Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANAJEMEN OPERASI

Dosen : Dr. Zainal Abidin, MM

PENERAPAN METODE DEMAND FORECAST


UNTUK PEMILIHAN LOKASI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN JARAK TEMPUH CALON SISWA
DAN IMPLEMENTASI MODUL ERP SEKOLAH

OLEH :

AGUS HARIYANTO (1901028039)

KELAS D ANGKATAN 40

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERISTAS MULAWARMAN
TAHUN 2020
BAB I
LANDASAN TEORI

A. Sistem Peramalan
Definisi dari peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan
kejadian di masa depan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan data
historis dan proses kalkulasi untuk memprediksikan sebuah proyeksi atas kejadian di
masa datang. Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan intuisi subjektif atau
dengan model matematis yang disusun oleh pihak manajemen (Heizer, J. & Render,
2011). Pendapat lain dari buku Manajemen Operasi, menjelaskan bahwa peramalaan
adalah masukan/input dasar dalam proses pengambilan keputusan dari manajemen
operasi karena peramalan memberikan informasi dalam permintaan dimasa yang akan
datang. Salah satu tujuan utama dari manajemen operasi adalah untuk menyeimbangkan
antara pasokan/supply dan permintaan,dan memiliki perkiraan permintaan dimasa yang
akan datang sangat penting untuk menentukan berapa kapasitas atau pasokan/supply
yang dibutuhkan untuk menyeimbangi permintaan (Stevenson, 2018).

B. Metode Peramalan
Melakukan aktivitas peramalan perlu didasari dengan metode yang tepat dan
terstandarisasi, hal ini dilakukan untuk dapat memberikan proyeksi masa depan yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan dasar pemikirannya. Dengan dasar pemikiran
atas proyeksi peramalan yang jelas, pihak manajemen dapat menggunakan dasar
pemikiran tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna untuk
mengantisipasi skenario kejadian di masa depan (Heizer, J. & Render, 2011).
Metode peramalan Menurut Jay Heizer dan Barry Render, yaitu :
1. Kualitatif
Metode peramalan yang bersifat subyektif, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti intuisi, emosi, dan pengalaman seseorang.
2. Kuantitatif
Metode peramalan dilakukan dengan menggunakan model matematis yang
beragam dengan data historis yang terkait dengan peramalan dan variabel sebab
akibat untuk meramalkan permintaan.
C. Peramalan Permintaan (Demand Forecast)
Peramalan merupakan teknik yang digunakan untuk memperkirakan suatu sistem
dimasa yang akan datang. Peramalan diperlukan oleh suatu perusahaan atau organisasi
karena setiap keputusan yang diambil dapat mempengaruhi keadaan dimasa yang akan
datang. Menurut waktunya, peramalan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Peramalan jangka pendek yang memberikan hasil peramalan satu tahun
mendatang atau kurang.
2.  Peramalan jangka menengah untuk meramalkan keadaan satu hingga 5 tahun
kedepan.
3.  Peramalan jangka panjang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai
perencanaan produk dan perencanaan pasar, pengeluaran biaya perusahaan, studi
kelayakan pabrik, anggaran, purchase order, perencanaan tenaga kerja dan
perencanaan kapasitas kerja serta pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan kejadian lebih dari 5 tahun yang akan datang.

D. Sistem ERP

ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sebuah konsep untuk merencanakan


dan mengelola sumber daya sebuah perusahaan atau organisasi. ERP terdiri dari 3
elemen yaitu Enterprise (perusahaan), Resource (sumber daya), dan Planning
(perencanaan), yang berarti menekankan aspek perencanaan dan analisis sumber daya
perusahaan atau organisasi seperti, Finansial, Akuntansi, Sumber Daya Manusia
(SDM), Rantai Suplai, dan sebagainya.
ERP merupakan sistem terintegrasi yang mempunyai tujuan untuk merangkum
proses bisnis yang ada sehingga menjadi satu kolaborasi yang efisien dan efektif.
Sistem tersebut didukung dengan teknologi informasi yang dapat menghasilkan
informasi untuk menunjang perusahaan atau organisasi agar menjadi lebih kompetitif.
Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung oleh seperangkat
aplikasi dan infrastruktur komputer baik software maupun hardware sehingga
pengolahan data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan terintegrasi.
Kata kunci utama pada ERP, yaitu adanya aspek perencanaan yang terintegrasi di
suatu organisasi atau perusahaan dengan tujuan agar dapat merencanakan dan
mengelola sumber daya organisasi dan dapat merespon kebutuhan pelanggan dengan
baik.
BAB II
PEMBAHASAN

Terlalu banyak atau sedikitnya bangunan sekolah yang ada dalam lingkungan
masyarakat mempunyai dampak yang berbeda-beda diantaranya yaitu, terlalu
banyaknya sekolah pada lingkungan sepi penduduk sangatlah tidak efisien, bagi
sekolah itu sendiri dapat mengakibatkan penutupan sejumlah sekolah karena sekolah
tersebut kekurangan jumlah siswa atau kurangnya minat dari masyarakat atau terlalu
sedikitnya sekolah dapat mengakibatkan kelebihan daya tampung siswa atau melebihi
kapasitas yang seharusnya dapat diterima di sekolah tersebut, dikarenakan jumlah minat
masyarakat sangatlah besar sedangkan kapasitas sekolah tidak dapat mencukupi.
Salah seorang staf pengajar di Universitas Borneo Kalimantan Timur, menuliskan
teori-teori lokasi dari beberapa tokoh di dalam sebuah blognya
(http://massofa.wordpress.com/2008/03/08/teorilokasi). Teori-teori lokasi tersebut
beliau rangkum dari Buku Ekonomi Regional karya D.S. Priyarsono (Priyarsono &
Sahara, 2007). Berikut ini isi dari rangkuman yang ditulis :
1. Teori lokasi (Tarigan, 2005) adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial
order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki lokasi geografis dari
sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya terhadap keberadaan berbagai
macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial.
2. Teori lokasi (Hoover dan Giarratani, 2007) dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi. Atau dapat juga
diartikan sebagai ilmu tentang alokasi secara geografis dari sumber daya yang
langka, serta hubungannya atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam
usaha atau kegiatan lain (activity). Secara umum, pemilihan lokasi oleh suatu unit
aktivitas ditentukan oleh beberapa faktor seperti: bahan baku lokal (local input),
permintaan lokal (local demand), bahan baku yang dapat dipindahkan
(transferred input), dan permintaan luar (outside demand).
3. Weber (1909) mendasarkan teorinya bahwa pemilihan lokasi industri didasarkan
atas prinsip minimisasi biaya. Weber menyatakan lokasi setiap industri
tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja, dimana penjumlahan
keduanya harus minimum. Tempat dimana total biaya transportasi dan tenaga
kerja yang minimum adalah identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum.
4. Menurut Isard (1956), Masalah lokasi merupakan penyeimbangan antara biaya
dengan pendapatan yang dihadapkan pada suatu situasi ketidakpastian yang
berbeda-beda. Isard menekankan pada faktor-faktor jarak, aksesibilitas, dan
keuntungan aglomerasi sebagai hal yang utama dalam pengambilan keputusan
lokasi.
5. Richardson (1969) mengemukakan bahwa aktivitas ekonomi atau perusahaan
cenderung untuk berlokasi pada pusat kegiatan sebagai usaha untuk mengurangi
ketidakpastian dalam keputusan yang diambil guna meminimumkan risiko.
Dalam hal ini, baik kenyamanan (amenity) maupun keuntungan aglomerasi
merupakan faktor penentu lokasi yang penting, yang menjadi daya tarik lokasi
karena aglomerasi bagaimanapun juga menghasilkan konsentrasi industri dan
aktivitas lainnya.

Titik-titik permintaan yang digunakan, merupakan titik pusat massa (pemukiman


padat penduduk) atau titik tengah dari tiap wilayah. Titik-titik tersebut digunakan untuk
menentukan banyaknya penduduk usia sekolah yang berada dalam wilayah tersebut.
Untuk mengetahui daerah yang dapat terlayani atau terpenuhi maka harus mengetahui
jarak antara titik permintaan dengan alternatif lokasi (sekolah). Dalam pengolahan data
menggunakan tiga model yaitu p-median, p-center dan maximal covering masing-
masing memiliki fungsi tujuan yang berbeda-beda.
1. p-median
Fungsi tujuan model ini adalah meminimasi jarak rata-rata antara titik permintaan
(pemukiman penduduk) dan fasilitas (sekolah).
2. p-center
Fungsi tujuan merupakan fungsi yang akan dicari nilai optimalnya. Fungsi tujuan
model p-center adalah minimasi jarak maksimum antara suatu wilayah (kelompok
demand) dan sekolah.
3. maximal covering
Tujuan maximal covering adalah memaksimumkan jumlah titik permintaan yang
dapat terlayani dengan batasan hanya tersedia sejumlah p titik lokasi fasilitas
pelayanan yang dapat melayani titik-titik permintaan tersebut.

Pemilihan ketiga model ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran konsekuensi


yang berbeda dari tiap model, sehingga pengambil kebijakan dapat memilih
konsekuensi yang dianggap paling minimum. Dari ketiga model tersebut maka dapat
diketahui bahwa p-median yang paling sesuai karena dari kriteria yang ditentukan yaitu
jarak rata-rata, standar deviasi dan jarak terjauh, model p-median memiliki nilai yang
minimum dibandingkan dengan dua model lainnya yang digunakan.

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah melakukan pertukaran data dengan


pusat database yang berisi semua informasi tentang organisasi untuk mengelola semua
kegiatan melalui perangkat lunak mandiri, sementara database terus menerus
diperbarui. Sehingga semua kegiatan terhubung dan berinteraksi secara bersamaan.
Keuntungan dari implementasi ERP adalah basis datanya terpusat sehingga informasi
dapat diperoleh dengan mudah dan fleksibel untuk semua bagian.
Tujuan implementasi ERP di sekolah adalah untuk proses akademik diantaranya
penelitian dan pengajaran dengan biaya murah atau rendah. Akademik dan staff umum
berinteraksi dengan kegiatan kelembagaan inti melalui ERP, dimana siswa bisa
mendapatkan informasi lebih lanjut dan E-learning yang lebih.
Kebutuhan ERP setiap bisnis bervariasi sesuai dengan industri yang mereka jalani.
Kebutuhan ERP untuk industri manufaktur tentunya berbeda dengan kebutuhan ERP
untuk industri jasa. Begitu pula lembaga pendidikan seperti sekolah, tempat kursus,
atau kampus yang memiliki kebutuhan ERP tersendiri untuk membantu mereka
menangani berbagai aktivitas.
Ada berbagai aktivitas di lembaga pendidikan yang sulit untuk diorganisir tanpa
bantuan perangkat lunak, misalnya seperti peningkatan jumlah staf, proses penerimaan
siswa baru, pengelolaan transportasi sekolah, perpustakaan, dan laboratorium. Belum
lagi mengatur SDM, kehadiran, ujian, dan gaji karyawan. Untuk memiliki kontrol
penuh atas aktivitas-aktivitas tersebut, lembaga pendidikan memerlukan perangkat
lunak khusus untuk memastikan kelancaran sistem pendidikan mereka.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari sistem ERP untuk lembaga pendidikan:
 Memberikan pengalaman belajar yang luar biasa bagi murid.
 Dengan alat built-in, guru dapat dengan mudah membuat analisis laporan dan
melacak data murid.
 Mempermudah guru dalam mengevaluasi performa murid.
 Mempercepat alur pendaftaran siswa.
 Menyederhanakan proses kehadiran.
 Mengoptimalkan interaksi antara orang tua dan murid.
Tidak semua modul yang tertera pada diagram di atas harus dipunyai oleh satu
perusahaan atau organisasi. Pasti penentuan serta nama modul dapat berlainan di antara
satu perusahaan dengan lainnya, bergantung pada industri sebagai bagian upayanya.
Sekolah, contohnya, tidak dapat disejajarkan dengan perusahaan produsen barang.
Bukan sekedar produknya yang berlainan, tetapi proses serta siklus bisnisnya juga
benar-benar berlainan. Bila dalam satu hari, perusahaan produsen barang bisa
membuahkan sampai beberapa ribu barang, karena itu sekolah atau instansi pendidikan
memerlukan waktu beberapa waktu untuk membuahkan beberapa ribu lulusan. Bila
perusahaan produsen barang akan membuahkan produk yang standard, yang sangat
mungkin untuk dibuat dengan masal dalam sekejap, karena itu sekolah ‘hanya’ akan
membuahkan produk yang penuhi standard minimal, serta memerlukan waktu yang
relatif lebih lama.
Pada lembaga pendidikan, seperti sekolah, biasanya masih fokus pada Skema Info
Akademik serta belum melirik ke skema info yang layani keperluan detail yang lain.
Dapat dimaklumi jika Skema Info Akademik ini ialah skema yang bersentuhan
langsung dengan core business serta lembaga pendidikan.
Skema ini bisa jadikan entry poin untuk mengaplikasikan Enterprise Resource
Rencana (ERP) dalam mendukung pengendalian instansi atau lembaga pendidikan.
Tidak ubahnya perusahaan di industri lainnya, instansi atau lembaga pendidikan juga
mempunyai keperluan data serta info di manajemen atau pengendalian lembaga yang
memberi dukungan kelangsungan pekerjaan akademik sebagai core business-nya.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :


1. Peramalan merupakan tahapan awal dalam perencanaan sistem operasional.
Peramalan adalah kegiatan memperkirakan tingkat permintaan yang 
diharapkan dalam jangka waktu di masa yang akan datang. Peramalan
diperlukan oleh suatu instansi sekolah karena setiap keputusan yang diambil
dapat mempengaruhi keadaan dimasa yang akan datang.
2. Peramalan dengan model p-median merupakan salah satu rumus pemrograman
matematika yang telah digunakan secara luas, dan diperlukan suatu koefisien
persamaan untuk memecahkannya. Model seperti ini akan menjadi bermanfaat
pada kasus penentuan fasilitas atau lokasi untuk bidang-bidang layanan dan jasa,
sebagai contoh dalam kasus penentuan lokasi sekolah dan kantor-kantor
administrasi. Model p-median yang paling sesuai karena dari kriteria yang
ditentukan yaitu jarak rata-rata, standar deviasi dan jarak terjauh, model p-
median memiliki nilai yang minimum dibandingkan dengan dua model lainnya
yang digunakan.
3. Dengan pemanfaatan ERP ini bisa menjadi solusi alternatif pelaksanaan
pekerjaan sesuai tugas pokok dan fungsi bagi pengguna sistem. Dapat
meningkatkan kinerja karyawan atau staff menjadi lebih baik, optimal dan
professional, waktu proses menjadi relatif lebih cepat. Dengan Sistem ERP dapat
mempercepat dan memudahkan proses pelayanan yang ada di sekolah,
khususnya pelayanan terhadap siswa. Dan yang pastinya dapat meningkatkan
nilai tambah sekolah terutama dalam hal promosi.
DAFTAR PUSTAKA

Heizer, J. & Render, B. (2011). Operations Management. Tenth Edition. Pearson, New
Jersey, USA.Daftar Pustaka. Igarss 2014. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Priyarsono, D., & Sahara, S. P. (2007). Dasar Ilmu Ekonomi Regional. Modul Ekonomi
Regional.

Stevenson, william j. (2018). Operation Management Thirteenth Edition. In Journal of


Chemical Information and Modeling. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Tarigan, R. (2005). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_sumber_daya_perusahaan

https://schmu.id/fitur-erp-school/

Anda mungkin juga menyukai