FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2020 Indikator Mikro dan Makro Ekonomi dalam Pembangunan a. Pertumbuhan Ekonomi Perkembangan ekonomi merupakan salah satu aspek pembangunan. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang dapat diwujudkan dengan bentuk kenaikan pendapatan nasional. Menurut Todaro (2005), pertumbuhan ekonomi sebagai proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indicator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu negar. Suatu negara dapat mengalami pertumbuhan bila terjadi peningkatan GNP Riil negara. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Menurut Adam Smith, pemerintah memiliki tiga fungsi utama dalam mendukung perekonomian yaitu 1) Memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan 2) Menyelenggarakan peradilan 3) Menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh swasta, seperti infrastruktur dan fasiltas umum Terdapat tiga komponen penentu utama dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa (Todaro, 2005), diantaranya adalah: 1) Akumulasi modal yaitu meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan sumberdaya manusia. 2) Pertumbuhan penduduk yang meningkatkan jumlah angkatan kerja di tahun-tahun mendatang 3) Kemajuan teknologi. Banyak faktor yang bisa dijadikan indicator pertumbuhan ekonomi, diantaranya adalah PDB (Produk Domestik Bruto), pendapatan riil per kapita, kesejahteraan penduduk, dan tingkat penyerapan tenaga kerja dan pengangguran. Dari keempat indikator diatas, pada praktiknya, yang menjadi tolak ukur untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah nilai PDB. PDB diukur dalam satuan rupiah berdasarkan harga konstan. Untuk menghitung pertumbuhan ekonmi suatu dengan indikator PDB, dapat dihitung dengan rumus: R(t-1, t) = (PDBt – PDBt-1)/PDBt-1 x 100%
b. Pemerataan Pendapatan (indeks Gini)
Menurut Budiono (1992), pendapatan merupakan hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimikinya kepada sektor produksi. Sedangkan menurut Winardi (1992), pendapatan merupakan hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu badan usaha dalam suatu periode. Pemerataan pendapatan (redistribusi pendapatan/ distribution of income) merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah agar pendapatan masyarakat terbagi semerata mungkin diantara warga masyarakat. Pengertian merata di sini tidak berarti bahwa semua warga masyarakat pendapatannya dibuat sama, tetapi kesempatan yang sama bagi setiap warga untuk memperoleh pendapatan. Tujuannya adalah agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat sehingga dapat menimbulkan keresahan dan kecemburuan sosial yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas nasional. Pemerataan pendapatan masyarakat merupakan salah satu indicator keberhasilan pembangunan ekonomi. Pemerataan pendapatan dapat dilihat dengan menggunakan rasion gini. Rasio gini merupakan suatu pengukuran ketimpangan atau kesenjangan distribusi pendapatan masyarakat. Berikut merupakan rumus gini ratio:
Ket : fi = jumlah persen (%) penerima pendapatan kelas ke i.
Yi = jumlah kumulatif (%) pendapatan pada kelas ke i. Rasio gini mempunyai skala 0-1, semakin tinggi nilai rasio, maka makin tinggi ketimpangan di masyarakat. c. Kemiskinan Kemiskinan merupakan salah satu masalah dalam proses pembangunan di Indonesia. Kemiskinan merupakan suatu ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar standar atas setiap aspek kehidupan. Menurut Bappenas, kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) bahwa untuk menentukan penduduk miskin paling tidak memenuhi 6 kriteria sebagai berikut: 1. Rumah layak huni (milik sendiri, bukan milik sendiri) 2. Akses air bersih dan sanitasi 3. Pendapatan 4. Kepemilikan aset 5. Frekuensi makan dan kualitas gizi makanan 6. Dalam setahun dapat membeli minimal 1 stel pakaian baru Kemiskinan juga dianggap sebagai bentuk permasalahan pembangunan yang diakibatkan adanya dampak negatif dari pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang sehingga memperlebar kesenjangan pendapatan antar masyarakatmaupun kesenjangan pendapatan antar daerah (inter region income gap) (Harahap, 2006). DAFTAR PUSTAKA Adam Smith, Teori Pertumbuhan Ekonomi Perencanaan dan Pembangunan. PT. Raja Grafindo Pustaka. Jakarta. Boediono. 1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta, BPFE UGM. Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Todaro, Michael P. and Smith, Stephen C (2003). Economic Development. UK: Pear‐son Education Limited. Winardi, J., 2007. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Pendekatan sederhana terhadap krisis ekonomi di Yunani: Sebuah perjalanan untuk menemukan krisis ekonomi Yunani yang dimulai pada tahun 2008 dan menggemparkan dunia. Penyebab dan implikasinya
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro