Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS


(Perawatan Tali Pusat)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. Abdul Wahab
2. Niluh Herlina Sari
3. Dea rahmawati
4. Nur fadilah suali
5. Felni fiskarina
6. Ayu anggita
7. Asmalda
8. Gunawan a.a kelung
9. Alfath nusanta negarawan
10. Aprilia nur anggraini
11. Firenze claudia
12. Aziza
13. Gita
14. Nuralisa
15. Ainun
16. Abdulasih

POLTEKKES KEMENKES PALU

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D-III KEPERAWATAN PALU 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sebab atas segala rahmat dan
karunia nya, makalah mengenai “perawatan tali pusat” ini dapat diselesaikan tepat
waktu. Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca makalah ini, agar makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Palu,11 maret 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4

A. Pengertian perawatan tali pusat .....................................................4


B. Tujuan perawatan tali pusat............................................................4
C. Teknik dan cara perawatan tali pusat............................................5
D. Dampak dari tali pusat yang tidak di rawat dengan baik.............6

BAB III PENUTUP.........................................................................................8

A. Kesimpulan..........................................................................................8
B. Saran....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah


Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan
janin. Tali pusat merupakan saluran kehidupan bagi janin selama dalam
kandungan. Disebut sebagai saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama
9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali pusat yang
masih menempel di perut bayi (umbilical stump) akan mengering dan biasanya
akan terlepas sendiri dalam waktu 1-3 minggu, meskipun ada yang lepas setelah 4
minggu. Kebudayaan di masyarakat yang mempengaruhi pengetahuan ibu dalam
merawat tali pusat menyebabkan ibu masih takut atau ragu-ragu merawat tali
pusat bayi mereka sehingga ibu masih berperilaku salah dalam merawat tali pusat
bayi dengan menaburi tali pusat menggunakan kunyit atau daun-daunan sehingga
memungkinkan berkembangnya spora Clustridium yang dapat menyebabkan
infeksi pada neonatus. Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali
pusat yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi, kemudian
tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari
infeksi tali pusat.
Dampak dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan
mengalami tetanus neonatorum dan dapat mengakibatkan kematian. Sehingga
dalam hal ini pengetahuan yang baik tentang perawatan tali pusat sangatlah
menentukkan perilaku ibu yang 2 mempunyai bayi baru lahir dalam perawatan tali
pusat. Umumnya di Negara berkembang, 25% kematian bayi dan 50% kematian
neonatal disebabkan oleh infeksi pada tali pusat, sepsis sampai dengan tetanus.
Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian bayi sebesar 56
per 10.000 menjadi sekitar 280.000 terjadi setiap 18-20 menit sekali. Penyebab
kematian tersebut antara lain karena asfiksia neonatorum 40-60%, infeksi 24-
34%. Infeksi tersebut disebabkan karena perawatan tali pusat yang kurang
hygienis. Hasil laporan dari petugas Survailans Depkes RI pada tahun 1992-1996
ditemukan bahwa kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 1993-1996 terjadi
peningkatan dengan kisaran 10,8-55%. Bila dilihat penyebarannya menurut
provinsi kasus tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Barat sebesar 246 kasus,
menyusul Jawa Tengah dengan 94 kasus, Jawa Timur sebesar 88 kasus, Ponorogo
kematian bayi di tahun 2009 sebanyak 116 anak, tahun 2010 sebanyak 168 anak,
dan tahun 2011 sebanyak 178 anak.
Perawatan tali pusat yang kurang tepat ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor salah satunya adalah pengetahuan ibu primipara dalam perawatan tali pusat
karena tidak adanya atau kurangnya pengalaman ibu primipara dalam perawatan
tali pusat. Tidak sedikit ibu primipara menggunakan metode jaman dahulu atas
saran keluarga dalam perawatan tali pusat, misalnya pemakaian obat-obatan
tradisional (bubuk atau daun-daunan dan sebagainya) dalam perawatan tali pusat,
padahal hal tersebut dapat menyebabkan masuknya spora kuman tetanus ke dalam
tubuh melalui tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi. . Rendahnya
pengetahuan tentang perawatan tali pusat diduga turut menjadi faktor penyebab
tingginya angka kematian akibat infeksi tali pusat. Cara perawatan tali pusat yang
benar adalah membersihkan puntung tali pusat dengan sabun dan air bersih.
Puntung atau sisa tali pusat yang masih menempel diperut bayi sebaiknya tidak
boleh ditutup menggunakan apapun misalnya popok, kasa dll karena dapat
membuat puntung tali pusat menjadi lembab dan bisa mempermudah masuknya
kuman sehingga menyebabkan infeksi tali pusat. Dampak tidak dilakukannya
perawatan tali pusat dengan benar dapat menyebabkan tetanus neonatorum dan
kematian.
Untuk peningkatan pengetahuan ibu primipara dalam perawatan tali pusat
pada bayi baru lahir, tenaga kesehatan perlu memberikan informasi pada ibu masa
nifas untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan agar merawat tali pusat bayi
lebih telaten dan baik lagi sehingga angka kejadian infeksi menurun.. Untuk
menghindari kejadian tetanus neonatorium adalah dengan mengetahui perawatan
tali pusat dengan benar. Pada umumnya perawatan tali pusat sama dengan
perawatan operasi yang lain. Tujuan perawatan adalah mencegah dan
mengidentifikasi pendarahan atau infeksi secara dini. Yang perlu dilakukan adalah
meningkatkan pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat yang tepat yaitu
dengan cara membersihkan tali pusat dan kulit disekitar dasar tali pusat dengan air
biasa saat mandi dan setiap hari melakukan pemeriksaan untuk menentukan tanda-
tanda infeksi. Untuk mencegah terjadinya infeksi, tali pusat dirawat dan dijaga
kebersihannya dengan menggunakan air biasa dan sabun setelah itu segera
keringkan dengan menggunakan kain bersih. Puntung tali pusat atau perut bayi
tidak boleh dibungkus karena menyebabkan tali pusat basah atau lembab.

B. Rumusan Masalah
a) Pengertian perawatan tali pusat
b) Tujuan perawatan tali pusat
c) Teknik dan Cara Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir
d) Dampak dari tali pusat yang tidak di rawat dengan baik dan benar

C. Tujuan
a) Dapat mengetahui pengertian perawatan tali pusat
b) Dapat memahami tujuan perawatan tali pusat
c) Dapat mengetahui teknik dan cara perawatan tali pusat pada bayi baru
lahir
d) Dapat mengetahui dampak dari tali pusat yang tidak di rawat dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian perawatan tali pusat

Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord. Merupakan
saluran kehidupan bagi janin selama di dalam kandungan, sebab selama
dalam rahim, tali pusat ini lah yang menyalurkan oksigen dan makanan dari
plasenta ke janin yang berada di dalam nya. Begitu janin dilahirkan, ia
tidak lagi membutuhkan oksigen.dari ibunya, karena bayi mungil ini sudah
dapat bernafas sendiri melalui hidungnya. Karena sudah tak diperlukan lagi
maka saluran ini harus dipotong dan dijepit, atau diikat .

Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali
pusat.

B. Tujuan perawatan tali pusat

Perawatan tali pusat dapat mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi
baru lahir, agar tali pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga
tidak terjadi infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan
clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (Racun), yang
masuk melalui luka tali pusat, karena perawatan atau tindakan yang kurang
bersih

Tujuan dari  perawatan tali pusat adalah untuk mencegah infeksi dan


mempercepat permasalahan tali pusat dari perut. Dalam upaya mencegah infeksi
dan mempercepat pemisahan, ada berbagai substansi dan ritual yang telah
digunakan untuk perawatan tali pusat, hanya beberapa diantaranya yang sudah
diteliti. Substansi seperti pewarna tripel, alkohol, dan larutan klorheksidin dahulu
dianggap dapat mencegah infeksi tetapi efektivitasnya belum terbukti. Tali pusat
puput sehari lebih cepat pada kelompok, dimana tali pusat dibiarkan mengering
secara alami.

C. Teknik dan Cara Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir
Menurut Riksani (2012), ada beberapa cara dalam merawat tali pusat :

1.       Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh tali pusat.

2.       Saat memandikan bayi, usahakan agar anda tidak menarik tali pusat.

3.       Bungkus longgar tali pusat menggunakan kassa steril atau tali pusat dapat
dibiarkan terbuka (tanpa dibungkus kassa) dan tanpa dibubuhi apa pun (obat
antiseptik atau alkohol), serta bahan-bahan lain di atas tali pusat.

4.       Tali pusat sebaiknya tidak tertutup dengan rapat karena akan membuatnya
menjadi lembab yang bias meningkatkan resiko tumbuhnya bakteri.

5.       Tali pusat akan lepas sendirinya, sehingga sangat tidak dianjurkan untuk
mermegang atau menarik-narik tali pusat.
D. Dampak dari tali pusat yang tidak di rawat dengan baik dan benar
Timbulnya infeksi pada tali pusat, hal ini disebabkan karena tindakan
atau perawatan yang tidak memenuhi syarat kebersihan, misalnya
pemotongan tali pusat dengan bambu/ gunting yang tidak steril, atau setelah
dipotong tali pusat dibubuhi abu, tanah, minyak, daun-daunan, kopi dan
sebagainya.
Tali pusat yang tidak dirawat dengan baik akan menimbulkan resiko infeksi,
dengan tanda-tanda seperti: pangkal tali pusat, dan daerah sekitarnya berwarna
merah, keluar cairan yang berbau, ada darah yang keluar terus-menerus, dan/atau
bayi demam tanpa sebab yang jelas.

Apabila tali pusat tidak dirawat dengan baik, kuman-kuman bisa masuk
sehingga terjadi infeksi yang mengakibatkan penyakit Tetanus Neunatorum.
Penyakit ini adalah salah satu penyebab kematian bayi yang terbesar di Asia
Tenggara dengan jumlah 220.000 kematian bayi, sebab masih banyak masyrakat
yang belum mengerti tentang cara perawatan tali pusat yang baik dan benar.

Resiko infeksi yang sangat dikhawatirkan adalah infeksi oleh clostridium


tetani yang masuk melalui luka tali pusat karena tindakan atau perawatan yang
tidak memenuhi syarat kebersihan, misalnya pemotongan tali pusat dengan bambu
atau gunting yang tidak steril, atau setelah dipotong tali pusat dibubuhi abu, tanah,
minyak dedaunan, kopi, dan sebagainya.

Tetanus adalah salah satu penyakit yang paling berisiko mengakibatkan


kematian akibat neurotoksin yang dihasilkan clostridium tetani. Penyakit ini tidak
menyebar dari orang ke orang tetapi melalui kotoran yang masuk ke dalam luka
yang dalam, misalnya luka pada tali pusat bayi baru lahir. Gejala awal penyakit
adalah kaku otot pada rahang disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku
otot perut, berkeringat dan demam. Pada bayi terdapat gejala berhenti menetek
antara 3-28 hari setelah lahir. Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat dan
tubuh menjadi kaku. Komplikasi tetanus adalah patah tulang akibat kejang,
pneumonia, dan infeksi lain yang dapat menimbulkan kematian.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali
pusat.

B. SARAN
Sebaiknya kita harus bisa mengetahui pengertian perawatan tali pusat,
tujuan perawatan tali pusat, teknik dan cara perawatan tali pusat pada bayi baru
lahir, dan dampak dari tali pusat yang tidak di rawat dengan baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.umpo.ac.id/635/2/BAB%201.pdf
blogspot.com/2017/08/makalah-konsep-dasar-perawatan-tali.html

Anda mungkin juga menyukai