Muhamad Tri Sutrisno 22010111120055 Lap - KTI Bab2 PDF
Muhamad Tri Sutrisno 22010111120055 Lap - KTI Bab2 PDF
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terutama pada anak-anak pra sekolah dan ibu hamil.3 Masalah GAKY
sering kelainan mental dan kerusakan otak yang sebenarnya dapat dicegah,
dimana hal ini dapat berpengaruh pada rendahnya kualitas sumber daya
120µg masuk kedalam tiroid pada tingkat sintesis dan sekresi hormone tiroid
bentuk hormon tiroid T3 dan T4. Hormon tiroid memiliki efek fisiologis pada
saraf dan lemak. Pada sistem saraf, hormon tiroid mendorong perkembangan
otak normal.23
8
9
perhari 90 µg pada anak usia 0-59 bulan, 120 µg pada usia 6-12 tahun dan
150 µg pada usia diatas 12 tahun serta kebutuhan tertinggi pada wanita hamil
dan menyusui sebesar 250 µg.6 Bila asupan yodium tidak terpenuhi sesuai
dalam darah menjadi rendah (hipotiroid). Hal ini menjadi faktor yang
lainnya.1,6,24
Amerika (10,1 %) dan Asia Tenggara sebesar 30,3 %.3 Pada tahun 2007,
tahun 2007, dari 193 negara sebanyak 31,5% dari populasi anak usia
Gambar 1. Besaran masalah defisiensi yodium pada populasi anak usia sekolah di
tahun 2003, TGR pada anak sekolah sekitar 11,1%. Survei nasional evaluasi
2003.4
11
tanda klasik seseorang yang mengalami defisiensi yodium adalah goiter atau
pembesaran kelenjar gondok dan dapat terjadi pada semua usia, bahkan pada
bayi baru lahir.1 Ketika asupan yodium kurang memenuhi, terjadi peningkatan
hipertrofi dan hiperplasia tiroid. Hal ini merupakan bentuk adaptasi fisiologis
menyediakan hormon tiroid, fetus bergantung pada hormon tiroid ibu melalui
plasenta sekitar 20-40%. Pada minggu ke-10-12, kelenjar tiroid fetus mulai
selama kehamilan meningkatkan risiko bayi lahir mati, aborsi, dan kelainan
retardasi mental berat yang disertai dengan perawakan pendek, tuli-bisu, dan
ukuran tiroid pada ibu dan bayi baru lahir, dan beberapa dapat menurunkan
berhubungan dengan peningkatan berat badan per usia dan lingkar lengan atas
bayi. Pada Anak defisiensi yodium, gangguan fungsi tiroid dan goiter
Usia Dampak
Fetus Aborsi
Lahir mati
Kelainan kongenital
Kretinisme neurologis:
Defisiensi mental, bisu tuli, diplegia spastik, juling
Kretinisme hipotiroid :
Defisiensi mental, dwarfisme, hipotiroidisme
Cacat psikomotor
Namun efek yang lebih serius adalah kerusakan otak (brain damage) akibat
kesulitan belajar pada anak,9,32 yang dapat memengaruhi prestasi belajar anak
di sekolah.
indikator diantaranya kadar yodium urin, total goiter rate dengan metode
dalam urin. Oleh karena itu, ekskresi yodium urin merupakan penanda yang
urin juga mudah diperoleh, Selain itu sampel urin dibutuhkan dalam jumlah
yodium urin. 6
dengan asupan yodium. Total goitre rate (TGR) merupakan indeks untuk
biaya.6
Pemeriksa meraba tiroid dengan menggeser ibu jari sepanjang sisi trakea
antara kartilago tiroid dan bagian atas sternum. Catat ukuran dan konsistensi
tiroid.6
17
Grade Dampak
TGR dihitung dari jumlah goiter grade 1 dan 2 dibagi total subyek
yang diperiksa. TGR 5 % atau lebih pada anak usia sekolah (6-10 tahun)
metode palpasi. Pada metode ini disajikan dengan data usia, jenis kelamin,
underweight; berat badan per usia). Namun metode ini memiliki beberapa
dalam darah. Serum TSH akan naik ketika konsentasi serum T4 rendah dan
sebaliknya. Secara umum pada populasi defisiensi yodium kadar TSH serum
tersebut tidak besar dan banyak tumpang tindih terjadi antara nilai TSH
individu satu dengan yang lain. Oleh karena itu, kadar TSH darah pada anak
usia sekolah dan orang dewasa bukan merupakan penanda defisiensi yodium,
dan tidak dianjurkan untuk penggunaan rutin dalam survei berbasis sekolah.
Namun TSH merupakan indikator yang penting untuk defisiensi yodium pada
yodium karena biaya cukup mahal dan tidak dapat digunakan ketika
dari tali pusat pada pengiriman atau dengan tusukan tumit (heel prick) paling
hormon tiroid, dan Tg dapat dideteksi dalam darah semua individu yang
sehat, meski dalam jumlah yang kecil. Hiperplasia tiroid dan goiter
whole bloog pots (DBS). Pengukuran DBS Tg pada anak usia sekolah
masuk daerah endemis, salah satunya yaitu Kecamatan Kertek dengan nilai
second messanger, canal ion dan reseptor. Proses belajar (learning) berkaitan
nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar (achievement)
dengan nilai tes atau angka nilai yg diberikan oleh guru. 39 Penelitian
belajar dibedakan menjadi dua macam, yaitu internal dan eksternal. Faktor
internal adalah faktor dari dalam diri siswa yang meliputi kondisi
faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa, meliputi lingkungan dan
ENVIRONMENTAL INPUT
LEARNING TEACHING
RAW INPUT OUTPUT
PROCESS
INSTRUMENTAL INPUT
1) Kondisi Fisik
belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan bugar jasmaninya akan lebih
22
baik belajarnya dibanding dalam keadaan lelah atau sakit. Untuk memperoleh
dengan rendahnya prestasi belajar anak di sekolah.42 Selain itu anak dengan
2) Kondisi Psikologis
a. Kecerdasan
tinggi umumnya memiliki prestasi lebih baik dibanding orang dengan taraf
hubungan yang kuat terhadap presasi belajar.45 Penelitian Candhra pada 614
23
IQ tinggi memiliki prestasi akademik yang lebih baik dibanding anak dengan
IQ rata-rata.46
b. Konsentrasi
1) Lingkungan Keluarga
lingkungan, seperti adanya kesempatan untuk belajar, interaksi ibu anak dan
2) Instrumental
3) Durasi Bekerja
prestasi belajar anak di sekolah. Penelitian yang dilakukan pada 333 anak di
menyimpulkan anak yang bekerja lebih dari 2 jam per hari dapat menurunkan
2.3 Inteligensi
perilaku yang tepat dalam merespon sesuatu yang baru, dimana melibatkan
seeorang tidak sesuai dengan tingkat intelegensinya yang diukur dari hasil tes
kemampuan menalar.33
perkembangan.52
laku inteligensi merupakan suatu perilaku dimana proses belajar terjadi dan
merupakan respon individu terhadap situasi luar. Ahli teori ini menyatakan
segala sesuatu dalam berbagai kategori, dan untuk mengenal persamaan serta
berkembang.
ditemukan perbedaan individual. Perlu diketahui adanya dua arah yang khas
dari gerakan yang bertinteraksi pada teori psikometri. Pada tahun 1904 Binet
untuk pengembangan suatu alat yang dapat membedakan siswa yang tidak
individu mempunyai chronological age (CA) dan mental age (MA). Untuk
implication.
28
internal. Anak mengenali lingkungan hanya sebatas apa yang sedang ada
untuk individu seperti tes Stanford Binet, Tes Wechler Pre-school and
Indonesia. Tes ini disusun oleh R.B. Cattel yang terdiri dari 3 skala, yaitu
skala 1 untuk anak usia 4-8 tahun, skala 2 untuk anak usia 8-13 tahun, dan
alami dari pembelajaran yang spesifik. Tes ini digunakan untuk mengukur
IQ Klasifikasi
≥120 Superior
proses dan prestasi belajar serta berperan dalam menentukan berhasil atau
siswa.45
belajar siswa.44