Anda di halaman 1dari 4

FANNY ANGGITA DYAH LUCKYTASARI

52019050070
S1 FARMASI

1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang suspensi dan bagaimana


ciri-ciri suspensi yang baik ?

2. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam sediaan suspense?

3. Apa yang dimaksud dengan flokulasi dan deflokulasi dalam suspensi


?

4. Jelaskan mekanisme terbentukya suspensi terflokulasi dan


terdeflokulasi ?

5. Jelaskan karakteristik suspensi terflokulasi dan terdeflokulasi ?

6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengendapan dalam


suspensi ?

7. Jelaskan parameter sedimentasi ?

8. Jelaskan 3 metode dalam formulasi suspensi ?

9. Jelaskan mekanisme elektrolit, surfaktan, dan polimer dalam


membentuk suspensi terflokulasi ?

10. Jelaskan bagaimana mengevaluasi stabilitas suatu sediaan suspensi


?

Jawaban

1. Suspensi adalah suatu bentuk sediaan yang mengandung bahan


obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam
cairan pembawa dan merupakan sistem heterogen yang terdiri
dari dua fase. 
Ciri suspensi yang baik,
 Mudah ddituang
 Tidak gampang menggumpal
 Bisa disaring dengan kertas saring
 Organoleptik normal
2. suspensi harus tetap homogen pada suatu perioda, paling tidak
pada perioda antara pengocokan dan penuangan sesuai dosis
yang dikehendaki, suspensi harus kental untuk mengurangi
kecepatan pengendapan partikel yang terdispersi, viskositas
tidak boleh terlalu kental sehingga tidak menyulitkan pada saat
penuangan dari wadah, partikel suspensi harus kecil dan
seragam sehingga memberikan penampilan hasil jadi yang baik
dan tidak kasar.
3. Flokulasi dan deflokulasi adalah peristiwa memisahnya
(mengendapnya fase terdisper) antara fase terdisper dan fase
pendisper terjadi dalam rentang waktu yang berbeda
4. Farmasetika.com – Sediaan larutan merupakan salah satu solusi
untuk pengobatan pada kondisi pasien tertentu dan penggunaan
pada pasien anak dimana kondisi pasien yang tidak bisa
menelan obat dalam bentuk padat seperti tablet, kapsul dan pil.
Sediaan cair itu bermacam-macam seperti syrup, eliksir, emulsi
dan suspensi dan lain sebagainya. Dalam sediaan suspensi
mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah flokulasi dan
deflokulasi. Apakah sistem flokulasi dan deflokulasi ?
5. Flokulasi dan deflokulasi adalah peristiwa memisahnya
(mengendapnya fase terdisper) antara fase terdisper dan fase
pendisper terjadi dalam rentang waktu yang berbeda. Dimana
pada flokulasi terpisahnya dua fase tersebut lebih cepat
dibandingkan dengan deflokulasi. Namun, endapan dari flokulasi
dapat didispersikan kembali sedangkan endapan deflokulasi
tidak karena telah terbentuk caking, hal ini disebabkan oleh
ukuran partikel pada suspensi yang terdeflokulasi sangat kecil,
hingga membentuk ikatan antar partikel yang erat dan padat.
6.
Konsentrasi
Jenis partikel
Ukuraan partikel

7. Volume Sedimentasi

Volume sedimentasi merupakan perbandingan antara tinggi


sedimen akhir dengan tinggi suspensi awal.

Viskositas

Viskositas ditetapkan dengan viskosimeter elektrik pada suhu


25 °C. viskositas yang sesuai menghasilkan sediaan suspense
yang baik karena sediaan jadi lebih mudah dituang.
Kemudahan Dituang

Suspensi dituang dari botol dengan kemiringan kurang lebih


450, waktu yang diperlukan untuk mencapai volume tertentu
dicatat. Waktu yang di gambarkan saat penuangan suspense
juga akan menggambarkan nilai viskositas suspensi tersebut.

Ukuran Partikel

Ukuran partikel ditentukan secara mikroskopis. Ukuran partikel


juga menentukan system suspensi pada suatu sediaan.

Redispersibilitas

Suspensi yang telah disimpan dikocok dengan kecepatan


tertentu menggunakan alat penggojok. Waktu yang diperlukan
untuk terdispersi kembali dicatat. Kemampuan terdispersi
kembali oleh suatu sediaan suspense merupakan parameter
penting yang menggambarkan stabilitas suspensi.

8. 1. Metode Dispersi
Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan serbuk bahan
obat kedalam mucilago yang telah terbentuk, kemudian baru di
encerkan. Perlu diketahui bahwa kadang-kadang terjadi kesukaran
pada saat mendispersikan serbuk kedalam pembawa. Hal tersebut
karena adanya udara lemak atau kontamina pada serbuk. Serbuk
yang sangat halus mudah termasuki udara sehingga sukar
dibasahi. Mudah dan sukarnya serbuk di basahi tergantung pada
besarnya sudut kontak anatara zat terdispersi dengan medium. Jika
sudut kontak kurang lebih 90o, serbuk akan mengambang di atas
cairan, atau sering disebut sifat hidrofob. Untuk menurunkan
tegangan permukaan antara partikel zat padat dengan cairan
tersebut perlu ditambahkan zat pembasah atau zat wetting agent.

2. Metode Presipitasi
Zat yang hendak di despersikan dilarutkan dahulu kedalam pelarut
organik yang hendak dicampur dengan air setealah larut dalam
pelarut organik kemudian diencerkan dengan larutan pensuspensi
dalam air sehingga akan terjadi endapan halus tersuspensi dengan
bahan pensuspensi. Cairan organik tersebut adalah etanol, propilen
glikol, dan polietilen glikol.
9. Setelah serbuk dibasahi dan didispersi dengan baik, maka
selanjutnya diarahkan dengan berbagai cara agar menghasilkan
flokulasi yang terkontrol, sehingga mencegah pembentukan
endapan padat yang sukar didispersi kembali.

Bahan yang dapat digunakan untuk menghasilkan flokulasi dalam


suspensi seperti elektrolit,surfaktan dan polimer.Elektrolit

Elektrolit bekerja sebagai zat yang memflokulasi dengan cara


mengurangi tahanan elektrik antara partikel tersebut sehingga
terjadi suatu pengurangan zeta potensial dan pembentukan suatu
jembantan antara partikel-partikel yang berdekatan. Jembatan
antar partikel ini menyebabkan ikatan antar partikel tersebut
merupakan suatu struktur yang longgar. Elektrolit yang dapat
digunakan antara lain adalah, KCl,NaCl.

1. Surfaktan
Surfaktan telah digunakan untuk menghasilkan flokulasi dari
partikel yang tersuspensi, baik dari jenis nonionik maupun ionik.
Surfaktan ionik menyebabkan flokulasi melalui netralisassi muatan
partikel.Struktur yang panjang dari surfaktan nonionik dapat
diadropsi oleh lebih dari satu partikel, sehingga terbentuk struktur
flokulat yang longgar.

2. Polimer
Polimer merupakan suatu senyawa berantai panjang dengan bobot
molekul yang tinggi dan mengandung gugus-gugus aktif di
sepanjang rantainya.Zat ini bekerja sebagai zat pemflokulasi
karena sebagian rantainya diadsobsi pada permukaan partikel,
dengan bagian yang tersisa mengarah ke medium dispersi dan
menjadi jembatan perlekatan dengan partikel lainnya, yang pada
akhirnya terbentuk flokulasi.

Beberapa polimer merupakan polielektrolit yang dapat terionisasi


dalam medium air.Kemampuan ionisasi tergantung pada pH dan
kekuatan ion dari medium dipersi. Polimer ini dapat bekerja
membentuk medan elektrostatik dan memberi efek sterik sebagai
koloid pelindung yang mencegah partikel bergabung dengan kuat.
Sifat seperti ini ditunjukkan oleh polimer linear misalnya Na CMC,
dan dapat menjadi agen pemflokulasi

10. Evaluasi stabilitas fisik dilakukan selama 8 minggu yang


meliputi organoleptis, bobot jenis, viskositas, volume ... fisik dari
suatu sediaan suspensi dalam.

Anda mungkin juga menyukai