Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PANCASILA

“PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

1. Kenneth Septian Theodorrus


2. Sadman Fadel Muhammad
3. Ademila Gricelda Pakke
4. Andi Siti Nurhaliza Tenri Awaru A Lantara
5. Wilya Pratiwi
6. Muh Raihan Fadhil
7. Ulfa Noviyanti
8. Moh Kurniawan Sobari
9. Magfirah
10. Adhdhohir Agustana

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Swt, karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “PANCASILA SEBAGAI
PARADIGMA PEMBANGUNAN”

Adapun tujuan makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas yang
diberikan oleh dosen yang mengajar mata kuliah Pancasila D. selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan bagi
kami .

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. A. Lukman Irwan, S.I.P,


M.Si yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini begitu
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini berguna dan manfaat bagi kita semua.

Makassar, 2 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. LATAR BELAKANG...............................................................................1

1.2. RUMUSAN MASALAH..........................................................................2

1.3. TUJUAN MASALAH...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1. PENGERTIAN PARADIGMA....................................................................3

2.2. PENGERTIAN PEMBAGUNAN................................................................4

2.3. PERANAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN.4

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pancasila selain dasar negara, juga merupakan pandangan hidup bangsa


Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa dari
seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberikan kekuatan hidup kepada
bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengerjakan kehidupan lahir batin
yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Pancasila yang diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan
hidup bangsa. Pembelajaran Pancasila menjadi sangat penting, karena mengingat
Pancasila merupakan jiwa dari seluruh Indonesia. Hal ini mengandung makna
bahwa di dalam Pancasila mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan
sarat dengan ajaran moralitas.

Kadang kala nilai nilai luhur yang ada dalam Pancasila yang merupakan
penjelmaan dari seluruh bangsa Indonesia tidak cepat tekan dalam kehidupan
sehari-hari, tetapi diabaikan sehingga akibat dari itu nilai-nilai luhur tersebut
dengan sendirinya akan hilang. Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai nilai
Pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus pengahayatan dan
pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya, oleh sebab itu setiap
warga negara Indonesia, penyelenggara negara, serta Lembaga kenegaraan dan
Lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama
mengalami nilai-nilai Pancasila demi kelestariannya.

Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai nilai luhur
Pancasila, perlu ditanamkan dan atau perlu ada pemaham man kepada generasi

1
penerus bangsa, salah satunya lewat Pendidikan Pancasila untuk siswa. Atas dasar
realita inilah kami merasa tertarik untuk membahasnya dalam bentuk makalah.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari paradigma?


2. Apa pengertian dari pembangunan?
3. Bagaimana peranan Pancasila sebagai paradigma pembanguanan?

1.3. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui pengertian dari paradigma


2. Untuk mengetahui pengertian dari pembangunan
3. Untuk mengetahui peranan Pancasila sebagai paradigma pembangunan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN PARADIGMA

Secara etimologis, istilah paradigma pada dasarnya berasal dari bahasa


Yunani yaitu dari kata “para” yang artinya di sebelah atau pun di samping, dan
kata “diegma” yang artinya teladan, ideal, model, atau pun arketif. Sedangkan
secara terminologis, istilah paradigma diartikan sebagai sebuah pandangan atau
pun cara pandang yang digunakan untuk menilai dunia dan alam sekitarnya, yang
merupakan gambaran atau pun perspektif umum berupa cara – cara untuk
menjabarkan berbagai macam permasalahan dunia nyata yang sangat kompleks.

Istilah dari “paradigma” diadaptasi bahasa Inggris yakni “paradigm” yang


merupakan serapan dari bahasa Latin yakni “paradigma” yang memiliki arti suatu
model atau pola. Serta apabila di dalam bahasa Yunani itu disebut “paradeigma”
(para dan deiknunai) yang memiliki arti membandingkan, bersebelahan (para),
dan juga memperlihatkan (deik).

Istilah paradigma pada awalnya berkembang dalam filsafat ilmu pengetahuan.


Secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia
ilmu pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam bukunya yang berjudul “The
Structure Of Scientific Revolution”, paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar
dan teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai) sehingga merupakan
suatu sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga
sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

3
2.2. PENGERTIAN PEMBAGUNAN

Pembangunan pada dasarnya adalah usaha untuk memperbaiki suatu kondisi,


bukan justru menghasilkan hal-hal yang merugikan, misalnya meningkatkan
kondisi kehidupan masyarakat yang terbelakang menjadi masyarakat yang maju,
dari negara dengan tingkat ekonomi rendah menjadi tinggi, dari kondisi yang
tidak aman menjadi aman, dan sebagainya.

Menurut Mohammad Ali, pembangunan merupakan setiap upaya yang


dikerjakan secara terencana untuk melaksanakan perubahan yang memiliki tujuan
utama untuk memperbaiki dan menaikkan taraf hidup, kesejahteraan, dan kualitas
manusia. Sedangkan menurut Seers, pembangunan dapat dipastikan sebagai
sebuah istilah teknis, yaitu seni dalam membangkitkan masyarakat di berbagai
negara berkembang dari kemiskinan, tingkat melek huruf yang rendah, tingginya
angka pengangguran, dan ketidakadilan dalam bidang sosial.

Di kehidupan sehari-hari, istilah pembangunan sangat sering digunakan


dalam berbagai bidang. Pembangunan sering kali dikait-kaitkan dengan bidang
ekonomi, bidang politik, mental, tata negara, dan bisang-bidang lainnya. Istilah ini
sering kali dikait-kaitkan dengan perubahan ke arah yang lebih baik ataupun
perubahan hal-hal lama ke berbagai hal baru.
Kegiatan pembangunan mutlak perlu dilaksanakan demi terciptanya
kehidupan yang lebih baik dan juga untuk beradaptasi dengan apa yang terjadi di
lingkungan sekitar. Setiap orang tidak dapat terlepas dari kata pembangunan.
Semuanya wajib melaksanakan pembangunan demi bertahan dalam menjalani
kehidupan.

2.3. PERANAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

4
Secara etimologi kata pancasila berasal dari sebuah bahasa sanserkerta India,
pada kasta Brahmana. Yang dimana arti kata panca adalah lima, dan arti kata sila
artinya dasar. Sehingga pengertian kata pancasila secara harfiah adalah lima dasar,
yang kemudian dibuatlah masing-masing lambang dari pancasila tersebut yang
jumlahnya 5. Isi dari pancasila ini juga berjumlah 5 sesuai arti kata pancasila.

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan bagi berbangsa dan


bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Berikut isi kandungan Pancasila.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan bentuk keyakinan yang berpangkal
dari kesadaran manusia sebagai makhluk Tuhan.
Negara menjamin kebebasan setiap penduduk untuk beribadah menurut
agama dan kepercayaan masing-masing, mengembangkan kehidupan
toleransi baik antar umat beragama
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
a. Merupakan bentuk kesadaran manusia terhadap potensi budi nurani
dalam hubungan dengan norma-norma kebudayaan. Pada umumnya
manusia Indonesia adalah bagian dari warga dunia meyakini.
b. Adanya prinsip persamaan harkat dan martabat sebagai hamba Tuhan.
3. Persatuan Indonesia
a. Persatuan dan kesatuan dalam arti ideologis ekonomi sosial budaya
dan keamanan menghargai keseimbangan antara kepentingan pribadi
dan masyarakat. Menjunjung tinggi tradisi perjangan dan kerelaan
untuk berkorban dan membela kehormatan bangsa dan negara.
b. Adanya nilai patriotik serta penghargaan rasa kebangsaan sebagai
realitas yang dinamis.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
a. Musyawarah merupakan cermin sikap dan pandangan hidup bahwa
kemauan rakyat adalah kebenaran dan keabsahan yang tinggi.
b. Mendahulukan kepentingan negara dan masyarakat menghargai
kesukarelaan dan kesadaran daripada memaksakan sesuatu kepada

5
orang lain, menegakkan nilai kebenaran dan keadilan dalam
kehidupan yang bebas aman adil dan sejahtera
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
a. Setiap rakyat Indonesia diperlakukan dengan adil dalam bidang
hukum ekonomi kebudayaan dan sosial tidak ada tirani minoritas dan
mayoritas
b. Adanya keselarasan keseimbangan dan keserasian hak dan kewajiban
rakyat Indonesia

Paradigma pembangunan adalah cara berpikir, pola berpikir, atau kerangka


berpikir dalam melakukan suatu proses pembangunan yang meliputi kerangka dari
aspek sosial, aspek politik, aspek ekonomi, aspek pertahanan, aspek infrastruktur,
aspek pendidikan, aspek teknologi, aspek budaya dan lain sebagainya.  

Dalam berbangsa dan bertanah air Indonesia, paradigma pembangunan harus


berdasarkan pancasila. Dimana wujud dari paradigma pembangunan yang
berdasarkan pancasila adalah pembangunan tidak dilakukan dengan pragmatis,
cara berpikir pembangunan tidak boleh melanggar hak asasi manusia,
pembangunan dilakukan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat secara
adil.

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan adalah sistem nilai acuan,


kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir atau jelasnya sebagai sistem nilai
yang dijadikan sebagai kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus sebagai
kerangka dalam menentukan arah/tujan bagi yang menyandangnya. Istilah
Paradigma awalnya dipakai dalam filsafat Ilmu Pengetahuan. Menurut Thomas
Kuhn, sebagai orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut yang
menyatakan bahwa ilmu  di waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma.

Pembangunan nasional merupakan upaya meningkatkan harkat dan martabat


manusia terdiri dari aspek jiwa, raga, pribadi, sosial dan aspek ketuhanan. Secara

6
singkat, pembangunan nasional merupakan upaya dalam peningkatan manusia
secara totalitas.

Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa pancasila sebagai sistem


nilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir, atau jelasnya sebagai
sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus
kerangka arah/tujuan bagi ‘yang menyandangnya’. Yang menyandangnya itu
diantaranya :

1. Pengembangan ilmu pengetahuan


2. Pengembangan hukum
3. Supremasi hukum dalam perspektif pengembangan HAM
4. Pengembangan sosial politik
5. Pengembangan ekonomi
6. Pengembangan kebudayaan bangsa
7. Pembangunan pertahanan
8. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia sebagai titik tolak memahami asal
mula Pancasila.

A. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Manusia mengguankan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai usaha


kreativitas manusia melalui proses akal dan pikirannya.berdasrkan kreativitas akal
dan pikiran manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan manusia mampu
mengolah kekayaan alam yang disediakan oleh Tuhan Yang Maha esa untuk
kepentingan kesejahteraaan manusia. Pada otologisnya berarti hakikat
pengetahuan merupakan aktivitas manusia Indonesia yang tidak mengenal titik
henti dalam upayanya untuk mencari dan menentukan kebenaran dan kenyatan
yang dalam dimensinya sebagai masyarakat.

Pada epistemologisnya bearti pancasila dengan nilai-nilai yang terkandung


dijadikan metode berpikir dalam mengembangnkan ilmu pengetahuan. Untuk itu
perguruan tinggi harus mewujudkan secara kultural dan struktural dalam tradisi

7
akademis/ilmiah. Dalam artian kutural yaitu memiliki sikap akademis sebagai
pemutahiran ilmu pengetahuan tanpa batas. Secara struktural artinya perguruan
tinggi harus dipupuk secara demokratis.

B. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Hukum

Dengan ditetapkannya UUD 1945, NKRI telah memiliki sebuah konstitusi,


yang didalamnya terdapat pengaturan tiga kelompok materi muatan konstitusi
yaitu : (1) adanya perlindungan terhadap HAM, (2) adanya susunan
ketatanegaraan negara yang mendasar , dan (3) adanya pembagian dan
pembatasan tugas-tugas ketatanegaran juga mendasar.

Dengan demikian substansi hukum yang dikembangkan harus merupakan


perwujudan atau penjabaran sila-sila yang terkandung dalam pancasila. Artinya,
substansi produk hukum merupakan karakter produk merupakan karakter produk
hukum responsive (untuk kepentingan rakyat dan merupakan perwujudan aspirasi
rakyat).

C. Pancasila Sebagai Pradigma Pengembangan Perspektif


Pengembangan HAM

HAM itu universal, tidak tersekat oleh suku, bangsa, dan agama, tetapi tatkala
HAM dirumuskan dalam UUD, ia menjadi berbeda-beda menurut ideologi,
menurut kultur negara masing-masing. HAM Indonesia adalah HAM yang
berlandaskan pada ideologi Pancasila. Artinya harus berdasarkan pada
bertanggung jawab kepada Tuahan Yang Maha Esa, mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara, diakui/disepakati dan dihormati oleh masyarakat, serta
diimbangi oleh kewajiban-kewajiban sosial.

D. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Sosila Politik

Dalam sistem politik negara harus mendasarkan kekuasan yang bersumber


pada penjelmaan hakikat manusia sebagai individu-makhluk sosial sebagai rakyat.

8
Maka kekuasaan negara harus mendasrkan pada asal mula dari rakyat untuk
rakyat. Moh. Hatta, menyatakan bahwa negara berdasarkan atas ketuhanan yang
maha esa, atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradap. Menurut Moh. Hatta
agar memberikan dasar-dasar moral supaya negara tidak berdasarkan kekuasaan,
oleh karena itu dalam politik negara termasuk para elit politik dan para
penyelenggara negara untuk memegang budi pekerti kemanusiaan serta
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

E. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Ekonomi

Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada


sila keempat Pancasila: sementara pengembangan ekonomi mengacu pada
pembangunan sistem ekonomi Indonesia. Dengan demikian sub judul menunjuk
pada pembangunan ekonomi kerakyatan atau pembangunan demokrasi ekonomi
atau pembangunan sistem ekonomi Indonesia atau sistem ekonomi pancasila.

Ekonomi kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program


kongkrit pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih mandiri dan lebih
mempu mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan daerah. Dalam
ekonomi kerakyatan pemerintah pusat yang demokratis berperan memaksakan
pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau
meningkatkan kapasitas hukum.

F. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Kebudayan Bangsa

Indonesia memiliki beragam kebudayaan bangsa yang menjadikan Indonesia


sebagai salah satu negara yang memiliki suku dan kebudayaan yang terbanyak.
Setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda tentu
kebudayan ini harus sesuai dengan Pancasila. Menjaga kebudayaan sebagai salah
satu kearifan lokal menjadi tantangan tersendiri bagi setiap warga negara
Indonesia. Terutama bagi generasi muda yang menjadi penerus tampuk
kepemimpinan dari generasi sebelumnya.Pengembangan kebudayaan bangsa pada
masa reformasi dewasa ini kita harus mengankat nilai-nilai yang dimiliki bangsa

9
Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Dalam prinsip
etika Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-nilai Pancasila
mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk yang berbudaya. Sesusi dengan sila keduda “Kemanusiaan yang
adil dan beradab”.

G. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Pertahanan

Dalam menjaga kedaulatan NKRI pertahanan menjadi kekuatan utama dalam


menjaga setiap jengkal tanah di wilayah NKRI. TNI, POLISI, dan Rakyat manjadi
garda terdepan dalam menjada NKRI. Kekuatan yang kuat antara TNI, POLISI,
dan Rakyat mampu mengatasi segala persoalan yang ancaman baik dari dalam
maupun dari luar negeri. Tentu sinergi yang baik akan menjadi kekuatan utama.
Paradigma baru TNI dalam rangka menjadikan Pancasila sebagai paradigma
pembangunan pertahanan adalah berupa :

1. Melaksanakan tugas negara dalam rangka pemberdayaan kelembgaan


fungsional.
2. Kesepakatan bangsa.
3. Berasama-sama komponen strategis bangsa lainnya.
4. Sebagai bagian dari sistem nasional.
5. Melalui pengaturan konstitusional.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Ada pun kesimpulan yang bisa diambil dari makalah ini yang berjudul
Pancasila sebagai paradigma pembangunan:

Istilah paradigma diartikan sebagai sebuah pandangan atau pun cara


pandang yang digunakan untuk menilai dunia dan alam sekitarnya, yang
merupakan gambaran atau pun perspektif umum berupa cara – cara untuk
menjabarkan berbagai macam permasalahan dunia nyata yang sangat kompleks.

Pembangunan pada dasarnya adalah usaha untuk memperbaiki suatu


kondisi, bukan justru menghasilkan hal-hal yang merugikan, misalnya
meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat yang terbelakang menjadi
masyarakat yang maju, dari negara dengan tingkat ekonomi rendah menjadi
tinggi, dari kondisi yang tidak aman menjadi aman, dan sebagainya.

Paradigma pembangunan adalah cara berpikir, pola berpikir, atau kerangka


berpikir dalam melakukan suatu proses pembangunan yang meliputi kerangka dari
aspek sosial, aspek politik, aspek ekonomi, aspek pertahanan, aspek infrastruktur,
aspek pendidikan, aspek teknologi, aspek budaya dan lain sebagainya.

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan adalah sistem nilai acuan,


kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir atau jelasnya sebagai sistem nilai
yang dijadikan sebagai kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus sebagai
kerangka dalam menentukan arah/tujan bagi yang menyandangnya. Istilah
Paradigma awalnya dipakai dalam filsafat Ilmu Pengetahuan. Menurut Thomas

11
Kuhn, sebagai orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut yang
menyatakan bahwa ilmu  di waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma.

Ada pun peranan Pancasila sebagai paradigma pembanguan yaitu


1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ilmu pengetahuan
2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan hukum
3. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Perspektif Pengembangan
HAM
4. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Sosila Politik
5. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Ekonomi
6. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Kebudayan Bangsa
7. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Pertahanan

12
DAFTAR PUSTAKA

1. https://pengertiandefinisi.com/pengertian-paradigma/
2. https://pendidikan.co.id/pengertian-paradigma/
3. https://perencanaankota.blogspot.com/2015/04/pengertian-
pembangunan.html
4. http://pengertiandefinisi.com/pengertian-pembangunan-menurut-para-ahli/
5. https://brainly.co.id/tugas/761380
6. https://thegorbalsla.com/pengertian-pancasila/
7. https://brainly.co.id/tugas/1395735
8. https://dheameiranin.wordpress.com/silabus/pendidikan-
pancasila/pancasila-sebagai-paradigma-pembangunan/
9. https://www.academia.edu/29123135/PANCASILA_SEBAGAI_PARADIGM
A_PEMBANGUNAN_NASIONAL

13

Anda mungkin juga menyukai