Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANNISA ANILDA S.

NIM : A031171008
RMK TEORI AKUNTANSI
BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING
A. Penelitian Akuntansi Perilaku: Definisi dan Ruang Lingkup
Riset akuntansi perilaku telah didefinisikan sebagai: “Studi terkait perilaku akuntan atau
perilaku nonakuntan terkait bagaimana mereka dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan
pelaporan.”
Riset akuntansi perilaku, riset pasar modal, dan riset teori keagenan dapat disebut juga
riset “positif” dalam pengertian bahwa riset tersebut sama-sama fokus dalam hal
menemukan “fakta”. Riset pasar modal dan teori keagenan keduanya merupakan turunan
dari disiplin ilmu ekonomi dan terlepas dari motivasi sebenarnya orang-orang pada
umumnyadengan mengasumsikan bahwa setiap orang merupakan pribadi yang rasional yang
mempunyai tujuan memaksimalkan kekayaan.
B. Mengapa Riset Akuntansi Perilaku itu Penting?
Terdapat sejumlah alasan yang baik yang menyatakan bahwa riset akuntansi perilaku
merupakan hal yang penting untuk praktisi akuntansi dan lainnya:
a. Untuk mengisi kekosongan terkait mencari jawaban bagaimana orang menggunakan dan
memproses informasi akuntansi, sehingga diperlukan penelitian yang secara spesifik
menjelaskan aktivitas pembuatan keputusan bagi para penyaji, pengguna, dan auditor
terkait informasi akuntansi.
b. Riset dapat menyediakan gagasan yang berharga dalam berbagai jeniskeputusan yang
dihasilkan oleh pembuat keputusan dalam menghasilkan, memproses, dan bereaksi
terhadap atribut-atribut informasi akuntansi dan metode komunikasi.
c. Riset akuntansi perilaku dapat secara potensial menyediakan informasi akuntansi untuk
para regulator akuntansi seperti Australian Accounting Standards Board (AASB)
d. Penemuan riset akuntansi perilaku juga dapat mengarahkan pada keefisienan dalam
praktik kerja akuntan dan para professional lainnya.
Perkembangan Riset Akuntansi Perilaku
Pada 30 tahun terakhir telah terlihat gebrakan dari BAR secara umum dan riset HJT
secara khusus, terutama dalam audit, di mana pentingnya penilaian terhadap proses audit
merupakan hal yang terpenting. Untuk lebih luasnya, perkembangan riset perilaku dalam area
akuntansi keuangan telah mengalami kemunduran oleh dominasi dari teori kontrak sejak
tahun 1980an. Meskipun, gagasan penting dalam hubungan antara informasi akuntansi dan
perilaku manusia telah akan datang.
Sekilas terkait Pendekatan untuk Memahami Memrosesan Informasi
Tujuan utama riset HJT merupakan untuk menjelaskan cara yang mana orang
menggunakan dan memroses bagian-bagian informasi (dan lainnya) akuntansi dalam konteks
pendekatan khusus pengambilan keputusan. Dalam buku ini mendeskripsikan proses
pengambilan keputusan orang sebagai sebuah ‘model’.
Metode Process Tracing
Model pengambilan keputusan diturunkan dari penggunaan model lensa Brunswik
yang biasanya ditemukan untuk memiliki kekuatan memprediksi yang baik. Tentu saja,
sebuah perbandingan terhadap prediksi dari persamaan model lensa dan keputusan yang
diambil oleh manusia sebagai pembuat keputusan biasanya menunjukkan bahwa model lensa
merupakan sebuah alat prediksi yang lebih baik terkait ketertarikan kejadian daripada
individu dari yang mana model diturunkan. penjelas yang baik terkait bagaimana sebenarnya
orang-orang membuat keputusan .
Bukti – Studi Model Lensa
Menggunakan model lensa sebagai alat riset dalam cara ini memungkinkan analisis
terkait konsistensi penilaian, apakah ‘model perilaku manusia’ dapat memprediksi lebih
akurat dibandingkan dengan seorang manusia. Sindrom terlalu percaya diri ini nampaknya
berakar dari tiga faktor:
a. Kecenderungan bagi manusia untuk mencari dan terlalu berlebihan dalam menilai
positive feedback;
b. Batasan sifat feedback dalam berbagai hal
c. Ketergantungan dari aksi dan manfaat hasil
Bukti – Studi Proses Penjejakan
Studi model lensa Brunswik dan model proses penjejakan merupakan teknologi yang
berbeda dengan tujuan yang sama dalam proses pembuatan keputusan selengkap mungkin.
yang menguntungkan untuk mewakili pengambilan keputusan dalam beberapa konteks.
Bentuk dan Penyajian Laporan Keuangan
Pada tahun 1976, Libby mengamati bahwa terdapat tiga pilihan dasar yang ada untuk
meningkatkan pengambilan keputusan:
a. Perubahan penyajian dan jumlah informasi;
b. Mengedukasi pembuat keputusan;
c. Menggantikan pembuat keputusan apakah dengan model mereka sendiri atau dengan
model isyarat ideal yang tertimbang.
Bukti - Studi Kemungkinan Penilaian
Dalam banyak konteks akuntansi dan terutama dalam audit, tidak terdapat solusi yang
tepat dengan yang mana penilaian dapat dibandingkan dengan maksud untuk menilai tingkat
akurasi penilaian tersebut. Satu cara mengatasi dengan kekurangan terkait kriteria tolak ukur
terhadap yang mana untuk menilai kinerja merupakan untuk menjelaskan tingkat kesepakatan
berkenaan dengan keputusan yang khusus melintasi sejumlah pembuat keputusan. Penelitian
HJT dalam model ini telah secara konsisten mendemonstrasikan bahwa manusia memiliki
tingkat kemampuan yang berbeda dan mengamati lebih dari berbagai penugasan, mengubah
kemungkinan utama mereka menjadi sedikit luas dari pedoman teorema Bayes. Kekakuan ini
telah diatribukan untuk penggunaan aturan tanda setuju dan bias yang mana diadopsi sebagai
maksud dari penyederhanaan penilaian yang kompleks dengan maksud bagi manusia untuk
mengatasinya.
C. Keterwakilan: Pembuktian
Kahneman dan Tversky pertama kali melaporkan keberadaan keterwakilan dan
kecenderungan untuk mengabaikan dasar tingkat. Sejak saat itu, penelitian baik pada
lingkungan psikologi maupun akuntansi telah menyelidiki berbagai fenomena. Hal ini
menjadi bukti yang tidak meyakinkan dalam yang mana hakl ini menunjukkan informasi
dasar-tingkat terkadang diabaikan dan terkadang digunakan dengan wajar dalam menilai
kemungkinan suatu kejadian. Penggunaan informasi dasar-tingkat nampaknya cukup
sensitive untuk berbagai penugasan dan konteks, dan hal ini telah mengarahkan pada
hipotesis bahwa penalaran kemungkinan berkaitan dengan kebergantungan pemrosesan.
Ketersediaan: Bukti
Dasar dari aturan utama yang mungkin menilai berdasarkan pencarian keterangan dari
ingatan perumpamaan yang relevan atau struktur skenario yang logis. Semakin kejadian itu
timbul, atau semakin besar ketentraman dengan yang mana satu dapat terjadi kejadian atau
menciptakan kelogisan penjelasan terhadap suatu kejadian, akan semakin tinggi kemungkinan
penilaian keterjadian sebuah kejadian. Akan tetapi, hal ini memerlukan contoh kemungkinan
yang besar untuk meningkatkan keakuratan prediksi.
D. Akuntansi dan Perilaku
Akuntansi muncul sebagai fungsi langsung dari aktivitas individu atau kelompok
individu (didefinisikan sebagai entitas akuntansi). Terdapat perbedaan sudut pandang
akuntansi, indikasi bahwa terdapat sejumlah kemungkinan sudut pandang akuntansi. Terdapat
banyak persaingan kepentingan melintasi berbagai orang yang menginterpretasi informasi
laporan keuangan oleh organisasi. Dasarnya, pengguna informasi akuntansi mewakili
berbagai sudut pandang dan tujuan, menjangkau dari kelompok karyawan (serikat kerja),
pemegang saham individu, dan grup investor kepada manajemen dari sebuah organisasi.
Tujuan dari bagian ini adalah untuk mendukung kembali tema yang penting melalui
ini dan sejumlah bab lainnya dalam teks ini: bahwa akuntansi bertindak sebagaifungsi dari
perilaku manusia dan aktivitas. Semacam, informasi akuntansi akan memengaruhi perilaku,
baik dalam metode yang diadopsi untuk mengukur dan melaporkan informasi, dan dalam
menjawab informasi yangdiungkapkan. Jawaban untuk informasi merupakan fungsi dari
sudut pandang manusia dan oleh karena itutidak dapat dipisahkan dari tujuan pribadi dan
kepentingan pengguna, apakah bertindak sebagai individu atau sebagai kelompok yang
memiliki kesamaan kepentingan. Akibatnya, akuntansi beroperasi dalam lingkungan yang
kompleks.
E. Kelemahan Riset Akuntansi Perilaku
Gambaran umum terkait riset akuntansi perilaku telah menunjukkan bahwa kita telah
mempelajari pentingnya terkait bagaimana bedanya pembuat keputusan menggunakan
informasi akuntansi. Akan tetapi, hal ini juga membuktikan bahwa terdapat banyak hal
signifikan yang dapat kita pelajari di area ini. Acap kali (dan mengecewakan) kontradiksi
antara penemuan studi yang serupa secara sederhana berarti bahwa manusia memroses
informasi yang lebih kompleks daripada perkembangan teori dan metode penelitian saat ini.
Kemudian, subjek percobaan dan penyusunan digunakan dalam studi ini sering
membedakan dari penemuan dalam penyusunan keputusan sebenarnya. Terakhir, Peneliti
akuntansi mempertanyakan apakah kebijakan seharusnya dipengaruhi oleh penelitian pada
masing pembuat keputusan secara individu.
Pertanyaan :
1. Bagaimana anda melihat perkembangan riset akuntansi keprilakuan saat ini sehingga
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan manajer?
2. Seberapa jauh riset akuntansi keprilakuan ini berkembang?
3. Topic rise tapa yang paling dominan mempengaruhi akuntansi keprilakuan?

Anda mungkin juga menyukai