Anda di halaman 1dari 2

‫س ِم هللاِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْي ْم‬

ْ ‫ِب‬

Air beriak tanda tak dalam, air dangkal menghanyutkan


Izinkan saya mengucapkan salam, untuk teman teman sekalian.
‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُ ُها‬
َّ ‫ال‬

Pak dengklek bertemu pak bopak, pak bopak terjangkit elergi


Jawab salam kurang kompak, saya ulangi sekali lagi
‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُ ُها‬
َّ ‫ال‬

bebek makan belimbing, dicampur gula aren


nah begitu dong, baru keren.

Asala tuassalamuala asrafil......

Yang saya hormati pembina muhadaroh

Yang saya hormati ketua muhadaroh

Dan tak lupa teman teman yang dirahmati Allah SWT

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan ramat dan kasih sayanggnya keada kita agar kita dapat berkumpul pada kesempatan yang
bahagia tanpa ada cacat dan kurang sedikitpun.

Taklupa kita curahkan pada baginda kita, guru besar Muhammad SAW karena dengan sikap dan
tindakannya kita bisa berubah dari jaman jahiliyah menjadi zaman yang beradab, dari onta sekarang
menjadi kawasakki, dari gelap gulita menjadi terang menerang.

Pada kesempatan ini saya akan bertausiah berjudul

N“DULU BENGIS KINI MUDAH MENANGIS”

Taat lalu lintas itu pak maman


Sen kanan belok kiri itu ibu-ibu kota
Ugal-ugalan di jalan itulah gengsternya

Teman-teman yang dirahmati Allah SWT.

Dua tahun yang lalu sempat beredar sebuah sosok preman taubat yaitu SUYUDI NUGROHO
Sayudi pria kelahiran Solo yang sekarang menjadi ketua Exspreso (Exs Preman Solo). Setengah usia pria
ini hidup dijalanan bersama anak punk dari daerah kedaerah lain dari Jawa hingga Samutra. Berawal dari
coba-coba hingga mendarah daging. Hingga hasil mengamen dan menjara (merampok , merampas,dll)
digunakan hanya untuk mememnuhi jadwal SAKAU bersama teman-teman nya.

Dalam sebuah liputan SAYYUDI mengngkapkann kebiasaannya. “Bangun tidur Kami hidup tanpa
tujuan. Bangun tidur ngamen dapat uang cari makan, ada jadwal oser kami nebeng sdi lampu-lampu merah.
Pergilah kami kesana kemari tak tau arah,” sekejap dia terdiam dan kembali mengatakan . Setelah
bersenang-senang minum-minuman yang dilarang yang dicampur teman-teman saya...? lanjutnya dengan
sudut matanya telah membendung air. “…mengalami overdosis.” Sayudi terisak, satu-dua tetes air terjatuh
di meja dari matanya, Dari mulutnya keluar busa, sekarat nggak karuan, tapi nggak ada yang mau menolong

Rentang 2001-2002 Sayyudi memutuskan untuk berhenti dari jrang maksiat dan kembali jagalan
Solo. Dia tidak langsung ke pengajian melainka berbisnis kampus UMSURAKARTA, dari sinilah dia
bertemu dengan Dari bisnis tersebut, Sayudi berkenalan dengan seorang ustadz yang ia nilai lemah lembut. Setelah
berkenalan dan dirasa akrab berbincang suatu hal, akhirnya ia menyatakan ingin hijrah dan berubah hingga masuk
pesantren untuk lebih memperdalam islam. Setelah 4 tahun di pesantren dia kembali bisnis di kawasan
singoseren dan membuka konter handphone Dari usaha tersebut, tabungannya bertambah. Ia pun berniat
untuk membangun sebuah pondok pesantren tahfidz Al-Quran dan terealisasi setahun kemudian. Namun,
pondok pesantren yang ia bangun hanya bisa berjalan selama dua tahun. “Setelah pondok berhenti, akhirnya
saya memutuskan untuk membuat komunitas Exspreso (Exs preman Solo) dengan modal teman satu grup
WA,” ungkapnya.

“Tapi, yang penting niat pengen hijrah. Saya selalu mengucap bismillah ketika ada yang mencibir sehingga
untuk bisa istiqomah,” katanya dengan senyum lepas.

Pembukaan sekaligus pengenalan komunitas exspreso ditandai peloncingan 1000 kopi taubat yang
bertea Iqro on the road. Komunitas yang memiliki program-program dakwa baik.

Teman-teman yang saya banggakan dari cerita tersebut seseorang yang nakal, narkoba bisa membuat
sebuah komunitas yang wowbermanfaat dan mengundang banyak pahala. Insyaallah tidak ada dosa
sebanyak apapun yang tidak akan dimaafkan Allah jika mahluknya bertaubat.

Janganlah menilai seseorang dari latar belakangnya tapi nilai lah seseorang dari ketulusan hatinya
dan perubahannya.

Anda mungkin juga menyukai