Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Ijarah menurut bahasa adalah upah, sewa, jasa, atau imbalan.
Sedangkan menurut istilah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat)
suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan adanya pembayaran
upah (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang
itu sendiri.1 Maksud dari manfaat tersebut adalah sebuah benda yang
mempunyai nilai guna, dan setelah digunakan barang dari benda tersebut
masih utuh. Maka tidak boleh menyewakan sebuah benda yang setelah
digunakan nilai guna dari benda tersebut habis. Ijarah menjadi sah dengan
adanya Ijab dan Qabul.
Dalam konsep awalnya yang sederhana, akad ijarah adalah akad
sewa sebagaimana yang telah terjadi di masyarakat pada umumnya. Hal
yang harus diperhatikan dalam akad ijarah ini adalah bahwa pembayaran
oleh penyewa merupakan imbal balik dari manfaat yang telah ia nikmati.
Maka yang menjadi objek dalam akad ijarah adalah manfaat itu sendiri,
bukan bendanya. Benda bukanlah objek akad ini, meskipun akad ijarah
kadang-kadang menganggap benda sebagai objek dan sumber manfaat.
Dalam akad ijarah tidak selamanya manfaat diperoleh dari sebuah benda,
akan tetapi juga bisa berasal dari tenaga manusia. Ijarah dalalam
pengertian ini bisa disamakan dengan upah-mengupah dalam masyarakat,
Pada perkembangan selanjutnya, akad ijarah mengalami perluasan
pemahaman. Di mana dalam akad ijarah yang terkait dengan pemanfaatan
sebuah benda, seorang penyewa pada akhirnya tidak hanya mengambil
manfaat atas bendanya, namun juga dapat memilikinya.

B. Jenis Akad Ijarah


Dilihat dari sisi objeknya, akad ijarah dibagi menjadi dua, yaitu:

1
Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqh ala Madzahibi al-arba’ah, III: 74.
a. Ijarah manfaat (Al-Ijarah ala al-Manfa’ah), contoh sewa menyewa
rumah, kendaraan, pakaian dan lain-lain. Dalam hal ini mu’jir
mempunyai benda-benda tertentu dan musta’jir butuh benda tersebut
dan terjadi kesepakatan antara keduanya, di mana mu’jir mendapatkan
imbalan tertentu dari musta’jir dan musta’jir mendapatkan manfaat
dari benda tersebut.
b. Ijarah yang bersifat pekerjaan (Al-Ijarah ala al-a’mal); dengan cara
memperkerjakan seseorang untuk melakukan sesuatu. Mu’jir adalah
orang yang mempunyai keahlian, tenaga, jasa, dan lain-lain.
Sedangkan musta’jir adalah pihak ynag membutuhkan keahlian,
tenaga, atau jasa tersebut dengan imbalan tertentu. Mu’jir
mendapatkan upah (ujrah) atas tenaga yang ia keluarkan untuk
musta’jir dan musta’jir mendapat tenaga atau jasa dari mu’jir.

Anda mungkin juga menyukai