1. Mahasiswa akan diberikan sebuah makalah berjudul: “Segmenting Indonesian
Online Customer”. Silahkan Anda membaca dan mempelajari isi dari hasil penelitian tersebut. Anda diminta untuk menyebutkan dan menjelaskan penemuan segmen berikut karakteristiknya! Jawab: Dalam makalah “Segmenting Indonesian Online Customer” karya Reny Yulianti, telah disebutkan hasil penemuan segmen pelanggan online berdasarkan demografi, psikografis, dan preferensi konsumen pada atribut toko online. Dalam penelitian tersebut pengukuran demografi berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, penghasilan, jumlah barang yang dibeli pada tahun sebelumnya, dan total waktu penggunaan internet (jam per hari). Sedangkan untuk psikografis dibagi menjadi enam dimensi, yaitu internet convenience (kenyamanan), perceived self- inefficacy (preferensi ketidak-efisienan), internet logistics (logistik), internet distrust (ketidakpercayaan), internet offer (penawaran) and Internet window shopping. Lalu untuk preferensi konsumen pada atribut toko online diukur berdasarkan desain situs, barang terjual, orientasi harga, informasi, toko fisik, layanan konsumen, keamanan dan layanan kurir antar. Berikut uraian segmen pelanggan online yang dikemukanan dalam makalah “Segmenting Indonesian Online Customer”: a. Online Shopping Lovers (Pecinta Belanja Online) Karakteristik demografi: Pada segmen ini responden didominasi oleh orang-orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi (educated graduate), dengan penghasilan perbulan lebih dari Rp 2.500.000. Dalam satu tahun responden menyatakan membeli barang secara online sejumlah 1 – 5 barang. Karakteristik psikografis/ lifestyle: Segmen ini suka melakukan belanja online karena kepraktisannya. Mereka terbiasa menggunakan internet, dan telah mempercayai kegiatan online sebagai sarana belanja. Karakteristik preferensi pada atribut toko: Hal yang paling signifikan yang diperhitungkan oleh pelanggan online dalam memilih toko online yang digunakan untuk belanja adalah desain situs, barang terjual, dan informasi yang lengkap.
b. Online Window Shoppers (Calon Pembeli)
Windown Shoppers adalah sebutan bagi para calon pembeli yang hanya melihat-lihat barang dagangan tanpa membeli apapun. Karateristik demografi: Tingkat pendidikan responden pada segmen ini hampir seimbang antara yang pendidikan tinggi dan rendah, tingkat umur juga hampir merata dari muda sampai tua. Tingkat penghasilan juga sangat bervariasi mulai dari yang rendah sampai yang tinggi. Barang yang dibeli antara 1 – 5 item per tahun, dan menggunakan internet rata-rata 3 – 4 jam per hari. Karakteristik psikografis/lifestyle: Pada segmen ini para responden menyatakan percaya diri dan lumayan terbiasa dengan kegiatan belanja online, akan tetapi mereka tidak terlalu suka dengan promo dan ketersediaan logistik yang ditawarkan oleh toko online. Sebagai tambahan, mereka tidak terlalu mempercayai toko online. Namun, meski begitu mereka suka melihat-lihat barang dagangan di toko online hanya sekedar untuk mencari informasi dan detail produk. Karakteristik preferensi pada atribut toko: Atribut toko online yang paling signifikan bagi segmen ini adalah tentang harga, informasi barang, dan keberadaan toko fisik. Mereka mengharapkan harga yang kompetitif, akurat, dan informasi detail tentang keberadaan toko fisik.
c. Negative Judmental (Penghakiman Negatif)
Karateristik demografi: Segmen ini terdiri dari koresponden dengan umur dibawah 20 tahun, dengan tingkat pendidikan yang masih rendah (belum lulus). Penghasilan perbulan mereka dibawah Rp 2.500.000 per bulan. Sebagian besar dari segmen ini belum pernah membeli barang secara online. Penggunaan internet pun bervariasi, mulai dari kurang dari 2 jam sehari, 3 – 4 jam hingga lebih dari 5 jam per hari. Karakteristik psikografis/lifestyle: Segmen ini memiliki kepercayaan diri dalam menggunakan internet untuk berbelanja, akan tetapi mereka memiliki pandangan negatif terhadap internet sebagai media belanja. Mereka tidak percaya kepada toko online dan apa yang ditawarkan, mereka lebih ingin melihat barang secara langsung. Karakteristik preferensi pada atribut toko: Preferensi mereka pada atribut toko adalah faktor keamanan toko online dan tingkat kepuasan produk yang ditawarkan.
d. On Off Shoppers (Pelanggan On Off)
Karateristik demografi: Kebanyakan dari responden adalah mereka yang belum lulus pendidikan, pada segmen ini. Penghasilan per bulan di bawah Rp 2.500.000. Jumlah barang yang dibeli secara online pada tahun sebelumnya antara 1 – 5 barang. Waktu yang dihabiskan untuk berselancar di internet hampir seimbang antara kurang dari 2 jam dan lebih dari 5 jam dalam satu hari. Karakteristik psikografis/lifestyle: Dalam segmen ini kebanyakan mereka puas dengan apa yang ditawarkan oleh toko online. Mereka juga percaya diri dalam melakukan belanja online, akan tetapi mereka sering ragu dengan kualitas yang barang yang akan dibeli secara online. Mereka menganggap belanja online kurang praktis, mereka tidak keberatan untuk membeli barnng di toko fisik secara langsung. Karakteristik preferensi pada atribut toko: Keberadaan toko fisik adalah atribut utama yang harus ada pada toko online. Selain itu segmen ini juga memperhatikan isu pengantaran barang oleh kurir. Informasi yang lengkap pada suatu produk juga merupakan atribut yang penting bagi segmen ini.
e. Traditional Shoppers (Pelanggan Tradisional)
Karateristik demografi: Sebaran umur dalam segmen ini bervariasi dari dibawah 20 tahun hingga lebih dari umur 31 tahun. Tingkat pendidikan rendah lebih mendominasi daripada tingkat pendidikan tinggi. Jumlah penghasilan pun bervariasi mulai dari kurang dari Rp 2.500.000 per bulan hingga lebih dari Rp 2.500.000 per bulan. Segmen ini didominasi oleh responden yang belum pernah melakukan belanja online. Karakteristik psikografis/lifestyle: Segmen ini memiliki pandangan negatif terhadap belanja online. Mereka tidak menggunakan internet untuk belanja, bahkan juga tidak untuk mengecek harga atau informasi barang secara online. Mereka kebanyakan tidak bisa menggunakan internet untuk belanja. Karakteristik preferensi pada atribut toko: Atribut utama bagi segmen ini adalah keberadaan toko fisik. Mereka tidak terlalu sensitif terhadap harga barang, tapi lebih mengutamakan keamanan dan isu pengiriman barang oleh toko online.
2. Jelaskan mengapa brand personality itu penting!
Jawab: Brand personality atau kepribadian merek adalah kerangka kerja yang membantu perusahaan atau organisasi membentuk cara orang merasakan tentang produk atau layanan yang mereka tawarkan. Kepribadian merek perusahaan memunculkan respons emosional dalam segmen konsumen tertentu, dengan tujuan mempengaruhi tindakan positif yang menguntungkan perusahaan. Gagasan bahwa benda mati seperti merek dapat dikaitkan dengan seperangkat karakteristik manusia diterima dengan baik oleh para psikolog sosial. Argumen dasarnya adalah bahwa sasaran sikap, seperti merek, dapat dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian yang memberikan manfaat ekspresif atau simbolis diri bagi konsumen. Ekspresi diri dapat menjadi pendorong (driver) yang berpengaruh pada preferensi dan pilihan konsumen (Aaker, 1999). Pelanggan lebih cenderung membeli merek jika kepribadiannya mirip dengan merek mereka. Ada lima tipe utama kepribadian merek dengan ciri-ciri umum:
• Kegembiraan: riang, bersemangat, dan awet muda
• Ketulusan: kebaikan, perhatian, dan orientasi terhadap nilai-nilai keluarga • Kekasaran: kasar, tangguh, di luar ruangan, dan atletis • Kompetensi: sukses, berhasil dan berpengaruh, kepemimpinan • Kecanggihan: elegan, bergengsi, dan terkadang terkesan pamer Contohnya adalah merek sabun Dove, mereka memilih ketulusan sebagai kepribadian mereknya, untuk menarik konsumen feminin. Merek-merek mewah, seperti Apple, bertujuan untuk kecanggihan. Kepribadian merek mereka berfokus pada gaya hidup kelas atas, glamor, dan trendi, yang menarik basis konsumen dengan pengeluaran tinggi.