TINJAUAN PUSTAKA
tanaman yang diinginkanpada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman
tersebut dapat berupa: buah, biji, daun, bunga, umbi, getah,eksudat, akar, trubus,
Tingkat kesuburan tanah yang tinggi menunjukkan kualitas tanah yang tinggi
2.2 Nitrogen
Nitogen dalam tanah berasal dari bahan organik tanah (bahan organik halus,
N tinggi, L/N rendah, dan bahan organik kasar, N rendah rasio c/n tinggi. Lalu faktor
legum yaitu bakteri bintil akar atau rhizobium. Faktor lainnya yaitu pupuk dan air
pembentukan protein. Jika tanaman kekurangan nitrogen maka tanaman akan kerdil,
pertumbuhan akar terbatas dan daun kuning. Jika tanaman kelebihan nitrogen maka
akan menyebabkan tanaman lambat dalam proses pematangan. Nitrogen dalam tanah
dalam berbagai bentuk yaitu protein, senyawa-senyawa amino, amonium, dan nitrat
Nitrogen memiliki peran penting bagi tanaman, unsur nitrogen ini mampu
panen pada tanaman. Tanaman yang kekurangan nitrogen fase vegetatifnya akan
terhambat, warna daun pada tanamn akan kekuning-kuningan dan lama kelamaan
akan mati. Sedangkan jika nitrogen diberikan berlebih tanaman tidak akan mampu
menghasilkan bunga dan buah, tanaman tidak akan mengalami fase generatif.
jumlah nitrogen secara biologis atau dengan penambahan pupuk baik sintesis
pengukuran KTK adalah milliekuivalen kation dalam 100 g tanah atau mekation pada
Koloid tanah berperan dalam penyediaan unsur hara bagi kebutuhan tanaman.
Koloid tanah bermuatan negatif, sehingga dapat menarik dan menjerap ion-ion
bermuatan positif(kation), seperti Ca+2, H“, Mg+2, K“, Na+, A1°+, dan NH4“ Daya
tarik-menarik ini terlihat seperti kutub negatif dan kutub positif magnet yang saling
tarik-menarik. Kation yang telah melekat pada koloid tanah tidakakan mudah tercuci
oleh aliran air.Namun, kation atau anion yang berada pada larutan tanah sangat
Kapasitas tukar kation dari berbagai jenis tanah sangat beragam. Besarnya
KTK tanah dipengaruhi oleh reaksi tanah atau pH, tekstur tanah atau jumlah liat,
jenis mineral liat, bahan organik, serta pengapuran dan pemupukan (Banjarnahor,
2010).
karbon yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik ringan,
biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik
yang stabil atau humus. Kadar C-Organik cenderung menurun seiring pertambahan
kedalaman tanah karena bahan organik yang hanya diaplikasikan atau jatuh diatas
tanah. Sehingga bahan organik tersebut terakumulasi pada lapisan top soil dan
sebagian tercuci ke lapisan yang lebih dalam (sub soil) (Sipahutar dkk, 2014).
Kandungan C-organik pada setiap tanah bervariasi, mulai dari kurang dari
1% pada tanah berpasir sampai lebih dari 20 % pada tanah berlumpur. Warna
merah mengandung kadar besi yang tinggi, tetapi rendah kandungan C-organiknya.
Kandungan bahan organik dan C-Organik dipengaruhi oleh faktor pengolahan dan
kemiringan lahan. Pada lahan pertanian tanah yang tidak diolah memiliki kandungan
C-Organik yang lebih tinggi dibandingkan tanah yang diolah secara intensif, hal ini
disebabkan oleh aerasi yang pada tanah yang diolah menjadi baik sehingga
mikroorganisme akan tumbuh baik dan cepat sehingga proses dekomposisi akan
berjalan lebih cepat pada tanah yang diolah dibanding dengan tanah yang tidak
Arsyad, A. R. 2001. Pengaruh Olah Tanah Konservasi Dan Pola Tanam Terhadap
Sifat Fisika Tanah Ultisol dan Hasil Jagung. Jurnal Agronomi. Vol. 8. No. 2.
Banjarnahor, R. 2010. Evaluasi Basa-Basa Tukar dan Kapasitas Tukar Kation Tanah
Yang Diaplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit di PT. SMART Kebun
Padang Halaban Kabupaten Labuhan Batu Bara. Skripsi. Universitas
Sumatera Utara. Medan. 47 hlm.
Fadhilah, N. 2010. Analisa Kadar Karbon di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit
PT. Minanga Ogan Secara Trimetri.Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Medan. 32 hlm.
Kemas, Ali Hanafiah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
McVay, K.A. dan C. W. Rice. 2002. Soil Organic carbon and Global Carbon Cycle.
Kansas: Kansas State University.
Patti, P. S., Kaya, E., dan Silohooy. 2013. Jurnal Agrologia. Analisis Status Nitrogen
dalam Kaitanya dengan Serapan N oleh Tanaman. 2 (1): 51-58.
Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava
Media, Yogyakarta.