Anda di halaman 1dari 17

BAB III

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan dan realisasi sistem dari setiap
modul yang dibuat. Blok Diagram alat yang dibuat ditunjukkan oleh Gambar 3.1.

Penguat Buffer Notch Filter


Elektrokardiogram

UART
A/D Converter
PC DC offset Buffer
Mikrokontroler

Gambar 3.1. Blok Diagram Alat Keseluruhan.


Secara garis besar pertama kali sinyal dikuatkan di Penguat Elektrokardiogram,
penguat Elektrokardiogram berfungsi untuk memperkuat tegangan yang langsung
berasal dari suatu sensor atau tranduser secara akurat. Penguat Elektrokardiogram
adalah penguat tertutup, maka tidak perlu dipasang rangkaian umpan balik seperti
halnya dengan penguat operasional[10]. Supaya sinyal masukan tetap maka diperlukan
rangkaian penyangga atau buffer. Kemudian diolah di Notch Filter dengan gyrator.
Sinyal di buffer dan diteruskan di rangkaian DC offset dan diteruskan di A/D Converter
Mikrokontroler dan ditampilkan di layar PC.

3.1. Cara Kerja Alat


Alat ini nantinya akan menampilkan sinyal isyarat jantung seseorang di
layar PC. Alat ini terdiri dari modul penguat elektrokardiogram, modul buffer,
modul Dc offset untuk menaikkan offset gelombang elektrokardiogram
sehingga seluruh komponen gelombang elektrokardiogram menjadi positif

21
dan dapat dibaca oleh ADC mikrokontroler, modul ADC mikrokontroler,
modul mikrokontroler sebagai pengolah data, PC sebagai penampil isyarat
sinyal janyung.

3.2. Perancangan dan Realisasi Perangkat Keras


Perancangan dan realisasi perangkat keras pada skripsi ini dibagi dalam
beberapa bagian yaitu :
3.2.1 Pengujian Perangkat Keras Secara Terpisah

1. Modul Penguat Elektrokardiogram


2. Modul Notch filter dengan gyrator
3. Modul Dc-offset
4. Modul Rangkaian Penyangga / Buffer

3.2.1.1. Modul Penguat Elektrokardiogram


Modul ini digunakan untuk membaca elektrokardiogram dari
pengguna.Sinyal dibaca dengan menggunakan kabel lead dimana pada
ujungnya ditempeli elektroda yang ditempelkan pada tangan kanan, tangan
kiri, dan kaki kanan.

Gambar 3.2.Kabel lead.

Gambar 3.3.Elektroda yang ditempel pada tangan dan kaki.

22
Gambar 3.4.Penempatan Elektroda pada tubuh manusia [11].

R1

U1
AD620 + V1
R Arm
RG RG
9V
IN- V+
L Arm IN+ OUT Output
V- REF
+ V2
9V
R Leg

Gambar 3.5.Rangkaian penguat AD620.

Pin inverting dihubungkan ke tangan kanan, pin non-inverting


dihubungkan ke tangan kiri. Sedangkan kaki kanan dihubungkan ke
ground. Penguatan ditentukan sebesar 100 kali, dengan output yang
diharapkan sekitar 130mV, dengan input sekitar 1,3mV maka diperlukan
dengan penguatan sebesar 100 kali maka output yang diharapkan sekitar
130 mV dapat terpenuhi.

23
Sehingga nilai resistornya ditentukan persamaan berikut :

3.2.1.2.Modul Notch filter dengan gyrator


Notch Filter digunakan untuk menyaring frekuensi jala-jala PLN sebesar
50Hz. Gambar untai dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
V5
-15/15V R1
100
A
10kHz
R2
C11 2.2k
314uF

L1
0.03183H

R3
1

Gambar 3.6. Rangkaian Notch Filter 50Hz [4].


Xa: 50.85 Xb: 1.570 a-b: 49.28
Yc: 0.000 Yd:-39.96 c-d: 39.96

b a
A 0 c

-7

-14

-21

-28

-35

-42
1 10 100 1k 10k
Ref=Ground X=frequency(Hz) Y=voltage(db)

Gambar 3.7. Tanggapan Frekuensi Rangkaian Notch Filter 50Hz [4].

24
Penurunan Fungsi Transfer orde 2 melalui persamaan matematis
Sistem Elektrik
Dalam gambar dibawah ditunjukkan sebuah sistem rangkaian elektrik
yang terdiri dari R, L dan C, dimana sebagai tegangan input adalah e dan arus
output adalah i.

Dengan menerapkan hukum Kirchoff pada rangkaian diperoleh


persamaan sebagai berikut :
( )
+ ( )+ ( ). = ( ) ……….(3.1)

Transformasi Laplace persamaan (3.1) adalah


. ( )+ . ( )+ ( )= ( ) ……….(3.2)

Dengan demikian Fungsi transfer dari rangkaian elektrik diatas adalah:


( )
( )
= ……….(3.3)

Diagram Blok hubungan input dan output dari sitem diatas ditunjukan pada blok
dibawah ini :

+ + = !

+ + =!

!" = =

= #!$
#!% + #!% + !% = !
!% ( &
#+ # + 1) = !

25
()
=
(

()
= *
+
(
…...…(3.4)
* *

Perhitungan Notch Filter :


Pertama – tama untuk merancang notch filter yang perlu diperhatikan
adalah berapa nilai notch depth atau pelemahan dari notch filter yang ingin
dibuat. Dari gambar notch depth digambarkan pada titik lengkung pada fo.
Kemudian menghitung faktor kualitas dari rangkaian serta nilai dari resistor,
kapasitor, induktor..

Gambar 3.8. Transfer Function Rangkaian Notch Filter 50Hz.

26
Notch depth q = 20 log ,1 + -
. [dB]
%%
=20 log (1+ )

=20 log 101


=40,0864 Db

R2 >> R1 maka R2 = 2k2 Ω


&/0" 0"
Q= -
= &/0" -
= ∆0
2%
=
(2&,2456,2)
2%
= 2

= 10

R3 = 7
% )4
%%
=
% ,))89 4
%
= ::,:::

=1Ω

;
L = 1 &/0"
%
= 1 (&/.2%)
%
=
- 5, 2:

= 0,03183 H

C = (&/0")

= %,%- <-(&/.2%)

=
- 5 ,5:2%

= 3,183 . 10 -4
= 0,3183 mF
≈ 314 µF

27
V5
-500m/500mV R16
100
A
50 Hz R2
C13 2k2
314uF

R11
300

R12
300
-9V 9V
U5
OPAMP5 U6
OPAMP5
+
+ R13
300
9V
-9V

C12
11uF

R14
10 R1
300

Gambar 3.9. Rangkaian Notch Filter 50Hz dengan Gyrator [3].

Xa: 50.59 Xb: 1.000 a-b: 49.59


Yc:-42.00 Yd:-39.98 c-d:-2.022

b a
A 0

-7

-14

-21

-28

-35

d
-42 c
1 10 100 1k
Ref=Ground X=frequency(Hz) Y=voltage(db)

Gambar 3. 10. Tanggapan Frekuensi Rangkaian Notch Filter 50Hz dengan Gyrator [3].

28
Perhitungan Notch Filter dengan gyrator :

R4
1

R2
1
-9V 9V
U2
OPAMP5 U1
OPAMP5
+
+ R3
1
9V
-9V

C1
1

R5
1

Induktor simulasi
• Pengertian Konverter dan Inverter
Untuk menunjukkan dua jaringan port, impedansi input Zin dua
port jaringan ini diberikan oleh:

Inverter Jaringan: Di mana A = D = 0


?
=> = =
@

Converter Jaringan: Di mana B = C = 0


A
=> = =
#

29
• Gyrator
Simbol rangkaian dari gyrator dengan Matrix-T sebagai berikut:

Impedansi input dari girator ketika ZL impedansi beban


terhubung ke port output diberikan oleh:

Untuk yang ideal girator, r1 = r2 = r dan dalam hal ini kita


memiliki hubungan sebagai berikut:
! = BC &

! + !& =0
!& = BC
Penerapan gyrator

Dari gambar di atas terlihat :


( (
! =, + . + !& = E

! 0 E !&
F G = HE 0 I JE & K

( (
+ = & E ! = &

30
• Realisasi induktasi

L Ground = satu port jaringan


!
=
L
Contoh Realisasi L Ground

Zin

Untuk mewujudkan L Ground, ada dua pilihan :


= ( N O9 OP
>M M N N
8

Z1 Z2 Z3 Z4 Z5

R 1/SC r r r

R r r 1/SC r

= > = L#& 9 P
= #& 9 P
8 8

= > = L#5 9 P
= #5 9 P
8 8

31
Maka berdasarkan rangkaian yang digunakan maka dapat
dihitung sebagai berikut:

R4
1

R2
1
-9V 9V
U2
OPAMP5 U1
OPAMP5
+
+ R3
1
9V
-9V

C1
1

R5
1

• Bagian gyrator
Berdasarkan nilai-nilai komponen rangkaian terlihat bahwa semua
resistor gyrator memiliki nilai yang rendah yang dapat menjadi masalah
bagi kinerja penggerak op-amp. Walaupun sebagian besar op-amp
memang memiliki kinerja penggerak keluaran yang baik namun perangkat
catu daya yang kecil tidak memiliki kinerja penggerak keluaran yang
baik. Untuk mengatasi masalh ini, nilai resistansi dari resistor R4,R2,R3,
dan R5 dapat ditingkatkan dengan faktor pengali tertentu dengan
ketentuan faktor pengali gabungan dari R4,R3, dan R5 adalah sama
dengan faktor pengali R2 [3]. Maka faktor pengali ditentukan 300.
Maka :
R1= R2=R3=1 Ω x 300 = 300 Ω
C= &/0Q

= -%%.&/.2%

32
= 10,610 µF
≈ 11 µF
R5= L x 300
= 0.3183 x 300
= 9,549 Ω
≈ 10 Ω
• R3 di rangkaian = 1Ω x 300
= 300 Ω
3.2.1.3. Modul DC offset
Agar dapat digunakan sebagai masukan pada mikrokontroler, maka
sinyal keluaran dari untai ecg harus berada di antara 0 V - 5 V. Oleh
karena itu dirancang sebuah untai DC offset .
Berdasarkan hasil pengujian notch filter yang telah dilakukan
keluaran tertinggi pada frekuensi 1 Hz dengan masukan sebesar
1000mVpp diperoleh keluaran sebesar 920mVpp. Maka tegangan DC
offset yang diperlukan sebesar 500mVolt.
Nilai 500mVolt dipilih dengan pertimbangan bahwa:
5V

R6
V5 9k
-500m/500mV C2
430uF
A
1 Hz

R5
1k

Xa: 5.000 Xb: 0.000 a-b: 5.000 freq: 200.0m


Yc: 966.7m Yd: 0.000 c-d: 966.7m

b a
A 1.2

1
c

800m

600m

400m

200m

0 d
0 833m 1.67 2.5 3.33 4.17 5
Ref=Ground X=833m/Div Y=voltage

33
Hasil pengujian notch filter yang telah dilakukan keluaran tertinggi
pada frekuensi 1 Hz dengan masukan sebesar 1000mVpp diperoleh
keluaran sebesar 920mVpp. Agar sinyal dapat terbaca maka tegangan
dioffsetkan sebesar 500mVolt sehingga sudah tidak ada yang negatif.
Dipakai pembagi tegangan:

Gambar 3.11. Rangkaian Pembagi Tegangan.


Rangkaian dan perhitungannya sebagai berikut :
Jika,
 R2 
Vo = Vt  
 R1 + R2  ……….(3.5)
Dari pembagi tegangan bisa kita hitung nilai komponen yang diperlukan.
Dibutuhkan tegangan 500 mVolt dan V masukan sebesar 5 Volt ,maka,
%,2
&
= 2

R1= 9R2
nilai R2 = 1k Ω dan R1 = 9k Ω

Gambar 3.12. Rangkaian Dc offset dengan penguatan.

34
Rangkaian ini berfungsi untuk menambah offset tegangan sinyal
elektrokardiogram sehingga sinyal elektrokardiogram menjadi positif dan dapat diterima
oleh ADC pada mikrokontroler. Penguatan dirumuskan sebagai berikut :
5
Av = 1 + -
5R
=1+ R

= 5x
Dengan tegangan DC offset sebesar 500mVolt dan menggunakan penguatan 5 kali
maka DC offsetnya menjadi 2,5Volt. Maka ayunan sinyal sebesar 5Vpp dan dirasa
sudah cukup besar untuk dilanjutkan ke ADC.

3.2.1.4 Modul rangkaian penyangga atau Buffer


R1
1k

V1
10V
+V
V3 AU1
OPAMP5
-1/1V +

1kHz
-10V

Gambar 3.13. Rangkaian Buffer / Penyangga.

Rangkaian buffer adalah rangkaian yang menghasilkan tegangan output


sama dengan tegangan inputnya. Dalam hal ini seperti rangkaian common colektor
yaitu berpenguatan = 1. Fungsi dari rangkaian buffer pada peralatan elektronika
adalah sebagai penyangga, dimana prinsip dasarnya adalah penguat arus tanpa
terjadi penguatan tegangan [24].
Pada nilai R yang terpasang pada rangkaian buffer tersebut, biasanya akan
memiliki fungsi yang berguna untuk membatasi arus yang di akan keluarkan oleh
rangkaian buffer ini.
Maka diperlukan rangkaian buffer untuk menstabilkan tegangan yang
keluar dari rangkaian penguat elektrokardiogram yang akan masuk ke rangkaian
notch filter serta tegangan yang keluar dari notch filter yag akan masuk ke rangkaian
dc-offset.

35
3.2.2. Pengujian Perangkat Keras Keseluruhan

Pengujian perangkat keras secara keseluruhan dilakukan dengan


menggabungkan keseluruhan modul yang disertai dengan dokumentasi gambar.
3.3 Perancangan dan Realisasi Perangkat Lunak
3.3.1. Modul Mikrokontroler
Pada skripsi ini menggunakan mikrokontroler keluarga AVR dengan
chip ATMega32. Berikut ini adalah gambar rangkaiannya :

Gambar 3.14. Rangkaian Mikrokontroler ATMega32.


Diagram alir program mikrokontroler :

START

Sampling ADC

Kirim ke PC
melalui serial

Gambar 3.15. Diagram alir program mikrokontroler.

36
Source codenya sebagai berikut menggunakan Code Vision AVR :
#include <mega32.h>
#include <stdio.h>
#include <delay.h>
#define ADC_VREF_TYPE 0x60
unsigned char read_adc(unsigned char adc_input)
{
ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff);
delay_us(10);
ADCSRA|=0x40;
while ((ADCSRA & 0x10)==0);
ADCSRA|=0x10;
return ADCH;
}
void main(void)
{
…..
…..
…..

while (1)
{

putchar(read_adc(0));
delay_ms(10)
};
}

37

Anda mungkin juga menyukai