Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM


“Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Materi Pendidikan Islam 1”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6:

ISTIKA RAHAYU

LARIS MARLINI

ALDI AHMAD PRANANDA

DOSEN PENGAMPU:

NUR ANNISYA, S.PdI., M.A.

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
TAHUN 2019/2020
2

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidaya-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Dosen mata kuliyah
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM II IAIN Kerinci yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Lingkungan Pendidikan Islam, dan juga
bagaimana kita dapat menerapkannya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Sungai Penuh 04 april 2020

penulis

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................2
A. Pengertian lingkungan Pendidikan Islam.............................................2
B. Macam-Macam lingkungan Pendidikan Islam.....................................3
C. Pengaruh Lingkungan Dalam Pendidikan Islam..................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................10
Kesimpulan.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan berintikan interaksi antar manusia, terutama antara pendidik dan
peserta didik demi mencapai tujuan pendidikan. Dalam interaksi tersebut terlibat isi
yang diinteraksikan serta proses bagaimana interaksi tersebut berlangsung.
Lingkungan yang nyaman dan mendukung terselenggaranya suatu pendidikan amat
dibutuhkan dan turut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang
diinginkan. Demikian pula dalam sistem pendidikan Islam, lingkungan harus
diciptakan sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu sendiri.
Dalam literatur pendidikan, lingkungan biasanya disamakan dengan institusi atau
lembaga pendidikan. Meskipun kajian ini tidak dijelaskan dalam al-Qur’an secara
eksplisit, akan tetapi terdapat beberapa isyarat yang menunjukkan adanya lingkungan
pendidikan tersebut. Oleh karenanya, dalam kajian pendidikan Islam pun, lingkungan
pendidikan mendapat perhatian.Pengaruh lingkungan ini tentu dianalisis dengan
menggunakan paradigma pendidikan Islam. Lingkungan dalam perspektif pendidikan
Islam harus menunjang tercapainya tujuan pendidikan Islam. Jika lingkungan tidak
sinergis dengan pencapaian tujuan pendidikan, maka ketercapaian tujuan pendidikan
Islam sangat sulit dilakukan. Dari uraian diatas dapat diketahui bagaimana
pentingnya Lingkungan terhadap terjadinya proses pendidikan terutama pendidikan
Islam, maka dari itu dalam makalah ini akan membahas tentang,
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Tinjauan Filosofis Tentang Lingkungan Pendidikan Islam ?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan Islam
Secara Fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan material jasmaniah di
dalam tubuh anak, seperti gizi, vitamin, air, zat asam, suhu, sistem syaraf, peredaran
darah, pernafasan, pencernaan makanan, kelenjar-kelenjar indoktrin, sel-sel
pertumbuhan dan kesehatan jasmani. Secara psikologis, lingkungan mencakup
segenap stimulasi, interaksi dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan
perlakuannya maupun karya orang lain. Pola hidup keluarga, pergaulan kelompok,
pola hidup masyarakat, latihan belajar, pendidikan pengajaran, bimbingan dan
penyuluhan, adalah termasuk lingkungan ini.1 Tonies membedakan lingkungan
menjadi:
1. Gemeinschaft (community –peguyuban) yaitu kelompok atau kesatuan hidup
bersama yang bersifat tradisional. Ada ikatan kekerabatan, ikatan adat
kebiasaan norma, pola tingkah laku.
2. Gesellschaft (Society – patembayan) yaitu kelompok / kesatuan hidup bersama
yang bersifat modern. Ada ikatan formal-rasional dengan aturan-aturan yang
ditentukan untuk mengatur kehidupan bersama (kota, Negara, organisasi
ekonomi, organisasi politik).
Lingkungan merupakan salah satu faktor pendidikan yang ikut serta menentukan
corak pendidikan Islam, yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap anak didik.
Lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan yang berupa keadaan  alam
sekitar yang dapat mempengaruhi pendidikan anak. Anak didik akan untung apabila
mendapat pengaruh yang bai, sebaliknya anak didik akan rugi apabila mendapat
pengaruh yang kurang baik. Lingkungan adalah sesuatu  yang berada diluar diri anak
dan mempengaruhi perkembanganya.
Menurut Sartain (Ahli psikolog dari Amerika)  mengatakan bahwa yang
dimaksud lingkungan sekitar adalah meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang
1 Zakiah, Daradjat, dkk. 1996. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, hal 3

2
3

dengan cara-cara tertentu. Lingkungan pendidikan adalah segala yang tampak dalam
alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Ia adalah seluruh yang ada, baik
manusia maupun benda buatan manusia, atau alam yang bergerak atau tidak bergerak,
kejadian-kejadian atau hal-hal yang mempunyai hubungan dengan seseorang.2
Lingkungan pendidikan adalah suatu institusi atau kelembagaan di mana
pendidikan itu berlangsung. Lingkungan tersebut akan mempengaruhi proses
pendidikan yang berlangsung. Dalam beberapa sumber bacaan kependidikan, jarang
dijumpai pendapat para ahli tentang pengertian lingkungan pendidikan Islam.
Menurut Abuddin Nata, kajian lingkungan pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah)
biasanya terintegrasi secara implisit dengan pembahasan mengenai macam-macam
lingkungan pendidikan. Namun demikian, dapat dipahami bahwa lingkungan
pendidikan Islam adalah suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri ke-
Islaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan pendidikan Islam
adalah lingkungan yang menyangkut tentang islam yang meliputi lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat.
B. Macam – Macam Lingkungan Pendidikan Islam
Lingkungan ditinjau dari perspektif pendidikan Islam adalah sesuatu yang ada di
sekeliling tempat anak melakukan adaptasi, meliputi:
1. Lingkungan alam, seperti udara, daratan, pegunungan, sungai, danau, lautan,
dan lain-lain.
2. Lingkungan Sosial, seperti rumah tangga, sekolah,dan masyarakat.
Ki Hajar Dewantara mengartikan lingkungan dengan makna yang lebih simple
dan spesifik. Ia mangatakan  bahwa apa yang dimaksud dengan lingkungan
pendidikan berada dalam 3 pusat lembaga pendidikan yaitu; lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan organisasi pemuda atau kemasyarakatan.
1. Lingkungan Keluarga

2 Sama’un Bakry. 2005. Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka, hal. 97
4

Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter
manusia. Keluarga adalah lingkungan pertama dimana manusia melakukan
komunikasi dan sosialisasi diri dengan manusia lain selain dirinya.  Didalam
keluarga pula manusia untuk pertama kalinya dibentuk baik sikap maupun
kepribadiannya. Lembaga pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan
yang pertama, karena didalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar
kepribadian anak.
Dalam ajaran Islam telah dinyatakan oleh Nabi Muhammad Saw dalam
sabdanya yang berbunyi:
ْ ِ‫ُكلُّ َموْ لُوْ ٍد يُوْ لَ ُد َعلَى ْالف‬
ِّ َ‫ط َر ِة َوإِنَّ َما أَبَ َواهُ يُ َم ِّج َسانِ ِه أَوْ يُهَـ ِّودَانِ ِه أَوْ يُن‬
.‫ص َرانِ ِه‬
Artinya: “Setiap anak dilahirkan atas dasar fitrah,maka sesungguhnya kedua
orang tuanyalah yang menjadikan dia Majusi, Yahudi dan Nasrani”
Berdasarkan hadist tersebut, jelaslah bahwa orang tua memegang peranan
penting dalam membentuk kepribadian anak. Anak dilahirkan dalam keadaan suci,
adalah menjadi tanggung jawab orang tua untuk mendidiknya. 3 Keluarga dalam
perspektif pendidikan Islam memiliki tempat yang sangat strategis dalam
pengembangan kepribadian hidup seseorang. Baik buruknya kepribadian
seseorang akan sangat tergantung pada baik buruknya pelaksanaan pendidikan
Islam di keluarga. Fungsi keluarga dalam kajian lingkungan pendidikan Islam
sebagai institusi sosial dan institusi pendidikan keagamaan, antara lain;
a. Keluarga sebagai Institusi Sosial
Orang tua berkewajiban untuk mengembangkan fitrah dan bakat yang
dimilikinya. Pendidikan dalam perspektif ini, tidak menempatkan anak sebagai
objek yang dipaksa mengikuti nalar dan kepentingan pendidikan, tetapi
pendidikan anak berarti mengembangkan potensi dasar yang dimiliki anak yang
dimaksud. Dalam Islam, potensi yang dimaksud cenderung pada kebenaran.

3 Zuhairini, dkk. 1992. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 177
5

Karena ia cenderung pada kebenaran, maka orang tua dituntut untuk


mengarahkannya.
Posisi keluarga seperti gambar di atas, menurut  M. Noor Syam telah
menunjukkan bahwa keluarga pada hakekatnya berperan sebagai institusi sosial.
Keluarga menjadi bagian dari masyarakat dan Negara. Tanggung jawab sosial
dalam keluarga, akan menjadi kesadaran bagi perwujudan masyarakat yang baik.
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama. Di lingkungan ini anak
akan diperkenalkan dengan kehidupan sosial. Adanya interaksi antara anggota
keluarga yang satu dengan keluarga yang lainnya menyebabkan ia menjadi bagian
dari kehidupan sosial.
b. Keluarga sebagai Institusi Pendidikan/Keagamaan
Manusia adalah satu-satunya mahluk yang dapat dididik dan membutuhkan
pendidikan. Dalam perspektif Islam, yang jauh lebih penting lagi adalah
bagaimana orang tua membantu perkembangan psikologis dan intelektual anak.
Aspek ini membutuhkan kasih sayang, asuhan dan perlakuan yang baik.
Termasuk yang jauh lebih penting lagi adalah peran orang tua menanamkan nilai-
nilai keagamaan dan keimanan anak. Model pendidikan keimanan yang diberikan
orang tua kepada anak, dituntut agar lebih dapat merangsang anak dalam
melakukan contoh perilaku orang tua (uswatun hasanah).
2. Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang sangat penting sesudah keluarga,
karena semakin besar kebutuhan anak, maka orang tua menyerahkan tanggung
jawabnya sebagian kepada lembaga sekolah. Sekolah berfungsi sebagai pembantu
keluarga dalam mendidik anak. Sekolah memberikan pendidikan dan pengajaran
kepada anak-anak mengenai apa yang tidak dapat atau tidak ada kesempatan orang
tua untuk memberikan pendidikan dan pengajaran didalam keluarga. Oleh karena
6

itu sudah sepantasnyalah orang tua menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya
kepada sekolah.4
Tugas guru dan pemimpin sekolah di samping memberikan ilmu
pengetahuan-pengetahuan, keterampilan, juga mendidik anak beragama. Disinilah
sekolah berfungsi sebagai pembantu keluarga dalam memberikan pendidikan dan
pengajaran kepada anak didik. Pendidikan budi pekerti dan keagamaan yang
diselenggarakan di sekolah-sekolah haruslah merupakan kelanjutan, atau setidak-
tidaknya jangan bertentangan dengan apa yang diberikan dalam keluarga.
Sekolah telah membina anak tentang kecerdasan, sikap, minat dan lain
sebagainya dengan gaya dan caranya sendiri sehingga anak mentaatinya.
Lingkungan yang positif  terhadap pendidikan Islam yaitu lingkungan sekolah yang
memberikan fasilitas dan motivasi untuk berlangsungnya pendidikan agama ini.
Sedangkan lingkungan sekolah yang netral dan kurang menumbuhkan jiwa anak
untuk gemar beramal, justru menjadikan anak jumud, picik, berwawasan sempit.
Sifat dan sikap ini menghambat pertumbuhan anak. Lingkungan sekolah yang
negatif terhadap pendidikan agama yaitu lingkungan sekolah yang berusaha keras
untuk meniadakan kepercayaan agama di kalangan anak didik.
Bagi setiap muslim yang benar-benar beriman dan melaksanakan ajaran-
ajaran Islam, mereka berusaha untuk memasukkan anak-anaknya ke sekolah-
sekolah yang diberikan pendidikan agama. Dalam hal ini mereka mengharapkan
agar anak didiknya kelak memiliki kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam
atau dengan kata lain berkepribadian muslim. Yang dimaksud dengan
berkepribadian muslim adalah kepribadian yang seluruh aspeknya baik
tingkahlakunya, kegiatan jiwanya maupun filsafat hidup dan kepercayaannya
menunjukkan pengabdiannya kepada Tuhan dan penyerahan diri hanya kepada-
Nya.
3. Lingkungan Masyarakat.

4 Zuhairini, dkk. 1992. Filsafat Pendidikan..., hal. 179


7

Lembaga pendidikan masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga


sesudah keluarga dan sekolah. Corak ragam pendidikan yang diterima anak didik
dalam masyarakat ini banyak sekali, yaitu meliputi segala bidang baik
pembentukan  kebiasaan, pembentukan pengetahuan, sikap dan minat maupun
pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Secara sederhana, masyarakat didefinisikan sebagai kumpulan individu atau
kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan, agama. Dalam batasan
lain Mac Iver dan Page mendefenisikan, bahwa masyaraakat adalah suatu sistem
dari kebiasaan dan tatacara, wewenang, dan ker jasama antara berbagai kelompok
dan golongan, pengawasan, tingkahlaku, serta kebebasan manusia.5
Pendidikan dalam pendidikan masyarakat ini bisa dikatakan pendidikan secara
tidak langsung, pendidikan yang dilaksanakan dengan tidak sadar oleh masyarakat.
Dan anak didik secara sadar atau tidak telah mendidik dirinya sendiri, mencari
pengetahuan dan pengalaman sendiri, mempertebal keimanan serta keyakinan dan
keagamaan di dalam masyarakat.6
Dari semua lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses
pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam
lingkungan belajar yakni lingkungan sosial, lingkungan alam dan lingkungan
buatan.
4. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia
dengan kehidupan bermasyarakat, seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan,
mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan,
agama dan sistem nilai. Lingkungan sosial tepat digunakan untuk mempelajari
ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan. Dalam praktek pengajaran penggunaan
lingkungan sosial sebagai media dan sumber belajar hendaknya dimulai dari

5 Ramayulis dkk, 2011, Filsafat Pendidikan Islam, jakata: Kalam Mulia, hal. 65-66
6 Zuhairini, dkk. 1992. Filsafat Pendidikan..., hal. 180
8

lingkungan yang paling dekat, seperti keluarga, tetangga, rukun tetangga, rukun
warga, kampung, desa, kecamatan dan seterusnya.
5. Lingkungan Alam
Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiyah
seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora
(tumbuhan), fauna (hewan), sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan dan
lain-lain). Lingkungan alam tepat digunakan untuk bidang studi ilmu pengetahuan
alam.
6. Lingkungan Buatan
Disamping lingkungan sosial dan lingkungan alam yang sifatnya alami, ada
juga yang disebut lingkungan buatan yakni lingkungan yang sengaja dibuat atau
dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Lingkungan buatan antara lain irigasi atau pengairan, bendungan,
pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, dan pembangkit tenaga
listrik. Siswa dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti
prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungannya, serta
aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan
masyarakat pada umumnya.7
C. Pengaruh Lingkungan Dalam Pendidikan Islam
Dalam perspektif pendidikan Islam, lingkungan dapat memberi pengaruh yang
positif atau negative terhadap pertumbuhan jiwa dan kepribadian anak. Pengaruh
lingkungan yang dapat terjadi pada anak diantaranya adalah akhlak dan sikap 
keberagamaannya. Mengingat bahwa besarnya pengaruh lingkungan terhadap diri
atau kepribadian dan watak anak, maka dalam perspektif pendidikan Islam
lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan fisiologis, psikologis dan sosio-
kultural. Drs. Abdurrahman Saleh ada tiga macam pengaruh lingkungan pendidikan
terhadap keberagaman anak, yaitu:

7 Nana,Sudjana. 2015. Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algensindo, hal. 212-214
9

1. Lingkungan yang acuh tak acuh terhadap agama. Lingkungan semacam ini
adakalanya berkeberatan terhadap pendidikan agama, dan adakalanya pula
agak sedikit tahu tentang hal itu.
2. Lingkungan yang berpegang teguh kepada tradisi agama tetapi tanpa
keinsyafan batin. Biasanya lingkungan yang demikian menghasilkan anak-
anak beragama yang secara tradisional tanpa kritik atau beragama secara
kebetulan.
3. Lingkungan yang memiliki tradisi agama dengan sadar dan hidup dalam
kehidupan agama. Lingkungan ini memberikan motivasi (dorongan) yang
kuat kepada anak untuk memeluk dan mengikuti pendidikan agama yang ada.8

8Abdurrahman,Saleh. 1969. Didakti Dan Methodik Pendidikan Agama, Jakarta: Bulan Bintang, hal. 77-78
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lingkungan pendidikan adalah suatu institusi atau kelembagaan di mana
pendidikan itu berlangsung. Lingkungan tersebut akan mempengaruhi proses
pendidikan yang berlangsung. Dalam beberapa sumber bacaan kependidikan, jarang
dijumpai pendapat para ahli tentang pengertian lingkungan pendidikan Islam.
Menurut Abuddin Nata, kajian lingkungan pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah)
biasanya terintegrasi secara implisit dengan pembahasan mengenai macam-macam
lingkungan pendidikan. Namun demikian, dapat dipahami bahwa lingkungan
pendidikan Islam adalah suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri ke-
Islaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik.

10
DAFTAR PUSTAKA
Bakry, Sama’un .2005. Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam, Bandung:
Pustaka
Daradjat, Zakiah dkk .1996. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara
Sudjana, Nana .2015. Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algensindo
Ramayulis, dkk .2011. Filsafat Pendidikan Islam, jakata: Kalam Mulia
Saleh, Abdurrahman .1996. Didakti Dan Methodik Pendidikan Agama,
Jakarta: Bulan Bintang
Zuhairini, dkk .1992. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara

11

Anda mungkin juga menyukai