Tuliskan:
Nama : LAYWI NEKITA
NIM : 191221048
Kelas : RSB
Jurusan : MANAJEMEN
Mata Kuliah : MAKRO EKONOMI
Pertanyaan:
1. Biro Statistik membagi populasi ke dalam tiga kategori. Sebutkan tiga kategori tersebut,
bagaimana Biro Statistik menghitung jumlah angkatan kerja, tingkat pengangguran, dan
tingkat partisipasi angkatan kerja?
jawab: Mengukur jumlah pengangguran adalah tugas badan statistik Negara yang
menghimpun data pengangguran dan aspek-aspek pasar tenaga kerja lain, seperti jenis
pekerjaan, jam kerja rata-rata, dan durasi pengangguran. Data ini diperoleh melalui
survei rutin terhadap rumah tangga. Di Indonesia sendiri survei ini dilakukan setiap 2
kali dalam satu tahun, pada bulan Februari dan Agustus. Berdasarkan jawaban terhadap
survei tersebut, badan statistik Negara biasanya mengelompokan orang dewasa (di
Indonesia, seseorang dikatakan dewasa ketika telah mencapai usia 15 tahun) pada setiap
rumah tangga yang di survei dalam salah satu kategori berikut:
1) bekerja,
2) pengangguran dan
3) tidak termasuk angkatan kerja.
Seseorang dikategorikan bekerja jika ia menghabiskan beberapa hari pada minggu
sebelumnya untuk mengerjakan pekerjaan yang dibayar kemudian. Seseorang dianggap
pengangguran jika ia berhenti bekerja sementara atau sedang mencari pekerjaan.
Seseorang yang tidak termasuk dalam dua kategori di atas, misalnya mahasiswa full
time, ibu rumah tangga, atau pensiunan tidak termasuk angkatan kerja.
Badan statistik Negara mendefinisikan angkatan kerja (labor force) sebagai jumlah orang
yang bekerja dan tidak bekerja.
Angkatan kerja = Jumlah orang yang bekerja + Jumlah orang yang tidak bekerja
Tingkat pengangguran (unemployment rate) adalah persentase angkatan kerja yang tidak
bekerja.
Tingkat Pengangguran = Jumlah orang yang tidak bekerja/Angkatan kerja X 100
Survei serupa terhadap rumah tangga juga digunakan untuk memperoleh data partisipasi
angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja (labor force participation rate)
mengukur persentase jumlah populasi penduduk dewasa yang termasuk kedalam
angkatan kerja.
Tingkat partisipasi angkatan kerja = Angkatan kerja/Populasi penduduk dewasa X 100
6. Berikan empat penjelasan mengapa perusahaan melihat bahwa membayar upah yang
lebih tinggi dari tingkat keseimbangan (yang menyeimbangkan jumlah permintaan
dengan jumlah penawaran tenaga kerja) sebagai sesuatu yang menguntungkan.
jawab:
1. Kesehatan Pekerja
Teori upah efisieni yang pertama dan yang paling sederhana yaitu menyeimbangi antara
upah dan kesehatan pekerja. Pekerja yang menerima bayaran lebih baik mengonsumsi
makanan yang lebih bergizi, karena pekerja mengonsumsi makanan yang lebih bergizi
maka akan lebih sehat dan lebih produktif. Sebuah perusahaan dapat lebih diuntungkan
apabila membayar upah tinggi dan memiliki pekerja yang sehat daripada membayar upah
rendah dan memiliki pekerja yang kurang sehat dan kurang produktif.
2. Perputaran Pekerja
Jenis teori upah efisiensi yang kedua menggarisbawahi tautan antara upah dan perputaran
pekerja. Para pekerja meninggalkan pekerjaan mereka karena berbagai alasan menerima
pekerjaan di perusahaan lain, pindah ke daerah lain, keluar dari angkatan kerja, dan
sebagainya. Semakin tinggi upah yang diberikan perusahaan, semakin kecil
kemungkinan para pekerjanya untuk memilih keluar. Oleh karena itu, sebuah perusahaan
dapat mengurangi absensi pekerja dengan membayar upah lebih tinggi.
3. Usaha Pekerja
Jenis teori upah efisiensi yang ketiga menggarisbawahi tautan antara upah dan usaha
pekerja. Upah yang tinggi membuat pekerja lebih sigap dalam mempertahankan
pekerjaan mereka sehingga memberikan mereka insentif untuk memberikan usaha
terbaik mereka.
4. Kualitas Pekerja
Jenis upah efisiensi keempat dan yang terakhir menggarisbawahi antara upah dan
kualitas pekerja. Dengan membayar upah tinggi, perusahaan dapat menarik kelompok
pekerja yang lebih baik untuk melamar pada posisi yang ditawarkan.