Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

PENYEIMBANGAN LINI PERAKITAN MENGGUNAKAN METODE


GENETIC ALGORITHM UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS
PRODUKSI
Sumiharni Batubara1), Fikri Nuradhi2)
Laboratorium Sistem Produksi
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti
+6281212666576
Email : mimi_batubara@yahoo.com1), fikrinuradhi@gmail.com2)

Pesatnya pertumbuhan industri di Indonesia membuat tingkat persaingan yang sangat tinggi,
sehingga perusahaan harus mampu memenuhi keinginan pelanggannya. Ketepatan jumlah dan waktu
pengiriman produk merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan.
PT. Braja Mukti Cakra merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di industri
komponen otomotif. Permasalahan yang terjadi pada lini produksi adalah kapasitas produksi tidak
dapat memenuhi target produksi. Setelah dilakukan penelitian awal, faktor penyebab tidak
terpenuhinya target produksi adalah terdapat ketidakseimbangan pada lini perakitan produk. Untuk
menyelesaikan masalah, langkah pertama yang dilakukan adalah membuat klasifikasi skill dari
operator. Pada lini perakitan terdapat 22 elemen kerja dan dikelompokkan dalam 2 kelas, yaitu, kelas 0
& 1. Dalam seluruh elemen, elemen 10 & 21 dikategorikan sebagai kelas 1, elemen lainnya masuk kelas
0. Elemen yang termasuk kelas 0 adalah elemen yang dapat digabung dengan elemen lain dalam satu
stasiun kerja, sedangkan elemen kelas 1 adalah elemen yang tidak dapat digabung dengan elemen lain
dalam satu stasiun kerja. Setelah itu dilakukan perbaikan waktu elemen dengan menggunakan peta
proses tangan kiri & tangan kanan menghasilkan penghematan sebanyak 70 detik/produk.
Penyeimbangan lini dengan menggunakan metode genetic algorithm menghasilkan completion time
sebesar 1032 detik/unit, jumlah stasiun kerja 7 dan kapasitas produksi sebanyak 28 unit/hari, sehingga
metode genetic algorithm menghasilkan penghematan waktu sebesar 13.85% dan meningkatkan
efisiensi lini sebesar 16%. Berdasarkan hasil perhitungan penyeimbangan lini dengan metode genetic
algorithm , target produksi belum tercapai akan tetapi terjadi peningkatan produksi sebesar 4 unit/hari.

Kata Kunci : simple assembly line balancing problem, genetic algorithm, ranked position weight,
Peta proses tangan kiri&kanan

1. PENDAHULUAN 1.2 Tujuan Penelitian


1.1 Latar Belakang Masalah Melakukan penyeimbangan lini
PT. Braja Mukti Cakra merupakan perakitan produk Drum Brake Assy TL 110
salah satu perusahaan manufaktur yang dengan menggunakan metode Genetic
bergerak di industri komponen otomotif. Algorithm dan metode Ranked Position Weight
Perusahaan ini memproduksi part-part dan untuk meningkatkan kapasitas produksi pada
komponen dari kendaraan jenis besar seperti PT. Braja Mukti Cakra.
Drum Brake Assy, Fly Wheel, Shock Absorber,
dan lain-lain. Produk drum brake assy yang 1.3 Batasan Masalah
diproduksi PT. Braja Mukti Cakra terdiri dua Berikut adalah batasan dalam
model. Pada jam kerja reguler, kapasitas melakukan penelitian, dikarenakan
produksi lini perakitan produk drum brake keterbatasan waktu dan luasnya permasalahan.
assy hanya mencapai 24 unit/hari pada bulan Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah
Agustus 2016, sedangkan jumlah :
permintaannya mencapai 30 unit/hari. 1. Penelitian dilakukan di departemen
Kapasitas produksi saat ini belum mampu produksi divisi Line 2 Drum Brake Assy
memenuhi permintaan yang ada. Peningkatan PT. Braja Mukti Cakra.
kapasitas produksi dapat dilakukan dengan 2. Penelitian dilakukan untuk produk drum
meningkatkan efisiensi lini perakitan. brake assy tipe TL 110.

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 105


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

3. Periode penelitian pada perusahaan dibuat dalam batch karena pergantian


selama Agustus 2016. persiapan secara fisik atau pergantian
4. Bahan baku atau komponen yang peralatan dibutuhkan untuk setiap model.
dibutuhkan dalam proses perakitan
dianggap selalu tersedia. 2.4 METODE ASSEMBLY LINE
5. Biaya overtime tidak dihitung. BALANCING
Metode penyelesaian persoalan
2. LANDASAN TEORI dengan menggunakan line balancing, dikenal
2.1 Lini Perakitan tiga metode, yaitu metode heuristic, metode
lintasan perakitan adalah masalah meta-heuristic dan metode simulasi. Berikut
penentuan jumlah orang atau mesin beserta ini adalah penjelasan dari metode-metode
tugas- tugasnya yang diberikan kepada masing- diatas menurut Gaspersz (2001):
masing sumber. Setiap workstation yang ada 1. Metode Heuristic, yaitu suatu
pada lintasan produksi mempunyai kecepatan metode yang berdasarkan
produksi yang berbeda-beda. Jika tidak pengalaman (kualitatif), atau intuisi
dilakukan penyesuaian maka akan mengalami yang terdiri atas:
pemborosan waktu pada proses produksi  Largest Candidate Rule
(Gasperz, 2001)  Alarcu’s
 Region Approach atau
2.2 Simple Assembly Line Balancing Killbridge and Wester
Problem  Ranked Position Weight
Simple Assembly Line Balancing Problem 2. Metode Meta-Heuristic merupakan
terbagi menjadi 2 tipe, yakni: suatu metode penyelesaian yang
 Simple Assembly Line Balancing menggunakan konsep pendekatan.
Problem 1 Menurut Talbi (2009), metaheuristik
Simple Assembly Line Balancing Problem dapat didefinisikan sebagai metode
1 adalah mencari cara untuk lanjut (advanced) berbasis heuristic
meminimasi jumlah stasiun kerja untuk menyelesaikan persoalan
dengan waktu siklus tetap. optimisasi secara efficient. Adapun
 Simple Assembly Line Balancing yang termasuk metode ini adalah
Problem 2 Genetic Algorithm
Simple Assembly Line Balancing Problem 3. Metode Simulasi yaitu metode yang
2 adalah mencari cara untuk berdasarkan pengalaman (kualitatif).
meminimasi waktu siklus dengan Simulasi itu sendiri adalah duplikasi
jumlah stasiun kerja tetap. dari persoalan dalam kehidupan nyata
kedalam metode matematika yang
2.3 Klasifikasi Lintasan Perakitan biasanya dilakukan dengan memakai
Menurut Groover (2001), ada tiga jenis komputer. Adapun yang termasuk
lintasan perakitan (assembly lines) menurut kedalam metode simulasi adalah
variasi produk, yaitu: sebagai berikut:
1. Single Model Lines  COMSOAL (Computer Method of
Dalam model ini semua komponen atau Sequencing Operation for
produk dibuat sama oleh sistem Assembly Line)
manufaktur.  CALB (Computer Assembly Line
2. Mix model Lines Balancing or Aided Line
Perbedaan komponen atau produk yang Balancing)
dibuat oleh sistem. Tetapi perbedaan ini  ALBACA (Assembly Line
dapat ditangani oleh sistem tanpa Balancing and Comtrol Activity)
dibutuhkan pergantian persiapan secara
fisik secara total atau pergantian peralatan 2.5 Peta Tangan Kiri & Tangan Kanan
dibutuhkan untuk setiap model. Peta tangan kiri-tangan kanan
3. Multi Model Lines merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk
Perbedaan komponen atau produk yang mengetahui gerakan-gerakan yang dilakukan
dibuat oleh sistem. Tetapi komponen oleh tangan kiri dan tangan kanan dalam

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 106


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

melakukan pekerjaan yang biasanya adalah


proses perakitan. Peta ini menggambarkan
semua gerakan saat bekerja dan waktu 2.6.1 Karakteristik Genetic Algorithm
menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri Genetic Algorithm memiliki
dan tangan kanan, juga menunjukkan karakteristik, yaitu;
perbandingan antara tugas yang dibebankan - Algoritma dengan pengkodean dari
pada tangan kiri dan tangan kanan. Peta ini himpunan solusi permasalahan berdasarkan
menggambarkan operasi secara cukup lengkap. parameter yang telah ditetapkan dan bukan
Peta ini sangat praktis untuk parameter itu sendiri
memperbaiki suatu pekerjaan manual, yakni - Genetic Algorithm mendapatkan pencarian
saat setiap siklus dari pekerja terjadi dengan pada sebuah solusi dari sejumlah individu-
cepat terus berulang. Peta ini sangat baik untuk individu yang merupakan solusi
menganalisis suatu system kerja sehingga permasalahan, bukan hanya dari sebuah
memperoleh perbaikan tata letak peralatan, pola individu.
gerakan pekerja yang baik, urut-urutan - Genetic Algorithm memiliki informasi
pekerjaan yang baik. Dengan menggunakan fungsi objektif (fitness), sebagai cara
peta ini dapat dilihat dengan jelas pola-pola untuk mengevaluasi individu yang
gerakan yang tidak efisien maupun gerakan- mempunyai solusi terbaik, bukan turunan
gerakan yang tidak perlu. Dan untuk menjaga dari suatu fungsi.
agar pekerjaan tetap berada dalam wilayah - Genetic Algorithm menggunakan aturan-
kerja yang normal maka tidak cukup dengan aturan transisi peluang, bukan aturan-
mengoptimasi lay out saja, namun perlu aturan deterministik.
tambahan pertimbangan anatomi. -
Kegunaan peta tangan kiri dan tangan 2.6.2 Variabel Genetic Algorithm
kanan adalah sebagai berikut: Fungsi fitness (fungsi tujuan) yang
a. Menyeimbangkan gerakan kedua dimiliki oleh masing-masing individu untuk
tangan dan mengurangi kelelahan. menentukan
b. Menghilangkan atau mengurangi tingkat kesesuaian antar individu dengan
gerakan-gerakan yang tidak efisien dan kriteria yang ingin dicapai.
tidak produktif, sehingga akan - Populasi jumlah individu yang dilibatkan
mempersingkat waktu kerja. pada setiap generasi.
c. Sebagai alat untuk menganalisis tata - Probabilitas terjadinya persilangan
letak sistem kerja. (crossover) pada suatu generasi.
Sebagai alat untuk melatih pekerja yang baru, - Probabilitas terjadinya mutasi pada setiap
dengan cara kerja yang ideal. individu.
- Jumlah generasi yang akan dibentuk yang
2.6 Metode Genetic Algorithm menentukan lama penerapan Genetic
Algoritma genetika terinspirasi dari Algorithm.
teori evolusi yang kemudian diadopsi menjadi
algoritma komputasi untuk mencari solusi suatu 2.6.3 Langkah-Langkah Metode Genetic
permasalahan yang mempunyai banyak Algorithm
kemungkinan solusi. Teori dasar dari Langkah-langkah dalam menggunakan
Algoritma Genetika dikembangkan oleh John metode genetic algorithm adalah
Holland awal tahun 1975 di Universitas - Skema pengkodean yaitu pengkonversian
Michigan, Amerika Serikat. Dimana prinsip kedalam bentuk individu yang diwakili
algoritma genetika diambil dari teori Darwin oleh satu atau lebih kromosom dengan kode
yaitu setiap makhluk hidup akan menurunkan tertentu
satu atau beberapa karakter ke anak atau - Inisialisasi yaitu proses penentuan
keturunannya. Penyelesaian menggunakan parameter-parameter seperti ukuran
algoritma genetika sangat berpengaruh dari populasi, jumlah generasi, probabilitas
kromosom yang dibangun, dimana kromosom crossover, dan probabilitas mutasi
ialah sebuah molekul yang berisi DNA dimana - Fitness rank yaitu menggambarkan tingkat
terdapat informasi genetik dalam setiap sel gen konvergensi keoptimalan algoritma
yang disimpan.

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 107


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

- Seleksi parent yaitu proses pemilihan Metode Ranked Position Weight


kromosom dari generasi lama untuk (Metode bobot posisi) ini dapat dijelaskan
dijadikan orang tua untuk membentuk dengan langkah-langkah sebagai berikut
kromosom baru atau generasi baru (Elsayed dan Boucher, 1994):
- Crossover yaitu pada tahap ini algoritma ini a. Membuat precedence diagram untuk
mempertahankan beberapa solusi terbaik, setiap proses.
dan menghilangkan solusi yang kurang b. Menentukan elemen kerja pengikut dari
bagus. Hasil dari kawin silang sangat perakitan produk untuk setiap elemennya.
tergantung dari kromosom pada generasi c. Menentukan nilai ranked position weight
lama dari tiap masing-masing elemen kerja.
- Mutasi yaitu proses penambahan, d. Setelah didapatkan nilai rpw, diurutkan
pengurangan, atau perubahan sebagian berdasarkan nilai terbesar ke nilai terkecil.
kromosom yang diharapkan akan e. Melakukan alokasi terhadap elemen per
memberikan nilai fitness yang lebih baik. stasiun kerja berdasarkan waktu stasiun
- Generasi Baru yaitu mengganti sub- maksimal.
kromosom yang ada pada kromosom induk f. Setelah semua elemen kerja telah
lama dengan hasil dari crossover dan ditugaskan pada stasiun kerja, maka
mutasi langkah selanjutnya adalah menghitung
- Kriteria penghentian yaitu proses performansi lini dan kapasitas produksi
penghentian algoritma lini perakitan tersebut.

2.7 Metode Ranked Position Weight 3. METODOLOGI PENELITIAN


Groover (2001) menjelaskan bahwa Metodologi penelitian adalah tahapan-
metode ini dikemukakan oleh W.B. Hegelson tahapan penelitian yang harus dibuat terlebih
dan D.P. Birnie pada tahun 1961, sehingga dahulu sebelum melakukan penelitian.
metode pengurutan bobot posisi ini biasa juga Tujuannya adalah agar penelitian dapat
disebut dengan metode Hegelson-Birnie. dilakukan dengan lebih terarah sehingga urutan
Dalam metode ini dijelaskan bahwa proses prosesn penelitian menjadi jelas. Selain itu
perakitan terdiri dari beberapa elemen dengan adanya metodologi penelitian dapat
pekerjaan dengan urutan ketergantungan mempermudah pemecahan masalah dan
terhadap elemen pekerjaan sebelumnya. Untuk menganalisa masalah berdasarkan kaidah-
setiap elemen pekerjaan tersebut diberi bobot. kaidah ilmiah.
Berdasarkan urutan bobotnya, pekerjaan- Pada penelitian ini terdapat pengolahan
pekerjaan dikelompokkan ke dalam sejumlah yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
stasiun kerja dengan memperhatikan waktu produksi dengan menggunakan dua metode
siklus yang ditetapkan. Bobot dihitung dengan penyeimbangan lini, yaitu pada metode pertama
positional weight. Bobot posisi (positional dengan metode genetic algorithm dan pada
weight) adalah jumlah dari waktu pekerjaan metode kedua dengan metode ranked position
tersebut dengan waktu pekerjaan yang weight serta menggunakan metode peta proses
mengikutinya. Yang dimaksud dengan posisi tangan kiri & kanan dan klasifikasi operator
dari suatu pekerjaan adalah jumlah waktu untuk memperbaiki waktu perakitan dan
pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan semua pembagian per stasiun kerja.
waktu pelaksanaan semua pekerjaan yang Pada metode genetic algorithm, urutan
mengikutinya. perakitan diubah menjadi kromosom-
Metode bobot posisi mempunyai kromosom dengan kode tertentu. selanjutnya
kelebihan dalam kecepatan pemecahan ditetapkan beberapa variabel dan parameter
masalah keseimbangan lintasan perakitan seperti ukuran populasi, jumlah generasi dan
karena metode ini mudah dan sederhana. beberapa nilai probabilitas. Selanjutnya
Tetapi jika dibandingkan dengan metode dilakukan pemilihan kromosom pada generasi
heuristik lainnya, hasil keseimbangan lintasan tuan untuk membentuk beberapa generasi baru
perakitan dari metode ini kurang optimal. dengan cara melakukan kawin silang (
crossover). setelah mendapatkan beberapa
2.7.1 Langkah-langkah Metode Ranked generasi baru, dilakukan pengecekan untuk
Position Weight memastikan apakah pada generasi muda bisa

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 108


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

dilakukan mutasi atau tidak. Setelah dari perakitan produk, lalu menentukan nilai
pengecekan maka terbentuk generasi baru yang bobot posisi dari tiap elemen, selanjutkan
berisikan urutan perakitan yang optimal. diurutkan berdasarkan nilai bobot posisi
Pada metode ranked position weight, terbesar, lalu dialokasikan kesetiap stasiun
pertama menentukan elemen kerja pengikut kerja.
Mulai

Penelitian Pendahuluan
Melakukan pengamatan secara langsung di
PT. Braja Mukti Cakra dan melakukan
wawancara langsung dengan beberapa pihak
di perusahaan

Identifikasi Masalah
Diperlukannya peningkatan kapasitas
produksi karena kapasitas produksi saat ini
belum bisa memenuhi target produksi
Studi Pustaka

Tujuan Penelitian
Melakukan penyeimbangan lini perakitan
produk Drum Brake Assy TL 110 dengan
menggunakan metode Genetic Algorithm dan
metode Ranked Position Weight untuk
meningkatkan kapasitas produksi pada PT.
Braja Mukti Cakra.

Pengumpulan Data
1. Data umum perusahaan.
2. Data jumlah operator dan klasifikasi skill nya
3. Data jam kerja yang diberlakukan
4. Data jumlah produk Drum Brake Assy TL 110 yang dihasilkan
5. Data waktu siklus perakitan produk Drum Brake Assy
6. Precendence Diagram produk Drum Brake Assy TL 110
7. Activity On Node (AON) produk Drum Brake Assy TL 110

Pengolahan Data
1. Memperbaiki waktu elemen kerja dengan
menggunakan Peta Tangan Kiri & Tangan Kanan
2. Menghitung Waktu Baku
3. Mengklasifikasikan Skill operator per elemen
4. Menyeimbangkan lini perakitan dengan
menggunakan metode Genetic Algorithm
5. Menyeimbangkan lini perakitan dengan
menggunakan metode Ranked Position Weight

Analisa Hasil
Memberikan usulan untuk menyelesaikan
permasalahan yang terjadi pada departemen
produksi di Line 2 Drum Brake Assy di PT.
Braja Mukti Cakra

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1. Flowchart Metodologi Penelitian

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 109


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

4. PENGOLAHAN DATA DAN HASIL seorang operator untuk menyelesaikan


4.1 Metode Perusahaan satu siklus pekerjaan. Lalu waktu
Sebelum melakukan perhitungan normal merupakan waktu kerja yang
dengan menggunakan metode genetic telah mempertimbangkan faktor
algorithm dan metode ranked position weight, penyesuaian. Sedangkan waktu baku
langkah pertama yang dilakukan adalah
adalah waktu yang sebenarnya
menghitung efisiensi lini, balance delay,
smoothness index dan kapasitas produksi dari digunakan operator untuk
perusahaan. Data-data yang diperlukan untuk memproduksi satu unit dari data jenis
perhitungan tersebut adalah waktu normal dan produk yang telah
waktu baku. mempertimbangkan faktor
kelonggaran. Berikut adalah tabel data
4.1.1 Data Waktu Siklus, Waktu Normal waktu siklus, waktu normal dan waktu
& Waktu Baku baku.
Waktu siklus merupakan
lamanya waktu yang dibutuhkan oleh
Tabel 1. Data Waktu
Drum Brake Assy
Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku
Elemen
(Detik) (Detik) (Detik)
1 20 19.73 21
2 14 14 15
3 17 16.7 18
4 46 45.63 49
5 24 24.47 26
6 30 29.97 32
7 16 15.73 17
8 26 26 28
9 35 35.17 38
10 57 56.97 61
11 28 28.27 30
12 30 30.27 32
13 19 19.27 21
14 49 48.63 52
15 24 24.47 26
16 21 21.43 23
17 33 33.33 36
18 33 33.33 36
19 27 26.9 29
20 92 92.33 99
21 106 106.03 113
22 118 117.57 126

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 110


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

4.1.2. Data Waktu Setup


Setelah didapatkan waktu baku, selanjutkan waktu baku ditambahkan waktu setup. Waktu setup
yang dimaksud adalah adalah waktu perpindahan dari satu stasiun ke stasiun lain.
Tabel 2. Data Waktu Baku & Setup Produk
Precedence Waktu Baku Waktu Setup Completion
Stasiun Elemen Start CT/Stasiun Skill
Constraints (Detik) (Detik) Time
1 - 0 21 21 0
1 36
2 1 21 15 36 0
3 2 36 18 30 84 0
4 3 84 49 133 0
2 155
5 4 133 26 159 0
6 5 159 32 191 0
7 - 191 17 30 238 0
3 8 6,7 238 28 266 113 0
9 8 266 38 304 0
4 10 9 304 61 30 395 91 1
11 - 395 30 30 455 0
12 11 455 32 487 0
5 165
13 10,12 487 21 508 0
14 13 508 52 560 0
15 14 560 26 30 616 0
6 79
16 15 616 23 639 0
17 - 639 36 30 705 0
7 18 17 705 36 741 131 0
19 16,18 741 29 770 0
8 20 19 770 99 30 899 129 0
9 21 20 899 113 30 1042 143 1
10 22 21 1042 126 30 1198 156 0
Completion Time 1198

4.1.3. Performansi Lini Perakitan Perusahaan


Berikut adalah tabel hasil perhitungan dari lini perakitan yang dijalankan oleh perusahaan:

Tabel 3. Lini Perakitan Perusahaan


CT Max 165
Jml Stasiun Kerja Teoritis 8
Efisiensi Lini 73%
Balance Delay 27%
Smoothness Index 187.973

4.2. Metode Peta Tangan Kiri & Tangan Kanan


Pada tahap ini dilakukan analisa peta tangan kiri & tangan kanan untuk memperbaiki
waktu menganggur di tiap elemen pada lini perakitan drum brake assy. Berikut adalah analisanya

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 111


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

Pekerjaan Merakit Drum Brake Assy


Nomor Peta 1
Sekarang
Dipetakan Oleh Fikri Nuradhi
Tanggal Dipetakan 13 Desember 2016

Tangan Kiri Jarak Waktu Lambang Waktu Jarak Tangan Kanan CT


Menganggur - 5 R H 5 45 Mengambil Wheel Cylinder 1
Elemen 1 Merakit WH 1 Ke V-Locator 35 10 A A 10 35 Merakit WH 1 Ke V-Locator 20
Menutup Kunci V-Locator 35 5 H R 5 - Menganggur
Menganggur - 4 R H 4 45 Mengambil Wheel Cylinder 2
Elemen 2 Merakit WH 2 Dengan Elemen 1 35 8 A A 8 35 Merakit WH 2 Dengan Elemen 1 14
Menekan Tombol Konveyor 30 2 RE R 2 - Menganggur
Menganggur - 5 R H 5 20 Mengambil Pin
Elemen 3 17
Menempatkan Pin Pada Elemen 2 20 12 P R 12 - Menganggur
Mengambil Alat Pasang Pin 20 3 H R 3 - Menganggur
Elemen 4 Menganggur - 40 R A 40 20 Memasang Pin Dengan Elemen 2 46
Meletakan Alat Pasang Pin 20 3 RL R 3 - Menganggur
Memasang Alat Automatic Tightening 35 4 P R 4 - Menganggur
Menganggur - 2 R RE 2 35 Menekan Tombol Automatic Tightening
Elemen 5 25
Menunggu Alat Selesai - 15 R R 15 - Menunggu Alat Selesai
Melepaskan Alat Automatic Tightening 30 4 RL R 4 - Menganggur
Mengambil Alat Pengencang 25 2 H R 2 - Menganggur
Menganggur - 24 R H 24 20 Mengencangkan Pin
Elemen 6 30
Menganggur - 2 R RL 2 25 Meletakan Alat Pengencang
Menekan Tombol Konveyor 30 2 RE R 2 - Menganggur
Menganggur - 3 R H 3 35 Mengambil Bundy Pipe
Elemen 7 Mengambil Bundy Protector 30 3 H R 3 - Menganggur 16
Memasang Bundy Protector Dengan Bundy Pipe 20 10 A A 10 20 Memasang Bundy Protector Dengan Bundy Pipe
Menganggur - 3 R H 3 30 Mengambil Alat Pemasang Bundy
Meletakan Elemen 7 Ke Elemen 6 20 4 P R 4 - Menganggur
Elemen 8 26
Menganggur - 16 R A 16 20 Merakit Elemen 6 Dengan Elemen 7
Meletakan Alat Pemasang Bundy 30 3 RL R 3 - Menganggur
Menganggur - 4 R H 4 35 Mengambil Alat Torsi Manual
Menganggur - 25 R H 25 20 Mengencangkan Dengan Alat Torsi Manual
Elemen 9 35
Meletakan Alat Torsi Manual 35 4 RL R 4 - Menganggur
Menekan Tombol Konveyor 30 2 RE R 2 - Menganggur
Memasang Selang Leak Test Angin 35 4 P R 4 - Menganggur
Menganggur - 2 R RE 2 30 Menekan Tombol Leak Test Angin
Elemen 10 Menunggu Alat Selesai - 45 R R 45 - Menunggu Alat Selesai 57
Menganggur - 4 R RL 4 35 Melepaskan Selang Leak Test Angin
Menekan Tombol Konveyor 2 RE R 2 - Menganggur
Menganggur - 3 R H 3 30 Mengambil Bundy Clip
Mengambil Screw 30 3 H R 3 - Menganggur
Elemen 11 28
Merakit Bundy Clip Dengan Screw 20 20 A A 20 20 Merakit Bundy Clip Dengan Screw
Menganggur - 2 R G 2 20 Memegang Elemen 11
Mengambil Washer 35 3 H R 3 - Menganggur
Elemen 12 Merakit Washer Dengan Elemen 11 20 25 A A 25 20 Merakit Washer Dengan Elemen 11 30
Menganggur - 2 R G 2 20 Memegang Elemen 12
Elemen 13 Memasang Elemen 12 Dengan Elemen 10 20 19 A A 19 20 Memasang Elemen 12 Dengan Elemen 10 19
Mengambil Nut Runner 30 2 H R 2 - Menganggur
Elemen 14 Menganggur - 45 R H 45 20 Mengencangkan Dengan Nut Runner 49
Menekan Tombol Konveyor 30 2 RE R 2 - Menganggur
Menganggur - 2 R H 2 30 Mengambil Gromet Besar
Elemen 15 24
Merakit Gromet Besar Dengan Elemen 14 20 22 A A 22 20 Merakit Gromet Besar Dengan Elemen 14
Mengambil Gromet Kecil 30 2 H R 2 - Menganggur
Elemen 16 Merakit Gromet Kecil Dengan Elemen 15 20 17 A A 17 20 Merakit Gromet Kecil Dengan Elemen 15 21
Menekan Tombol Konveyor 30 2 RE R 2 - Menganggur
Menganggur - 3 R H 3 30 Mengambil Spring Shoe Return
Mengambil Line Shoe 30 2 H R 2 - Menganggur
Elemen 17 33
Merakit Spring Shoe Return Dengan Line Shoe 20 25 A A 25 20 Merakit Spring Shoe Return Dengan Line Shoe
Menganggur - 3 R H 3 20 Memegang Elemen 17
Mengambil Spring Shoe Hold 30 3 H R 3 - Menganggur
Elemen 18 Merakit Spring Shoe Hold Dengan Elemen 17 20 27 A A 27 20 Merakit Spring Shoe Hold Dengan Elemen 17 33
Menganggur - 3 R H 3 20 Memegang Elemen 18
Memasang Elemen 16 Dengan Elemen 18 20 25 A A 25 20 Memasang Elemen 16 Dengan Elemen 18
Elemen 19 27
Menekan Tombol Konveyor 30 2 RE R 2 - Menganggur
Mengambil Laporan 30 3 H H 3 33 Mengambil Spidol
Memegang Laporan - 84 H H 84 - Menandai Dengan Spidol
Elemen 20 92
Meletakan Laporan 30 3 RL RL 3 33 Meletakan Spidol
Menganggur - 2 R RE 2 30 Menekan Tombol Konveyor
Menganggur 20 3 G RE 3 30 Menekan Tombol Data Code Marking
Elemen 21 Memegang Elemen 20 20 100 G R 100 - Menganggur 106
Menganggur - 3 R RE 3 30 Menekan Tombol Konveyor
Membuka Kunci V-Locator 35 5 RL R 5 - Menganggur
Mengangkat Produk 20 23 H H 23 20 Mengangkat Produk
Memegang Produk - 50 H I 50 10 Memeriksa Produk
Elemen 22 118
Mengangkat Produk - 20 H H 20 - Mengangkat Produk
Membawa Produk - 15 M M 15 - Membawa Produk
Melepaskan Produk Ke Pallet 20 5 RL RL 5 20 Melepaskan Produk Ke Pallet
Total 1125 866 866 1061 866

Gambar 2. Peta Tangan Kiri & Tangan Kanan Sekarang

Setelah didapatkan hasil dari peta tangan kiri & tangan kanan sekarang, dianalisa lagi dengan
mengurangi waktu menganggur dari tiap pengerjaan. Berikut peta tangan kiri & tangan kanan
usulannya.

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 112


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

Pekerjaan Merakit Drum Brake Assy


Nomor Peta 2
Usulan
Dipetakan Oleh Fikri Nuradhi
Tanggal Dipetakan 13 Desember 2016

Tangan Kiri Jarak Waktu Lambang Waktu Jarak Tangan Kanan CT


Menutup Kunci V-Locator 35 5 H H 5 45 Mengambil Wheel Cylinder 1
Elemen 1 15
Merakit WH 1 Ke V-Locator 35 10 A A 10 35 Merakit WH 1 Ke V-Locator
Mengambil Wheel Cylinder 2 & Merakit WH 2 Dengan Elemen 1 45 8 A A 8 45 Mengambil Wheel Cylinder 2 & Merakit WH 2 Dengan Elemen 1
Elemen 2 10
Menekan Tombol Konveyor 30 2 RE G 2 Memegang Elemen 2
Elemen 3 Menempatkan Pin Pada Elemen 2 20 12 P H 12 20 Mengambil Pin 12
Mengambil Alat Pasang Pin 20 40 H A 40 20 Memasang Pin Dengan Elemen 2
Elemen 4 43
Meletakan Alat Pasang Pin 20 3 RL R 3 - Menganggur
Memasang Alat Automatic Tightening 35 4 P RE 4 35 Menekan Tombol Automatic Tightening
Elemen 5 Menunggu Alat Selesai - 15 R R 15 - Menunggu Alat Selesai 23
Melepaskan Alat Automatic Tightening 30 4 RL R 4 - Menganggur
Mengambil Alat Pengencang 25 24 H H 24 20 Mengencangkan Pin
Elemen 6 26
Menekan Tombol Konveyor 30 2 RE RL 2 25 Meletakan Alat Pengencang
Mengambil Bundy Protector 30 3 H H 3 35 Mengambil Bundy Pipe
Elemen 7 13
Memasang Bundy Protector Dengan Bundy Pipe 20 10 A A 10 20 Memasang Bundy Protector Dengan Bundy Pipe
Meletakan Elemen 7 Ke Elemen 6 20 4 P H 4 30 Mengambil Alat Pemasang Bundy
Elemen 8 20
Meletakan Alat Pemasang Bundy 30 16 RL A 16 20 Merakit Elemen 6 Dengan Elemen 7
Mengambil Alat Torsi Manual - 25 H H 25 35 Mengencangkan Dengan Alat Torsi Manual
Elemen 9 29
Meletakan Alat Torsi Manual 35 4 RL RE 4 - Menekan Tombol Konveyor
Memasang Selang Leak Test Angin 35 4 P RE 4 30 Menekan Tombol Leak Test Angin
Elemen 10 Menunggu Alat Selesai - 45 R R 45 - Menunggu Alat Selesai 51
Menekan Tombol Konveyor 30 2 RE RL 2 35 Melepaskan Selang Leak Test Angin
Mengambil Screw 30 3 H H 3 30 Mengambil Bundy Clip
Elemen 11 Merakit Bundy Clip Dengan Screw 20 20 A A 20 20 Merakit Bundy Clip Dengan Screw 25
Menganggur - 2 R G 2 20 Memegang Elemen 11
Mengambil Washer 35 3 H R 3 - Menganggur
Elemen 12 28
Merakit Washer Dengan Elemen 11 & Memegang Elemen 12 20 25 A A 25 20 Merakit Washer Dengan Elemen 11
Elemen 13 Memasang Elemen 12 Dengan Elemen 10 20 19 A A 19 20 Memasang Elemen 12 Dengan Elemen 10 19
Mengambil Nut Runner 30 45 H H 45 20 Mengencangkan Dengan Nut Runner
Elemen 14 47
Menekan Tombol Konveyor 30 2 RE R 2 - Menganggur
Menganggur - 2 R H 2 30 Mengambil Gromet Besar
Elemen 15 24
Merakit Gromet Besar Dengan Elemen 14 20 22 A A 22 20 Merakit Gromet Besar Dengan Elemen 14
Mengambil Gromet Kecil & Merakit Gromet Kecil Dengan Elemen 15 20 17 A A 17 20 Merakit Gromet Kecil Dengan Elemen 15
Elemen 16 19
Menekan Tombol Konveyor 30 2 RE R 2 - Menganggur
Mengambil Line Shoe 30 3 H H 3 30 Mengambil Spring Shoe Return
Elemen 17 Merakit Spring Shoe Return Dengan Line Shoe 20 25 A A 25 20 Merakit Spring Shoe Return Dengan Line Shoe 31
Menganggur - 3 R H 3 20 Memegang Elemen 17
Mengambil Spring Shoe Hold & Merakit Spring Shoe Hold Dengan Elemen 17 20 27 A A 27 20 Merakit Spring Shoe Hold Dengan Elemen 17
Elemen 18 30
Menganggur - 3 R H 3 20 Memegang Elemen 18
Memasang Elemen 16 Dengan Elemen 18 20 25 A A 25 20 Memasang Elemen 16 Dengan Elemen 18
Elemen 19 27
Menekan Tombol Konveyor 30 2 RE R 2 - Menganggur
Mengambil Laporan 30 6 H H 6 33 Mengambil Spidol
Memegang Laporan - 76 H H 76 - Menandai Dengan Spidol
Elemen 20 92
Meletakan Laporan 30 5 RL RL 5 33 Meletakan Spidol
Memegang Produk 20 5 G G 5 30 Menekan Tombol Konveyor
Memegang Produk 20 94 G G 94 30 Menekan Data Code Marking & Memegang Produk
Elemen 21 99
Membuka Kunci V-Locator 35 5 RL RL 5 30 Menekan Tombol Konveyor
Mengangkat Produk 20 23 H H 23 20 Mengangkat Produk
Memegang Produk - 50 G G 50 10 Memeriksa Produk
Elemen 22 Mengangkat Produk - 20 H H 20 - Mengangkat Produk 113
Membawa Produk - 15 M M 15 - Membawa Produk
Melepaskan Produk Ke Pallet 20 5 RL RL 5 20 Melepaskan Produk Ke Pallet
Total 1075 796 796 986 796

Gambar 3. Peta Tangan Kiri & Tangan Kanan Usulan

Dapat dilhat terdapat selisih waktu 4.3. Klasifikasi Skill Operator


penyelesaian perakitan drum brake assy dari Klasifikasi skill operator per elemen
hasil pengamatan langsung dengan hasil dilakukan berdasarkan kemampuan operator
usulan, didapatkan hasil pengamatan langsung untuk melakukan suatu pekerjaan yang terbagi
sebesar 866 detik per unit nya, sedangkan hasil menjadi beberapa kelas. Klasifikasi skill
usulannya adalah sebesar 796 detik. operator terbagi menjadi dua kelas, yakni kelas
Berdasarkan hasil usulannya, terdapat 0 dan kelas 1. Pengertian dari kelas 0 adalah
penghematan waktu sebanyak 70 detik untuk suatu pekerjaan yang tidak memerlukan skill
pembuatan satu unit nya. tertentu dan pengertian dari kelas 1 adalah
suatu pekerjaan yang memerlukan skill atau
keahlian tertentu. Berikut adalah tabel
klasifikasi skill operator per elemen kerja.

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 113


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

Tabel 4. Klasifikasi Skill Operator Per Elemen


Elemen Precedence Constraints Wb Skill
1 - 16 0
2 1 11 0
3 2 13 0
4 3 46 0
5 4 25 0
6 5 28 0
7 - 14 0
8 6,7 21 0
9 8 31 0
10 9 55 1
11 - 27 0
12 11 30 0
13 10,12 20 0
14 13 50 0
15 14 26 0
16 15 20 0
17 - 33 0
18 17 32 0
19 16,18 29 0
20 19 98 0
21 20 106 1
22 21 121 0

4.4. Data Waktu Siklus, Waktu Baku & Waktu Normal Untuk Metode Usulan
Setelah melakukan analisa menggunakan peta tangan kiri & tangan kanan, didapatkan waktu
siklus, waktu normal dengan mempertimbangkan faktor penyesuaian dan waktu baku dengan
mempertimbangkan faktor kelonggaran sebagai berikut:

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 114


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

Tabel 5. Data Waktu Usulan

Drum Brake Assy


Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku
Elemen
(Detik) (Detik) (Detik)
1 15 15 16
2 10 10 11
3 12 12 13
4 43 43 46
5 23 23 25
6 26 26 28
7 13 13 14
8 20 20 21
9 29 29 31
10 51 51 55
11 25 25 27
12 28 28 30
13 19 19 20
14 47 47 50
15 24 24 26
16 19 19 20
17 31 31 33
18 30 30 32
19 27 27 29
20 92 92 98
21 99 99 106
22 113 113 121

4.5. Penyeimbangan Lini Perakitan dengan metode pairwaise interchange move.


Dengan Metode Genetic Algorithm Sehingga mendapatkan generasi baru dengan
Dalam metode genetic algorithm pada urutan perakitan baru yang memiliki
penghitungannya menggunakan Probabilitas completion time lebih optimal dibandingkan
Crossover sebesar 0.98, 0.8 dan 0.6 dengan dengan metode dari perusahaan. Berikut adalah
metode order-based crossover untuk mencari tabel hasil dari generasi baru yang memiliki
kromosom untuk generasi baru. Menggunakan completion time terbaik :
probabilitas mutasi sebesar 0.02, 0.2, 0.4

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 115


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

Tabel 6. Waktu Dengan Urutan Perakitan Hasil Metode Genetic Algorithm (detik)
Stasiun Elemen Start Time Processing Time Waktu Setup (Detik) Completion Time (Detik) Worker Skill CT/Stasiun
1 0 16 16 0
13 16 20 36 0
19 36 29 65 0
1 17 65 33 98 0 160
3 98 13 111 0
6 111 28 139 0
8 139 21 160 0
20 160 98 30 288 0
2 160
18 288 32 320 0
3 10 320 55 30 405 1 85
9 405 31 30 466 0
16 466 20 486 0
4 12 486 30 516 0 162
5 516 25 541 0
15 541 26 567 0
7 567 14 30 611 0
5 165
22 611 121 732 0
14 732 50 30 812 0
11 812 27 839 0
6 164
4 839 46 885 0
2 885 11 896 0
7 21 896 106 30 1032 1 136
Completion Time 1032

Berdasarkan hasil diatas, dilakukan 4.6. Penyeimbangan Lini Perakitan


perhitungan dan didapatkan bahwa hasil Dengan Metode Ranked Position Weight
penyeimbangan lini pada genetic algorithm Dalam perhitungan metode ranked
dengan probabilitas crossover 0.98 sebesar position weight dilakukan pengurutan elemen-
1032 detik, jumlah stasiun 7, efisiensi lini 89%, elemen kerja berdasarkan nilai bobot posisi dari
balance delay 11%, smoothness index nilai bobot posisi terbesar ke terkecil. Berikut
85.445889, dan jumlah produksi 28. adalah tabel hasil dengan metode ranked
position weight

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 116


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

Tabel 7. Pembagian beban kerja per stasiun


Alokasi Stasiun Kerja
Start Time Processing Time Waktu Setup Completion Time Worker Waktu
Stasiun Elemen CT/Stasiun
(Detik) (Detik) (Detik) (Detik) Skill Menganggur
1 0 16 16 0
2 16 11 27 0
3 27 13 40 0
1 4 40 46 86 0 153 10
5 86 25 111 0
6 111 28 139 0
7 139 14 153 0
8 153 21 30 204 0
2 9 204 31 235 0 109 54
11 235 27 262 0
3 10 262 55 30 347 1 85 78
12 347 30 30 407 0
13 407 20 427 0
4 163 0
14 427 50 477 0
17 477 33 510 0
15 510 26 30 566 0
18 566 32 598 0
5 137 26
16 598 20 618 0
19 618 29 647 0
6 20 647 98 30 775 0 128 35
7 21 775 106 30 911 1 136 27
8 22 911 121 30 1062 0 151 12
Completion Time 1062 242

Berdasarkan hasil diatas, dilakukan Setelah melakukan perhitungan dengan


perhitungan dan didapatkan bahwa hasil keseluruhan metode untuk mencari
penyeimbangan lini pada metode ranked penyeimbangan lini dengan tujuan
position weight adalah completion time sebesar meningkatkan jumlah produksi, maka
1062 detik, jumlah stasiun 8, efisiensi lini 81%, didapatkan hasil yang lebih baik yakni dengan
balance delay 19%, smoothness index metode Genetic Algorithm. Berikut adalah tabel
108.9678852, dan jumlah produksi 27. 10 yang membandingkan metode usulan
dengan metode perusahaan.
4.7. Perbandingan Perakitan
Tabel 8. Perbandingan penjadwalan
Completion Jml Efisiensi Balance Smoothness Jumlah
No. Metode
Time Stasiun Lini Delay Index Produksi
1 Waktu Perusahaan 1198 10 73% 27% 187.9734024 24
2 Genetic Algorithm Pc = 0.98 1032 7 89% 11% 85.44588931 28
3 Ranked Position Weight 1062 8 81% 19% 108.9678852 27

Setelah mengetahui perbandingan tersebut 5. KESIMPULAN


dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan Berdasarkan hasil penelitian yang
menggunakan metode genetic algorithm dapat dilakukan di PT. Braja Mukti Cakra dapat
meminimasi completion time sebesar 13.85% diambil kesimpulan sebagai berikut:
dan dengan menggunakan metode ranked 1. Perakitan perusahaan dengan urutan
position weight dapat meminimasi completion berdasarkan data dari perusahaan
time sebesar 11.35%. menghasilkan completion time sebesar
1198 detik dengan jumlah stasiun sebanyak
10.

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 117


Jurnal Teknik Industri Volume 7 No 2 Juli 2017

2. Penyeimbangan lini dengan menggunakan Algorithm for Flexible Flow Shop Problems
metode Genetic Algorithm yang with Unrelated Parallel Machines, Setup
menghasilkan completion time sebesar Times, and Dual Criteria. International
1032 detik dengan jumlah stasiun sebanyak Journal Advance Manufacture Technology,
7. Sehingga menghasilkan penghematan Vol. 37: 354-370.
waktu sebesar 13.85% dan meningkatkan Sutalaksana, Iftikar Z. dkk. Teknik Tata Cara
efisiensi lini sebanyak 16%. Kerja, Departemen Teknik Industri ITB,
3. Penyeimbangan lini dengan menggunakan Bandung, 2006.
metode ranked position weight yang Windjosubroto, Sritomo. 2006. Pengantar
menghasilkan completion time sebesar Teknik dan Manajemen Industri. Surabaya:
1062 detik dengan jumlah stasiun sebanyak Guna Widya. (e-book).
8. Metode ini menghasilkan penghematan
waktu sebesar 11.35% dan meningkatkan
efisiensi lini sebanyak 8%.
4. Berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan metode genetic algorithm,
didapatkan peningkatan kapasitas produksi
dari 24 unit/hari menjadi 28 unit/hari
dengan target produksi sebanyak 30
unit/hari.

6. DAFTAR PUSTAKA

Chavare, Krantikumar B. & Mulla, Abid M.


2015. Application of Ranked Position
Weighted (RPW) Method for Assembly Line
Balancing. International Journal for
Research in Applied Science &
Engineering Technology (IJRASET). Vol.
3 Issue VI.
Choi, J.Y. & Lee, C.Y. 1995. A Genetic
Algorithm for Job Sequencing Problems
with Distinct Due Dates and General
Early-Tardy Penalty Weights. Pergamon.
Korea Advanced Institute of Science and
Technology, Computers Ops Res. Vol 22.
No. 8. Pp 857-869.
Dini, Gino & Mura, Michela Dalle. 2016.
Worker Skills and Equipment Optimization
in Assembly Line Balancing By a Genetic
Approach. Procedia CIRP Vol 44. Pisa,
Italy, University of Pisa: Elsevier 102-107.
Elsayed, A., dan T.O. Boucher. (1994).
Analysis and Control of Production
Systems. Prentice Hall International. New
Jersey.
Gasperz, V. (2001). Total Quality
Management. Gramedia. Jakarta.
Groover, M.P. (2001). Automation,
Production Systems, and Computer-
Aided Manufacturing. Prentice-Hall. The
University of Michigan US.
Jungwannatakit, J. Reodecha M.
Chaovalitwongse, P. & Werner, F. 2008.

Ergonomi partisipatif (Sarah Aznam, dkk) ISSN: 1411-6340 118

Anda mungkin juga menyukai