Al Imam Malik –rahimahullah bercerita bahwa dulu ibu beliau berkata kepadanya:
"Pergilah engkau ke Rabi'ah Ar Ro'yi, lalu pelajarilah adabnya sebelum engkau mempelajari ilmu al
qur'an, hadits dan fiqihnya secara teori.” (Tartibul Madarik; 1/119).
Nasehat ini benar-benar menancap di hati Imam Malik –rahimahullah- sehingga beliau menjadi orang
yang beradab dan hal ini beliau ajarkan juga kepada murid-muridnya.
Apakah yang diinginkan oleh ulama kita saat mereka mengatakan adab lebih penting dari hadits? Atau
adab lebih penting dari ilmu?
Untuk menjawab pertamyaan di atas, kita perlu mendudukkan dulu: “apa itu adab?”
Dari keterangan di atas kita dapat memahami bahwa tidak ada maksud untuk merendahkan ilmu dan
hadits. Karena maksud mereka dengan adab adalah ilmu yang diamalkan secara nyata sehingga tercipta
kepribadian seorang muslim yang utuh dengan ALLAH Ta’ala lalu dengn Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam lalu dengan sesama.