Menurutnya suatu negara dapat berkembang asal kita semua hidup rukun dan
bekerja sama, saling mencintai dalam keluarga, dalam perkumpulan dan segala
sesuatu yang berhubungan tanpa memandang pangkat dan kedudukan serta
perbedaan golongan. Semangat pengabdian kepada Gereja, negara dan bangsa
ini diteruskan oleh Universitas Katolik Soegijapranata dengan memberikan
perhatian kusus kepada golongan masyarakat lemah. Selain itu untuk menggali
dan menyerap semangat Mgr. Soegijapranata adalah seminar yang
dilaksanakan oleh Unika Soegijapranata bekerja sama dengan Ikatan Sarjana
Katolik (ISKA) dan Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Agung Semarang dalam
rangka peringatan 100 tahun lahirnya Mgr. A. Soegijapranata pada tahun 1996.
Cara lain dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Mata Kuliah Umurn (LPMKU)
dengan mengintegrasikan gagasan, pemikiran, dan semangat Soegijapranata ke
dalam perkuliahan Matakuliah.
Pandangan soegijapranata
Menurut Mgr. A. Soegijapranata untuk membendung pengaruh komunis adalah
dengan komunalisme, yaitu kebiasaan dari penduduk dalam hidup bersama,
tolong menolong satu
sama lain, mendiskusikan masalah secara bersama-sama. Mgr. A.
Soegijapranata adalah
orang yang rendah hati, beliau bersedia untuk membantu kaum miskin, karena
orang katolik adalah pembawa damai.