LP Plasenta Previa
LP Plasenta Previa
PENGERTIAN
Placenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
rahim yaitu di atas dan dekat tulang cerviks dalam dan menutupi sebagian atau
seluruh ostium uteri internum. Angka kejadian plasenta previa adalah 0,4 – 0,6 %
dari keseluruhan persalinan.
Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga
menutupi sebagian /seluruh ostium uteri internum (implantasi plasenta yang
normal adalah pada dinding depan, dinding belakang rahim atau di daerah fundus
uteri).(Yuni Kusmiyati dkk, 2009, Perawatan Ibu Hamil, hal. 158-159.
Menurut Cunningham (2009), plasenta previa merupakan implantasi
plasenta di bagian bawah sehingga menutupi ostium uteri internum, serta
menimbulkan perdarahan saat pembentukan segmen bawah Rahim
B. KLASIFIKASI
Placenta previa dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu :
1. Marginal placenta previa
Plasenta tertanam pada satu tepi segmen rahim bawah dekat dengan tulang.
C. ETIOLOGI
Penyebab pasti dari placenta previa belum diketahui sampai saat ini. Tetapi
berkurangnya vaskularisasi pada segmen bawah rahim karena bekas luka operasi
uterus, kehamilan molar, atau tumor yang menyebabkan implantasi placenta jadi
lebih rendah merupakan sebuah teori tentang penyebab palcenta previa yang
masuk akal.
Selain itu, kehamilan multiple / lebih dari satu yang memerlukan permukaan
yang lebih besar untuk implantasi placenta mungkin juga menjadi salah satu
penyebab terjadinya placenta previa. Dan juga pembuluh darah yang sebelumnya
mengalami perubahan yang mungkin mengurangi suplai darah pada daerah itu,
faktor predisposisi itu untuk implantasi rendah pada kehamilan berikutnya.
D. PATHOLOGY
1. Lokasi implantasi dan ukuran placenta saling terkait. Secara rinci,
karena sirkulasi pada segmen bawah sdikit lebih baik daripada fundus,
placenta previa mungkin butuh untuk menutupi area yang lebih besar untuk
efisiensi yang adekuat. Permukaan placenta previa mungkin lebih besar
setidak-tidaknya 30% lebih besar daripada placenta yang terimplantasi di
fundus.
2. Segmen bagian bawah relatif tanpa kontraksi dan perdarahan pantas
dipertimbangkan pada pembukaan sinus.
3. Infeksi ascending dari vagina dapat menyebabkan placentitis, terutama
di daerah pajana atau di atas tulang.
4. Placenta previa dapat terdorong miring, melintang, presentasi dan
mencegah perikatan pada keadaan fetal.
E. PATHWAY Placenta previa
Seksio Cesarea
Post Operasi sc
23
Nekrose
E. MANIFESTASI KLINIK
1. Rasa tak sakit, perdarahan uteri, terutama pada trimester ketiga.
2. Jarang terjadi pada episode pertama kejadian yang mengancam kehidupan atau
menyebabkan syok hipovolemik.
3. Kira-kira 7% dari placenta previa tanpa gejala dan merupakan suatu temuan yang
kebetulan pada scan ultrasonik.
4. Beberapa adalah jelmaan untuk pertama kali, saat uteri bawah merentang dan
tipis, saat sobek dan perdarahan terjadi di lokasi implantasi bawah.
5. Placenta previa mungkin tidak menyebabkan perdarahan hingga kelahiran mulai
atau hinga terjadi dilatasi lengkap. Perdarahan awal terjadi dan berlebih-lebih
pada total previa. Perdarahan yang merah terang mungkin terjadi secara
intermitten, saat pancaran, atau lebih jarang, mungkin jugaberlanjut. Ini mungkin
berawal saat wanita sedang istirahat atau di tengah-tengah aktifitas. Kebetulan
kejadian ini tidak pernah terjadi kecuali jika dilakukan pengkajian vaginal atau
rektal memulai perdarahan dengan kasar sebelum atau selama awal kehamilan.
6. Sikap yang tak terpengaruh oleh placenta previa adalah rasa sakit. Bagaimanapun
jika perdarahan yang pertama bersamaan dengan serangan kelahiran, wanita
mungkin mengalami rasa tak nyaman karena kontraksi uterus.
7. Pada pengkajian perut, jika fetus terletak longitudinal, ketinggian fundus biasanya
lebih besar dari yang diharapkan untuk umur kehamilannya karena placenta previa
menghalangi turunnya bagian-bagian janin.
8. Manuver leopod mungkin menampakkan fetus pada posisi miring atau melintang
karena abnormalitas lokasi implantasi placenta.
9. Seperti kaidah, fetal distress atau kemayian janin terjadi hanya jika bagian penting
placenta previa terlepas dari desidua basilis atau jika ibu menderita syok
hipovolemik.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG (Ultrasonographi)
Dapat mengungkapkan posisi rendah berbaring placnta tapi apakah placenta
melapisi cervik tidak biasa diungkapkan
2. Sinar X
Menampakkan kepadatan jaringan lembut untuk menampakkan bagian-bagian
tubuh janin.
3. Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin dan hematokrit menurun. Faktor pembekuan pada umumnya di
dalam batas normal.
4. Pengkajian vaginal
Pengkajian ini akan mendiagnosa placenta previa tapi seharusnya ditunda jika
memungkinkan hingga kelangsungan hidup tercapai (lebih baik sesuadah 34
minggu). Pemeriksaan ini disebut pula prosedur susunan ganda (double setup
procedure). Double setup adalah pemeriksaan steril pada vagina yang dilakukan di
ruang operasi dengan kesiapan staf dan alat untuk efek kelahiran secara cesar.
5. Isotop Scanning
Atau lokasi penempatan placenta.
6. Amniocentesis
Jika 35 – 36 minggu kehamilan tercapai, panduan ultrasound pada amniocentesis
untuk menaksir kematangan paru-paru (rasio lecithin / spingomyelin [LS] atau
kehadiran phosphatidygliserol) yang dijamin. Kelahiran segera dengan operasi
direkomendasikan jika paru-paru fetal sudah mature.
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan
2. Kekurangan volume cairan b.d syok hipovolemik
3. Resiko infeksi b.d insisi luka operasi
4. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan terhadap tindakan yang akan dilakukan
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
1 Nyeri NOC : NIC :
Definisi : - Pain Level,
Pain Management
Sensori yang tidak - Pain control,
menyenangkan dan - Comfort level
- Lakukan pengkajian nyeri
pengalaman emosional Kriteria Hasil :
secara komprehensif
yang muncul secara - Mampu mengontrol nyeri
termasuk lokasi,
aktual atau potensial (tahu penyebab nyeri,
karakteristik, durasi,
kerusakan jaringan atau mampu menggunakan
frekuensi, kualitas dan
menggambarkan adanya tehnik nonfarmakologi
faktor presipitasi
kerusakan (Asosiasi Studi untuk mengurangi nyeri,
- Observasi reaksi nonverbal
Nyeri Internasional): mencari bantuan)
dari ketidaknyamanan
serangan mendadak atau - Melaporkan bahwa nyeri
- Gunakan teknik komunikasi
pelan intensitasnya dari berkurang dengan
terapeutik untuk mengetahui
ringan sampai berat yang menggunakan pengalaman nyeri pasien
dapat diantisipasi dengan manajemen nyeri - Kaji kultur yang
akhir yang dapat - Mampu mengenali nyeri mempengaruhi respon nyeri
diprediksi dan dengan (skala, intensitas, - Evaluasi pengalaman nyeri
durasi kurang dari 6 frekuensi dan tanda masa lampau
bulan. nyeri) - Evaluasi bersama pasien dan
- Menyatakan rasa nyaman tim kesehatan lain tentang
Batasan karakteristik : setelah nyeri berkurang ketidakefektifan kontrol
- Laporan secara verbal - Tanda vital dalam nyeri masa lampau
atau non verbal rentang normal - Bantu pasien dan keluarga
- Fakta dari observasi untuk mencari dan
- Posisi antalgic untuk menemukan dukungan
menghindari nyeri - Kontrol lingkungan yang
- Gerakan melindungi dapat mempengaruhi nyeri
- Tingkah laku berhati- seperti suhu ruangan,
hati pencahayaan dan kebisingan
- Muka topeng - Kurangi faktor presipitasi
- Gangguan tidur (mata nyeri
sayu, tampak capek, sulit - Pilih dan lakukan penanganan
atau gerakan kacau, nyeri (farmakologi, non
menyeringai) farmakologi dan inter
- Terfokus pada diri personal)
sendiri - Kaji tipe dan sumber nyeri
- Fokus menyempit untuk menentukan
(penurunan persepsi intervensi
waktu, kerusakan proses - Ajarkan tentang teknik non
berpikir, penurunan farmakologi
interaksi dengan orang - Berikan analgetik untuk
dan lingkungan) mengurangi nyeri
- Tingkah laku - Evaluasi keefektifan kontrol
distraksi, contoh : jalan- nyeri
jalan, menemui orang - Tingkatkan istirahat
lain dan/atau aktivitas, - Kolaborasikan dengan dokter
aktivitas berulang-ulang) jika ada keluhan dan
- Respon autonom tindakan nyeri tidak berhasil
(seperti diaphoresis, - Monitor penerimaan pasien
perubahan tekanan darah, tentang manajemen nyeri
perubahan nafas, nadi
dan dilatasi pupil) Analgesic Administration
- Perubahan autonomic - Tentukan lokasi, karakteristik,
dalam tonus otot kualitas, dan derajat nyeri
(mungkin dalam rentang sebelum pemberian obat
dari lemah ke kaku) - Cek instruksi dokter tentang
- Tingkah laku ekspresif jenis obat, dosis, dan
(contoh : gelisah, frekuensi
merintih, menangis, - Cek riwayat alergi
waspada, iritabel, nafas - Pilih analgesik yang
panjang/berkeluh kesah) diperlukan atau kombinasi
- Perubahan dalam dari analgesik ketika
nafsu makan dan minum pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesik
Faktor yang tergantung tipe dan beratnya
berhubungan : nyeri
Agen injuri (biologi, - Tentukan analgesik pilihan,
kimia, fisik, psikologis) rute pemberian, dan dosis
optimal
- Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
- Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
- Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri
- Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala
2 Defisit Volume Cairan NOC: NIC :
Definisi : Penurunan - Fluid balance Fluid management
cairan intravaskuler, - Hydration · Timbang popok/pembalut
interstisial, dan/atau - Nutritional Status : Food jika diperlukan
intrasellular. Ini and Fluid Intake · Pertahankan catatan intake
mengarah ke dehidrasi, Kriteria Hasil : dan output yang akurat
kehilangan cairan - Mempertahankan urine · Monitor status hidrasi
dengan pengeluaran output sesuai dengan ( kelembaban membran
sodium usia dan BB, BJ urine mukosa, nadi adekuat,
normal, HT normal tekanan darah ortostatik ),
Batasan Karakteristik : - Tekanan darah, nadi, suhu jika diperlukan
- Kelemahan tubuh dalam batas · Monitor hasil lAb yang
- Haus normal sesuai dengan retensi
- Penurunan turgor - Tidak ada tanda tanda cairan (BUN , Hmt ,
kulit/lidah dehidrasi, Elastisitas osmolalitas urin )
- Membran turgor kulit baik, · Monitor vital sign
mukosa/kulit kering membran mukosa · Monitor masukan makanan /
- Peningkatan denyut lembab, tidak ada rasa cairan dan hitung intake
nadi, penurunan haus yang berlebihan kalori harian
tekanan darah, · Kolaborasi pemberian
penurunan cairan IV
volume/tekanan nadi · Monitor status nutrisi
- Pengisian vena · Berikan cairan
menurun · Berikan diuretik sesuai
- Perubahan status interuksi
mental · Berikan cairan IV pada suhu
- Konsentrasi urine ruangan
meningkat · Dorong masukan oral
- Temperatur tubuh · Berikan penggantian
meningkat nesogatrik sesuai output
- Hematokrit meninggi · Dorong keluarga untuk
- Kehilangan berat membantu pasien makan
badan seketika (kecuali · Tawarkan snack ( jus buah,
pada third spacing) buah segar )
Faktor-faktor yang · Kolaborasi dokter jika tanda
berhubungan: cairan berlebih muncul
- Kehilangan volume meburuk
cairan secara aktif · Atur kemungkinan tranfusi
- Kegagalan mekanisme · Persiapan untuk tranfusi
pengaturan