Manjemen EKMA4116
Nama : Saripudin
NIM : 041650586
Jawaban
1. John R.P French dan Bertram Raven, dalam tulisan mereka "The Bases of Social Power" yang diambil
dalam buku kumpulan tulisan Studies in Social Power karya Dorwin Cartwright dan Ann Arbir terbitan
The University of Michigan Press tahun 1959, mengidentifikasikan bahwa lima macam sumber
kekuasaan adalah reward power, coercive power, legitimate power, referent power, dan expert power.
Kekuasaan ini datang dari kemampuan seseorang memberikan balasan kepada orang lain yang
melakukan pekerjaan tertentu. Manajer dapat menggaji karyawannya agar karyawan menjalankan tugas
yang diperintahkan. Balasan akan lebih baik digunakan untuk mendorong perilaku yang diinginkan
karyawan, bukan sebagai alat "sogok" terhadap karyawan.
Kekuasaan ini datang dari kemampuan seseorang menghukum orang lain jika orang tersebut tidak dapat
mengerjakan sesuatu. Kekuasaan ini merupakan sisi negatif dari kekuasaan balasan. Hukuman dapat
berupa hukuman yang ringan, seperti peringatan, sampai hukuman yangbpaling berat, yaitu
pemberhentian kerja. Kekuasaan hukuman biasanya digunakan untuk menjaga standar prestasi minimal
atau menjaga kepatuhan terhadap organisasi.
Kekuasaan ini datang jika seseorang mempunyai "hak" atau secara hukum "diperbolehkan"
mempengaruhiborang lain dalam wilayah tertentu. Dalam organisasi, kekuasaan semacam ini sering
disebut juga sebagai wewenang formal (resmi). Manajer mempunyai wewenang resmi memerintah
bawahan untuk mencapai tujua organisasi. Bawahan secara implisit mempunyai keeajiban untuk
menerima dan menjakankan perintah tersebut. Wewenag tersebut merupakan wewenang legitimasi
yang datang dari mandat pemegang saham.
Keuasaan ini datang karena seseorang atau satu kelompok ingin meniru atau mengidentifikasi dirinya
sebagai orang tertentu. Manajer yang populer akan mempunyau kekuasaan referensi karena bawahan
akan berusaha meniru perilaku manajer tersebut. Kekuasaa referensi tergantung dari nilai prestise dan
kekaguman bawahan/orang yang ingin meniru modelnya.
2. Tipe-tipe pengendalian :
Pengawassan ini didesain untuk mendeteksi penyimpangan dari standar tertentu dan memungkinkan
perbaikan dilakukan sebelum seluruh tahap kegiatan tertentu diselesaikan. Misalkan tahun ini penjualan
ditargetkan Rp. 100 Juta. Memonitoring terhadap target tersebut dilakukan sejak bulan-bulan awal
untuk memastikan apakah target penjualan tersebut akan dicapai akhir tahun . misalnya saja, pada
pertengahan tahun penjualan yang telah diperoleh mencapai Rp. 30 Juta. Diperkirakan, kalau situasi
semacam itu berlangsung sampai akhir tahun, target penjualan sebesar Rp. 100 Juta tidak akan
diperoleh. Dengan demikian, pada pertengahan tahun sudah dapat diperkirakan bahwa tatget penjualan
(rencana) tidak akan terealisasikan. Perbaikan-perbaikan harus dilakukan pada saat itu juga agar tatget
penjualan pada akhir tahun tercapai.
Pengawasan semacam itu merupakan pengwasan yang cukup agresif. Perubahan-perubahan yang
mungkin terjadi da membuat realisasi rencsna terhambat akan selalu diantisipasi. Pengendalian
semacam ini sering juga disebut steering control karena pengendalian ini dapat diumpamakan seperti
orang mengendarai mobil. Mobil dikendalikan sewaktu mobil itu berjalan agar tidak menyimpangmasuk
jurang atau menabrak pohon dipinggir jalan. Pengendalian semacam itu memerlukan infirmasi yang
akurat dan tepatwaktunmengenai perubahan perubahan dalam lingkungan atau kemajuan-kemajuan
dalam mencapai tujuan tertentu.
Tipe pengendalian ini dilakuakn selama kegiatan masih beelangsung. Tipe ini merupakan pengendalian
saat suatu kegiatan akan terus dilanjutkan atau tidak ada apabila peesetujuan atau kondisi tertentu yang
harus dipenuhi. Sebagai contoh, apabila kuota salesman mencapai tujuan tertentu, operasi penjualan
didaerah salesman tersebut bekerja akan dilanjutkan. Apabila penjualan minimal minimal tersebut tidak
terpenuhi, operasi penjualan untuk daerah tereebut dapat dihentikan sama sekali.
Tipe pengendalian ini dapat digunakan sebagai pelengkap dan digunakan bersama-sama dengan
pengendalian feedforward yang akan meningkatkan keamanan program atau kegiatan yang yang sedang
dilakukan..
Pengendalian umpan balik kadang-kadang diperlukan untuk tujuan lain, misal untuk tujuan penentuan
bonus dan memotivasi karyawan. Sebagai contoh, bonus untuk salesman adalah 10 persen dari
kelebihan penjualan atas kuota yang telah ditetapkan. Kalau ingin memperoleh uang tambahan,
salesmen tersebut akan berusaha meningkatkan penjualan sebanyak banyaknya.