Anda di halaman 1dari 3

Agnes Rindiani Ningsih

066117325

1. Jelaskan secara rinci prosedur kerja ekstraksi dengan metode maserasi.

Prosedur kerja : Ekstraksi Metode Maserasi

a. 30 g sebuk simplisia dimasukkan ke dalam botol coklat, kemudian dituangi


dengan 250 mL etanol 70%, ditutup dan dibiarkan selama 3 hari, kemudian
dilakukan pengocokan setiap 6 jam sekali agar terdistribusi merata, sari
diserkai dan ampaS diperas

b. Filtrat hasil perasan di dekancasi selama satu malam. Kemudian di saring


San dipisahkan dalam botol lain.

c Sisa ampas di tambahkan etanol 70% sebanyak 250 ml, diaduk dan di serkai,
sehingga akan diperoleli seluruh sari sebanyak 500 mL. Botol ditutup dan
dibiarkan selama 2 han. Dilakukan pengocokan tiap 6 jam sekali. Kemudian
endapan dipisahkan kembali. Dilakukan sama seperti poia b

d Semua maserat dikumpulkan dan dilakukan penguapan rendah suhu 50°C


dengan penangas air sehingga memperoleh ekstrak kental.

e. Hitung rendemen ekstrak > Perhitungan Rendemen Ekstrak Jumlah simplisia


serbuk yang di timbang (Berat awal dalam gram) - Jumlah ekstrak hasil
ekstraksi (Berat akhir dalam gram)
2. Jelaskan cara uji fitokimia senyawa alkaloid.

Alkaloid dengan pereaksi Mayer akan memberikan endapan putih, sedangkan


dengan pereaksi Dragendorf akan memberikan endapan jingga coklat

3. Jelaskan cara kerja kromatografi kolom.

Prosedur Kerja

1. Kolom kromatografi berukuran punjang 50 cm dengan diameter 1,5 3 cm


dipasangkan pada statif, kemudian masukkan kapas yang telah dibasahi oleh n-
heksan hingga ujung kolom tersumbat. 2. Silika gel yang digunakan sebagai
fase diam disuspensikan terlebih dahulu menggunakan pelarut n-heksan 3.
Suspensi dituang secara perlahan ke dalam kolom sambil diketuk-ketuk agar
tidak terbentuk gelembung udara yang dapat menyebabkan kolom pecah 4.
Suspensi dituang hingga mencapai tiga perempat bagi an dai tinggi kotom 5.
Bagian atas kolom dilapisi oleh keitas saring 6. Sampel berupa + 20 gram
fraksi dilarutkan dalam eluen, atau bila sampe! tidak larut, sampel dibuat
menjadi kering dengan serbuk silika, kermudian dimasukkan ke dalam kolom
dengan hati-hati 7. Eluen dituang dan keran kolom dibuka sehingga terjadi
elusi pada kolcm 8. Fraksi-fraksi yang turun ditampung ke dalam tabung reaksi
atau botol kaca 100 ml berdasarkan volume dan warnanya, kemudian diuapkan
hingga kering. 9. Elven yang digunakan adalah sistem gradien, yaitu dengan
menggunakan campuran pelarut organik yang berbeda kepolarannya dengan
perbandingan yang ditingkatkan dari mulai non Polar hingga Polar. Pelarut
yang digunakan sebagai eluen adalah n-heksan, etil asetat, dan raetancl, dengan
perbandingan yang dimulai dari heksana:etil 100.0, ditingkatkan secara
perlahan kepolarannya hingga mencapai heksan etil 0:100 sampai dengan etil
metanol 0:100.
4. Apakah identifikasi dengan KLT sebelum dilakukan kromatografi kolom perlu
dilakukan? Berikan alasannya.

Perlu. Karena untuk mengetahui kesesuaian pelarut yg digunakan dengan


senyawa yang akan diteliti

5. Sebutkan 3 jenis fase diam dan fase gerak yang bisa digunakan untuk KLT.

Fase diam : kieselghur, karetenoid, tokoperol

Fase gerak : aseronitril, benzena, etanol

Anda mungkin juga menyukai