346 705 1 SM PDF
346 705 1 SM PDF
2, Desember 2016
152
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016
153
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016
Kelemahan tersebut, terletak pada aitem keputusan karier merupakan hasil dari
yang mengandung dua gagasan dalam satu proses kognitif yang meliputi pemahaman
aitem. Beberapa contoh aitem tersebut akan diri sendiri, pengetahuan dunia kerja,
adalah “tidak ada bidang studi atau proses analisa, sintesis, dan pengambilan
pekerjaan yang menarik bagi saya”; “saya keputusan.
gundah saat memilih bidang studi atau
pekerjaan, sehingga saya tidak dapat Pemerosesan Informasi Kognitif
memulainya”; “saya tidak dapat Sharf (2006), pendekatan ini
memikirkan bidang studi atau pekerjaan berfokus pada bagaimana individu berpikir
apa saja yang sesuai dengan saya”. mengenai karier mereka dan bagaimana
Menurut Osterlind (2002), untuk pemikiran mereka berpengaruh terhadap
menjadi aitem alat test yang baik perlu pengambilan keputusan karier mereka.
memenuhi beberapa kriteria, yakni salah dalam pemerosesan informasi kognitif
satu kriteria aitem yang baik adalah satu terdapat tiga komponen dasar, antara lain
aitem memiliki satu gagasan. Pentingnya (1) domain pengetahuan; (2) domain
suatu aitem untuk dikatakan baik, karena kemampuan pengambilan keputusan; (3)
aitem memiliki pengaruh kepada validitas domain proses memutuskan. Proses
dan reliabilitas suatu tes. Jika suatu aitem berpikir ini dapat dilihat pada gambar 1.
tersebut baik, maka validitas dan
reliabilitas yang didapatkan akan tinggi.
Selain kelemahan dari segi aitem
yang telah disebutkan di atas, peneliti juga
melihat adanya kekurangan penelitian dari
segi uji validitas dan reliabilitas yang
dilakukan Pratomo (2012). Peneliti
menemukan bahwa nilai validitas dan
reliabilitas yang dilakukan oleh Pratomo
(2012) bukanlah nilai validitas dan
reliabilitas total, melainkan nilai validitas
dan reliabilitas perdimensi dari IPK.
Melihat kelemahan dari IPK sebagai Gambar 1. Piramida pemerosesan
suatu alat test serta kurangnya perhitungan informasi kognitif
pada penelitian sebelumnya, membuat
peneliti tertarik untuk melakukan Domain pengetahuan, terdiri dari
modifikasi pada aitem-aitem IPK sesuai pengetahuan mengenai diri (minat, tes
dengan kebutuhan dan melakukan uji kemampuan, nilai di sekolah) dan
validitas dan reliabilitas ulang mengenai pengetahuan mengenai pekerjaan meliputi
IPK untuk remaja usia 15-21 tahun. berbagai informasi penting seperti
pendidikan, ataupun lapangan kerja.
Pengambilan Keputusan Karier Domain kemampuan pengambilan
Berdasarkan pendekatan keputusan, domain ini meliputi berbagai
pemerosesan informasi kognitif (Sharf, proses, antara lain komunikasi, analisia,
2006), pengambilan keputusan karier sintesa, penilaian, dan memutuskan
merupakan hasil proses kognitif dan dan (CASVE). Domain terakhir adalah domain
afektif. Pendekatan ini berfokus pada proses memutuskan. Domain ini terdiri
bagaimana membantu seseorang dari self-talk, self-awareness, dan
memahami apa yang dipikirkan mereka pengawasan dan kontrol.
dan bagaimana pemikiran itu Proses pengambilan keputusan karier
mempengaruhi pengambilan keputusan dengan menggunakan pendekatan CASVE
karier mereka. Jadi, pengambilan dapat dilihat pada gambar 2.
154
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016
perkuliahan tersebut bagus”; dan “saya Penelitian ini melibatkan 462 remaja
gundah saat memilih jurusan perkuliahan, yang berada di rentang usia 15-21 tahun
sehingga saya tidak dapat memulainya. dan berada di jenjang pendidikan SMA di
wilayah Jakarta dan Tangerang.Dalam
penelitian ini, pengambilan sampel
METODE PENELITIAN dilakukan dengan teknik purposive
Penelitian ini merupakan penelitian sampling. Dalam pengambilan sampel,
kuantitatif non-eksperimental. Analisa peneliti bekerja sama dengan Pusat
dalam penelitian ini menggunakan Layanan Psikologi Universitas Kristen
cronbach’s alpha. Sarwono (2012), Krida Wacana (UKRIDA) dalam kegiatan
menyatakan stadar suatu aitem untuk intervensi karier berupa ceramah, psikotes
dikatakan valid adalah 0,24 dan nilai dan konseling yang diberi nama kegiatan
standar untuk reliabilitas adalah 0,80. Sukses Setelah Sekolah (3S). Berikut
gambaran subjek dalam penelitan ini:
156
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016
157
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016
Berdasarkan tabel 6, dapat kita lihat reliabilitas didapatkan nilai sebesar 0,491.
bahwa rentang nilai validitas dari dimensi Nilai tersebut berada di bawah 0,8.
konflik eksternal adalah 0,136-0,353 Kesimpulan dari pengujian validitas dan
dengan 1 aitem dinyatakan tidak valid pada reliabilitas dimensi konflik eksternal
nomor 46. Dinyatakan tidak valid karena adalah 1 aitem dari total keseluruhan 5
aitem tersebut berada di bawah nilai aitem dinyatakan tidak valid, dan dimensi
standar yakni hanya sebesar konflik eksternal dinyatakan tidak reliabel
0,136.Sedangkan, untuk pengujian untuk remaja usia 15-21 tahun
Berdsarkan tabel 7, dapat dilihat bahwa 0,090; 0,160; dan 0,097. Sedangkan untuk
secara keseluruhan alat tes IPK memiliki reliabilitasnya sebesar 0,893.Kesimpulan
rentang validitas dari 0,063-0,587 dengan 6 dari pengujian validitas dan reliabilitas
aitem yang gugur, yakni pada aitem 2, 6, keseluruhan IPK adalah 42 aitem dari total
19, 24, 32, dan 46 dengan masing-masing keseluruhan 48 aitem dinyatakan valid dan
nilai validitasnya0.063; 0,235; 0,158; reliabel untuk remaja usia 15-21 tahun.
158
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016
Menurut Erickson (dalam Sharf, 2006) Brown, D. & Brooks, L. (1996).Career choice
remaja memang memiliki konflik yang & development (3rd ed.). San Fransisco,
berkaitan dengan diri, salah satunya California
mengenai karier. Oleh sebab itu, peneliti Ghozali, I. (2011). Aplikasi analisis
merasa untuk penelitian selanjutnya perlu multivariate dengan program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit
dilakukan perluasan rentang usia partisipan Universitas Diponegoro.
dan jumlah partisipan. Hal ini diperlukan Gunawan, W (2013). Pengaruh sumber-
untuk meningkatkan nilai reliabilitas dari sumber efikasi diri dan efikasi diri
IPK. pengambilan
Jika peneliti berikutnya ingin keputusan karier terhadap adaptabilitas
melakukan uji validitas, disarankan untuk karier remaja (Tesis tidak
mengikutsertakan penilaian ahli (expert dipublikasikan).
judgement) dan melakukan uji konstruk Universitas Indonesia, Jakarta.
dengan membandingkan alat tes IPK Osterlind, S.J. (2002). Constructing test items:
dengan alat tes lain yang mengukur Multiple-choice, constructed-response,
performance, and other formats (2nd
konstruk yang kurang lebih sama. Untuk
ed.). New York: Kluwer Academic
pengujian reliabilitas mungkin diperlukan Publisher
uji reliabilitas tes ulang, dengan Pratomo, J & Gunawan, W. (2012). Uji
pengambilan data sebelum individu validitas dan reliabilitas career thought
membuat keputusan dan setelah individu inventory Jurnal Noetic Psychology,
mengambil keputusan.Sehingga, 2(1), 40-56.
diharapkan alat test IPK dapat menjadi Sampson, J. P., Peterson, G. W., Lenz, J. G.,
reliabel. Reardon, R. C., & Saunders, D. E.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam (1996). Career thought Inventory
pengujian validitas dan reliabilitas tes IPK professional manual (2005). Florida
adalah melakukan penambahan aitem pada Aveneu: Lutz
dimensi IPK, khususnya dimensi yang Sarwono, J. (2011). Buku pintar ibm spss
statistic 19: Cara operasi, prosedur
dinyatakan tidak reliabel. Dengan analisa data,dan interpretasi. Jakarta:
melakukan penambahan aitem, diharapkan PT Elex Media Komputindo
nilai reliabilitas dari dimensi tersebut Sharf, R.S. (2006). Applying Career
menjadi lebih baik bahkan reliabel. Development Theory to Counseling.
USA: University of
DAFTAR PUSTAKA Delaware
Amelia & Gunawan (2015). Deteksi kegagalan Singleton, R.A. & Straits, B.C.
pemrosesan informasi kognitif pada (1999).Approaches to social research
remaja. Jurnal Noetic Psychology, 4(2), (3rded.). New York: Oxford University
130-148. Press
Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan validitas Sukardi. (2003). Metodologi penelitian
(cetakan ketiga). Yogyakarta: Pustaka pendidikan: Kompetensi dan praktiknya.
Belajar. Jakarta: Bumi Aksara
Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Sirodjuddin, A. (2008) SMK lebih menjanjikan
Yogyakarta: Pustaka Belajar. masa depan dibanding SMA [WEB log
Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi post]. Retrieved from
(edisi kedua). Yogyakarta: Pustaka http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2
Belajar 008/06/03/smk-lebihmenjanjikan-masa-
depan-di-banding-sma/
160