Anda di halaman 1dari 2

TEKNIK PEMBUATAN KOMPOS

Oleh/by :

Rama Chandra Prasetya


201710200311167
E-mail: ramacandra64@gmail.com
Program Study Agroteknologi
Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

(University of Muhammadiyah Malang), Jl. Raya Tlogomas No.246, Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK

Pupuk organik adalah bahan organik yang umumnya berasal dari tumbuhan dan atau hewan,
ditambahkan ke dalam tanah secara spesifik sebagai sumber hara, pada umumnya mengandung nitrogen yang
berasal dari tumbuhan dan hewan. Kompos merupakan jenis pupuk organik yang berasal dari hasil akhir
penguraian sisa-sisa hewan maupun tumbuhan yang berfungsi sebagai penyuplai unsur hara tanah sehingga
dapat digunakan untuk memperbaiki tanah secara fisik, kimiawi, maupun biologis. Tujuan dari pelaksanaan
praktikum adalah untuk mengetahui cara pembuatan kompos dan untuk mengetahui ciri – ciri kompos yang
sudah matang. Praktikum dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2019 yang berlokasi di Laboratorium Terpadu
Tamesia Universitas Muhammadiyah Malang pada pukul 07.00 WIB. Bahan yang digunakan yaitu sampah
sayuran, jerami padi, kotoran sapi, EM4, dan biomol. Alat yang digunakan adalah polibeg, cangkul, gunting,
bak plastik, karung, gelas ukur, gembor, dan timbangan. Metode praktikum pembuatan kompos dimulai dengan
menyiapkan bahan untuk kompos yaitu kotoran sapi, sampah sayur, dan jerami padi hingga mengaduk bahan –
bahan yang telah dicampurkan dan memasukkanya pada karung.
Kata Kunci : Kompos, organik , pengomposan

PENDAHULUAN pertanian yang dapat diolah menjadi kompos


Pupuk dapat diartikan sebagai bahan- berasal dari sampah organik yang dikumpulkan
bahan yang diberikan pada tanah agar dapat dari pasar maupun sampah rumah tangga.
menambah unsur hara atau zat makanan yang Pengomposan merupakan proses
diperlukan tanah baik secara langsung maupun perombakan (dekomposisi) bahan organik oleh
tidak langsung. Pupuk organik adalah bahan mikroorganisme dalam keadaan lingkungan yang
organik yang umumnya berasal dari tumbuhan terkontrol dengan hasilakhir berupa humus dan
dan atau hewan, ditambahkan ke dalam tanah kompos (Murbandono, 2009). Pengomposan
secara spesifik sebagai sumber hara, pada bertujuan untuk mengaktifkan kegiatan mikroba
umumnya mengandung nitrogen yang berasal agar mampu mempercepat proses dekomposisi
dari tumbuhan dan hewan. Kompos merupakan bahan organik. Agar proses pengomposan
jenis pupuk organik yang berasal dari hasil akhir berlangsung optimum, maka kondisi saat proses
penguraian sisa-sisa hewan maupun tumbuhan harus dikontrol. Berdasarkan ketersediaan
yang berfungsi sebagai penyuplai unsur hara oksigen bebas, mekanisme proses pengomposan
tanah sehingga dapat digunakan untuk dibagi menjadi 2, yaitu pengomposan secara
memperbaiki tanah secara fisik, kimiawi, aerobik dan anaerobik. Pengomposan secara
maupun biologis. Kompos dapat dibuat dari aerobik merupakan proses pengomposan yang
berbagai bahan organik yang berasal dari memerlukan ketersediaan oksigen. Oksigen
limbahhasil pertanian dan non pertanian diperlukan oleh mikroorganisme untuk
(Harizena, 2012). Limbah hasil pertanian merombak bahan organik.. Sedangkan
yangdapat dijadikan sebagai kompos antara lain pengomposan secara anaerobik merupakan
berupa jerami, dedak padi, kulit kacang tanah, proses pengomposan yang tidak memerlukan
dan ampas tebu. Sedangkan limbah hasil non ketersediaan oksigen. Kualitas kompos
ditentukan oleh tingkat kematangan kompos Murbandono, L. 2009. Membuat Kompos.
seperti warna, tekstur, bau, suhu, pH, serta Penebar Swadaya: Jakarta.
kualitas bahan organik kompos.
Tujuan dari pelaksanaan praktikum
adalah untuk mengetahui cara pembuatan
kompos dan untuk mengetahui ciri – ciri kompos
yang sudah matang.

BAHAN DAN METODE


Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 18
Oktober 2019 yang berlokasi di Laboratorium
Terpadu Tamesia Universitas Muhammadiyah
Malang pada pukul 07.00 WIB.

Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan yaitu sampah
sayuran, jerami padi, kotoran sapi, EM4, dan
biomol.
Alat yang digunakan adalah polibeg,
cangkul, gunting, bak plastik, karung, gelas ukur,
gembor, dan timbangan.
Prosedur Praktikum
Tahapan Kegiatan
Metode praktikum pembuatan kompos
dilakukan dengan menyiapkan bahan untuk
kompos yaitu kotoran sapi, sampah sayur, dan
jerami padi yang sudah dipotong atau dicacah,
kemudian mencapurkan sampah sayur sebanyak
2kg dengan kotoran sapi sebanyak 5kg serta
jerami padi 2kg dengan kotoran sapi 5kg pada
bak plastik yang berbeda, selanjutnya
menambahkan EM4 dan biomol pada kedua bak
plastik dan mengaduk bahan – bahan yang telah
dicampurkan pada kedua bak. Tahapan
selanjutnya yaitu memasukkan kompos belum
jadi pada karung dan memberi label pada karung.

DAFTAR PUSTAKA
Harizena, I. N. D. 2012. Pengaruh Jenis dan
Dosis MOL terhadap Kualitas Kompos
Sampah RumahTangga. Skripsi.
Konsentrasi Ilmu Tanah dan Lingkungan
Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas
Pertanian, Universitas Udayana. Denpasar

Anda mungkin juga menyukai