Anda di halaman 1dari 17

SUHU KELARUTAN KRITIK

Tujuan Praktikum :
menentukan suhu kelarutan kritik fenol-air
dengan cara grafik.

Prof. Dr. Suko Hardjono, Apt., M.S.


Diajeng Putri Paramita, S.Farm, Apt., M.Si.
Diagram fase campuran fenol –air
1. Larut sempurna (miscible liquid pairs)
1. larutan ideal : mengikuti Hk. Raoult
contoh : aseton - kloroform
2. Larutan non ideal : tdk mengikuti Hk. Raoult
a. Tipe I : Intermediate
contoh : benzen - toluen
b. Tipe II : Titik didih minimum
contoh : air - etanol
c. Tipe III : Titik didih maksimum
contoh : aseton – kloroform
2. Larut Sebagian ( partially miscible liquid pairs )
3. Tidak saling larut ( immiscible liquid pairs)
Larut Sebagian ( partially miscible liquid pairs )
Diagram fase campuran fenol –air
1. Apabila sejumlah kecil fenol ditambahkan ke dalam air pada
temperatur kamar, maka akan segera larut dan menghasilkan
larutan yang jernih.
2. Apabila sejumlah fenol ditambahkan lagi ke dalam larutan
tersebut, pada suatu saat akan dicapai keadaan dimana air
jenuh dengan fenol. Pada penambahan fenol selanjutnya akan
menyebabkan timbulnya lapisan baru yang merupakan
larutan jenuh air dalam fenol.
3. Keadaan yang sama akan terjadi apabila air ditambahkan ke
dalam fenol. Mula-mula air akan segera larut dalam fenol,
selanjutnya fenol akan jenuh air dan akhirnya kelebihan air
akan menimbulkan lapisan kedua yang terdiri atas larutan
jenuh fenol dalam air.
4. Keadaan di atas terjadi karena fenol dan air merupakan cairan
yang larut sebagian (partially miscible liquids).
Penambahan zat ketiga yang dapat larut pada salah satu cairan
akan mempengaruhi kelarutan fenol dalam air atau sebaliknya.
5. Apabila keadaan no 2 atau 3 dipanaskan, maka pada suhu
tertentu akan saling larut dan menjadi jernih
Sistem dua komponen cairDiagram
–cair larut sebagian
fase campuran fenol –air

Kesetimbangan fasa campuran biner yang larut sebagian


dibagi menjadi 3 tipe :
1. Tipe suhu kritik maksimum
contoh : air-anilin ; air-fenol
2. Tipe suhu kritik minimum
contoh : air-trietilamin
3. Tipe suhu kritik maksimum dan minimum
contoh : air-nikotin
4. Tipe tanpa suhu kritik
Contoh : air-dietil eter
Diagram fase campuran fenol –air
Keterangan :
T (OC)
H = titik kritik ( Xc ; Tc )

H Tc = suhu kelarutan kritik /suhu


Tc 66,8OC konsolut maksimum
Xc = Kadar pada keadaan kritik
A B C
A = larutan fenol dalam air
50
C = larutan air dalam fenol
B = 2 fase /lapisan , terdiri dari:
1. air jenuh fenol /lapisan air
(bagian atas)
2. fenol jenuh air / lapisan
0 11 Xc 63 100 fenol (bagian bawah)
Air Kadar fenol dalam air (% b/b) Fenol

5
Alat-alat :
 Tabung reaksi besar
 Botol timbang
 Buret
 Termometer
 Batang pengaduk
 Penangas air/waterbath
 Pembakar Bunsen/hot plate
 Penjepit tabung reaksi
Bahan:
 Fenol
 Air suling
 termometer
buret 

 waterbath

bunsent 
Pengaduk 
Termometer 

Tabung 
CARA KERJA
1. Disiapkan Penangas air sambil diamati suhunya 70 º C.
a. Apabila > 70 º C air dalam tabung bisa menguap
b. Apabila < 70 º C campuran tidak bisa jernih
2. Ditimbang 2,00 gram fenol, dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
a. Ditimbang botol kosong  catat
b. Ditimbang botol + fenol  catat
c. Fenol dimasukkan tabung reaksi  sisa ditimbang
d. Ditimbang botol + sisa fenol
 berat fenol adalah (b - d)
3. Ditambahkan 0,5 mL air suling dengan menggunakan buret 25
mL, diaduk terus secara perlahan dan terus menerus. Apabila
masih homogen atau jernih berarti penambahan air kurang,
sehingga perlu
ditambahkan lagi 0,5mL air dan diaduk lagi sehingga larutan
menjadi keruh.
4. Termometer dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Tabung reaksi
dimasukkan ke penangas air yang telah disiapkan, sambil terus di
aduk merata. Diamati sistem campuran fenol-air tersebut. Pada
saat campuran menjadi tepat jernih suhu dicatat, kemudian
tabung dikeluarkan dari penangas air.
5. Tabung dibiarkan dalam suhu kamar sambil terus diaduk dan
diamati perubahan sistem campuran tersebut. Pada saat
campuran menjadi keruh (timbul batas antara fenol –air), suhu
dicatat.
6. Tahapan 4 dan 5 diulang dengan replikasi 3 kali.
7. Ditambahkan lagi 0,5 mL air suling ke dalam tabung tersebut,
kemudian dilakukan tahapan yang sama seperti tahapan 4 dan 5
dengan replikasi 3 kali.
8. Selanjutnya ditambahkan lagi beberapa mL air suling ke dalam
tabung, kemudian dilakukan tahapan yang sama seperti tahapan
4 dan 5 dengan replikasi 3 kali. Penambahan air suling secara
berturut-turut adalah : 0,5 mL; 0,5 mL; 1,0 mL; 1,0 mL; 2,0 mL; 2,0
mL; 3,0 mL; 4,0 mL.
9. Dengan prosedur di atas akan diperoleh 10 data suhu kelarutan
campuran fenol dengan air dalam berbagai komposisi (kecuali
apabila terdapat campuran yang tidak dapat diamati seperti data
pertama yang masih jernih).
Tugas Baca:
1. Tuliskan data sifat kimia fisik dan rumus kimia/ struktur
fenol dan senyawa turunan fenol lainnya (kresol, katekol,
pirogalol). Berikan contoh-contoh penggunaannya.
2. Bagaimana cara menangani fenol! (pengamanan dan
mengatasi masalah selama menggunakannya dalam
laboratorium)
3. Faktor apakah yang mempengaruhi kurva suhu kelarutan
kritik dari dua zat cair yang campur sebagian?
4. Apa yang dimaksud dengan suhu kelarutan ?
5. Apa yang dimaksud dengan suhu kelarutan kritik
maksimum ?
6. Berapa suhu kelarutan kritik fenol-air secara teoritik ?
Sebutkan sumbernya.

Jawaban Tugas Baca diupload dalam 1 file dengan logbook !!


Tugas Praktikum:
menentukan suhu kelarutan kritik fenol-air dengan cara
grafik.

Cara :
1. Buat kurva suhu ( saat jernih & keruh ) vs % berat fenol
Suhu = Suhu saat jernih + suhu saat keruh
2
( Perhatikan cara membuat kurva yang baik )

2. Tentukan suhu kelarutan kritik berdasarkan kurva tersebut.


Hasil Percobaan :
A. Suhu kelarutan fenol – air

Fenol Air % Berat Suhu tepat jernih Suhu tepat keruh Suhu
( oC ) ( oC ) Kelarutan
(gram) (mL) (b/b) Replikasi Rata-rata Replikasi Rata-rata ( oC )

2,00 0,5

0,5

0,5

0,5
Lanjutan tabel (menjadi satu dengan sebelumnya)

Fenol Air % Suhu tepat jernih Suhu tepat keruh Suhu


Berat ( oC ) ( oC ) Kelarutan
(gram) (mL) (b/b) Replikasi Rata-rata Replikasi Rata-rata ( oC )

1,0

1,0

2,0

2,0

3,0

4,0
Yang Harus Diperhatikan:
.
1. Fenol dapat membakar kulit atau benda lain hati-hati
2. Cara menimbang fenol  berat harus kuantitatif
3. Cara mengukur air  volume harus kuantitatif
4. Pengadukan jangan terlalu keras  tabung bisa pecah
5. Cara menentukan suhu  harus tepat
Selamat Bekerja
Di Rumah

Anda mungkin juga menyukai