Abstrak
Latar belakang: Imobilitas pasien tetap menjadi salah satu penyebab utama ulkus tekan. Karena itu,
mobilisasi adalah
keharusan bagi pasien yang dirawat di unit perawatan intensif. Namun, terjadinya ulkus tekan tidak
hanya
tergantung pada mobilisasi, tetapi juga tergantung pada tempat tidur itu sendiri dan jenis kasur.
Penelitian ini menggunakan kasur yang sama
dan tidur dan membandingkan efektivitas mobilisasi progresif dengan mobilisasi reguler.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas mobilisasi progresif tingkat I dan II pada
status hemodinamik
Metode: Ini adalah penelitian eksperimental quasy menggunakan desain ukuran berulang. Ada 40
responden yang dipilih menggunakan
purposive sampling, yang ditugaskan 20 responden di setiap kelompok. Skala Braden digunakan
untuk mengukur risiko dekubitus
maag. Paired t-test dan anova tindakan berulang dilakukan untuk analisis data.
Hasil: Paired t-test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tekanan sistolik,
tekanan diastolik, MAP, denyut jantung,
dan skor Braden setelah diberikan intervensi dengan p-value <0,05. Namun, uji anova berulang
menunjukkan bahwa tekanan diastolik
memiliki nilai p> 0,05, sehingga tidak dapat dilanjutkan ke tes post-hoc. Mobilisasi progresif tingkat I
dan II kritis
pasien dapat menstabilkan tekanan sistolik (52,46%), menstabilkan PETA (58,43%), menstabilkan
denyut jantung (68,99%), dan mengurangi risiko
Kesimpulan: Mobilisasi progresif level I dan II dapat mengurangi risiko dekubitus dan menstabilkan
risiko pasien
Desain Studi
White, 2009).
Pengaturan
Intervensi
300
gesekan (r = 0,911).
Pertimbangan etis
Analisis data
DISKUSI
status hemodinamik
Coley, 1986
ulkus dekubitus
Tsuawabeh, 2013).
KESIMPULAN
implementasi progresif