Anda di halaman 1dari 3

Nama : Azlinawati

Nim : 0304 82384

TUGAS 1 TUTON
MATA KULIAH: MANAJEMEN RANTAI PASOKAN / EKMA 4373

1. PT ABC mencatat bahwa penjualan produk tahun sebelumnya adalah Rp300.000.000,00 dan
perusahaan beroperasi selama 52 minggu per tahun. Apabila perusahaan memiliki nilai persediaan
sebesar Rp30.000.000,00 tahun lalu, maka hitunglah:
a. Minggu pasokan
Minggu pasokan = Nilai agregat rata rata persediaan/ penjualan mingguan
= 30.000.000/(300.000.000/52)
= 5,2 minggu
b. Perputaran persediaan
Perputaran persediaan = penjualan tahunan/nilai agregat rata”persediaan perputaran persediaan
= 300.000.000/30.000.000
= 10 perputaan/tahun

2. Suatu perusahaan memiliki data penjualan selama lima tahun sebagai berikut:
Tahun
Permintaan (unit)
20151.200
2016
1.200
2017
1.300
2018
1.100
2019
1.200
Hitunglah peramalan penjualan tahun 2020 dengan menggunakan metode moving average periode tiga
tahun!

F2020=1.200+1.100+1.300 /3
=1.200
Jadi penjualan tahun 2020 adalah 1.200
3. Zara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang fashion yang telah berdiri sejak tahun 1975. Dari
toko pertama di Spanyol, Zara telah berkembang ke lebih dari 2.200 toko di 96 negara di seluruh dunia.
Keberhasilan Zara tidak terlepas dari keunggulan kompetitif yang dimiliki, yaitu dari sisi manajemen
rantai pasok yang diterapkan.
ZARA terkenal karena responsnya yang cepat, yang dianggap sebagai faktor keberhasilan bagi
perusahaan dan mendapatkan keunggulan kompetitif atas para pesaingnya di seluruh dunia. Fashion
adalah tentang pakaian baru dan trendi, manajemen persediaan dan strategi distribusi ZARA adalah
elemen kunci di balik strategi respon cepatnya. Outlet ZARA memiliki batch pakaian baru setelah setiap
dua minggu, organisasi ini memproduksi sekitar 450 juta item setahun dan mengirimkannya ke 1.770
outlet di seluruh dunia. ZARA mencapai kontrol dan manajemen ini atas strategi penempatannya karena
manajemen rantai pasokannya yang kuat dibanding pesaingnya.
ZARA memiliki unit produksi atau manufaktur di tiga tempat berbeda. 50% pembuatannya dilakukan di
Spanyol, 26% di Eropa dan 24% dilakukan dari Asia dan bahkan Afrika. Dari unit manufaktur produk
diangkut ke atau didistribusikan ke kantor pusat ZARA di Spanyol dan kemudian ditransfer ke outletnya
di seluruh dunia. Strategi distribusi ZARA adalah strategi terintegrasi vertikal dan untuk mengikuti
strategi ini perusahaan memerlukan kontrol dalam jumlah besar dari kantor pusat. Zara terbukti
memiliki manajemen yang terkontrol dengan baik dari kantor pusatnya dengan penyelarasan teknologi
terbaru yang memungkinkannya mendistribusikan produk-produknya ke outlet-outletnya dalam
kerangka waktu minimum hanya 15 hari. ZARA menikmati keunggulan kompetitif dengan mengadaptasi
dan menawarkan tren terbaru di pasar dengan menggunakan sistem komunikasi Hybrid yang
memfasilitasi perusahaan untuk menghasilkan desain yang unik dan terbaru dengan bahan yang tersedia
dalam waktu dan biaya produksi yang singkat.
Sumber:
https://mpk732.wordpress.com/2015/05/19/place-success-factor-of-zara/
https://www.tradegecko.com/blog/supply-chain-management/zara-supply-chain-its-secret-to-retail-
success

Pertanyaan:
Berdasarkan ulasan tersebut, diantara model generik distribusi produk pada Modul 2, model manakah
yang paling mendekati model distribusi yang dilakukan oleh Zara? Jelaskan jawaban Anda dan jelaskan
pula apa kelebihan model generik yang Anda pilih tersebut.

 Distribusi produk melalui keagenan distributor (distributor storage with package carrier delivery)
Model distribusi produk ini lebih bersifat top-down di mana para
produsen/manufaktur telah menunjuk keagenan pada principal atau distributor tertentu untuk
memasarkan produknya untuk daerah atau negara tertentu. Pola permintaan dari konsumen
diteruskan ke distributor yang dilanjutkan ke produsen. Setelah produk tersedia, produsen akan
memberikan produknya ke distributor untuk diberikan ke konsumen.
Hal ini nampaknya banyak terjadi, di mana sistem keagenan tunggal (sebagai pemegang merek
atau principal) contohnya perusahaan zara ini akan melakuan semua kegiatan
komersialnya atas dasar hak yang diperoleh dari produsen. Dalam hal ini, biasanya distributor
akan melakukan fungsi penyimpanan (storage) bilamana produk mempunyai nilai yang tidak
terlalu signifikan baik ditinjau dari harga produk itu sendiri maupun biaya simpannya. Tetapi
untuk produk yang cukup mahal dan biaya simpan juga memerlukan perlakuan khusus maka
fungsi penyimpanan dilakukan oleh produsen (misalnya mobil impor). Bilamana efisiensimenjadi
tujuan dari model
distribusi ini maka distributor akan berusaha menarik fasilitas produksi ke daerah yang
accessible (mudah diakses) sehingga fungsi pengiriman produk ke konsumen menjadi lebih
reliabel. Cara lain yang dilakukan adalah melakukan transfers knowledge sehingga produk impor
dapat diproduksi di dalam negeri melalui mekanisme alih teknologi.

Anda mungkin juga menyukai