Anda di halaman 1dari 7

1.

KARTINI

Kartini merupakan perempuan ningrat yang memiliki pemikiran moderat. Sebagian


besar hidupnya beliau habiskan untuk memperjuangkan kesetaraan hak kaum wanita.
Kartini mendirikan sekolah yang bernama Sekolah Kartini pada 1912 di Semarang.
Perjuangan Kartini mengubah paradigma masyarakat Indonesia terhadap gender.
Partisipasi perempuan di sektor publik saat ini juga tak lepas dari berbagai pemikiran
Kartini dalam surat-surat yang dikirim kepada temannya.

Nama : Raden Adjeng Kartini


TTL : Jepara, 21 April 1879
Pendidikan : Menimba ilmu hanya sampai Sekolah Dasar 
Penghargaan :
-Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini
-Namanya dijadikan sebagai nama jalan di Belanda
2. SOEDIRMAN

Soedirman diangkat sebagai panglima besar pada 18 Desember 1948. Pada 19


Desember 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki
Yogyakarta. Soedirman, beserta sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya,
melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama tujuh
bulan. Beliau mengomandoi kegiatan militer di Pulau Jawa, termasuk Serangan
Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto.

Nama : Jenderal Besar Raden Soedirman


TTL : Purbalingga, 24 Januari 1916
Penghargaan :
Jabatan : Panglima Besar TKR/TNI
Pendidikan Fomal :
-Sekolah Taman Siswa
-HIK Muhammadiyah, Solo (tidak tamat)
Pendidikan Tentara : Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor
Pengalaman Pekerjaan sebelum masuk militer: Guru di HIS Muhammadiyah di
Cilacap
3. TJUT NJAK DHIEN

Tjut Njak Dhien memimpin perlawanan terjadap Belanda pada masa Perang Aceh.
Setelah suaminya, Ibrahim Lamnga, gugur saat bertempur melawan Belanda, Tjut
Njak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda. Beliau
kemudian menikah dengan Teuku Umar dan keduanya bertempur bersama-bersama
melawan Belanda. Namun, Teuku Umar gugur saat menyerang Meulaboh pada 11
Februari 1899. Tjut Njak Dhien kembali berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh
bersama pasukan kecilnya.

Nama : Tjut Njak Dhien


TTL : Aceh, 1848
Kiprah : Memimpin perang di garis depan melawan Belanda dalam perang Aceh
4. PANGERAN DIPONEGORO
Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa
(1825-1830) melawan pemerintah Hindia- Belanda. Perang tersebut tercatat sebagai
perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia. Pertempuran terbuka
dengan pengerahan pasukan-pasukan infantri, kavaleri dan artileri di kedua belah
pihak berlangsung dengan sengit. Front pertempuran terjadi di puluhan kota dan desa
di seluruh Jawa. Tercatat ribuan serdadu Belanda tewas. Perang tersebut juga menelan
kerugian materi dari pihak Belanda sebesar 20 juta Gulden.

Nama : Mustahar
TTL : Yogyakarta, 11 November 1785
Kiprah : Memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan
pemerintah Hindia-Belanda.
5. KI HAJAR DEWANTARA

Pemilik nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini adalah pendiri Perguruan
Taman Siswa. Perguruan Taman Siswa merupakan sebuah sekolah yang didirikan
untuk para penduduk pribumi jelata agar dapat mengenyam pendidikan seperti halnya
para priyayi dan orang-orang Belanda. Ajarannya yang dikenal sebagai Tut Wuri
Handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sungtulada, berkontribusi besar
dalam memberantas buta aksara di Tanah Air. Atas dedikasinya terhadap kemajuan
negeri ini, tanggal lahir Ki Hajar Dewantara pada 2 Mei pun diperingati sebagai Hari
Pendidikan Nasional.

Nama : Ki Hajar Dewantara


TTL : Yogyakarta, 2 Mei 1889
Pendidikan :
-ELS (Europeesche Lagere School)
-STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera)
Penghargaan :
-Gelar Doktor Kehormatan dari UGM
-Bapak Pendidikan Nasional
-Hari kelahirannya dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional
6. MOHAMMAD HATTA

Tokoh nasional yang kerap disapa dengan Bung Hatta ini dikenal sebagai
proklamator, aktivis sejak masih berusia muda, organisatoris, dan negarawan. Hatta
kerap mendampingi Presiden Soekarno, termasuk dalam merancang proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Selama menjabat sebagai wakil presiden, Hatta aktif menulis
dan berbagi ilmu mengenai koperasi. Perannya tersebut membuat beliau dijuluki
sebagai Bapak Koperasi.

Nama : Mohammad Hatta


TTL : Bukittinggi, 12 Agustus 1902
Pendidikan :
-Nederland Handelshogeschool, Belanda (1932)
-Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School, Batavia (1921)
-Meer Uirgebreid Lagere School, Padang (1919)
-Europeesche Lagere School, Padang (1916)
Penghargaan :
-Bapak Koperasi Indonesia
-Doctor Honoris Causa dari UGM
-Proklamator Indonesia

Anda mungkin juga menyukai