Mobilisasi Progresif Tingkat I Dipengaruhi Peningkatan Fungsi Ventilasi Oksigen Paru pada Pasien
Stroke Non Hemoragik
Abstrak
Imobilisasi pada pasien stroke non-hemoragik dapat menurunkan ekspansi paru-paru karena suatu
setiap 2 jam memungkinkan area paru untuk kembali mengembang dan meningkatkan
pengangkutan oksigen yang
akan meningkatkan fungsi ventilasi oksigenasi paru-paru. Berbagai hasil penelitian disimpulkan
bahwa ukuran untuk mencegah perubahan fungsi ventilasi oksigenasi paru-paru adalah untuk
menjaga jalan napas efektif. Ini dapat dilakukan dengan menempatkan pasien dalam miring atau
semi
posisi tengkurap, mempertinggi kepala tempat tidur ke sudut 30 derajat. Tingkat I progresif
mobilisasi adalah intervensi yang lebih disukai yang aman dilakukan untuk menjaga oksigenasi paru-
paru
fungsi ventilasi. Tujuan: Untuk mengevaluasi pengaruh mobilisasi progresif tingkat I pada
Desain penelitian eksperimental. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan alokasi acak
dengan jumlah
sampel yang berjumlah 52 orang, menggunakan analisis uji Wilcoxon dan Man Whitney. Itu
meteran aliran puncak terlihat pada kelompok intervensi memiliki peningkatan volume udara yang
signifikan,
dari sebelum intervensi 220 ± 78,9 hingga 263,65 ± 61,6 setelah 5 hari intervensi, dengan
p-value <0,001. Sementara pada kelompok kontrol ada penurunan volume udara yang signifikan
255 ± 58,94 hingga 225 ± 53,16 dengan p-value <0,001. Rata-rata fungsi ventilasi oksigenasi
peningkatan pada kelompok intervensi adalah 43,65, lebih tinggi dari peningkatan pada kelompok
kontrol,
yang menurun -30. Hasil uji Mann Whitney diperoleh nilai-p <0,001. Kesimpulannya.
ada perbedaan yang signifikan dalam fungsi ventilasi oksigenasi paru di
kelompok intervensi dan kontrol setelah mobilisasi progresif tingkat I pada non-hemoragik
pasien stroke di Rumah Sakit Dr.Adhyatma Semarang, yang berarti ada dampaknya
dari mobilisasi level I pada fungsi ventilasi oksigenasi paru pada non-hemoragik
analisis. Analisis univariat adalah data numerik dengan tampilan data kecenderungan sentral (rata-
rata dan median). Sedangkan analisis bivariat, menggunakan Wilcoxon dan Mann Whitney karena
datanya tidak terdistribusi normal.
homogen.
dan memiliki waktu istirahat atau istirahat untuk beralih ke yang lain
tubuh (24).
peningkatan pada kelompok kontrol menurun -30. Ke depan diharapkan mobilisai progresif itu
level I akan dapat diterapkan secara intensif