Sedimentologi
Sedimentologi
Dengan asumsi bahwa hukum yang mengatur proses fisik dan kimia tidak
berubah selama proses sedimentasi berlangsung, hasil pengukuran
secara rinci dari batuan sedimen dapat digunakan untuk membuat
estimasi (dalam berbagai tingkat akurasi) dari sifat fisik, kimia dan
kondisi biologis. Kondisi ini termasuk salinitas, kedalaman dan kecepatan
aliran air di lingkungan danau atau laut, kekuatan dan arah angin di gurun
dan rentang pasang surut di lingkungan laut dangkal.
Korelasi umur batuan berdasarkan keterdapatan fosil dari tempat satu ke tempat yang lain.
Sumber gambar: wikibooks.org
Kombinasi sedimentologi dan stratigrafi memungkinkan kita untuk
membuat gambaran kondisi permukaan bumi pada waktu dan tempat
yang berbeda. Karakter batuan sedimen yang telah diendapkan, mungkin
dapat memberikan informasi bahwa pada suatu waktu daerah tersebut
merupakan hamparan gersang, dengan bukti-bukti endapan gurun pasir
seperti dune. Di tempat yang sama, tapi pada waktu yang berbeda,
tempat tersebut berubah menjadi laut dangkal yang memungkinkan
pembentukan terumbu karang. Dengan menafsirkan proses dan
lingkungan pengendapan pada suatu batuan sedimen, kita dapat
menemukan rekaman kejadian dari perubahan tersebut. Selain itu, studi
sedimentologi dan stratigrafi juga dapat memberikan informasi tentang
perubahan paleogeografi, lempeng tektonik dan cekungan sedimen.