Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengalihan kewenangan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sektor

Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah

merupakan tindak lanjut dari kebijakan Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal

sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dengan dialihkannya kewenangan pemungutan

PBB-P2, maka kegiatan proses pendataan, penilaian, penetapan, pengadministrasian,

penagihan, dan pelayanan PBB-P2 akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

Pelimpahan kewenangan atas pemungutan PBB-P2 dari Pemerintah Pusat

kepada Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta mulai dialihkan pada tanggal 1

Januari 2013. Selain mempunyai potensi yang cukup besar sebagai sumber

penerimaan PBB-P2 sangat potensial untuk dikembangkan seiring dengan

perkembangan pembangunan di Provinsi DKI Jakarta. Ismail (2005:236)

mengungkapkan bahwa idealnya pendanaan dibiayai dari sumber-sumber daerah,

misalnya dari pajak daerah, retribusi daerah ataupun pajak-pajak pusat yang

didaerahkan, termasuk manfaat yang diperoleh dari adanya investasi. Hasil

penerimaan pajak bumi dan bangunan diarahkan kepada tujuan untuk kepentingan

masyarakat di daerah yang bersangkutan (Samudra, 2015: 260).

1
2

Daerah yang mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya pusat

bisnis, perumahan dan hotel memberikan implikasi dan konsekuensi pada tuntutan

akan tersedianya tanah dan bangunan. Hal ini akan mengakibatkan meningkatknya

harga tanah dan bangunan pada daerah tersebut. Demikinan pula lokasi objek pajak

yang strategis dengan pemanfaatan untuk menghasilkan nilai ekonomis dapat

berpengaruh terhadap peningkatan harga jual atau harga pasar dari objek pajak

tersebut. Hal ini berpengaruh terhadap nilai jual objek pajak (NJOP) yang menjadi

dasar pengenaan PBB.

Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta

untuk menanggulangi permasalahan dan sekaligus melakukan upaya penyelesaian

tunggakan yang berasal dari tunggakan PBB-P2, diantaranya adalah dengan

melakukan pemutakhiran data objek dan subjek PBB-P2 dengan mengeluarkan

instruksi Kepala Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta nomor 48 tahun 2015

tentang pemutakhiran objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

(PBB-P2). Tujuan dikeluarkannya Instruksi No.48/2015 adalah dalam rangka

meningkatkan keakuratan Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

(PBB-P2) Provinsi DKI Jakarta.

Pengelolaan PBB-P2 juga memiliki kendala didalam pelaksanaannya,

menurut Hartoyo dan Supardi (2010:25) permasalahan dalam pengelolaan

administrasi PBB diantaranya dalam hal pemungutan dan pelayanan. Hal ini

dikarenakan jumlah wajib pajak yang cukup banyak, sehingga menjadi permasalahan
3

tersendiri dalam hal pemungutan pajak. Pelimpahan kewenangan pemungutan PBB-

P2 kepada Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Pademangan juga disertai

dengan pelimpahan piutang PBB-P2.

Sehubungan dengan hal tersebut maka Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

Daerah Pademangan perlu memikirkan secara serius masalah-masalah yang erat

hubungannya dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) khususnya sektor Perkotaan

dan Perdesaan, kemudian berusaha melakukan upaya demi mengoptimalkan

peningkatan penerimaan sehingga dapat memberi kontribusi yang besar dalam

meningkatkan Pendapatan Daerah.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam laporan ini terdapat beberapa masalah yang akan dibahas. Yang

menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi optimalisasi penyelesaian tunggakan Pajak

Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Unit Pelayanan Pajak

dan Retribusi Daerah Pademangan?

2. Kendala apa yang dihadapi dalam optimalisasi penyelesaian tunggakan

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Unit Pelayanan

Pajak dan Retribusi Daerah Pademangan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan Penelitian

sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan peneliti, yaitu:


4

1. Menganalisis implementasi optimalisasi penyelesaian tunggakan Pajak

Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Unit Pelayanan Pajak dan

Retribusi Daerah Pademangan.

2. Menganalisis kendala yang dihadapi dalam optimalisasi penyelesaian

tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Unit

Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Pademangan.

1.4 Signifikansi Penelitian

1.4.1 Signifikansi Akademis

Dalam tataran akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan

mengenai analisis implementasi optimalisasi penyelesaian tunggakan

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Unit Pelayanan

Pajak dan Retribusi Daerah Pademangan dan kendala yang

dihadapinya, serta memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan

terutama di bidang perpajakan yang menyangkut pajak daerah,

sehingga dapat dipergunakan sebagai referensi untuk penelitian yang

akan datang.

1.4.2 Signifikansi Praktis

Dalam tataran praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

masukan bagi Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Pademangan

sebagai pertimbangan dalam optimalisasi penyelesaian tunggakan

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. Selain itu


5

diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada Wajib Pajak dalam

pelaksanaan kewajiban perpajakannya.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini tersusun atas beberapa bab yang saling berkaitan satu sama lainnya

yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, pokok

permasalahan, tujuan penelitian, signifikansi penelitian baik secara

akademis maupun praktis dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan konsep-konsep teoritis yang digunakan sebagai

pedoman dan acuan peneliti dalam melakukan analisa terhadap

permasalahan yang akan diteliti.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan metodologi penelitian yang digunakan penulis

dalam melakukan penelitian. Dalam bab metodologi penelitian ini

berisi pendekatan penelitian yang digunakan, jenis penelitian,

narasumber atau informan yang menjadi sumber informasi dalam

penelitian, proses penelitian, penentuan site penelitian, batasan

penelitian dan teknik analisis data yang digunakan.


6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan lebih dalam mengenai

analisis implementasi optimalisasi penyelesaian tunggakan Pajak Bumi

dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Unit Pelayanan Pajak dan

Retribusi Daerah Pademangan dan kendala yang dihadapinya. Bab ini

merupakan jawaban dari pokok permasalahan yang telah ditentukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab penutup ini, penulis menguraikan simpulan berdasarkan

analisis pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya atas

data-data dan informasi yang diperoleh penulis selama penelitian. Dan

juga memberikan saran atas objek masalah penelitian sehingga dapat

menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya atau pihak-pihak yang

berkepentingan.

Anda mungkin juga menyukai