Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ayu Ummu Chabiba

NIM : 18040274110
Kelas : Pendidikan Geografi 2018-C
Mata Kuliah : Geografi Desa dan Kota

PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH


KOTA SURABAYA
I. Kota Surabaya
Kota Surabaya merupakan ibu kota dari Provinsi Jawa Timur, kota ini merupakan kota
terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Kota Surabaya merupakan kota pusat bisnis,
perdagangan, indutri serta pendidikan di kawasan timur Pulau Jawa dan sekitarnya. Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya, termuat dalam Peraturan Daerah Kota
Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 tentang RTRW Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034.
Berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 2014 Pasal 2 Ayat (3), rencana tata ruang wilayah Kota
Surabaya meliputi ruang darat seluas ±33.451,14 Ha, laut sejauh 1/3 (sepertiga) dari wilayah
kewenangan Provinsi Jawa Timur, ruang di dalam bumi serta wilayah udara di seluruh
wilayah administrasi kota Surabaya yang terdiri dari wilayah kecamatan dan kelurahan
dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Laut Jawa dan Selat Madura.
2. Sebelah Timur : Selat Madura
3. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo
4. Sebelah Barat : Kabupaten Gresik.
Tujuan dari penataan ruang Kota Surabaya adalah untuk mengembangkan ruang kota
metropolitan berbasis perdagangan dan jasa sebagai pusat pelayanan Nasional dan
Internasional yang berkelanjutan sebagai bagian dari KSN Gresik, Bangkalan, Mojokerto,
Surabaya, Sidoarjo, Lamongan (Gerbangkertasusila).

II. Rencana Struktur Ruang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 tentang RTRW
Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034, rencana struktur ruang wilayah Kota Surabaya
terbagi menjadi 2 (dua) meliputi :
A. Rencana sistem pusat pelayanan dan fungsi kegiatan wilayah
1. Sistem pusat pelayanan wilayah darat
Bedasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, Kota
Surabaya merupakan bagian dari Gerbangkertasusila yang berfungsi sebagai
Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Pusat pelayanan kota sebagai pengembangan
pusat pelayanan regional terdapat pada unit pengembangan (V) Tanjung Perak
dan (VI) Tunjungan, sedangkan Sub pusat pelayanannya terdapat pada unit
pengembangan (II) Kertajaya, (VIII) Dukuh Pakis dan (XI) Tambak Oso
Wilago. Untuk pusat lingkungan Kota Surabaya, tersebar pada kecamatan di tiap
unit pengembangan. Fungsi dari kegiatan utama di wilayah darat, antara lain :
a. Pusat kegiatan nasiolah : Perdagangan jasa, pariwisata, pendidikan,
kesehatan, pelabuhan.
b. Pusat pelayanan kota : Perdagangan jasa, pariwisata, pendidikan,
kesehatan.
c. Sub pusat pelayanan :
1) Tambak Oso Wilangon : Industri, perdagangan jasa, perkantoran,
pendidikan, kesehatan, pariwisata.
2) Dukuh Pakis : Perdagangan jasa, perkantoran, pendidikan,
kesehatan.
3) Kertajaya : Perdagangan jasa, pendidikan, perkantoran,
kesehatan, pariwisata.
d. Pusat lingkungan : Fungsi kegiatan ditujukan pada 12 unit
pengembangan.
2. Sistem pusat pelayanan wilayah laut
Pemantapan wilayah laut dibagi menjadi 4 (empat) unit pengembangan
yang pembagiannya didasarkan pada kondisi, karakteristik dan potensi yang
dimiliki oleh wilayah laut. Unit pengembangan wilayah laut tersebut terletak di
(I) Teluk Lamong yang berfungsi sebagai pelabuhan dan alur layanan kapal
besar, (II) Pelabuhan Tanjung Perak yang berfungsi sebagai pelabuhan angkatan
laut dan Industri kapal., (III) Tambak Wedi yang berfungsi sebagai wisata
bahari, wisata alam/buata serta pelayanan nelayan dan (IV) Pantai Timur Kota
Surabaya yang berfungsi sebagai multifungsi lindung, pariwisata, perikanan.

B. Rencana sistem prasarana wilayah kota


1. Transportasi
a. Transportasi darat
Akan dilakukan pengembangan jaringan jalan yang leiputi jalan
bebas hambatan, jalan tol, jalan arteri primer, jalan arteri sekunder, jalan
kolektor primer, jalan kolektor sekunder dan jalan local. Penyediaan dan
pemanfaatan sarana dan prasarana jaringan jalan bagi pejalan kaki dan
kendaraan tidak bermotor. Sedangkan untuk pengembangan terminal,
akan dilaksanakan pesebagai berikut :
1) Tipe A : Purabaya dan Tambak.
2) Tipe B : Joyoboyo dan Kedung Cowek.
3) Tipe C : Benowo, Bratang, Keputih, Manukan.
4) Terminal barang : Jalur distribusi unit (III), (V), (XI).
b. Transportasi perkeretaapian
Pengembangan transportasi kereta dalam kota akan dilakukan
dengan membangun angkutan massal berbasis rel (MRT) koridor timur-
barat, utara-selatan dan angkutan barang berbasis rel. Pengembangan
transportasi kereta untuk mendukung transportasi regional akan
dilakukan dengan membangunan jaringan jalur gada dan kereta komuter.
Untuk pengembangan prasarana dan sarana perkeretaapian akan
dilakukan dengan pengembangan stasiun kereta api, stasiun intermodal
terminal, jaringan infrastruktur kereta (elevated/underground),
perlintasan tidak sebidang dan kereta api yang terintegrasi moda lain di
simpul trasportasi.
c. Transportasi laut
Pelabuhan utama (internasional, nasional, regional) akan terletak di
Tanjung Perak dan Teluk Lamongan, sedangkan pelabuhan khusus
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) akan terletak di Romokalisari,
Kalianak, Cowek, Bulak.
d. Transportasi udara
Pengembangan trasportasi udara akan dilakukan dengan
memanfaatan Bandara Juanda untuk pelayanan penumpang/barang baik
nasional maupun internasional, bandara ini juga akan berfungsi sebagai
kawasan keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP).
2. Energi
Pengembangan sistem jaringan pipa minyak dan gas bumi akan
dilakukan pada kawasan industry Rugkut dan Tandes Margomulyo, sedangkan
untuk pengembangan sistem jaringan transmisi tenaga listrik seperti SUTT,
SUTET, SUTUT akan dilakukan merata di seluruh wilayah kota dan jaringan
transmisi listrik bawah tanah di kawasan pembagunan baru dan Gardu Induk
(GI) di beberapa lokasi. Pengembangan energi alternative juga bersumber dari
hasil pngelolaan sampah, tenaga matahari , biogas dan sumber lainnya.
3. Telekomunikasi
Untuk telekomunikasi, akan dilakukan pegembangan sistem jaringan
telekomunikasi kabel dan nirkabel, pengembangan penggunaan menara
telekomunikasi dan meningkatkan sistem telekomunikasi pada kawasan
budidaya
4. Sumber daya air
Sumber air yang digunakan berasal dari kali Surabaya dan mata air
Umbalan. Selain itu, akan dilakukan pengembangan sistem penanganan sumber-
sumber air, pembangunan dan peningkatan area tampungan/resapan air melalui
pembangunan waduk/boezem, sumur resapan, pengoptimalan dan penyediaan
jaringan hidran umum pada lokasi-lokasi strategis dan pemukiman kota,
pengembangan prasarana sumber air tanah untuk air bersih dengan pengendalian
pemanfaatan secara ketat untuk mencegah terjadinya pencemaran dan eksplorasi
berlebihan pada Cekungan Air Tanah (CAT) peningkatan kemampuan instalasi
pengolahan air minum dengan mengoptimalkan (IPAM) Ngagel dan
Karangpilang serta pengembangan jaringan distribusi air minum pada seluruh
wilayah kota yang belum terlayani.
5. Jaringan infrastruktur lainnya
a. Pengelolaan air limbah
melakukan penyediaan IPAL terpusat di beberapa unit
pengembangan dan IPAL komunal terintegrasi sistem pengelolaan air
limbah kota, serta peningkatan sistem pengelolaan lumpur tinja
menggunakan Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
b. Pengelolaan sampah
Melakukan peningkatan fasilitas pengelolaan persampahan yang
meliputi Tempat Penampungan Sampah sementara (TPS) dan tempat
Pemrosesan Akhir (TPA). Selain itu akan dilakukan pengembangan siste
komposan pada TPS dan rumah kompos, pengembangan tekologi
pengelolaan sampah untuk energi alternative di Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA) dan pemberdayaan masyarakat dan penerapan teknologi
tepat guna yang ramah lingkungan dalam penanganan sampah.
c. Drainase
Sistem drainase dibagi atas wilayah dengan sistem rayon yang
terdiri dari primer, sekunder dan tersier dimana tiap rayon memiliki
pompa air masing-masing.

III. Rencana Pola Ruang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 tentang RTRW
Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034, rencana pola ruang kota Surabaya terbagi menjadi
2 (dua) meliputi :
A. Kawasan Lindung
Kawasan yang memberikan perlindungan pada kawasan bawahanya meliputi
hutan kota yang terletak di unit pengembangan (I) Rungkut, (II) Kertajaya, (X)
Wiyung, (XI) Tambak Osowilangun dan (XII) Sambikerep serta pemanfaatan waduk
yang terletak pada unit pengembangan (I) Rungkut, (V) Tanjung Perak, (X) Wiyung dan
(XII) Sambikerep.

Sedangkan untuk kawasan perlindungan setempat, meliputi :


a. Sempadan pantai : Kecamatan Benowo, Asemrowo, Kerembangan, Pabean
Cantian, Semampir, Kenjeran Bulak, Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut dan Gunung
Anyar.
b. Sempadan sungai : Sempadan sungai Kalimas, Surabaya, Wonokromo,
Perbatasan Tempurejo.
c. Sempadan waduk : Tersebar diseluruh wilayah Kota Suraaya dengan jarak
sempadan paling sedikit 50 m.
d. Sempadan SUTT/SUTET : Tersebar di seluruh wilayah Kota Surabaya dengan
jarak sempadan masing-masing 10 m.
e. Sempadan rel kereta api : Sempadan sepanjang kereta api diseluruh wilayah
kota.
Ruang terbuka hijau minimal 20% dari luas wilayah kota meliputi makam,
lapangan, taman, jalur hijau, hutan kota, kawasan penyangga, sempadan waduk,
sempadan sungai dan pantai. Kawasan pelestarian alam dan cagar budaya berupa pantai
berhutan mangrove memiliki sempadan pantai yang terletak di wilayah utara dan timur
kota serta di sekitar jembatan Suramadu. Selain itu, terdapat cagar budaya dan ilmu
pengetahuan berupa bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya yang tersebar di unit
pembangunan (V) Tanjung Perak, (VI) Tunjungan dan (VII) Wonokromo. Kawasan
lindung wilayah laut yang melindungi pantai dari kemungkinan terjadinya abrasi dan
kerusakan ekosistem pesisir di wilayah laut terdapat pada unit pengembangan wilayah
laut (I) Teluk Lamong, (III) Tambak Wedi dan (IV) Pantai Timur Wisata Bahari.
Kawasan rawan bencana terletak di sekitar Kali Lamong, Teluk Lamong, saluran diversi
Gunung Sari (saluran Banyu Urip) dan kawasan pantai timur Surabaya. Sedangkan
kawasan rawan kebakaran dengan tingkat kerawanan sangat tinggi terdapat pada
Kecamatan Simokerto, Tambaksari dan Sawahan.

B. Kawasan Budidaya
1. Kawasan budidaya wilayah darat
a. Kawasan perumahan dan pemukiman
Kepadatan tinggi terdapat di Kecamatan Pabean Cantian,
Semampir, Bubutan Tegalsari, Genteng Kenjeran, Simokerto, dll.
Kepadatan sedang terdapat di Kecamatan Bulak, Tambaksari,
Asemrowo, Tandes, sukomanunggal, Gubeng Jambangan, dll. Kepadatan
rendah terdapat di Kecamatan Pakal, Benowo, Sambikerep, Lakarsantri,
Gunung Anyar, Rungkut, Sukolilo, Mulyorejo.
b. Kawasan perdagangan dan jasa
Pasar tradisional terdapat pada pusat-pusat permukiman kota, pusat
perbelanjaan terdapat pada pengembangan masing-masing unit. Selain
itu, terdapat toko modern, usaha perdagangan dan jasa lainnya.
c. Kawasan perkantoran
1) Pemerintah :
 Pusat : Unit pengembangan (X) Wiyung, (V) Tanjung
Perak.
 Provini : Unit pengembangan (V) Tanjung Perak, (IX)
Achmad Yani.
 Daerah : Unit pengembangan (VI) Tujungan, kantor
kecamatan dan kelurahan tersebar.
2) Swasta :
Pengembangan pada pusat pelayanan kota dan sub kota
menyatu dengan perdagangan dan fasilitas.
d. Kawasan peruntukan industri
Kawasan industri terletak di Surabaya Industrial Estate Rungkut
(SIER) di unit pengembangan (I) Rungkut, sedangkan kawasan
peruntukan industri terdapat di kawasan Kalirungkut, Kedung baruk,
Karangpilang, Tanjungsari, Kalianak dan Margomulyo.
e. Kawasan pariwisata
Wisata budaya religi seperti Masjid Ampel, Makam Bukungkul,
Masjid Al –Akbar. Wisata sejarah seperti Museum Sejarah 10
November, Kota Lama Surabaya, Situs Joko Dolong dan Sumur Welut.
Wisata seni seperti Tanaman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya, Gedung
Kebudayaan Cak Durasim. Wisata alam bahari/pantai seperti Pantai
Kenjeran dan sekitar Jembatan Suramadu. Wisata satwa seperti Kebun
Binatang Surabaya dan Taman Satwa. Wisata Pertanian seperti Pusat
litbang pertanian kota dan budidaya pertanian. Wisata alam pesisir
seperti Pantai Timur Surabaya. Wisata hiburan seperti Kenjeran dan
Jembatan Suramadu. Wisata taman rekresi seperti taman-taman kota dan
wisata sungai seperti Kali Surabaya dan Kali Mas.
f. Ruang terbuka non hijau
Tersebar diselurh wilayah, meliputi pelataran parkir bangunan,
lapangan olahraga dengan perkerasan, tempat bermain dan rekreasi,
pembatas dan median jalan dan koridor antar bangunan.
g. Kawasan kegiatan usaha sektor informal
Penataan dan sentralisasi PKL pada kawasan hunian vertical dan
kawasan budidaya lainnya.
h. Kawasan peruntukan lainnya
Kawasan pendidikan serta perlengkapan pertahanan dan keamanan
negara terdapat di kawasan (V) Tanjung perak serta kawasan pelatihan,
perumahan pertahanan dan keamanan terdapat di kawasan (VII)
Wonokromo, (VIII) Dukuh Pakis dan (X) Wiyung.
2. Kawasan budidaya wilayah laut
a. Kawasan pengembangan pantai : Reklamasi unit pengembangan wilayah
laut.
b. Kawasan penempatan jaringan utilitas : Mendukung penataan jaringan
listrik bawah laut, pipa gas dan air. Unit pengembangan wilayah laut (I),
(II) dan (III).
c. Kawasan penangkapan ikan : Mengembangka pelabuhan perikanan atau
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) unit pengembang wilayah laut (I), (II)
dan (IV).

IV. Penetapan Kawasan Strategis


Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 tentang RTRW
Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034, rencana penetapan kawasan strategis Kota
Surabaya terbagi menjadi 4 (empat) meliputi :
1. Ekonomi : a. Kawasan pergudangan dan industri margomulyo.
b. Kawasan Kota Tepi Pantai (Waterfront City).
c. Kawasan Tunjungan dan sekitarnya.
d. Kawasan terpadu Surabaya barat.
e. Kawsan kaki jembatan silayah suramadu-pantai kenjeran.
2. SDA dan Teknologi : a. Kawsan industri pengembangan perkapalan.
b. Kawasan industri di Kecamatan Rungkut.
c. Kawasan pengelolaan sampah teknologi tepat guna
d. Penghasilan energy pada TPA Benowo.
3. Social Budaya : a. Kawasan makam sunan ampel.
b. Kawasan kota lama Surabaya.
c. Bangunan dan ligkungan pada kawasan darmo-diponegoro serta
kawasan kampong lama tunjungan.
4. Lingkungan : a. Kawasan pantai timur Surabaya.
b. Kawasan sekitar kali lamong.
c. Kawasan kebun binatang Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai