Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yaitu dalam

skala micrometer atau micron (μ) atau sepersejuta meter dan tidak dapat dilihat dengan

mata telanjang. mikroorganisme sering disebut sebagai mikroba atau kuman. Termasuk

dalam golongan mikroorganisme adalah bakteri (eubactera, archaebacteria), fungi

(yeasts, molds), protozoa, microscopic algae dan virus serta beberapa macam cacing

(helmints). Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi.

B. Bakteri yang merupakan mikroba prokariotik uniselular, termasuk class Schizomycetes,

berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan sel.Cara hidup bakteri ada yang

dapat hidup bebas, parasitic, saprofitik, pathogen pada manusia, hewan dan tumbuhnan.

Habitatnya tersebar luas di alam, dalam tanah, atmosfer ( sampai 10 km di atas bumi ), di

dalam lumpur dan di laut.

C. Klasifikasi Streptococcus sp

Kingdom : Bacteria

Filum : Firmicutes

Kelas : Bacilli

Ordo : Lactobacillales

Family : Streptococcaceae

Genus : Streptococcus

Spesies : Streptococcus pneumonia

Streptococcus pyogenes
Streptococcus agalactiae

Streptococcus viridians

Streptococcus anginosus

Morfologi

Streptococcus berbentuk bulat atau oval, memanjang seperti rantai, bersifat gram positif,

tidak bergerak, tidak membentuk spora atau kapsul dan bersifat fakultatif aerob. Diameter bakteri

berukuran 0,7-1,4µm. Bakteri ini dapat hidup di air tawar dan air laut dengan kisaran suhu

baginpertumbuhannya antara 10-45ºC (Karantina, 2003). Streptococcus adalah sel sferis, coccus

tunggal berbentuk batang atau ovoid dan tersusun seperti rantai. Coccus membelah pada bidang

yang tegak lurus sumbu panjang rantai. Panjang rantai bervariasi dipengaruhi oleh factor

lingkungan. Streptococcus merupakan bakteri gram positif, namun pada biakan yang lama dan
bakteri yang mati Streptococcus kehilangan gram positifnya dan terlihat seperti gram negatif.

Hal ini dapat terjadi setelah inkubasi semalaman (Jawetz dkk, 2007 ). Selain itu, Streptococcus

tidak motil, tidak dapat membentuk spora, dan ada yang berkapsul (Soemarno, 1962).

D. Biakan Selektif (Identifikasi)

Kebanyakan streptococcus tumbuh dalam media padat sebagai koloni discoid, biasanya

berdiameter 1-2 mm. Strain yang menghasilkan bahan sampai kering membentuk koloni

mukoid (Jawetz, 1986).

Media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan Streptococcus, yaitu sebagai berikut:

a)      Blood Agar Plate (BAP) Koloni Streptococcus yang tumbuh pada media ini

berukuran kecil-kecil, bulat halus, berdiameter kurang dari 1 mm, pinggiran rata dan

disekeliling koloni tampak zone :

         Bening : hemolisis total (Beta streptococcus)

         Jernih kehijauan : hemodigesti (Alpa Streptococcus)

         Tidak berubah sama sekali : Gamma Streptococcus


b)      Manit Salt Agar (MSA)

Koloni Streptococcus pada media MSA berukuran kecil, smooth, bulat dan cembung

cembung. Warna koloni putih kekuningan, artinya bakteri mampu memfermentasikan

bahan dalam media.

E. Gejala Klinis

Berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh Streptococcus hemolitik kelompok A

mungkin berkaitan dengan produk ekstraseluler yang dihasilkannya dalam jumlah yang

besar. Lebih dari 20 macam senyawa dihasilkan sifatnya antigenik dan sebagian besar

tampaknya berperan dalam menimbulkan penyakit. Produk-produk itu juga penting

dalam diagnosis infeksi streptokokal (Irianto, 2006). Berbagai proses penyakit

dihubungkan dengan infeksi Streptococcus. Sifat-sifat biologik organisme penginfeksi,

sifat respon inang, dan jalan masuknya infeksi sangat mempegaruhi gambaran patologik.

Selain faringitis streptokokus (atau radang tenggorokan), spesies Streptococcus tertentu

dapat menyebabkan meningitis, pneumonia bakteri, endokarditis, api luka dan fasiitis

nekrotikans (para 'pemakan daging' infeksi bakteri).However, many streptococcal species

are non-pathogenic. Selain itu, Streptococcus mutans juga menyebabkan karies gigi.

Namun, banyak spesies streptokokus non-patogenik. Streptococcus juga merupakan

bagian dari normal flora normal pada mulut, kulit, usus, dan saluran pernapasan bagian

atas manusia.
F. Antigen

Streptococcus hemolitik dapat dibagi dalam beberapa golongan serologi (A-U), dan

golongan-golongan tertentu dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe. Beberapa zat antigen

yang ditemukan:

1. Antigen dinding sel spesifik-golongan: karbohidrat ini terdapat dalam dinding sel

banyak streptococcus dan merupakan dasar penggolongan serologik (golongan A-U

Lancefield).

2.      Protein M: zat ini adalah factor virulensi utama dari Spyogenes golongan A. Protein

M nampak sebagai bentuk yang mirip rambut pada dinding sel streptococcus.

3.      Zat T: Antigen ini tidak mempunhyai hubungan dengan virulensi streptococcus. Zat

T memungkinkan perbedaan tipe-tipe tertentu streptococcus oleh aglutinasi dengan

antiserum spesifik, sedangkan tipe lainnya mempunyai zat T yang sama. Antigen

permukaan lainnya dinamakan protein R.

4.      Nukleoprotein: Ekstraksi streptococcus dengan basa lemah menghasilkan campuran

protein dan zat-zat lain dengan spesifitas serologik yang rendah, dan di namakan zat P.

Zat ini mungkin merupakan sebagian besar badan sel streptococcus.

G. Streptococcus viridans

Bakteri Streptococcus viridans ini antara lain adalah S.mitis, S.mutans,

S.salivarius,S.sanguis (Grup H) dan lain-lain. Secara tipikal, biasanya bersifat hemolitik-

α, tapi kemungkinan lain mereka bersifat nonhemolitik. Pertumbuhannya tidak dihambat

oleh optochin dan koloninya tidak dapat larut dalam empedu. Berdasarkan sifat

hemolitiknya pada lempeng agar darah, kuman ini di bagi dalam Hemolisis tipe alfa,
( streptococcus viridians ) membentuk warna kehijau-hijauan dan hemolisis sebagian

pada koloninya. Bakteri Streptococcus viridans merupakan bakteri paling umum sebagai

flora normal pada saluran pernafasan atas dan berperan penting untuk menjaga kesehatan

membran mukosa yang terdapat diasana. Mereka dapat mencapai aliran darah oleh karena

trauma dan merupakan penyebab utama endokarditis pada katup jantung yang abnormal.

Beberapa bakteri Streptococcus viridans (misal : S.mutans) mensintesa banyak

polisakarida seperti dextran atau levans dari sukrosa dan mempunyai peranan penting

pada proses pembentukan karies gigi.

Anda mungkin juga menyukai