Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara yang kami lakukan di Restoran Cepat Saji California Fried
Chicken (CFC) Simalingkar maka:

1. Sejarah CFC

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (d/h PT Putra Sejahtera Pioneerindo),


didirikan pada tahun 1983 di Jakarta adalah salah satu Perusahaan generasi pertama di
Indonesia yang memperkenalkan konsep restoran cepat saji berbahan dasar ayam melalui
merek dagang California Pioneer Chicken, terwaralaba Pioneer Take Out - Amerika Serikat.
Perusahaan telah berhasil menarik minat publik dengan produk dan layanan berkualitas dan
berhasil menjadikan sajian ayam goreng sebagai trendsenter dunia usaha makanan cepat saji
di Indonesia. Setelah tujuh tahun menempa pengalaman dan teruji dalam penguasaan pasar,
pada tahun 1989 perusahaan melepaskan diri dari usaha terwaralaba menjadi pemegang
waralaba penuh yang memproduksi dan memasarkan merek produk sendiri yaitu California
Fried Chicken. Basis usaha pun diperkuat dengan membentuk franchise dan juga anak-anak
perusahaan yaitu Putra Asia Perdana Indah serta PT Mitra hero Pioneerindo guna mendukung
penuh kinerja perusahaan dengan pola kemitraan terpadu yang dijalankan sebagai sebuah
sinergi untuk memacu pertumbuhan usaha.Sinergi yang memicu kinerja usaha melalui pola
kemitraan terpadu ini melahirkan diversifikasi usaha berupa peluncuran produk makanan
ringan Cal Donat pada tahun 1993. Meraih kepercayaan publik adalah pencapaian yang
sangat penting bagi daya tumbuh perusahaan sehingga Perusahaan terus terpacu untuk
senantiasa menjaga stabilitas dan kontuinitas usaha yang berpegang teguh kepada komitmen
kualitas. Kesungguhan dalam memberikan nilai tambah kepada badan usaha maupun dalam
layanan masyarakat, dibuktikan Perusahaan dengan mencatatkan sebagai perusahaan publik
di Bursa Efek Jakarta pada bulan April 1994. Pada Tahun 1996, sebuah langkah penting
kembali dilakukan Perusahaan dengan membuka restoran keluarga Sapo Oriental. Hal ini
menjadi bukti kesungguhan Perusahaan dalam mengembangkan diri dan menfaatkan
pengalaman serta pengenalan medan. Stabilitas usaha tidak membuat perusahaan berhenti
belajar, sementara ditengah percaturan dunia usaha makanan cepat saji terjadi perkembangan
yang sangat pesat. Perkembangan masyarakat dalam komunitas dunia yang semakin
mengglobal selalu menuntut pembaruan dan perubahan. Maka pada tahun 2001 Perusahaan
membuka diri untuk melakukan revitalisasi menyeluruh. Salah satu hasilnya adalah tonggak
sejarah terpenting Perusahaan yaitu perubahaan nama Perusahaan menjadi PT Pioneerindo
Gourmet International Tbk. Kini setelah 24 tahun berkarya, Perusahaan berorientasi kepada
visi untuk menjadi produsen makanan cepat saji dengan pelayanan dan kualitas terbaik di
Indonesia. Sehubungan dengan perubahan kebijaksanaan pemerintah mengenai merek
berbahasa asing, maka perseroan mengganti merek perseroan dari “California Fried Chicken”
menjadi “CFC”. Hal ini tidak berpengaruh terhadap citra perseroan, karena masih

1
menggunakan logo yang sama, walaupun sebenarnya sudah merencanakan hal ini jauh
sebelumnya. Perusahaan terpaksa mengeluarkan tambahan dana untuk mengganti seluruh
merek California Fried Chicken yang sudah terpasang menjadi CFC. Sejak perseroan menjadi
pemegang merek dagang California Fried Chicken hingga saat ini jaringan CFC di seluruh
Indonesia telah tersebar di propinsi-propinsi besar termasuk di kota Medan. Sampai saat ini
jumlah oulet CFC yang ada di bawah wilayah Sumatera Utara berjumlah 10 outlet yang
berada di pusat perbelanjaan.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Pertumbuhan ekonomi yang sangat dinamis dan tingginya tingkat persaingan usaha maka
perlu bagi setiap pelaku bisnis untuk benar-benar profesional dalam menjalankan roda
organisasi perusahaannya. Untuk itu perlu adanya visi dan misi dari setiap perusahaan agar
tercapai kinerja perusahaan yang diharapkan.

Visi perusahaan adalah “To become a fast food producer with the best quality products
and services in Indonesia”, yaitu ingin menjadi produsen makanan cepat saji dengan
pelayanan dan kualitas terbaik di Indonesia.

Misi perusahaan yaitu :

a. Mengembangkan eksistensi usaha dengan melahirkan produk berkualitas.


b. Meraih kepercayaan masyarakat melalui produk layanan berkualitas.
c. Menjadi pilihan utama bagi masyarakat.
d. Meningkatkan nilai-nilai Perusahaan dari segi keuangan dan sumber daya
manusia.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Agar kegiatan operasi perusahaan berjalan dengan lancar maka pembagian tugas dan
wewenang serta tanggung jawab masing-masing bagian harus ditetapkan dalam struktur
organisasi perusahaan. Dalam hal ini sasaran perusahaan dirinci dalam bentuk yang lebih
spesifik sehingga rangkaian tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian
merupakan suatu rangkaian sistem organisasi yang kuat dan terarah. Struktur organisasi
merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Dengan adanya
struktur organisasi akan mudah diketahui wewenang dan tanggung jawab setiap personil yang
menduduki jabatan tertentu yang sesuai dengan struktur organisasi yang ada, dengan kata lain
manfaat yang diperoleh dari adanya struktur organisasi yang baik adalah:

 Untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan dan pengawasan


 Untuk membagi fungsi dan tanggung jawab secara jelas
 Untuk mencegah adanya penumpukan pekerjaan pada bagian tertentu dalam
organisasi perusahaan.
 Untuk mempermudah kerja sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

2
Berdasarkan lampiran struktur organisasi PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
Cabang Medan, maka perusahaan menerapkan struktur garis dan staf. Berikut ini dijelaskan
secara ringkas mengenai struktur organisasi yang diterapkan PT. Pioneerindo Gourmet
International Tbk Cabang Medan divisi CFC. Adapun kantor pusat head office berada di
Jakarta dan memiliki 5 kantor cabang yaitu: Medan, Padang, Palembang, Surabaya, dan
Pontianak.

Pimpinan tertinggi yaitu Presiden Direktur berkedudukan di kantor pusat Jakarta


sedangkan kantor cabang dipimpin oleh dua manajer yang memiliki tingkatan level yang
sama yaitu: Branch Finance Accounting Manager dan Regional Manajer Operation. Manager
Branch Finance Accounting membawahi Departemen Treasury, Departemen Accounting dan
Departemen Internal Audit, sedangkan Regional Operation Manager menangani fungsi
marketing, processing dan logistik. Selain itu, kedua manager ini juga bekerja sama dengan
bagian Personalia dan bagian Pembelian. Branch Finance Accounting Manager bertanggung
jawab kepada Finance Controller sedangkan Regional Operation Manager bertanggung jawab
kepada General Operation Manager, yang keduanya Universitas Sumatera Utara berada di
kantor pusat Jakarta. Selain kedua posisi diatas, bagian personalia dan pembelian
bertanggung jawab langsung ke kantor pusat. Apabila dilihat dari sudut pandang lapangan
pekerjaan maka perusahaan ini dapat dikatakan memiliki dua bagian besar lapangan kerja,
yaitu kantor cabang sebagai pusat administrasi dan logistik yang berlokasi di Jalan Karya
Jasa No. 88 Medan dan outlet-outlet sebagai lokasi marketing perusahaan yang sebagian
besar berada di pusat-pusat perbelanjaan. Sebagai gambaran tentang tugas-tugas antar bagian
akan diuraikan sebagai berikut:

1. Regional Operation Manager Membawahi bagian operasional perusahaan mulai dari


logistik dan proses produksi sampai dengan fungsi pemasaran. Regional Operation
Manager bertanggung jawab atas pelaksanan operasional perusahaan.
2. Purchase Department Departemen Pembelian Melakukan fungsi pembelian dan
pengadaan barang dan departemen ini juga di percayai perusahaan untuk menangani
penjualan barang-barang inventaris bekas yang sudah tidak dipakai lagi oleh
perusahaan.
3. Human Resources Departmen Personalia Bagian ini menangani urusan sumber daya
manusia dan kepersonaliaan baik untuk karyawan yang ada di kantor cabang maupun
karyawan yang ada di bagian operasional. Selain itu, bagian ini juga menangani bagian
umum General Affairs.
4. Head Logistik Head Logistik menangani proses pengepakan beberapa produk yang
disediakan oleh bagian logistik kantor pusat. Selain itu, juga melakukan fungsi
pengadaan, penyimpanan barang gudang serta fungsi distribusi ke outlet-outlet.
5. Branch Finance Accounting Manager Branch Finance Accounting Manager
membawahi secara langsung tiga bagian yaitu bagian akuntansi, bagian keuangan dan
bagian internal audit. Branch Finance Accounting Manager cabang secara garis besar
memiliki tugas-tugas yang meliputi ;

3
a. Perencanaan dan pengawasan tugas-tugas bagian yang menjadi bawahannya
seperti pelaporan data akuntansi, administrasi, keuangan dan audit terhadap
operasional.
b. Pengawasan terhadap seluruh transaksi keuangan perusahaan melalui verifikasi
dan persetujuan untuk memastikan bahwa transaksitransaksi yang telah terjadi
sesuai dengan prosedur yang berlaku atau ditetapkan.
c. Mengusahakan dan menjaga agar pemanfaatan dana kas secara efisien, juga agar
kebijaksanaan manajemen perusahaan yang berkaitan dengan aspek administrasi
dan keuangan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.
d. Bekerja sama dengan Regional Operation Manager dalam menyusun anggaran
penjualan selama periode tertentu dan Universitas Sumatera Utara melakukan
pengendalian terhadap realisasi melalui anggaran tersebut.
e. Mengusahakan koordinasi dan efisiensi sehubungan dengan biaya.
f. Menjaga dan memelihara keutuhan dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang
ada pada bagian akuntansi, bagian keuangan dan audit internal.
g. Menjamin sistem pengamanan yang memadai atas seluruh harta kekayaan
perusahaan melalui sistem pengendalian internal dan peran audit internal.
6. Treasury Departement Keuangan Bagian ini bertanggung jawab terhadap pencatatan dan
pengawasan penerimaan kas cash inflow dan pengeluaran kas cash outflow yang terjadi,
membandingkan penjualan antara catatan mesin register yang ada di outlet dengan uang
yang disetor ke bank serta membuat laporan penerimaan dan pengeluaran kas.
7. Accounting Department Akuntansi Bagian akuntansi mempunyai tugas dan tanggung
jawab dalam membantu Branch Finance Accounting Manager dalam pengerjaan
pembukuan dan bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan.
8. Internal Audit Department Bagian internal audit bertanggung jawab untuk
melaksanakan fungsi pemeriksaan baik untuk pemeriksaan keuangan maupun
operasional.
9. Training Center Bagian ini bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan untuk
seluruh karyawan yang ada di bagian operasional baik dalam aktivitas penjualan
maupun proses pembuatan dan penyajian barang dagangan.
10. Manager adalah bawahan dari Regional Operation Manager dalam menangani
operasional perusahaan khususnya outlet.

4
5

Anda mungkin juga menyukai