Hikayat Perang Sabil
Hikayat Perang Sabil
Sejarah melakar peristiwa sadis peperangan rakyat Aceh menentang Belanda. Peperangan menyaksikan
pejuang Aceh yang terkorban hanya untuk mempertahankan tanahair dan menjaga kemuliaan Islam di dada.
Namun Aceh bukan mudah ditakluk kerana kebangkitan golongan wanita bangkit menjadi srikandi perang.
Semoga cerita ini menjadi pengajaran buat semua.
Sedikit naskah Hikayat Perang Sabil yg pernah membangkitkan jiwa para syuhada Aceh. Semoga Allah
mengurniakan rahmat kepada mereka. Alfatihah.
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah khaliqul asyya’, segala hal ciptaan Rabbi
Arasy kursi surga neraka, semua langit dunia dan bumi
Kemudian selawat salam hamba, kpd junjungan penghulu Nabi kepada waris bersama sahabat, termasuk
sekalian Muhajir Anshari setelah selesai puji selawat,
berilah hidayat hamba yang fakir InsyaAllah dgn tolong tuhan, hamba berkabar hal perang sabil
Kabar kitab hamba kan karang, biarlah kukarang yang mana jadi hamba perbuat atas kebajikan, mudah-
mudahan pahala diberi…
…Yang dahulu wahai buah hati, tak pernah kafir ke pulau Ruja
Saat ini sudahlah kesampaian, telah datang kafir mengantar surga
Begitulah kukatakan istri pujaan, semua kita berbahagia raya
Zaman ketika nenek moyang kita, tiada pernah begini wahai bintara
Setelah zaman dahulu kala, masih ada Nabi Sayidil Anbia
Semenjak itu tak pernah lagi berperang sabil, karunia Rabbi kini baru ada
Tuhan kita Rabbul ‘Izzah, amat mengasihi semua hamba
Diberi jalan yang besar sekali, jalan pulang kedalam surga
Wahai teungku raja bahagia, jangan lagi tergiur berniaga
Jika tidak memerangi seteru Allah, sesal kemudian putus asa
Hai teungku yang bangsawan, firman Tuhan lahir nyata
Patuhlah kepada ayat-ayat Qur’an, firman Tuhan Rabbul A’la
‘Jika kamu tiada mau berperang, niscaya Allah menyiksamu dengan azab yang pedih
dan Dia akan menukar kamu dengan kamu yang lain’
Itulah firman wahai buah hati
Dijatuhi siksa bukan kepalang, yang tidak memerangi kafir Belanda
Itulah yang kukatakan wahai abang, hai saudara bukan main-main lagi
Sebelum diberikan pengganti lain, jangan hindari semua perkara
Jika kita tak mau melaksanakan, disuruh yang lain lawan Belanda
Misal kisah Ashabi Fil, ketika Nabi belum lahir di dunia…
…Begitulah Allah membuat kita suka, mengapa tidak juga memerangi Belanda
Hai teungku adik buah hati, tak ada tandingan perang Belanda
Niatkan saja melawan kafir, dosa tidak lagi pada anggota
Turun dari rumah sebuah langkah, niat pergi memerangi Belanda
Segala dosa habislah sudah, ibarat budak baru dilahirkan…
…Satu malam yang ini seribu yang lain, sungguh sangat lebih Tuhan karunia
Ini lain lagi yang sangat terlebih, satu saat tegak dalam perang
Perang lawan kafir satu saat, itulah yang terbaik dari yang pernah ada
Lebih dari Lailatul Qadar, demikian sabda Nabi kita
Satu saat ini semalam yang lain, sungguh sangat lebih hai saudara…
…Wahai saudara adik dan abang, dengan dagangan jangan lalai amat
Walau banyak gedung emas berpeti, sendirian kita didalam kubur
Jika bukan mati didalam perang, wahai abang sakit amat
Sembilan ribu bala yang datang, kesakitan nyawa dalam jasad
Satu persatu bala itu diberi, seribu kali ditetakan yang kuat
Dihantam pedang seribu kali, pikirkan akhi menderita sangat
Sembilan ribu yang seberat itu, datang ke situ menyiksa jasad
Adakah sakit lebih dari itu, hai budiman camkan sangat
Mati dalam perang Sabilillah, teingku bertuah senanglah sangat
Tamsil minum selagi haus, seolah begitu hanyut lezat…