Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MANAJEMEN SAFETY

‘’KONSEP PENULARAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI”

Nama : Andika Nurul Pertiwi


Prodi : D3 Keperawatan
Nim : PO7120118063

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama mari kita panjatkan puja dan puji syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan kenikmatan serta rahmat yang tiada terkira dan tiada tara, sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “konsep pencegahan penularan
infeksi”.
Penulisan Makalah ini merupakan bagian dari sebuah upaya untuk memberikan sumbangan
pemikiran mengenai permasalahan-permasalahan yang menyangkut konsep pencegahan
penularan infeksi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Palu,31 oktober 2019

ANDIKA NURUL PERTIWI


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Infeksi adalah masuk dan berkembangnya agen infeksi kedalam tubuh seseorang
atau hewan. Pada infeksi yang ‘’manifes’’ . orang yang terinfeksi tampak sakit secara
lahiriah. Pada infeksi yang ‘’non-manifes’’, tidak ada gejala atau tanda lahiriah. Jadi,
infeksi jangan diracunkan dengan penyakit. Istilah ‘’infeksi’’ juga hanya mengacu pada
organisme pathogen, dalam kamus keperawatan disebutkan bahwa infeksi adalah invasi
dan multiplikasi mikroorganisme dalam jaringan tubuh, khususnya yang menimbulkan
cedera seluler setempat akibat metabolisme kompetitif, toksin, replikasi,intraseluler atau
reaksi antigen-antibodi. Munculnya infeksi dipengaruhi oleh beberapa factor yang saling
berkaitan dalam rantai infeksi. Adanya pathogen tidak berarti bahwa infeksi akan terjadi.
Infeksi nosocomial adalah infeksi yang didapat pasien dari rumah sakit pada saat pasien
menjalani proses asuhan keperawatan. Infeksi nosocomial pada umumnya terjadi pada
pasien yang dirawat diruangan seperti ruangan perawatan anak,perawatan penyakit
dalam,perawatan intensif, dan perawatan isolasi (Darmadi, 2008). Infeksi nosocomial
menurut Brooker (2008) adalah infeksi yang didapat dari rumah sakit yang terjadi pada
pasien yang dirawat selama 72 jam dan pasien tersebut tidak menunjukkan tanda dan
gejala infeksi pada saat masuk rumah sakit.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud pengendalian infeksi?
b. Bagaimana pencegahan penularan infeksi?
c. Bagaimana kewaspadaan pencegahan infeksi?

C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan umum
Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui dan mengaplikasikan konsep pencegahan
penularan infeksi
b. Tujuan Khusus
1. Mampu mengetahui apa yang dimaksud pengendalian infeksi
2. Mampu mengetahui pencegahan penularan infeksi silang
3. Mampu mengetahui kewaspadaan pencegahan infeksi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI


A. Pengertian pengendalian infeksi
Secara umum istilah infeksibiasa kita definisikan sebagai suatu penyakit
yang diakibatkan Karena tubuh kita telah kemasukan kumat atau virus, ini
benar akan tetapi pengertian infeksi yang lebih tepat adalah suatu keadaan
dimana adanya suatu organisme pada jaringan tubuh yang disertai dengan
gejala klinis baik itu bersifat local maupun sistemik seperti demam atau panas
sebagai suatu reaksi tubuh terhadap organisme tersebut. Jika gejala demam
tersebut bersifat mendadak, maka disebabkan oleh infeksi virus. Akan tetapi
jika demamnya secara bertahap atau lambat, maka biasanya disebabkan oleh
infeksi bakteri.
Secara definisi, infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies
asing ( luar ) terhadap organisme inang (tubuh), dn bersifat pilang yaitu
membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau pathogen, menggunakan
sumberdaya (sarana) yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri dan
itu merugikan inang. Pathogen menganggu fungsi normal inang berakibat
pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, bahkan kematian.
Respon inang terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, pathogen
umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walapun sebenarnya
definisinya lebih luas, mencakup bakteri,parasit, fungi,virus,prion, dan viroid.
Simbiosis antara parasite dan inang, dimana salah satu pihak, diuntungkan dan
pihak lainnya dirugikan, digolonglan sebagai parasitisme. Cabang kedokteran
yang menitikberatkan infeksi dan patogen adalah cabang penyakit infeksi
Secara umum infeksi ini terbagi menjadi dua golongan besar yaitu:
1. Infeksi yang terjadi karena terpapar oleh antigen dari luar tubuh
2. Infeksi yang terjadi karena difusi cairan tubuh atau jaringan, seperti virus
HIV, karena virus tersebut tidak dapat hidup diluar tubuh
1. Infeksi Awal
Setelah menembus jaringan, patogen dapat berkembang pada diluar sel tubuh
(ekstraseluler) atau menggunakan sel tubuh sebagai inangnya (intraseluler). Patogen
intraseluler lebih lanjut dapat diklasifikasikan lebih lanjut :
a. Patogen yang berkembang biak dengan bebas didalam sel, seperti ; virus, dan
beberapa bakteri ( Chlamydia, Rickettsia,Listeria).
b. Patogen yang berkembang biak didalam vesikel, seperti Mycobacteria. Ariangan yang
tertembus dapat mengalami kerusakan pada permukaan sel, atau sekresi endotoksin
yang memicu sekresi sitokina oleh makrofaga, dan mengakibatkan gejala local
maupun sistemik
2. Rantai Infeksi
Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang salig terkait antar berbagai factor yang
mempengaruhi, proses tersebut melibatkan beberapa unsur diantaranya :
a. Reservoir
Merupakan habitat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme dan dapat
berupa manusia,binatang,tumbuhan, maupun tanah.
b. Jalan masuk
Merupakan jalan masuknya mikroorganisme ketempat penampungan dari berbagai
kuman, seperti saluran pencernaan, pernapasan,kulit, dan lain-lain.
c. Inang (host)
Merupakan tempat berkembangnya suatu mikroorganisme yang dapat didukung oleh
ketahanan kuman.
d. Jalan keluar
Merupakan tempat berkembangnya suatu mikroorganisme yang dapat didukung oleh
ketahanan kuman
e. Jalur penyebaran
Merupakan jalur yang dapat menyebarkan bebagai kuman mikroorganisme
keberbagai temtap seperi air, makanan, udara, dan lain-lain.
3. Cara Penularan Mikroorganisme
Proses penyebaran mikroorganisme kedalam tubuh , baik pada manusia maupun hewan
dapat melalui bebagai cara diantaranya :
a. Kontak tubuh
Kuman masuk dalam tubuh melalui proses penyebaran secara langsung maupun tidak
langsung. Penyebaran secara sentuhan dengan kulit, sedangkan secara tidak langsung
dapat melalui benda yang terkontaminasi kuman
b. Makanan dan minuman
Terjadinya penyebaran dapat melalui makanan dan minuman yang yang telah
terkontaminasi seperti saluran pencernaan yang dapat ditularkan melalui lalat
c. Serangga
Contoh proses penyebaran kuman melalui serangga adalah penyebaran penyakit
malaria oleh plasmodium pada nyamuk aedes dan beberapa penyakit saluran
pencernaan yang dapat ditularkan melalui lalat
d. Udara
Proses penyebaran kuman melalui udara dapat dijumpai pada penyebaran penyakit
system pernapasan ( penyebaran kuman tuberklosis) atau sejenisnya.

4. Factor yang mempengaruhi infeksi


a. Sumber penyakit
Sumber penyakit dapat mempengaruhi apakah infeksi berjalan dengan cepat atau
lambat
b. Kuman penyebab
Kuman penyebab dapat menentukan jumlah mikroorganisme, kemampuan
mikroorganisme masuk kedalam tubuh dan verulensinya
c. Cara membebaskan sumber dari kuman
Cara membebaskan kuman dapat menentukan apakah proses infeksi cepat teratasi
atau diperlambat, seperti tingkat kesamaan (pH), suhu, penyinaran(cahaya) dan lain-
lain
d. Cara penularan
Cara penularan seperti kontakmlangsung melalui makanan atau udara dapat
menyebabkan penyebaran kuman kedalam tubuh
e. Cara masuknya kuman
Proses penyebaran kuman berbeda tergantung dari sifatnya. Kuman dapat masuk
melalui saluran pernapasan, saluran pencernaan, kulit dan lain-lain
f. Daya tahan tubuh
Daya tahan tubh yang baik dapat memperlambat proses infeksi atau mempercepat
proses penyembuhan. Demikian pula sebaliknya, daya tahan tubuh yang buruk dapat
memperburuk proses infeksi

B. Pencegahan Penularan Infeksi

Prinsip pencegahan infeksi, antara lain adalah :


1. Beberapa definisi dalam pencegahan infeksi, antara lain adalah :
a. Antiseptic
Antiseptik adalah usaha mencegah infeksi dengan cara membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit atau jaringan tubuh
lainnya.
b. Aseptik
Aseptic adalah semua usaha yang dilakukan dalam mencegah masuknya
meikroorganisme kedalam tubuh yang mungkin akan menyebabkan infeksi.
Tujuannya adalah mengurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme, baik
pada permukaan benda hidup ataupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat
digunakan dengan aman.
c. Dekontaminasi
dekontaminasi adalah tindakan yang dilakukan untuk memastikan bhwa petugas
kesehatan dapat menangani secara aman benda- benda (peralatan medis, sarung
tangan,meja pemeriksaan ) yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh. Cara
memastikannya adalah segera melakukan dekontaminasi terhadap benda-benda
tersebut setelah terpapar/terkontaminasi darah atau cairan tubuh.
d. Desinfeksi
Tindakan yang menghilangkan sebagian besar mikroorganisme penyebab
penyakit dari benda mati.
e. Desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
Suatu proses yang menghilangkan mikroorganisme kecuali beberapa endospore
bakteri pada benda mati dengan merebus,mekukus,atau penggunaan desinfektan
kimia.
f. Mencuci dan membilas
Suatu proses yang secara fisik menghilangkan semua debu, kotoran, darah, dan
bagian tubuh lain yang tampak pada objek mati dan membuang sejumlah besar
mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagi mereka yang menyentuh kulit atau
menangani benda tersebut ( proses ini terdiri dari pencucian dengan sabun atau
deterjen dan air,pembilasan dengan air brsih dan pengeringan secara seksama).
g. Sterilisasi
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme
(bakteri,virus,jamur,parasite), termasuk endospora bakteri pada benda-benda mati.
2. Prinsip-prinsip pencegahan infeksi yang efektif berdasarkan :
a. Setiap orang ( ibu, bay baru lahir, penolong persalinan) harus dianggap dapat
menularkan penyakit karena infeksi yang terjadi bersifat asimptomatik (tanpa
gejala).
b. Setiap orang harus dianggap beresiko terkena infeksi
c. Permukaan tempat pemeriksaan,peralatan dan benda-benda lain yang akan telah
bersentuhan dengan kulit yang tak utuh, selaput mukosa, arau darah harus
dianggap terkontaminasi sehingga selesai digunakan harus dilakukan proses
pencegahan infeksi secara benar.
d. Jika tidak diketahui apakah permukaan, peralatan atau benda lainnya telah
diproses secara benar, harus dianggap terkontaminasi.
e. Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total tetapi dapat dikurangi hingga
sekecil mungkin dengan menerapkan tindakan –tindakan pencegahan infeksi yang
benar dan konsisten.
3. Tindakan – tindakan pencegahan infeksi meliputi:
a. Pencucian tangan
b. Penggunaan sarung tangan
c. Penggunaan cairan antiseptic untuk membersihkan luka pada kulit
d. Pemprosesan alat bekas pakai (dekontaminasi, cuci dan bilas,desinfeksi tingkat
tinggi atau sterilisasi).
e. Pembuangan sampah

C. Kewaspadaan pencegahan infeksi


1. Anggaplah setiap orang ( pasien atau karyawan ) berpotensi menularkan infeksi
2. Cuci tangan atau gunakan cairan cuci tangan dengan basis alcohol sebelum dan
seudah merawat bayi
3. Gunakan sarung tangan bila melakukan tindakan
4. Pakai pakaian pelindung ( missal celemek atau gaun dan lain-lain bila
diperkirakan akan terjadi kontak dengan darah dan cairan tubuh lainnya.
5. Bersihkan bila perlu lakukan desinfeksi peralatan dan barang yang sudah
digunakan sebelum daur ulang
6. Bersihkan ruangan perawatan pasien secara rutin
7. Letakan pasien yang mungkin dapat mengkontaminasi lingkungan didalam
ruangan khusus

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencegahan infeksi membantu semua petugas pelayanan kesehatan rumah sakit dan
klinik, untuk memahami prinsi-prinsip dasar pencegahan infeksi, termasuk siklus
penyebaran penyakit dan konsep-konsep lainnya yang penting. Pencegahan infeksi
merupakan bagian terpenting dalam dan dari setiap komponen perawatan BBL.
Pencegahan yang dilakukan antara lain adalah imunisasi maternal (tetanus, rubella,
varisela, hepatitis B). dengan demikian resiko infeksi bayi baru lahir dapat diminimalkan.
B. Saran
Semoga makalah tentang pencegahan infeksi ini bisa menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan bagi yang membaca. Makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
dapat membuat makalah lebih baik dikemudian hari

Daftar Pustaka
hhtp://www.definisi-pengertian.com/2015/04/definisi-infeksi-apa-itu-pengertian-infeksi.html

Anda mungkin juga menyukai