Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penulisan ini menggunakan desain penelitian deskriptif

eksplanatori dengan pendekatan. Penelitian ini berbentuk study kasus

untuk mempelajari tentang asuhan kebidanan. Metode penelitian deskriptif

adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

membuat gambaran atau menjelaskan tentang suatu keadaan secara

objektif.

Studi kasus eksplanatori bertujuan untuk menjawab pertanyaan

“bagaimana” dan “mengapa” yang mana ketika penulis hampir tidak

memiliki kendali atas peristiwa yang dijelaskan. Jenis studi kasus ini

berfokus pada fenomena dalam konteks situasi kehidupan nyata.

Studi kasus merupakan metode yang bertujuan untuk mempelajari

dan menyelidiki suatu kejadian atau fenomena mengenai suatu kejadian

atau fenomena mengenai individu, seperti riwayat hidup seseorang yang

menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini dibutuhkan banyak

informasi dan integrasi data yang diperoleh dari metode lain untuk

mendapatkan informasi mendalam pada metode studi kasus yang

dilakukan.(Bimo Walgito,2010)
Dalam studi kasus ini penulis mengambil studi kasus dengan judul

“asuhan kebidanan pada ibu dengan persalinan normal di PMB Ketra Delfi

wilayah kerja Puskesmas Kampar tahun 2020”.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di Praktik Mandiri Bidan Ketra wilayah kerja

Puskesmas Kampar tahun 2020.

2. Waktu

Studi kasus ini direncanakan akan dilakukan dalam 2 waktu, yaitu

pertama seminggu sebelum ibu melahirkan( 7 hari sebelum tafsiran

persalinan). Dan yang kedua yaitu saat ibu sudah memasuki waktu

persalinan.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yaitu: Ibu dengan persalinan normal di PMB Ketra

Delfi.

D. Jenis Data

Jenis data yang digunakan yaitu berupa:

1. Data Primer yaitu data yang didapat dari hasil wawancara, observasi

langsung dan pemeriksaan fisik kepada klien. Data yang didapat dari

metode observasi dapat menggunakan panca indera maupun alat sesuai


format asuhan kebidanan yaitu dengan pemeriksaan fisik head to toe,

pemeriksaan dalam dan memantau kemajuan persalinan. Sedangkan

dengan metode wawancara didapatkan dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan tentang kondisi ibu yang akan melahirkan.

2. Data Sekunder yaitu data yang didapat dari dokumen rekam medis dari

Rumah Sakit atau instansi lain yang terkait, buku, jurnal, atau hasil

penelitian terdahulu yang masih terkait dengan tema penelitian.

E. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Format asuhan kebidanan pada ibu bersalin, digunakan SOAP intranatal

care, sebagai acuan untuk mendapatkan informasi dari subyek penelitian.

2. Metode pengumpulan data dengan wawancara, dengan menyediakan

beberapa pertanyaan yang ditanyakan langsung oleh peneliti kepada

subyek penelitian.

3. Mengkaji riwayat persalinan yang lalu dengan melihat buku KIA

4. Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari kepala sampai

kaki dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.

a. Inspeksi, merupakan proses observasi dengan

menggunakan mata, inspeksi dilakukan untuk

mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan

status fisik.

b. Palpasi, dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau

rabaan. Metode ini dilakukan untuk mendeteksi ciri-ciri


jaringan atau organ.

c. Perkusi, adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk.

d. Auskultasi, merupakan metode pengkajian yang

menggunakan stetoskop untuk memperjelas mendengar

denyut jantung, paru-paru, bunyi usus serta untuk

mengatur tekanan darah sedangkan lenek digunakan

mendengar denyut jantung janin (DJJ).

5. Pemeriksaan dalam dan pemeriksaan labor jika diperlukan.

6. Memantau kemajuan persalinan yaitu menggunakan partograf.

7. Persiapan pertolongan persalinan dengan alat dan bahan:

a. Alat pelindung diri

b. Handuk kecil pribadi

c. Handuk besar 2 buah

d. Partus set

e. Alat pengukur tanda vital

f. Oksitosin 20 unit

g. Spuit 3 cc 2 buah

h. Vitamin K 0,5 cc

i. Vaksin Hepatitis B

j. Salep mata

k. Doppler atau monoaural

l. Bengkok

m. Ember tempat alat tenun yang kotor


n. Tempat sampah

o. Kantong plastik

p. Duk steril

q. Kapas detol dalam kom

r. Ergometrin

s. Lidocane

t. Set heacting

u. Benang cat gut

v. Kassa steril

w. Betadinne dalam kom

x. Baskom berisi larutan clorine 0,5 %

y. Perlengkapan pemeriksaan fisik bayi

z. Alat tulis

8. Laporan dokumentasi asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan

menggunakan 7 langkah varney yang dituangkan dalam bentuk SOAP

9. Transkip hasil wawancara, berupa hasil yang didapat setelah melakukan

wawancara dengan subyek penelitian.

F. Analisis Data

1. Melakukan anamnesa dengan menggunakan komunikasi yang baik dan

benar kepada ibu bersalin, serta menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti.
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang secara lengkap

dengan benar dan tepat pada ibu bersalin.

3. Menganalisa masalah berdasarkan data atau informasi yang telah

diperoleh dari anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan.

4. Membuat suatu perencaan tindakan yang telah ditentukan.

5. Melaksanakan asuhan secara komprehensif sesuai dengan perencanaan

yang telah disusun.

6. Melakukan evaluasi dari prosedur pemeriksaan yang dilakukan.

7. Membuat pendokumentasian menggunakan metode SOAP.

G. Rencana Jalannya Penelitian

Jalannya penelitian yang akan dilakukan dibagi dalam beberapa tahap

yaitu :

1. Tahap awal penelitian ini adalah pengajuan judul studi kasus, selanjutnya

seminar proposal, dan perbaikan atau revisi sesuai hasil seminar.

Kemudian mencari subyek penelitian yang sesuai dengan kasus yang

diangkat.

2. Tahap kedua dibagi lagi dalam beberapa tahap yaitu:

a. Tahap pelaksanaan penelitian,yaitu melakukan asuhan kepada ibu

yang bersalin secara normal di PMB Ketra Delfi, kemudian

menjumpai subyek penelitian untuk membuat surat persetujuan, dan

menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian.


b. Melakukan metode pengumpulan data, baik itu wawancara maupun

observasi atau pemeriksaan langsung terhadap pasien.

c. Membuat suatu perencanaan untuk tindakan asuhan yang akan

dilakukan kepda subyek penelitian berdasarkan data yang telah

didapat, memberikan asuhan yang sesuai dengan rencana asuhan dan

melakukan evaluasi serta pendokumentasian hasil penelitian.

3. Tahap akhir yaitu menyusun laporan hasilan penelitian yang meliputi

interpretasi data dan pembahasan hasil penelitian berdasarkan data yang

ada dihubungkan dengan teori-teori yang terkait. Penyajian hasil

penelitian dalam bentuk tertulis yang dilanjurkan dengan ujian

penjabaran dan perbaikan atau revisi sesuai ujian hasil. Kemudian

penyerahan hasil laporan hasil penelitian yang telah direvisi.

H. Etika Penelitian

Etika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang baik atau buruk

sikap manusia, yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam

menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah,dan penyelesaiannya baik

atau tidak. Hal ini juga berkaitan dengan pengaplikasian dari teori terhadap

kenyataan yang sebenarnya.

Menurut kode etik kebidanan internasional adalah bahwa bidan seharusnya

meningkatkan pengetahuannya melalui berbagai proses seperti pengalaman

pelayanan kebidanan dan dari riset kebidanan. Bidan wajib mendukung

penelitian yang bertujuan memajukan ilmu pengetahuan kebidanan. Bidan


harus siap untuk mengadakan penelitian dan siap untuk memberikan

pelayanan berdasarkan hasil penelitian.

Menurut Helsinski, prinsip dasar penelitian yang mengambil objek

manusia harus memenuhi ketentuan yaitu:

a. Bermanfaat bagi manusia

b. Harus sesuai dengan prinsip ilmiah dan harus didasarkan pengetahuan

yang cukup dari dukungan kepustakaan ilmiah

c. Tidak membahayakan objek

d. Tidak merugikan atau menjadikan beban baik waktu maupun tenaga.

e. Harus selalu dibandingkan rasio untung, rugi serta resiko yang akan

dialami

Adapun etika penelitian kebidanan yaitu:

a. Suka rela, artinya tidak ada unsur paksaan atau tekanan secara

langsung maupun tidak langsung atau adanya unsur ingin

menyenangkan atau ketergantungan dan diperlukan informed consent.

b. Informed consent penelitian yaitu setiap profesi perlu mengatur

anggotanya, bahwa dalam mengadakan penelitian, penelitian wajib

menjelaskan sejelas-jelasnya kepada objek penelitian. Selain itu perlu

diyakinkan bahwa informasi yang diberikan sudah adekuat,juga perlu

adanya pemahaman yang adekuat dari objek penelitian.

c. Kerahasiaan, artinya peneliti tidak boleh membuka identitas objek

penelitian baik individu, kelompok, maupun institusi. Adanya jaminan


kerahasiaan dari responden dapat memberikan rasa aman dan akan

meningkatkan keabsahan data yang diberikan.

d. Privacy yaitu mengenai tidak terganggunya keleluasan diri dalam hal

rasa hormat dan harga diri, aspek sosial budaya dan tidak mengganggu

ketenangan hidup dan gerak,juga berkaitan dengan masalah pribadi.

Untuk penelitian klinik menyangkut manusia tidak boleh bersifat

trial/coba-coba, tetapi harus didasari keilmuan yang kuat dan

dilakukan oleh orang yang kompeten ilmunya. Untuk melakukan

penelitian harus ijin secara tertulis, setelah melalui studi pendahuluan

dan melalui pengkajian proposal penelitian.

Anda mungkin juga menyukai