesia terhadap pemeliharaan kualitas lingkungan dunia.
Keberadaan hutan yang cukup luas dan dengan kualitas yang tinggi, utamanya hutan
alam, akan sangat menguntungkan bagi posisi dan nama baik (citra) bangsa Indonesia
di mata negara-negara lain di dunia, terutama di mata negara-negara maju.

G. MACAM-MACAM SUMBER DAYA ALAM SERTA PERBEDAANYA


Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, persebarannya,
tujuannya, cara pengolahan dan pemanfaatannya, sifat, potensi, jenisnya,
pembentukannya, nilai ekonomis atau nilai kegunaannya, bentuknya, Undang-
Undang Republik Indonesia serta berdasarkan Barlow :
1.    Berdasarkan sumbernya
Sumber daya alam di bedakan menjadi 2 jenis yaitu :
a.       Sumber daya alam  Biotik (organik) yaitu sumber daya alam yang berasal
dari mahkluk hidup misalnya : kayu, ikan, batu bara, minyak bumi, dan mamer.
b.      Sumber daya alam Abiotik (anorganik) yaitu sumber daya alam yang
berasal bukan dari mahkluk hidup misalnya : tima, besi, dan kwarsa.

14
2.      Berdasarkan Persebarannya
Sumber daya alam dibedakan menjadi dua jenis :
a.       Sumber daya alam yang terdapat di mana – mana misalnya sinar
matahari, air, udara, areal pertanian, dan hutan.
b.      Sumber daya alam yang hanya ditemukan di daerah tertentu saja
misalnya : tambang uranium, tambang batu bara dan tambang emas.

3.      Berdasarkan tujuannya


Sumber daya alam di bedakan atas 3 jenis yaitu :
a.  Sumber daya alam bahan industri ialah sumber daya alam yang umumnya di
gunakan sebagai bahan dasar atau bahan baku industri misalnya tanah liat,
belerang dan lain-lain.
b. Sumber daya alam bahan pangan ialah sumber daya alam yang digunakan
sebagai bahan pangan baik langsung maupun melalui pengelolahan terlebih
dahulu misalnya padi, jagung, dan kedelai.
c.     Sumber daya alam bahan sandang ialah sumber daya alam yang dapat di
gunakan sebagai bahan baku pembuatan sandang misalnya sutra dan kapas.

4.      Berdasarkan cara pengolahan dan pemanfaatannya


Sumber daya alam di bedakan menjadi dua yaitu Sumber Daya Alam yang
dapat di perbaharui (Renewable Resources) dan Sumber Daya Alam yang tidak dapat
di perbaharui (Unrenewable Resource).
a. Renewable Resources (Sumber Daya Alam yang dapat diperbarui) merupakan
Sumber Daya Alam yang dapat dilestarikan antara lain berasal dari tanah, seperti
hasil pertanian, perhutanan, dan perkebunan yang mana sangat bermanfaat untuk
manusia, yaitu :
1) Karet sebagai bahan baku pembuatan ban.
2) Kapas sebagai bahan baku tekstil.

15
3) Tembakau sebagai bahan baku rokok atau obat.
4) Kopi sebagai bahan baku pembuatan minuman.
b. Unrenewable Resources (Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui)
merupakan Sumber Daya Alam yang akan habis jika terus menerus digunakan
atau sulit dijaga kelestariaannya. Karena membutuhkan waktu yang sangat lama
dalam proses pembentukannya. Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui dan kemungkinan akan habis ialah hasil tambang, diantaranya
sebagai berikut :
1) Batu bara, banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan
industri dan rumah tangga.
2) Minyak bumi, digunakan sebagai bahan bakar minyak.
3) Vaselin untuk bahan obat (salep).
4) Parafin untuk bahan pembuat lilin.
5) Aspal untuk bahan pembuat jalan.
6) Bijih besi dimanfaatkan untuk peralatan rumah tangga dan pertanian.
7) Tembaga untuk membuat perabotan dapur.
8) Bauksit bermanfaat sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
9) Emas dan perak untuk perhiasan.
10) Marmer untuk bahan bangunan rumah atau gedung.

5.      Berdasarkan Sifat


Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a.      Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan,
tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat
melakukan reproduksi dan memiliki gaya regenerasi (pulih kembali).
b.     Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak
tanah, gas bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
c.      Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi
pasang surut, dan energi laut.

16
6.      Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara
lain :
a.       Sumber daya alam materi : merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat
kapas, dan sebagainya.
b.      Sumber daya alam energi: merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar
matahari, energi pasang surut  laut, kincir angin, dan lain-lain.
c.       Sumber daya alam ruang : merupakan sumber daya alam yang berupa  ruang
atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

7.      Berdasarkan Jenis


Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a.        Sumber daya alam nonhayati (abiotik) disebut juga sumber daya alam
fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya :
bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b.       Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang
berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

8.      Berdasarkan Pembentukan:


a.      Sumber Daya Alam Biotik terbentuk dari adanya proses tumbuh dan
berkembangnya makhluk hidup. Contoh: tumbuhan dan hewan.
b. Sumber Daya Alam Fisis terbentuk dari proses fisis dan kekuatan alam.
Contoh: air, tanah, udara, dan barang tambang.

17
c.       Sumber Daya Alam Lingkungan terbentuk dari penggabungan antara
faktor fisis dan biotik. Contoh: Lingkungan pegunungan, lingkungan
lembah.

9.      Sumber daya alam berdasarkan nilai ekonomis atau nilai kegunaannya:
a.       Sumber Daya Alam Ekonomis Tinggi merupakan sumber daya alam yang
dalam mendapatkannya memerlukan biaya yang tinggi. Contoh: mineral dan
logam mulia seperti emas, perak, intan.
b.      Sumber Daya Alam Ekonomis Rendah merupakan sumber daya alam yang
dalam mendapatkannya memerlukan biaya yang relatif murah. Contoh:
Pasir, Batu.
c.       Sumber Daya Alam non Ekonomis merupakan sumber daya alam yang
dalam mendapatkannya tidak memerlukan biaya. Contoh: Udara, Sinar dan Panas
Matahari
10.  Sumber daya alam berdasarkan bentuknya :
1.Sumber daya lahan atau tanah
2.Sumber daya hutan
3.Sumber daya air
4.Sumber daya laut
5.Sumber daya mineral
11. Sumber daya menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Tentang Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982 dapat dikelompokkan menjadi empat
kategori utama, yaitu:
1.sumber daya manusia
2.sumber daya alam hayati
3.sumber daya alam nonhayati
4.sumber daya buatan.

18
12. Sumber daya alam menurut Barlow
1.Sumber Daya Alam yang dapat diperbarui
2.Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui
3.Sumber Daya Alam yang memiliki sifat gabungan.

H.  USAHA PELESTARIAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN


HIDUP
Dalam usaha pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup maka kita
sebagai manusia perlu melakukan:
1.    Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan
menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang
semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya
miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat
laju aliran air hujan.

2.    Pelestarian udara


Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas
memerlukan udara. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap
bersih dan sehat antara lain:
a)      Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar
kita.Tanaman dapat menyerap gas-gas yang berbahaya bagi manusia. Tanaman
mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Di samping itu
tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap
terjaga.
b)      Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,
baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari
knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya
udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi

19
gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman
bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c)      Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon di atmosfer.Gas freon yang digunakan untuk pendingin
pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika,
adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan
lapisan ozon menyusut.

3.    Pelestarian hutan


Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa
diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi
rusak. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
a)      Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
b)      Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
c)      Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
d)     Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
e)      Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengolahan hutan.

4.    Pelestarian laut dan pantai


Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota
laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir
pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan
manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Adapun upaya untuk
melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
a)    Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal
sekitar pantai.
b)   Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut.

20
c)    Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari
ikan.

5.    Pelestarian flora dan fauna


Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan,
tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem
tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.Oleh karena itu, kelestarian
flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup
manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah:
a)    Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
b)   Melarang kegiatan perburuan liar.

I.  PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERDASARKAN PRINSIP


BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN
Sumber daya alam perlu dilestarikan untuk mendukung kelangsungan hidup
makhluk hidup, usaha-usaha untuk menjaga sumber daya alam sebagi berikut:
1.    Penghijauan dan Reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan
yang berhubungan dengan air, tanah dan udara. Keuntungan pelaksanaan penghijauan
antara lain sebagai berikut:
a)  Tumbuh-tumbuhan dapat menyaring dan mengatur air, mencegah banjir,
dan menimbulkan mata air.
b)  Tumbuh-tumbuhan dapat menyuburkan tanah karena daun yang gugur dan
membusuk akan membentuk humus dan akar tanaman dapat mencegah erosi
serta tanah longsor.
c)  Tumbuh-tumbuhan menimbulkan usara segar karena tumbuhan menghirup
CO2 dan melepaskan O2 untuk keperluan manusia dalam bernafas.
2.    Sengkedan atau terasering

21
Sengkedan dibuat untuk mencegah erosi dan berfungsi untuk menjaga
kesuburan tanah daerah miring dan berbukit-bukit.
3.    Pembangunan daerah aliran sungai (DAS)
Daerah aliran sungai merupakan daerah yang sering terjadi pengikisan lapisan
tanah oleh arus sungai. Usaha pengendalian daerah aliran air sungai antara lain:
a.    Mengadakan reboisasi
b.    Membuat bendungan dan saluran irigasi yang teratur.
c.    Tindakan tegas terhadap perusak lingkungan yang diatur dalam UU No. 4
tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
4.    Pengelolaan air limbah
Air limbah berasal dari rumah tangga, industri dan pabrik air limbah yang
dibuang ke tanah dapat merembes, masuk ke tanah dan bercampur dengan air tanah.
Akibatnya, dapat membahayakan manusia. Beberapa gangguan yang ditimbulkan
antara lain:
a.    Kesehatan, bibit penyakit yang bisa ditularkan melalui air limbah contoh:
kolera, disentri, dan tipus.
b.    Keindahan, limbah menyebabkan bau tidak sedap dan juga mengganggu
keindahan lingkungan sekitarnya.
c.    Karat atau aus, air limbah yang mengandung gas CO2 mempercepat karat
atau aus benda-benda yang terbuat dari besi.
d.    Kehidupan biotik, air limbah mengganggu perkembangan kehidupan
karena beracun sehingga dapat mematikan makhluk hidup.
Usaha-usaha untuk mengatasi air limbah adalah sebagai berikut:
 Lokasi industri harus jauh dari permukiman penduduk,
 Diwajibkan memasang peralatan pengendali air (water treatment) untuk
pabrik yang menimbulkan air limbah.

22
 Lokasi industri harus dijauhkan dari peredaran yang berhubungan dengan
sumber air minum penduduk.
 Mencegah saluran air limbah jangan sampai bocor, 
 Menemukan sumber bahan racun dan melakukan netralisasi secara kimia.
 Unsur yang tidak dapat dinetralisasi harus dibuang dengan jalan ditanam atau
dipendam dalam tanah yang jauh dari air.

5.  Penertiban pembuanagan sampah


Sampah dapat menimbulkan permasalahan seperti sarang penyakit, menimbulkan bau
busuk, dan mengganggu pandnagan mata. Oleh karena itu, sampah harus dibuang
ditempat yang ditentukan dan jangan sampai mengganggu lingkungan kehidupan.
Usaha-usaha untuk pemusnahan sampah antara lain:
 Dibakar
 Untuk makanan ternak (sisa makanan, sayuran dan buah-buahan)
 Untuk biologis
 Untuk bahan pupuk.

23
BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Sumber daya alam merupakan sesuatu hal yang sangat membutuhkan
perhatian dari semua orang karena memiliki peranan penting bagi kelangsungan
pemenuhan kebutuhan manusia. Banyak manfaat yang selama ini telah di nikmati
oleh manusia, hanya saja manusia kurang begitu mengerti bagaimana cara untuk
melestarikannya.
Oleh karenanya, pertama kita harus tau jenis-jenis sumber daya alam itu
sendiri. Apakah sumber daya alam yang dapat di perbaharui atau sumberdayaalam
yang tidak dapat di perbaharui.

B.  SARAN
Sebelum memanfaatkan Sumber Daya Alam di lingkungan sekitar kita,
cobalah untuk memikirkan dan melakukan cara melestarikannya, agar Sumber Daya
Alam yang ada tetap lestari.

24
DAFTAR PUSTAKA

volcano.fis.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PELESTARIAN-SUMBER-
DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN-HIDUP

https://doc.lalacomputer.com/makalah-potensi-dan-pengelolaan-sumber-daya-hutan-
indonesia/

25

Anda mungkin juga menyukai