Anda di halaman 1dari 8

Tugas individu

RESUME MENGENAI COVID-19 DAN UPAYA PENCEGAHAN PENULARANNYA

DOSEN PENGAJAR : LISNAWATI,. S.Kep,.Ns,.M.Kep

DISUSUN OLEH :

NAMA : SUIM SAK KIAR


KELAS : J2 KEPERAWATAN
NIM : P201701055
 

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas rahmat dan kuasa-Nya saya dapat
menyelesaikan pembuatan tugas ini. Tugas ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat
mengetahui informasi mengenai coronavirus (covid-19), sehingga pembaca memahami konsep
promosi kesehatan, jenis-jenis program promkes yang ada di indonesia terutama permasalahan
coronavirus, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah beredarnya wabah, selain adanya
social distancing dan penggunaan APD.
Saya berharap tugas ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai
masalah-masalah kesehatan khususnya coronavirus. Saya berterimakasih kepada sumber-sumber ref
erensi bacaan pengetahuan yang saya gunakan dalam membantu pembuatan tugas ini. Saya
menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mohon maaf
apabila dalam penulisan terdapat kekurangan atau kekeliruan terhadap tugas ini.

Kendari, 25 Maret 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan atau memandirikan masyarakat
agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Ottawa Charter, 1986). Proses pem
berdayaan atau memandirikan masyarakat tidak hanya terbatas pada kegiatan pemberian inf
ormasi (seperti kegiatan penyuluhan, KIE, dan pendidikan kesehatan), tetapi juga menyangk
ut penggalangan berbagai dukungan di masyarakat. Guna meminimalkan salah pengertian d
an pemahaman yang ada (Maulana, 2009).
Promosi kesehatan akhir-akhir ini sangat gencar dan tekun dilakukan pemerintah Ind
onesia maupun dunia. Hal tersebut disebabkan oleh munculnya wabah penyakit coronavirus
atau istilah lainnya COVID-19 hampir diseluruh Negara di dunia ini.
Sejak akhir Desember 2019, wabah penyakit coronavirus baru (COVID-19) sebelum
nya dikenal sebagai 2019-nCoV) dilaporkan di Wuhan, Cina 2 hari kemudian mempengaruh
i 26 negara di seluruh dunia. Secara umum COVID-19 adalah penyakit terselesaikan akut tet
api juga bisa mematikan, dengan tingkat kematian 2% kasus. Onset penyakit yang parah dap
at mengakibatkan kematian karena kerusakan alveolar yang massif dan kegagalan pernapasa
n progresif. Pada 15 februari, sekitar 66.580 kasus telah dikonfirmasi dan lebih 1524 kemati
an. Namun tidak ada patologi yang dilaorkan karena otopsi atau biopasi yang sulit diakses
(Xu, 2020).
Munculnya COVID-19 membuat dunia menjadi resah, termasuk di Indonesia. COVI
D-19 merupakan jenis virus yang baru sehingga banyak pihak yang tidak tahu dan tidak men
gerti cara penanggulangan virus tersebut. Seiring dengan mewabahnya COVID-19 ke ratusa
n Negara, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan protocol kesehetan. Protocol tersebut
akan diaksanakan di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu secraa terusat oleh
Kementrian Kesehatan RI (Telaumbanua, 2020)
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan literasi dan perhatian kita terhadap upa
ya-upaya pemerintah dalam melakukan promosi kesehatan serta tindakan kuratif lainnya aga
r dapat saling berkerja sama dalam meminimalkan korban-korban selanjutnya dari wabah C
OVID-19 ini. Bahkan dengan kekuatan kerja sama dan ketaatan kita terhadap berbagai prom
osi kesehatan yang dilakukan pemerintah di berbagai negera diseluruh dunia mengenai waba
h COVID-19 optimis wabah COVID-19 dapat berakhir. Berikut akan dibahas mengenai CO
VID-19 dan uapaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja program promosi kesehatan yang dilakukan pemerintah Indonesia terutama me
ngenai wabah COVID-19 di Indonesia?
2. Bagaimana penularan COVID-19 dan cara untuk mencegah penularan COVID-19?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui program-program promosi kesehatan yang dilakukan pemerintah Ind
onesia mengenai wabah COVID-19 di Indonesia
2. Untuk mengetahui cara penularan COVID-19 dan cara untuk mencegah penularan COVI
D-19
BAB II
TUGAS 1

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk yang banyka yang
terbagi dalam 34 provinsi bagian. Berdasarkan data dari CIA World Factbook pada bulan Juni 2016,
total penduduk Indonesia berjumlah 258.316.051 jiwa dan memiliki resiko tinggi terhadap penyakit
seperti diare, hepatitis, demam berdarah dan malaria.
Sebagai Negara berkembang, kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia mengalami perkem
bangan yang cukup baik, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya amino masyarakat yang mendaftarka
n diri sebagai anggota BPJS di Indoensia sebagai bentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya me
njaga kesehatan yang disertai perkembangan jumlah fasilitas kesehatan.
Salah satu fassilitas pendukung kesehatan yang saat ini bisa dirasakan oleh masyarakat antar
a lain adalah media promosi kesehatan. Di Indonesia sarana promosi kesehatan mendapat dukungan
dari BOK ( Bantuan Operasional Kesehatan) yang merupaka bantuan pemerintah pusat kepada pem
erintah daerah untuk percepatan MDGs bidang kesehatan (Yulius, 2016).
Pelayanan kesehatan di Indoensia yang memakai media promosi kesehatan antara lain bisa d
ilihat dalam program pemerintah yakni Program Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH
BS). PHBS merupakan salah satu tindakan pencegahan agar masyarakat terhindar dari penyakit dan
gangguan kesehatan. Adapun PHBS yang telah dilakukan mempunyai target sasaran yaitu masyarak
at umum dan anak-anak, dengan program yang dilakukan antara lain seperti menggosok gigi dengan
baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun, karies gigi, kecacingan, kelainan ferraksi/keta
jaman pengelihatan serta masalah gizi dan penyakit (Yulius, 2016).

Program promosi kesehatan pemerintah mengenai wabah penyakit COVID-19 saat ini sanga
t banyak diberbagai tempat baik di wilayah fasilitas kesehatan, pendidikan, tempat beribadah, ruma
h warga dan lainnya. Adapun program promosi kesehatan dalam buku tersebut diantaranya :

1. Melakukan deteksi dini pasien dalam pengawasan/dalam pemantauan/probabel/konfirmasi
2019-nCoV dipintu masuk negara dan wilayah.
a) Pasien dalam pengawasan (suspek) mengalami demam (≥38ºC) atau ada riwayat demam,
batuk/pilek/nyeri tenggorokan, pneumonia ringan hingga berat, serta seseorang dengan
ISPA ringan sampai berat dalam waktu 14 hari sebelum sakit.
b) Orang dalam pemantauan mengalami gejala demam/riwayat demam tanpa pneumonia
yang memiliki riwayat perjalanan ke china atau wilayah negara yang terjangkit dan
memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi 2019-nCoV.
c) Kasus probabel yaitu pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk 2019-nCoV tetapi
inkonklusif (tidak dapat disimpulkan) atau seseorang dengan hasil konfirmasi positif
pan-coronavirus atau beta coronavirus.
d) Kasus konfirmasi yaitu seseorang yang terinfeksi 2019-nCoV dengan hasil pemeriksaan
laboratorium positif.
2. Mendeteksi adanya penularan dari manusia ke manusia.
a) Deteksi dini dan respon dipintu masuk negara baik PDP maupun ODP
b) Pengawasan alat angkut,orang,barang, dan di lingkungan di pintu masuk negara
3. Mengidentifikasi faktor risiko 2019-nCoV
Salah satunya komunikasi resiko yaitu melakukan penyebarluasan informasi dan edukasi kepada
pelaku perjalanan dan masyarakat dilingkungan pelabuhan, bandar udara, dan PLBDN. Dalam
melaksanakan upaya deteksi dan respon, KKP berkoordinasi dengan lintas sektor terkait
lainnya, seperti Dinkes di wilayah, RS rujukan, kantor imigrasi, kantor Bea dan Cukai, maupun
pihak terkait lainnya, serta menyampaikan laporan kepada Dirjen P2P, melalui PHEOC apabila
menemukan pasien dalam pengawasan maupun upaya-upaya yang dilakukan.
4. Mengidentifikasi daerah yang beresiko terinfeksi 2019-nCoV
Deteksi dini diwilayah dilakukan untuk menemukan adanya indikasi pasien dalam pengawasan
2019-nCoV yang harus segera direspon dengan melakukan kesiapsiagaan diwilayah seperti :
a) Meningkatkan kapasitas SDM dalam kesiapsiagaan menghadapi infeksi 2019-nCoV.
b) Kesiapan saran dan prasarana pelayanan kesehatan seperti ruang isolasi dan alat-alat
kesehatan, dll.
c) Kesiapan pedoman 2019-nCoV untuk petugas kesehatan, termasuk mekanisme atau
prosedur tata laksana dan rujukan RS.
d) Fasyankes segera melaporkan dalam waktu ≤24 jam ke Dinkes Kab/Kota setempat.
Selanjutnya Dinkes Kab/Kota melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi yang kemudian
diteruskan ke Ditjen P2P melalui PHEOC dan KKP setempat. Menggunakan form
notifikasi.
BAB III
TUGAS 2
A. Pengertian coronavirus
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari geja
la ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabk
an penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndr
ome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 20
19 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya
pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adal
ah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SA
RS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke ma
nusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini sampai saat ini ma
sih belum diketahui.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan a
kut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa
inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneu
monia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan ge
jala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa k
asus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia l
uas di kedua paru.

B. Upaya pencegahan penularan coronavirus


Menurut WHO (2020) dalam jurnal berjudul Coronavirus disease 2019 (COVID-19)
anda dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi atau menyebarkan COVID-19 dengan m
elakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana :
1. secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan anda dengan gosok berbasis alco
hol atau cuci dengan sabun dan air.
2. pertahankan jarak setidaknya 1 meter (3 kaki) antara anda dan siapa saja yang bat
uk dan bersin.
3. pastikan anda, dan orang-orang disekitar anda, mengikuti kebersihan pernapsan y
ang baik yakni dengan menutupi mulut dan hidung anda dengan siku atau jaringa
n yang tertekuk saat anda batuk atau bersin kemudian segera buang tisu bekas pa
kai tersebut jika menggunakan tisu.
4. tetap di rumah jika anda merasa tidak sehat. Jika anda mengalami demam, batuk
dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungu terlebih dahulu.
5. ikuti arahan otoritas kesehatan setempat anda karena otoritas kesehatan anda aka
n memiliki informasi terbaru tentang situasi daerah anda. Menelpon terlebih dahu
lu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan anda dengan cepat mengarak
an anda ke fasilitas kesehatan yang tepat. Ini juga akan melindungi anda dan me
mbantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
6. ikuti perkembangan hotspot COVID-19 terbaru
7. jika memungkinkan, hindari berpergian ke tempat-tempat terutama jika anda adal
ah orang yang lebih tua atau menderita penyakit diabetes, penyakit jantung atau p
aru-paru.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari geja
la ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan p
enyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (M
ERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan a
kut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa ink
ubasi terpanjang 14 hari.
Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapas
an akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan p
ada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan berna
pas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru.

B. Saran
Dari pembahasan di atas tentunya bukan hal yang mudah dilalui oleh seluruh pemeri
ntah didunia untuk melindungi masyarakatnya apabila massyarakatnya sendiri tidak ikut ber
kontribusi bekerja sama. Hal paling mendasar adalah kesadaran masyarakat dalam menyikap
i wabah coronavirus ini. Diharapkan masyarakat semakin bijak dan cerdas dalam berpikir da
n bertindak agar dapat bersama-sama memotong tali penularan wabah voronavirus ini, wala
upun kita ketahui bahwa pemerintah masih kekurangan atau terbatas dalam menyediakan fas
ilitas dan alat kesehatan dalam menangani coeonavirus ini tetapi disnilah peran kita sabagai
warga Negara yang baik mematuhi protocol kesehatan pemerintah yang paling kecil misalny
a tindakan dirumah saja dulu untuk waktu yang belum diketahui sampai kapan.
DAFTAR PUSTAKA
Isbaniah F,Dkk. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19).
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Jakarta Diakses Tanggal 25 Mare
t 2020.
Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC. Diakses Tanggal 25 Maret 2020. https:
//books.google.co.id/books/about/Promosi_Kesehatan.html?hl=id&id=sDKnWExH6tQC&red
ir_esc=y
Telaumbauna, Dalinama. 2020. Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Covid-19 Di Ind
onesia. Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama. Vol. 12 No. 1 59-70. Diakses Tanggal 25 Mar
et 2020
World Helath Organisation. 2020. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Situation Report-51. Dia
kses Tanggal 25 Maret 2020
Xu, Zhe. 2020. Pathological Findings Of COVID-19 Assosiated With Acute Respiratory Distress Sy
ndrome Case Report. Diakses Tanggal 25 Maret 2020
Yulius, Yosef. 2016. Peranan dan Desain Komunikasi Visual Sebagai Pendukung Media Promosi
Kesehatan. Jurnal Seni Desain dan Budaya. Vol. 1 No. 2. Diakses Tanggal 25 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai