Anda di halaman 1dari 5

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Tugas Online

FAKULTAS KEDOKTERAN Mei 2020


UNIVERSITAS TADULAKO

TUGAS III
REVIEW JURNAL

Disusun Oleh :

Muh. Satria Abiyuda Putra Hutabarat


N 111 18 094

Pembimbing Klinik :
dr. Miranti Umar, M.Kes

DIBUAT DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
TUGAS
Mengkaji jurnal mengenai pemeriksaan penunjang terkini yang paling tepat untuk
mendeteksi infeksi pada ibu hamil

A. Identitas Jurnal
Congenital cytomegalovirus infection in pregnancy and the
Judul neonate: consensus recommendations for prevention,
diagnosis, and therapy
Nama Jurnal The Lancet Infectious Disease
Sumber Jurnal https://doi.org/10.1016/S1473-3099(17)30143-3
Volume &
17(6):177-188
Halaman
Tahun 2017
William D Rawlinson, Suresh B Boppana, Karen B Fowler,
David W Kimberlin, Tiziana Lazzarotto, Sophie Alain, Kate
Daly, Sara Doutré, Laura Gibson, Michelle L Giles, Janelle
Penulis Jurnal
Greenlee, Stuart T Hamilton, Gail J Harrison, Lisa Hui, Cheryl
A Jones, Pamela Palasanthiran, Mark R Schleiss, Antonia W
Shand, Wendy J van Zuylen
Instansi Asal Serology & Virology Division, SEALS Microbiology, Prince
Penulis Jurnal of Wales Hospital, Sydney, NSW, Australia

B. Isi jurnal khususnya terkait dengan pemeriksaan penunjang terkini


yang paling tepat untuk mendeteksi infeksi pada ibu hamil
Pada penelitian ini bertujuan umtuk mengetahui keamanan
pengujian Ig G spesifik terhadap ibu hamil yang terinfeksi sitomegalovirus
dengan beberapa negara maju dari beberapa dokter yang
merekomendasikan pengujian ini seperti di Eropa, Israel, Australia dan
Amerika. Beberapa negara lainnya tidak merekomendsikan test ini
disebabkan karena sitomegalovirus memiliki karakteristik latent virus yang
dapat aktif kembali dikala virus telah non-aktif, karena virus ini tak dapat
hilang sepenuhnya selain itu juga virus dapat terkontaminasi pada bayi
yang lahir dari wanita hamil.

Saat infeksi maternal primer sitomegalovirus dicurigai segera


mencari informasi tentang resiko dari kobntaminasi ke janin. Diagnosis
kerja tidak bisa hanya dilihat berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
saja karena gejala penyakit ini juga memberikan gejala yang tidak spesifik
seperti gejala influenza 25-50% ibu yang terinfeksi virus ini tidak memiliki
gejala.

Pada tahap diagnosis beberapa penelitian yang menggunakan


skrining serologi dengan menggunakan tes Ig G spesifik sebagai uji
seronegatif terhadap wanita hamil untuk melihat resiko tinggi dari
seroconversion. Namun, jika pada infeksi sitomegalovirus maternal primer
terdiagnosis atau infeksi janin dicurigai segera rujik kepada dokter atau
klinisi yang berpengalaman terhadap diagnosis dan manajemen dari
penyakit ini, pada umumnya pemeriksaan serologi sitomegalovirus ada 3
yaitu : cytomegalovirus-specificIgG, IgM ,and Ig Gavidity. Disarankan
untuk memberikan tes ini kepada klinisi jika pasien mengalami gejala
seperti influenza (lemas, demam, dan sakit kepala) dan terhadap
pemeriksaan penunjangnya perlu dilihat dari ultrasound atau minimal dari
tampakan MRI.

Diagnosis sitomegalovirus sebelum dapat di uji dengan cairan


amnion dengan menggunakan amniocentesis yang di rekomendasikan pada
2 keadaan yaitu : jika pada saat kehamilan yang terinfeksi atau jika ada
kondisi abnormal terhadap janin yang disebabkan oleh infeksi
sitomegalovirus. Tingkat amniocentesis yang berkualitas dapat diambil
pada umur kehamilan 20-21 minggu. Adanya sitomegalovirus dapat
dideteksi dengan PCR, beberapa tes asam nuclei lannya, atau kultur virus.
Pada beberapa penelitian menggunakan PCR karena sifatnya yang lebih
sensitive
Pada tahap preventif yang perlu diperhatikan pengetahuan ibu
hamil terhadap virus ini untuk mencegah efek samping penyakit ini yang
dapat menyebar ke anaknya kelak. Pemberian cytomegalovirus
hyperimmunoglobulin perlu dihindari pemberian rutinnya dan pemberian
antiviral tidak di rekomendasikan terhadap ibu hamil yang terinfeksi virus
ini karena dapat mengganggu tumbuh kembang dari janin oleh sebab itu
perlu adanya tindak lanjut dari klinisi terhadap kasus ini.

Tindakan pencegahan kebersihan dan intervensi perilaku yang


dapat mencegah infeksi cytomegalovirus pada wanita hamil, berdasarkan
temuan yang dipublikasikan yaitu:
1. Tidak membagikan makanan, minuman dan peralatan yang
digunakan oleh anak kecil
2. Jangan menaruh boneka / penenang / dot anak di mulut
3. Hindari kontak saliva saat mencium anak
4. Mencuci tangan dengan arid an sabun selama 15-20 detik

Pemberian Valganciclovir selama 6 bulan hanya di


rekomendasikan pada kondisi infeksi kongenitel terhadap neonatal dengan
gejala penyakit sedang-berat. Pada keadaan dengan isolated sensorineural
hearing loss atau pada infeksi neonatal dengan gejala ringan. Gejala
penyakit sedang-berat dari virus ini dapat memberikan manifestasi ganda,
contohnya trombositopenia, petechiae, hepatomegaly, splenomegaly,
restriksi pretumbuhan intrauterine, hepatitis. Juga dapat berkomplikasi
terhadap system saraf pusat seperti mikrocefal, gambaran abnormal
radiografi (ventriculomegali, kalsifiikasi intracerebral, malformasi
serebral. Pada gejala penyakit ringan dari virus ini dapat memberikan satu
atau dua manifestasi klinis seperti, hepatomegali ringan, platelet rendah,
atau peningkatan alanine transaminase.

Rejimen pengobatan yang direkomendasikan dan pemantauan


neonatus yang terinfeksi sitomegalovirus kongenital pada neonatal yang
terinfeksi sitomegalovirus kongenital dengan gejala sedang-berat prose
penanganannya atau tatalaksananya pada 1 bulan pertam kehidupan
dengan memberikan valganciclovir 16mg/kg secara oral 2 kali sehari
dengan durasi tatalaksana untuk meningkatkan audiologis dan
perkembangan anak tidak lebih dari 6 bulan, hal yang perlu diawasi adalah
nilai absolute neutrophil counts yang harus diawasi pada minggu ke 6, 8,
lalu dilanjutkan pada setiap bulan berjalan, tingkat transaminase juga perlu
diawasi setiap bulan selama pemberian valganciclovir. Dalam tahap
evalusi perlu di follow up dari ophthalmologist untuk mengecek keadaan
mata anak, tes audio harus diselesaikan dalam rentan waktu 6 bulan setelah
3 tahun awal kehidupan dan biasanya juga dilakukan saat melewati masa
remaja, penilaian perkembangan awal pada tahun pertama kehidupan akan
sangat membantu pada beberapa anak yang memiliki infeksi
sitomegalovirus kongenital.

Sumber Jurnal:
Rawlinson, W. D., Boppana, S. B., Fowler, K. B., Kimberlin, D. W., Lazzarotto,
T., Alain, S., Daly, K., Dautre, S., Gibson, L., Giles, M.L., Greenlee, J.,Hamilton,
S.T., Harisson, G.J., Hui, L., Jones, C.A., Palasanthiran, P., Schleiss, M.R.,
Shand, A.W., van Zuylen, W. J. (2017). Congenital cytomegalovirus infection in
pregnancy and the neonate: consensus recommendations for prevention,
diagnosis, and therapy. The Lancet Infectious Diseases, 17(6), e177–e188.
doi:10.1016/s1473-3099(17)30143-3

Anda mungkin juga menyukai