Anda di halaman 1dari 5

1. Jelaskan dan beri contoh.

a. Apa dasar / landasan yang harus digunakan untuk membuat kebijakan?


Kebijakan merupakan rangkaian konsep serta asas yang menjadi garis besar dan juga
dasar rencana dalam pelaksanaan satu pekerjaan, kepemimpinan dalam pemerintahan
atau juga organisasi pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip atau juga maksud sebagai
garis pedoman dalam mencapai sasaran.

b. Mengapa perlu kebijakan?


Karena ada sesuatu permasalahan yang harus diselesaikan. Seperti kebijakan
penanggulangan bencana berarti terjadi suatu bencana yang harus dicarikan cara
penyelesaiannya.

c. Tahap-tahap Kebijakan
Dalam pembuatan kebijakan terdapat tahap-tahap yang harus dilewati agar suatu
kebijakan dapat disusun dan dilaksanakan dengan baik. Kebijakan yang dimunculkan
sebagai sebuah keputusan terlebih dahulu melewati beberapa tahap penting. Tahap-
tahap penting tersebut sangat diperlukan sebagai upaya melahirkan kebijakan yang
baik dan dapat diterima sebagai sebuah keputusan. Tahap-tahap dalam kebijakan
tersebut yaitu:
1) Penyusunan agenda
Sebelum kebijakan ditetapkan dan dilaksanakan, pembuat kebijakan
perlu menyusun agenda dengan memasukkan dan memilih masalah-masalah
mana saja yang akan dijadikan prioritas untuk dibahas. Masalah-masalah
yang terkait dengan kebijakan akan dikumpulkan sebanyak mungkin untuk
diseleksi.
Pada tahap ini beberapa masalah dimasukkan dalam agenda untuk
dipilih. Terdapat masalah yang ditetapkan sebagai fokus pembahasan,
masalah yang mungkin ditunda pembahasannya, atau mungkin tidak
disentuh sama sekali. Masing-masing masalah yang dimasukkan atau tidak
dimasukkan dalam agenda memiliki argumentasi masing-masing. Pihak-
pihak yang terlibat dalam tahap penyusunan agenda harus secara jeli melihat
masalah-masalah mana saja yang memiliki tingkat relevansi tinggi dengan
masalah kebijakan. Sehingga pemilihan dapat menemukan masalah
kebijakan yang tepat.

2) Formulasi kebijakan
Masalah yang sudah dimasukkan dalam agenda kebijakan kemudian
dibahas oleh pembuat kebijakan dalam tahap formulasi kebijakan. Dari
berbagai masalah yang ada tersebut ditentukan masalah mana yang
merupakan masalah yang benar-benar layak dijadikan fokus pembahasan.
3) Adopsi kebijakan
Dari sekian banyak alternatif yang ditawarkan, pada akhirnya akan
diadopsi satu alternatif pemecahan yang disepakati untuk digunakan sebagai
solusi atas permasalahan tersebut. Tahap ini sering disebut juga dengan
tahap legitimasi kebijakan (policy legitimation) yaitu kebijakan yang telah
mendapatkan legitimasi. Masalah yang telah dijadikan sebagai fokus
pembahasan memperoleh solusi pemecahan berupa kebijakan yang nantinya
akan diimplementasikan.

4) Implementasi kebijakan
Pada tahap inilah alternatif pemecahan yang telah disepakati tersebut
kemudian dilaksanakan. Pada tahap ini, suatu kebijakan seringkali
menemukan berbagai kendala. Rumusan-rumusan yang telah ditetapkan
secara terencana dapat saja berbeda di lapangan. Hal ini disebabkan
berbagai faktor yang sering mempengaruhi pelaksanaan kebijakan.
Kebijakan yang telah melewati tahap-tahap pemilihan masalah tidak serta
merta berhasil dalam implementasi. Dalam rangka mengupayakan
keberhasilan dalam implementasi kebijakan, maka kendala-kendala yang
dapat menjadi penghambat harus dapat diatasi sedini mungkin.

5) Evaluasi kebijakan
Pada tahap ini, kebijakan yang telah dilaksanakan akan dievaluasi,
untuk dilihat sejauh mana kebijakan yang dibuat telah mampu memecahkan
masalah atau tidak. Pada tahap ini, ditentukan kriteria-kriteria yang menjadi
dasar untuk menilai apakah kebijakan telah meraih hasil yang diinginkan.
Pada tahap ini, penilaian tidak hanya menilai implementasi dari kebijakan.
Namun lebih jauh, penilaian ini akan menentukan perubahan terhadap
kebijakan. Suatu kebijakan dapat tetap seperti semula, diubah atau
dihilangkan sama sekali

2. Jelaskan dan beri contoh.


a. Apa perencanaan itu? Apa perencanaan sosial itu?
Perencanaan adalah sebuah proses yang penting dan menentukan keberhasilan suatu
tindakan. Perencanaan dapat diartikan sebagai kegiatan ilmiah yang melibatkan
pengolahan fakta dan situasi sebagaimana adanya yang ditujuakan untuk mencari jalan
keluar dan memecahkan masalah. Sedangkan Perencanaan Sosial adalah suatu fungsi
yang terorganisir merupakan sekumpulan kegiatankegiatan yang ditujukan untuk
memberikan kemampuan kepada perorangan, keluarga, kelompok, dan kesatuan-
kesatuan masyarakat untuk mengatasi masalah sosial oleh kondisi-kondisi yang selalu
mengalami perubahan. Sebagai perencanaan pada sektor-sektor sosial, seperti sektor
kesejahteraan sosial, pendidikan, kesehatan, perumahan, kepedudukan dan keluarga
berencana.

b. Mengapa perencanaan itu perlu disusun sebelum melaksanakan kegiatan?


Perencanaan merupakan proses penetapan tujuan dari suatu organisasi, strategi
pencapaian tujuan organisasi serta langkah-langkah teknis yang dilakukan sehingga
tujuan organisasi tersebut dapat tercapai.
Orang sering tidak menyadari betapa pentingnya perencanaan tersebut dan
cenderung melakukan sesuatu tanpa perencanaan. Bahkan sesuatu hal yang telah
direncanakan  belum tentu akan berjalan mulus sesuai dengan harapan dan mungkin
akan mengalami gangguan pada saat pelaksanaannya. Apabila suatu kegiatan
dilaksanakan tanpa perencanaan tentunya malah akan memiliki resiko yang lebih
banyak dalam menjumpai gangguan pada saat pelaksanaannya.
Untuk kegiatan-kegiatan kecil mungkin saja perencanaan belum memiliki efek
yang berarti apabila menemui kendala pada saat kegiatan berlangsung. Akan tetapi,
apabila kegiatan berskala besar, maka dapat berakibat gagalnya kegiatan tersebut atau
dalam bisnis maka akan mengakibatkan keerugian yang sangat besar.
Perencanaan berperan besar dalam menekan resiko terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan. Dengan perencanaan, kita dapat memprediksi hal-hal tidak diinginkan
yang mungkin akan terjadi di masa depan dan melakukan tindakan antisipasi semenjak
dini.
Contohnya adalah 2 orang manager A dan B. Manager A merencanakan
perkembangan perusahaannya dan dalam rencananya tersebut dia telah memprediksi
akan terjadi inflasi yang apabila ditangani secara cepat tidak akan berakibat fatal akan
tetapi apabila tidak maka akan berakibat pada bangkrutnya perusahaan. Sesuai
prediksinya, inflasi tersebut terjadi dan sesuai dengan rencana yang telah dibuatnya,
dia berhasil mengurangi dampak inflasi sehingga kerugian yang dialami
perusahaannya tidak besar.
Sedangkan manager B tidak memiliki perencanaan sama sekali. Pada saat inflasi
terjadi, manager B baru mulai mencari langkah pencegahan dan pada akhirnya
terlambat untuk mengambil tindakan sehingga perusahaannya bangkrut
Dari contoh tersebut, kita dapat melihat pentingnya perencanaan sebagai pedoman
dalm menunjang pengambilan keputusan, terutama pada saat kritis dimana keputusan
cepat akan berakibat sangat fatal untuk perkembangan organisasi.kegiatan di
kemudian hari.

c. Proses / tahapan menyusun perencanaan, yaitu :


a) Identifikasi masalah
 Didasarkan pada fakta yang ada, kebutuhan, masalah, sumber maupun potensi dan
harus mempetimbangkan kecenderungan dan arah perubahan.
 Didasarkan pada forcasting yang rasional
 Didasarkan pada perkembangan penduduk, ekonomi, sosial, teknologi, dan politik
 Membutuhkan data statistik yang aktual dan memadai
 Membutuhkan landasan teoritik yang kuat
 Adanya pakar yang menilai fakta atau kebutuhan yang menjadai dasar perencanaan.

b) Penentuan Tujuan
 Tentukan tujuan perencanaan apa tujuan perencanaan itu berupa:
Purpose : Tujuan yang bersifat general mission, merupakan proses
Goals : Tujuan yang bersifat Umum, merupakan target
Objective : Tujuan yang bersifat Spesifik, merupakan target
 Contoh :
Purpose : Menciptakan mahasiswa yang memiliki kompetensi di bidabg
pekerjaan Sosial
Goals : Terciptanya kondisi kesejahteraan Sosial
Objektive : Meningkatnya rasa percaya diri penyandang tuna netra.

c) Penyusunan dan pengembangan Rencana Program


 Identifikasi program alternatif gunanya untuk menentukan dan memilih program
yang paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
 Penentuan hasil program menunjukkan outputs yang terukur terutama dalam
peleksanaan tugas, unit pelayanan, dan jumlah konsumen (user).
 Penentuan biaya atau anggaran untuk dapat terlaksananya perencanaan program,
sebagai alat untuk mencapai tujuan.
 Kriteria pemilihan program, berkaitan dengan dasar rasional, yang berstandar
pada kriteria efisiensi, efektifitas, fisibilitas, keadilan, dan hasil-hasil tertentu.

d) Pelaksanaan Program
 Merupakan implementasi program yang merurujuk pada perubahan proses
perencanaan .
 Dalam penerapan kebijakan atau pemberian pelayanan sosial merupakan tujuan.
 Sedangkan operasi kegiatan-kegiatan (program) untuk mencapai tujuan adalah alat
pencapaian tujuan.
 Ada dua prosedur dalam implementasi program:
1) Merinci prosedur operasional untuk melaksanakan program
2) Merinci prosedur agar kegiatan-kegiatan sesuai dengan rencana.
e) Evaluasi Program
 Merupakan suatu kegiatan terus-menerus selama proses implementasi perencanaan
berlangsung.
 Alasannya:
1) merupakan tanggung jawab profesional
2) Peninjauan kembali, pemahaman secara jelas terhadap pencapaian tujuan, dan
penilaian terhadap manfaat dari program pelaksanaan perencanaan.
 Dalam evaluasi yang harus diperhatiakan:
1) Membandingakan hasil yang ingin dicapai dengan tujuan
2) Metode dan teknik-teknik yang paling efektif
3) Faktor pendukung
4) Faktor penghambat.

Anda mungkin juga menyukai