Anda di halaman 1dari 5

Sedimentologi adalah studi tentang proses transportasi dan

pengendapan material sedimen yang terakumulasi di


lingkungan kontinen dan laut hingga membentuk batuan
sedimen. Stratigrafiadalah studi tentang urut-urutan batuan
dan waktu kejadian dalam sejarah bumi. Catatan stratigrafi
batuan sedimen merupakan database yang fundamental untuk
memahami evolusi kehidupan, lempeng tektonik dari waktu ke
waktu dan perubahan iklim global.
Material Sedimen
Sifat material sedimen sangat bervariasi dari sisi origin, ukuran, bentuk
dan komposisi. Material tersebut bisa berasal dari pelapukan batuan yang
lebih tua, hasil erupsi gunungapi, ataupun organisme seperti filamen
mikroba yang terbentuk dari kalsium karbonat baik dalam bentuk utuh
atau berupa pecahan cangkang, terumbu karang, tulang dan sisa-sisa
tanaman. Pengendapan langsung larutan mineral dalam air juga
merupakan sumber material sedimen pada kondisi tertentu.

Erosi dan pengendapan - Sumber gambar : web.gccaz.edu


Proses Sedimentasi
Proses transportasi material sedimen ke lokasi pengendapan melibatkan
gaya gravitasi, air, udara, es, dan aktivitas organisme/biologi. Akumulasi
material sedimen sebagian besar dipengaruhi oleh unsur kimia, suhu, dan
karakter biologinya. Proses transportasi dan pengendapan dapat
diinterpretasikan dari karakteristik tiap-tiap lapisan batuan sedimen, baik
dari struktur, ukuran, bentuk, dan distribusi material sedimennya.

Dengan asumsi bahwa hukum yang mengatur proses fisik dan kimia tidak
berubah selama proses sedimentasi berlangsung, hasil pengukuran
secara rinci dari batuan sedimen dapat digunakan untuk membuat
estimasi (dalam berbagai tingkat akurasi) dari sifat fisik, kimia dan
kondisi biologis. Kondisi ini termasuk salinitas, kedalaman dan kecepatan
aliran air di lingkungan danau atau laut, kekuatan dan arah angin di gurun
dan rentang pasang surut di lingkungan laut dangkal.

Lingkungan dan Facies Sedimen


Lingkungan pengendapan di darat ataupun di laut dapat dicirikan dengan
proses fisik dan kimia, serta tipe organisme yang hidup dalam kondisi
tertentu pada saat itu. Sebagai contoh, di lingkungan fluvial (sungai)
terdapat channel bar yang dihasikan dari pengendapan material yang
berukuran kerikil dan pasir yang ditransport oleh arus air. Ketika sungai
bajir, air akan membawa material sedimen yang relatif berukuran halus
(tergantung kuat arus saat bajir) kemudian diendapkan dalam bentuk
lapisan tipis yang menutup tanah dan tumbuhan yang ada di lingkungan
dataran banjir. Dalam suksesi batuan sedimen, suatu channel dapat
direpresentasikan sebagai lensa batupasir atau konglomerat yang
menunjukkan struktur internal yang dibentuk oleh pengendapan channel
bar, dan lingkungan dataran banjir akan direpresentasikan oleh lapisan
tipis mudrock  dan batupasir dengan adanya akar-akaran dan bukti lain
dari bentukan tanah.
Kenampakan Point bar, Channel bar dan Floodplain - Sungai Bone, Gorontalo
Sumber gambar: google map
Lingkungan pengendapan pada deskripsi batuan sedimen sering disebut
sabagai "facies".Facies batuan adalah tubuh batuan dengan karakteristik
tertentu yang mencerminkan kondisi lingkungan pada saat batuan itu
dibentuk (Reading & Levell 1996). Pendeskripsian facies  dari suatu
batuan sedimen akan melibatkan data-data karakteristik litologi, tektur,
struktur sedimen dan konten fosil yang dapat membatu kita dalam
menentukan proses pembentukannya. Dengan mengenali asosiasi fasies,
memungkinkan kita untuk menetapkan kombinasi proses yang dominan;
karakteristik lingkungan pengendapan ditentukan oleh proses geologi
yang ada, dengan demikian ada hubungan antara asosiasi fasies dan
lingkungan pengendapan. Sebagai contoh, jika kita menemukan
singkapan lensa batupasir, bisa dikatakan itu merupakan channel sungai
jika lensa batupasir tersebut ditemukan berasosiasi dengan singkapan
floodplain. Namun, pengenalan bentuk channel di lapangan bukanlah
dasar untuk menentukan lingkungan pengendapan, karena channel juga
hadir di rangkaian geologi setting lainnya, seperti delta, lingkungan
pasang surut dan laut dalam.
Anatomi braided river - Sumber gambar : seddepseq.co.uk
Stratigrafi
Penggunaa istilah "Stratigraphy" pertama kali dikemukakan oleh
d'Orbingy pada tahun 1852, namun pemahaman konsep lapisan batuan
(strata) sebagai urutan kejadian masa lampau dikemukakan pertama kali
oleh Nicolas Steno pada tahun 1667. Steno mengembangkan prinsip
superposisi: dimana dalam urutan batuan yang berlapis, lapisan batuan
yang ada di bawah lebih tua daripada yang di atas.

Hukum Superposisi - Sumber gambar: geol.umd.edu


Umur relatif batuan dan peristiwa yang terekam, dapat ditentukan dengan
hubungan stratigrafi sederhana (batuan tertua berada di bawah dari yang
muda), fosil yang terawetkan dalam lapisan dan dengan pengukuran
proses seperti peluruhan radioaktif dari unsur-unsur.

Aspek lain dari stratigrafi adalah sebagai metode untuk menemukan


cadangan energi: misalnya, 'sequence stratigraphy', suatu teknik prediksi
yang sering digunakan dalam industri hidrokarbon, yang dapat membantu
kita untuk menemukan cadangan minyak dan gas bumi.

Korelasi umur batuan berdasarkan keterdapatan fosil dari tempat satu ke tempat yang lain.
Sumber gambar: wikibooks.org
Kombinasi sedimentologi dan stratigrafi memungkinkan kita untuk
membuat gambaran kondisi permukaan bumi pada waktu dan tempat
yang berbeda. Karakter batuan sedimen yang telah diendapkan, mungkin
dapat memberikan informasi bahwa pada suatu waktu daerah tersebut
merupakan hamparan gersang, dengan bukti-bukti endapan gurun pasir
seperti dune. Di tempat yang sama, tapi pada waktu yang berbeda,
tempat tersebut berubah menjadi laut dangkal yang memungkinkan
pembentukan terumbu karang. Dengan menafsirkan proses dan
lingkungan pengendapan pada suatu batuan sedimen, kita dapat
menemukan rekaman kejadian dari perubahan tersebut. Selain itu, studi
sedimentologi dan stratigrafi juga dapat memberikan informasi tentang
perubahan paleogeografi, lempeng tektonik dan cekungan sedimen.

Anda mungkin juga menyukai