Contoh Riset Multivariat
Contoh Riset Multivariat
A. PERUMUSAN MASALAH
Pemberian ASI sangat bermanfaat baik bagi bayi maupun ibu, bagi bayi
insidens alergi pada bayi-bayi yang mendapat ASI ternyata lebih rendah),
memberikan manfaat bagi interaksi ibu dan anak, pembentukan ikatan lebih
lain : Sepsis (0,7 %), ikterus (0,7 %), pneumonia (3,5 %), diare (4,9 %),
kelainan saluran cerna (0,7 %) dan syaraf (0,7 %) yang seharusnya bisa
mempunyai status gizi bawah garis merah (BGM) dan 0, 2 % berstatus gizi
buruk.
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2
2. Tujuan Khusus
kehamilan).
eksklusif.
Kabupaten Magelang
Kabupaten Magelang.
Kabupaten Magelang.
Magelang.
Magelang.
kabupaten Magelang
Magelang
TEORI)
Ket :
(diteliti)
-------------- (tidak diteliti)
BAB III
METODE PENELITIAN
faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam praktik ASI eksklusif meliputi faktor
A. Kerangka Konsep
1. Tempat persalinan
2. Waktu pengeluaran ASI pertama
3. Status pekerjaan
6
B. Hipotesis
ASI eksklusif.
eksklusif.
eksklusif.
ASI eksklusif.
10. Terdapat hubungan antara status pekerjaan dengan praktik ASI eksklusif
1. Populasi
penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi berumur 6 sampai 12
2. Sampel
n = _____N______
1 + N (α 2)
n : ukuran sampel
N : Populasi
n = ___11611______
1 + 11611 (0,052)
= ___11611______
1 + 29,0275
8
= 386,67
Jumlah Jumlah
Ibu yang
Wilayah
mempunyai bayi ∑ Pembu
Puskesmas rumus
usia 6 sampai 12 sampel latan
bulan
Salaman I 362 362/11611 x 386,67 12,1 12
Salaman II 268 268/11611 x 386,67 8,9 9
Borobudur 572 572/11611 x 386,67 19,0 19
Ngluwar 287 287/11611 x 386,67 9,6 10
Salam 376 376/11611 x 386,67 12,5 12
Srumbung 409 409/11611 x 386,67 13,6 14
Dukun 361 361/11611 x 386,67 12,0 12
Sawangan I 258 258/11611 x 386,67 8,6 9
Sawangan II 221 221/11611 x 386,67 7,4 7
Muntilan I 268 268/11611 x 386,67 8,9 9
Muntilan II 485 485/11611 x 386,67 16,2 16
Mungkid 587 587/11611 x 386,67 19,5 19
Mertoyudan I 581 581/11611 x 386,67 19,3 19
Mertoyudan II 397 397/11611 x 386,67 13,2 13
Kota Mungkid 162 162/11611 x 386,67 5,4 5
Tempuran 410 410/11611 x 386,67 13,7 14
Kajoran I 326 326/11611 x 386,67 10,9 11
Kajoran II 215 215/11611 x 386,67 7,2 7
Kaliangkrik 520 520/11611 x 386,67 17,3 17
Bandongan 543 543/11611 x 386,67 18,1 18
Candimulyo 446 446/11611 x 386,67 14,9 15
Pakis 445 445/11611 x 386,67 14,8 15
Ngablak 380 380/11611 x 386,67 12,7 13
Grabag I 656 656/11611 x 386,67 21,8 22
Grabag II 259 259/11611 x 386,67 8,6 9
Tegalrejo 495 495/11611 x 386,67 16,5 16
Secang I 498 498/11611 x 386,67 16,6 18
Secang II 296 296/11611 x 386,67 9,9 10
Windusari 528 528/11611 x 386,67 17,6 18
Jumlah 11611 386,67 388
a. Memasukkan no urut dan nama – nama anggota populasi pada baris/ row
microsoft excell.
RANDOM BETWEEN.
Kriteria inklusi :
Kriteria eksklusi :
PENGUKURAN
Skal
No Variabel Definisi operasional Kategori
a
4. Tingkat Pengetahuan yang Hasil uji normalitas (uji Nomi
pengetahu ditunjukkan kemampuan kolmogorov-smirnov) nal
an tentang responden menjawab didapatkan nilai (p) =
ASI eksklu pertanyaan tentang ASI 0,000 < 0,05 (distribusi
sif. eksklusif, meliputi : data tidak normal).
pengertian, keuntungan, Baik : x > median (>
tehnik menyusui, kontra 14)
indikasi, faktor-faktor Kurang baik : < median
yang mempengaruhi (<14)37
produksi ASI, masalah
dalam menyusui dan
penatalaksanaannya.
6. Sikap Merupakan reaksi/ Hasil uji normalitas (uji Nomi
terhadap tanggapan ibu dalam kolmogorov-smirnov)
pelaksa pemilihan menyusui didapatkan nilai (p) = nal
naan dengan hanya 0,000 < 0,05 (distribusi
praktik memberikan ASI saja data tidak normal).
ASI atau memilih untuk Mendukung : x >
eksklusif memberikan PASI dan/ median (> 43)
MPASI Kurang mendukung :
< 4337
Ska
No Variabel Definisi operasional Kategori
la
Dukungan emosional
(membantu dalam
penguasaan emosi, melalui
kepercayaan, perhatian,
kasih sayang, emosional,
motivasi)
7. Duku Merupakan pelayanan bidan Hasil uji normalitas (uji Nomi
ngan dalam : kolmogorov-smirnov) nal
bidan 1. Persiapan ASI eksklusif didapatkan nilai (p) =
dalam saat Ante Natal Care 0,000 < 0,05 (distribusi
persia (ANC) dengan data tidak normal).
pan dan memberikan Mendukung : x >
pelaksa penyuluhan tentang median (> 18)
naan ASI kesehatan dan Kurang mendukung :
eksklusif gizi ibu selama hamil (<18) 37
dan penyuluhan agar
termotivasi untuk
memberikan ASI.
2. Pelaksanaan ASI
eksklusif saat persalinan
(melaksanakan IMD)
3. Pascapersalinan
dengan mengajarkan
cara menyusui,
membantu ibu dalam
menyusui secara
eksklusif, tidak
memberikan susu
formula bila ASI belum
keluar, mengajarkan
pemerahan ASI dan
pengelolaan ASI perah
8. Tempat Merupakan tempatibu Pelayanan kesehatan : Nomi
persali bersalin BPM, Puskesmas, nal
nan RSIA, RS bersalin
Non Kesehatan :
rumah, tempat dukun35
9. Waktu Merupakan rentang waktu Hari 1 sampai hari ke 3: Nomi
pengelua yang dimulai dari waktu jika pengeluaran ASI nal
ran ASI kelahiran bayi sampai - pertama terjadi dalam
pertama 3 hari pertama setelah
kelahiran bayi
13
Ska
No Variabel Definisi operasional Kategori
la
dengan pengeluaran ASI Lebih dari 3 hari : jika
yang pertama yang dihitung pengeluaran ASI
dalam satuan hari. pertama terjadi setelah
3 hari pertama setelah
kelahiran bayi19
10. Status Status pekerjaan yang Bekerja (PNS, Nomi
pekerja ditekuni ibu untuk Pedagang, Petani,
an memperoleh penghasilan Karyawati, Buruh, dll) nal
Tidak Bekerja (Ibu
Rumah Tangga).4
11. Praktik Merupakan praktik yang ASI eksklusif : Nomi
ASI dilaksanakan ibu dalam Bila ibu hanya
eksklusif pemberian ASI kepada bayi memberikan hanya nal
oleh ibu usia 0 sampai 6 bulan. ASI saja setelah bayi
lahir sampai bayi
berumur 6 bulan, tanpa
pemberian makanan
lain, seperti air, air
gula, madu, pisang,
susu formula/ PASI
dan sebagainya.
Tidak ASI eksklusif :
Bila ibu memberikan
tidak hanya ASI saja
setelah lahir sampai
bayi berumur 6 bulan,
denganpemberian
makanan/ minuman
lain, seperti air, air
gula, madu, pisang,
susu formula/ PASI
dan sebagainya.6
1. Tahap Persiapan
bebas (waktu pengeluaran ASI pertama) dan variabel terikat (praktik ASI
eksklusif).
1. Pengujian Validitas
konstrak (construct validity) untuk melihat kaitan antara dua gejala atau
lebih yang tidak dapat diukur secara langsung. Peneliti terlebih dahulu
korelasi product moment, dengan hasil : Jika r hasil > r tabel (0,361) item
tersebut valid dan jika r hasil < r tabel atau r bernilai negatif, maka item
tersebut tidak valid. Pada item yang tidak valid maka terdapat 2 alternatif
langkah, yaitu : jika telah terwakili oleh item yang lain maka item tersebut
dihilangkan namun jika tidak terwakili oleh item yang lain maka dilakukan
validitas dan reliabelitas. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji coba
Magelang.
Kabupaten Kabupaten
Karakteristik
Magelang Temanggung
Ketersediaan peraturan Belum tersedia Belum tersedia
daerah tentang ASI eksklusif
Upah minimum regional Rp. Rp. 837.000,-, - Rp. 866.000, -
(UMR)
Tabel 3.6 Hasil Uji validitas tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
r
No Pernyataan Ket
hitung
11. Jumlah ASI pada ibu yang kurus lebih sedikit jika
dibandingkan ibu dengan berat badan normal atau .707** Valid
gemuk
12. Ibu dengan ukuran payudara kecil cenderung Valid
.591**
menghasilkan ASI dalam jumlah yang lebih sedikit
13. Ibu tidak boleh menyusui bayi jika mengalami Valid
.501**
payudara bengkak
14. Payudara kemerahan, panas, bengkak dan nyeri Tidak
,317
merupakan hal wajar terjadi pada ibu menyusui valid
15. Puting susu nyeri dan lecet dapat disebabkan oleh Valid
.501**
penempelan mulut bayi salah pada payudara ibu
16. Jika puting mengalami lecet atau nyeri sebaiknya Valid
.468**
tidak menyusui sampai luka benar-benar sembuh
17. Pemakaian BH yang ketat dapat memperlancar Valid
.560**
aliran ASI
18. Ibu yang mengalami abses pada payudara tetap Valid
.375*
diperbolehkan untuk menyusui bayi
19. Pada ibu dengan puting susu tenggelam/ datar
Tidak
dapat membantu memberikan ASI melalui dot/ ,140
valid
botol
20. Ibu harus mengoleskan ASI ke daerah puting dan Tidak
,126
sekitarnya sebelum mulai menyusui valid
21. Saat menyusu perut bayi menempel dengan tubuh Tidak
,083
ibu valid
22. Hanya puting susu saja yang masuk kedalam mulut Valid
.389*
bayi
23. Jika bayi menghisap dengan benar maka mulut Valid
.362*
bayi akan mengeluarkan suara berdecak
24. Bayi harus mulai menyusu mulai dari payudara Tidak
,118
yang pertama sebelumnya disusukan valid
25. ASI perah dapat disimpan dalam suhu ruangan Tidak
-,141
selama 6 sampai 8 jam valid
26. ASI yang telah disimpan dalam lemari es Valid
sebaiknya direbus terlebih dahulu sebelum .425*
diberikan
27. ASI perah dapat diberikan melalui botol/ dot .392* Valid
pernyataan yang tidak valid dikarena r hitung < r tabel, yaitu item no 2, 4, 6, 14,
19, 20, 21, 24 dan 25, untuk item nomer 2, 4, 6 dan 24 tetap dipergunakan dalam
21
penelitian setelah dilakukan revisi, sedangkan item nomer 14, 19, 20, 21 dan 25
tidak dipergunakan dalam penelitian karena telah terwakili oleh pernyataan lain.
2. Uji validitas item pernyataan tentang Sikap ibu terhadap praktik ASI
Tabel 3.7 Hasil Uji validitas sikap ibu terhadap praktik ASI eksklusif
r
No Pernyataan ket
hitung
Makanan yang terbaik bagi bayi saya saat usia 0
sampai 6 bulan adalah ASI saja tanpa .836** Valid
makanan/minuman tambahan lainnya.
Jika bayi saya hanya diberikan ASI saja selama 0
sampai 6 bulan akan membuat bayi saya memiliki .637** Valid
daya tahan yang lebih tinggi terhadap infeksi
Jika bayi saya diberikan susu formula dapat
Tidak
membuat lebih beresiko mengalami diare jika .342**
valid
dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif
Jika saya memberikan susu formula kepada bayi
saya maka akan membuat bayi saya mempunyai Tidak
,087
tingkat kecerdasan yang lebih tinggi jika valid
dibandingkan dengan pemberian ASI.
Ikatan kasih sayang dengan bayi saya akan lebih
Tidak
kuat jika saya hanya memberikan ASI kepada bayi .083*
valid
saya.
Salah satu keuntungan yang dapat saya peroleh jika
menyusui secara eksklusif adalah penundaan
.764** Valid
kehamilan tanpa harus menggunakan metode
kontrasepsi.
Saya dapat menjadi lebih gemuk jika saya menyusui Tidak
.198**
bayi tanpa menggunakan susu formula. valid
ASI encer/ menyerupai air yang keluar dalam 3 hari
pertama tidak perlu diberikan kepada bayi saya ,848** Valid
karena tidak mempunyai kandungan zat gizi.
Jika saya sakit, maka saya harus menghentikan
pemberian ASI untuk sementara waktu sambil ,402* Valid
menunggu kondisi saya pulih.
Jika dalam waktu 24 jam setelah melahirkan ASI
Tidak
saya tidak keluar, maka bayi harus diberikan ,299
valid
minuman selain ASI.
Jika saya mengalami puting susu lecet maka saya
harus menghentikan menyusui sampai sembuh agar .735** Valid
lecet tidak bertambah parah.
Jika saya mengalami puting susu tenggelam atau
datar maka saya dapat memberikan ASI melalui dot/ .552* Valid
botol.
22
tidak valid dikarena r hitung < r tabel (item no 3,4,5,7 dan 10), untuk seluruh item
yang tidak valid tetap dipergunakan dalam penelitian setelah dilakukan revisi.
2) Uji validitas item pernyataan tentang dukungan keluarga terhadap praktik ASI
Tabel 3.8. Hasil Uji validitas dukungan keluarga terhadap praktik ASI eksklusif
r
No Pernyataan ket
hitung
1. Apakah suami/ keluarga pernah memberikan Tidak
,058
informasi tentang menyusui secara ASI eksklusif? valid
2. Apakah suami/ keluarga atau keluarga pernah
menyarankan pada untuk memberikan minuman/
,473** Valid
makanan lain selain ASI sebelum bayi berumur 6
bulan untuk memenuhi kebutuhan bayi?
3. Apakah suami/ keluarga pernah memberikan
bantuan saat mengalami masalah/ kesulitan dalam .449* Valid
menyusui?
4. Apakah suami/ keluarga tidak pernah memberikan
Tidak
tanggapan/ pujian/ penilaian saat sedang .214
valid
menyusui ?
5. Apakah suami/ keluarga tidak membantu
Tidak
memenuhi kebutuhan makanan selama masa .401*
valid
menyusui?
6. Apakah suami/ keluarga keluarga membantu
memenuhi kebutuhan istirahat selama masa .352** Valid
menyusui?
7. Apakah tetap melakukan tugas rumah tangga
seperti biasanya tanpa bantuan dari suami/ .391* Valid
keluarga ?
8. Apakah suami/ keluarga pernah menanyakan
.528** Valid
perasaan setelah melahirkan?
9. Apakah suami/ keluarga pernah menanyakan Tidak
.334
adanya kesulitan yang alami dalam merawat bayi? valid
pernyataan yang tidak valid, karena mempunyai nilai r hitung kurang dari r tabel
(item no 1, 4,6 dan 9). Untuk item pernyataan nomer 1,4 dan 6 tidak dhilangkan
namun dilakukan revisi, sedangkan pada item nomer 9 tidak dipergunakan untuk
3) Uji validitas item pernyataan tentang dukungan bidan terhadap praktik ASI
Tabel 3.9 Hasil Uji validitas dukungan bidan terhadap praktik ASI eksklusif
yang tidak valid (item nomer 10) karena r hitung < r tabel, item yang tidak valid
tidak dipergunakan dalam penelitian karena telah terwakili oleh item yang lain.
2. Pengujian Reliabilitas
sebuah alat ukur, meskipun digunakan secara berulang-ulang pada subyek yang
sama atau berbeda. Nilai-nilai untuk pengujian reliabilitas berasal dari skor-skor
item angket yang valid. Item yang tidak valid tidak dilibatkan dalam pengujian
reliabilitas. Uji reliabelitas instrumen untuk penelitian ini dengan reliabilitas Alpha
Cronbach oleh karena nilai jawaban diberi skor berskala, dinyatakan reliabel jika
α
No Variabel Kesimpulan
(alpha)
1. Tingkat pengetahuan tentang ASI 0,723 Reliabel
eksklusif
2. Sikap ibu terhadap praktik ASI eksklusif 0,746 Reliabel
3. Dukungan keluarga dalam praktik ASI 0,682 Reliabel
eksklusif
4. Dukungan bidan dalam persiapan dan 0,752 Reliabel
pelaksanaan ASI eksklusif
25
reliabel sehingga semua item pernyataan dapat dipergunakan sebagai alat ukur
penelitian.
Dari hasil pengambilan data, dikumpulkan dan diolah secara manual. Tujuan
menempuh langkah:
1. Editing
2. Coding
Tabel 3.11.(lanjutan)
3. Tabulasi data
hipotesis.34
4. Analisa Data
masing variabel.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
diantaranya melalui program posyandu dan kelas ibu hamil (ANC class).
Tingkat pendidikan f %
Tidak tamat SD dan Dasar 236 60.8
Menengah 110 28.3
Tinggi 42 10.8
Total 388 100
dasar yaitu sejumlah 236 orang (60,8 %) dan yang memiliki tingkat
Frekuensi pemeriksaan
f %
kehamilan
Tidak sesuai standar minimal 58 14.9
Sesuai standar minimal 330 85.1
Total 388 100
Dari tabel 4.4 dapat diketahui masih terdapat sebagian besar 213
Ya Tidak
NO Pernyataan
f % f %
Pengertian ASI
Menyusui secara ASI eksklusif tidak perlu 83 21,4 305 78,6
dilakukan sampai bayi berumur 6 bulan*
Keuntungan pemberian ASI
Bayi yang hanya mendapatkan ASI (ASI 38 9,8 350 90,2
eksklusif) lebih mudah terserang diare*
Bayi diberikan susu formula mempunyai 124 32,0 264 68,0
tingkat kecerdasan lebih tinggi*
ASI merupakan sumber gizi yang sangat 335 86,3 53 13,7
ideal untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi
Jika sampai umur 6 bulan hanya diberikan 72 18,6 316 81,4
ASI dapat membuat bayi kurang cairan*
Menyusui secara ASI eksklusif dapat
menunda kembalinya kesuburan ibu 203 52,3 185 47,7
(sebagai metode kontrasepsi)
Menyusui bayi dapat menyebabkan ibu 65 16,8 323 83,2
mengalami kegemukan*
Tahapan ASI
Jika ASI tidak keluar dalam 1 hari setelah 232 59,8 156 40,2
bayi lahir, diperlukan tambahan cairan*
Faktor yang mempengaruhi laktasi
Pemberian ASI dengan jarak terlalu dekat 102 26,3 286 73,7
(< 3 jam) mengurangi produksi ASI ibu*
Jumlah produksi ASI tidak dipengaruhi 120 30,9 268 69,1
oleh kondisi psikologis ibu*
Jumlah ASI pada ibu kurus lebih sedikit 108 27,8 280 72,2
jika dibandingkan ibu normal atau gemuk*
Ibu dengan ukuran payudara kecil
menghasilkan ASI dalam jumlah yang 125 32,2 263 67,8
lebih sedikit*
Masalah fisik saat menyusui dan
penanganannya
Ibu tidak boleh menyusui bayi jika 201 51,8 187 48,2
mengalami payudara bengkak*
31
Ya Tidak
NO Pernyataan
f % f %
Puting susu nyeri dan lecet dapat
14. disebabkan oleh penempelan mulut bayi
salah pada payudara ibu 223 57,5 165 42,5
untuk terkena diare (90,2 %), masih cukup banyak responden yang
mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi (32 %), masih cukup
baru lahir sehat mempunyai cadangan cairan dan energi yang dapat
tambahan cairan (59,8 %). Cukup banyak ibu yang belum mengetahui
pemberian ASI dengan jarak terlalu dekat (< 3 jam) tidak mengurangi
produksi ASI ibu (26,3 %), jumlah produksi ASI dipengaruhi oleh
kondisi psikologis ibu (30,9 %), jumlah ASI pada ibu kurus tidak
susu nyeri dan lecet dapat disebabkan oleh penempelan mulut bayi
salah pada payudara ibu (57,5 %), kondisi puting susu yang lecet dan
mengetahui bahwa jika hanya puting susu saja yang masuk kedalam
mulut bayi (63,4 %), mulut bayi mengeluarkan suara berdecak justru
menunjukkan bayi belum menghisap dengan benar (61,1 %), dan ASI
Tahun 2012.
Sikap (f) %
Kurang mendukung 178 45.9
Mendukung 210 54.1
Total 388 100.0
NO Pernyataan S R TS
f % f % f %
Pengertian
Makanan terbaik bagi bayi saya
sampai usia 6 bulan adalah ASI 345 88,9 18 4,6 25 6,4
saja
Keuntungan
2. Jika bayi saya diberikan ASI
saja sampai usia 6 bulan akan
323 83,2 39 10,1 26 6,7
berdaya tahan lebih tinggi
terhadap infeksi
Jika bayi saya diberikan susu 12,
268 69,1 70 18,0 50
formula lebih beresiko diare 9
Jika bayi saya diberikan susu
20,
formula maka akan memiliki 219 56,4 88 22,7 81
9
tingkat kecerdasan lebih tinggi *
Ikatan kasih sayang dengan
bayi saya akan lebih kuat jika
327 84,3 28 7,2 33 8,5
saya hanya memberikan ASI
kepada bayi saya.
Keuntungan saya jika menyusui
14,
eksklusif adalah penundaan 253 65,2 80 20,6 55
2
kehamilan ( kontrasepsi alami)
7. Saya dapat menjadi lebih
16,
gemuk jika menyusui bayi 262 67,5 63 16,2 63
2
dengan ASI*
34
N Pernyataan S R TS
O f % f % f %
Tahapan ASI
ASI encer yang keluar 3 hari
pertama tidak diberikan bayi 277 71,4 50 12,9 61 15,7
karena tidak bergizi*
Faktor yang mempengaruhi
Jika sakit, maka harus
menghentikan pemberian ASI
211 54,4 56 14,4 121 31,2
untuk sementara waktu
menunggu kondisi pulih *
Jika 24 jam setelah melahirkan
ASI saya tidak keluar, bayi 148 38,1 51 13,1 189 48,7
harus diberikan minuman lain*
Jika puting lecet maka saya
harus menghentikan menyusui
200 51,5 47 12,1 141 36,3
sampai sembuh agar tidak
bertambah parah*
Tehnik Menyusui
Jika mengalami puting
tenggelam atau datar maka
125 32,2 48 12,4 215 55,4
saya dapat memberikan ASI
melalui dot/ botol*
Ket : * item unfavourable
encer yang keluar dalam 3 hari pertama tidak perlu diberikan bayi
ASI tidak keluar maka bayi harus diberikan minuman lain (38,1 %),
sebagian besar responden juga menyetujui bahwa jika puting susu ibu
35
6. Dukungan Keluarga
N Ya Tidak
Pernyataan
O (f) % (f) %
Dukungan informasional
Keluarga memberikan informasi tentang
255 65.7 133 34.3
ASI eksklusif?
Keluarga menyarankan untuk
memberikan minuman/ makanan selain 159 41.0 229 59.0
ASI sebelum bayi 6 bulan? *
Dukungan penilaian
Keluarga memberi bantuan saat
326 84.0 62 16.0
mengalami masalah/ kesulitan menyusui?
Keluarga tidak memberikan tanggapan/
108 27.8 280 72.2
pujian/ penilaian saat menyusui ? *
Dukungan instrumental
Keluarga tidak membantu memenuhi
kebutuhan makanan selama 74 19.1 314 80.9
menyusui? *
Keluarga membantu memenuhi
kebutuhan istirahat selama masa 305 78.6 83 21.4
menyusui?
36
7. Dukungan Bidan
NO Pernyataan Ya Tidak
(f) % (f) %
Persiapan ASI eksklusif saat ANC/
Kehamilan
Bidan memberikan penyuluhan
298 76.8 90 23.2
tentang proses produksi air susu
Bidan menjelaskan tentang faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi 342 88.1 46 11.9
produksi ASI
Bidan memberikan penyuluhan
358 92.3 30 7.7
tentang ASI eksklusif
Bidan memberikan penyuluhan
330 85.1 58 14.9
tentang inisiasi menyusui dini
Bidan memberikan penyuluhan
tentang manfaat ASI dan kerugian 334 86.1 54 13.9
susu formula
Bidan memberikan penyuluhan
281 72.4 107 27.6
tentang manfaat rawat gabung
Bidan memberikan penyuluhan
362 93.3 26 6.7
tentang manfaat gizi untuk hamil
Bidan memberikan penyuluhan
344 88.7 44 11.3
tentang manfaat gizi untuk menyusui
Bidan mengajari cara memposisikan
bayi pada payudara dengan 306 78.9 82 21.1
demonstrasi
38
NO Pernyataan Ya Tidak
(f) % (f) %
Pelaksanaan ASI eksklusif saat
persalinan
Bidan membantu menyusui bayi dalam
waktu > 30 menit dengan cara 339 87.4 49 12.6
ditengkurapkan diatas perut dan dada
Pelaksanaan ASI eksklusif pasca
persalinan
Bidan menempatkan dan bayi dalam
289 74.5 99 25.5
sebuah ruang selama 24 jam penuh
Bidan menganjurkan mengoleskan ASI
ke puting dan sekitarnya sebelum dan 300 77.3 88 22.7
setelah menyusui
Bidan mengajarkan posisi tubuh yang
benar saat menyusui (duduk dengan 351 90.5 37 9.5
santai dan kaki tidak menggantung)
Bidan mengajarkan cara
memposisikan bayi yang benar saat 367 94.6 21 5.4
menyusui
Bidan mengajarkan cara melekatkan
356 91.8 32 8.2
mulut bayi pada payudara
Bidan Mengajarkan memeriksa
317 81.7 71 18.3
perlekatan mulut bayi sudah benar
Bidan menganjurkan bahwa bayi
sebaiknya diberikan ASI tanpa 354 91.2 34 8.8
terjadwal (sesuai keinginan bayi)
Bidan mengajarkan tujuan
mengosongkan payudara dan cara 253 65.2 135 34.8
mengosongkannya
Bidan menganjurkan tidak memberikan
minuman lain sebelum ASI keluar atau 294 75.8 94 24.2
ASI keluar sedikit
Bidan mengajarkan cara memerah ASI 276 71.1 112 28.9
Bidan mengajarkan cara menyimpan
255 65.7 133 34.3
dan memberikan ASI perah
Bidan mengingatkan pemberian susu
formula hanya diperbolehkan jika ada 272 70.1 116 29.9
kontra indikasi untuk pemberian ASI
proses produksi ASI (23, 2 %), manfaat rawat gabung (27,6 %) dan
(34,8 %)
tidak memberikan minuman lain sebelum ASI keluar atau jika ASI
hanya keluar sedikit (24,2 %), tidak diajarkan cara memerah ASI (28,9
%), cara menyimpan dan memberikan ASI perah (34,3 %) dan tidak
8. Tempat persalinan
Tempat persalinan f %
Non Pelayanan Kesehatan 20 5.2
Pelayanan Kesehatan 368 94.8
Total 388 100
pertama pada hari pertama sampai hari ketiga pasca melahirkan yaitu
tidak bekerja (63,1 %) dan sebagian kecil 143 (36, 9 %) yang bekerja.
secara ASI eksklusif (71,4 %) dna hanya 111 (28, 6) diantaranya yang
dan tinggi (28,6 %). Praktik tidak ASI eksklusif juga dilakukan hampir
SD dan dasar (72,4 %), menengah (69,1 %) dan tinggi (71,4 %).
Dari hasil uji statistik didapatkan p value = 0, 812 (p > 0,05) yang
eksklusif
keluarga > UMK (> Rp. 837.000,-) dibandingkan ibu yang mempunyai
yang memberikan ASI secara tidak eksklusif lebih banyak pada ibu
ASI eksklusif
dibandingkan ibu yang memiliki tingkat pengetahuan baik (70 %). Dari
ASI eksklusif
44
memberikan ASI secara tidak eksklusif lebih banyak pada ibu yang
dukungan keluarga.
Praktik tidak ASI eksklusif juga lebih banyak pada ibu yang
Dari tabel 4.22 terlihat bahwa praktik ASI eksklusif lebih banyak
bidan dengan kategori kurang (27 %). Praktik tidak ASI eksklusif lebih
dukungan bidan kategori baik (70,3 %). Dari hasil uji statistik
pelayanan kesehatan.
Praktik tidak ASI eksklusif lebih banyak pada ibu yang bersalin
eksklusif
mengeluarkan ASI melebihi hari ketiga dan Ibu yang tidak ASI
eksklusif lebih banyak pada ibu yang tidak bekerja dibandingkan ibu
yang bekerja dan yang tidak memberikan ASI eksklusif lebih banyak
pada ibu yang bekerja jika dibandingkan dengan ibu yang bekerja.
keluarga
penghasilan keluarga lebih kecil dari UMK lebih banyak pada ibu yang
lebih banyak pada ibu yang bekerja jika dibandingkan dengan ibu
keluarga
kurang baik lebih banyak dimiliki ibu yang tidak bekerja (49 %)
pengetahuan baik lebih banyak dimiliki pada ibu yang bekerja (61,5
ASI eksklusif.
ASI eksklusif
50
eksklusif.
ASI eksklusif
kurang mendukung lebih banyak pada ibu yang juga memiliki tingkat
51
ASI eksklusif.
yang secara teori mempunyai pengaruh yang kuat terhadap praktik ASI
95,0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step Phsln(1) .735 .234 9.843 1 .002 2.086 1.318 3.302
a
5 DukKelg
.601 .245 6.006 1 .014 1.825 1.128 2.952
(1)
Pkjn(1) .483 .249 3.778 1 .052 1.621 .996 2.639
Constant -1.941 .298 42.306 1 .000 .144
(p=0,014).
variabel tingkat penghasilan keluarga dengan nilai OR/ Exp (B) = 2,086
yang berarti bahwa ibu yang mempunyai tingkat penghasilan keluarga >
UMK akan cenderung melaksanakan praktik ASI eksklusif 2,086 kali lebih
tinggi daripada ibu yang mempunyai tingkat penghasilan keluarga < UMK,
keluarga.
BAB V
PEMBAHASAN
111 (28,6 %) yang melaksanakan praktik ASI eksklusif, hal ini masih
memberikan Air susu ibu (ASI) kepada bayi segera dalam waktu satu jam
setelah lahir; memberikan hanya ASI saja sejak lahir sampai umur 6
genap umur 6 bulan dan tetap meneruskan pemberian ASI sampai anak
berumur 2 tahun. 1
Dengan tidak diberikannya ASI eksklusif kepada bayi, maka bayi tidak
ASI sesuai tahapannya maka bayi akan tetap mempunyai daya tahan
memberikan manfaat yang besar bagi ibu, rumah tangga dan negara.
Manfaat bagi ibu antara lain sebagai kontrasepsi amenore laktasi (MAL)
54
sehingga tidak terjadi pematangan ovum atau tidak terjadi proses ovulasi
Dari hasil uji statistik diketahui bahwa ibu yang mempunyai tingkat
dari UMK dan pada tabel 4.17 menunjukkan bahwa yang memberikan
ASI eksklusif lebih banyak pada ibu yang mempunyai tingkat penghasilan
keluarga lebih besar dan sama dengan UMK dibandingkan ibu yang
yang memberikan ASI secara tidak eksklusif lebih banyak pada ibu
ibu dengan tingkat penghasilan keluarga yang lebih besar dan sama
dengan UMK.
yang tinggi yang didasari dengan tingkat pendidikan yang tinggi pula
anak, hal ini diperkuat dengan hasil tabulasi silang dan uji bivariat pada
penghasilan keluarga lebih kecil dari UMK lebih banyak pada ibu yang
tidak bekerja dibandingkan ibu yang bekerja dan yang mempunyai tingkat
penghasilan keluarga lebih besar atau sama dengan UMK lebih banyak
pada ibu yang bekerja jika dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja
dan juga pada hasil uji statistik didapatkan p value = 0,013 (p < 0,05)
diperkuat pula pada hasil tabulasi silang dan uji bivariat pada tabel 4.28
dimiliki ibu yang tidak bekerja (49 %) dibandingkan dengan yang bekerja
(38,5 &) sedangkan tingkat pengetahuan baik lebih banyak dimiliki pada
ibu yang bekerja (61,5 %) dibandingkan ibu yang tidak bekerja (51 %) dan
tetapi pada tabel 4.17 hasil tabulasi silang tingkat penghasilan keluarga
56
tingkat penghasilan lebih besar dan sama besar dengan UMK, salah satu
yang lebih baik jika dibandingkan dengan susu formula merk apapun dan
bahkan pemberian susu formula yang diberikan pada bayi usia 0 sampai
dan malnutrisi.
apapun bahkan jika ibu perlu makan agak berlebih. Faktor tambahan
yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa bagian yang didapat oleh bayi
yang disusui ibunya tidak perlu dibagi dengan anggota keluarga yang lain.
pengehasilan lebih besar dan sama dengan UMK, hal ini juga dapat
penghasilan keluarga lebih kecil dari UMK lebih banyak pada ibu yang
57
tidak bekerja dibandingkan ibu yang bekerja dan yang mempunyai tingkat
penghasilan keluarga lebih besar atau sama dengan UMK lebih banyak
pada ibu yang bekerja jika dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.
Dari hasil uji statistik didapatkan p value = 0,013 (p < 0,05) sehingga
C. Dukungan keluarga
1,825 kali lebih tinggi jika dibandingkan ibu yang kurang mendapatkan
dukungan keluarga.
sedangkan yang tidak memberikan ASI eksklusif juga lebih banyak pada
ASI eksklusif, informasi ini tidak hanya berasal dari tenaga kesehatan
atau tidak.
58
praktik ASI eksklusif, penjelasan ini diperkuat dengan hasil tabulasi silang
maka akan tercipta lingkungan baik secara fisik non fisik yang dapat
meningkatkan produksi ASI ibu dan membuat ibu lebih nyaman dalam
menyusui bayinya.
2010 yang menyatakan jika ibu diberikan anjuran oleh keluarga untuk
memberikan MPASI pada bayi saat berusia 3 sampai 6 bulan maka juga
D. Status Pekerjaan
bekerja dan praktik tidak ASI eksklusif proporsi terbesar dilakukan oleh
kelompok responden yang bekerja, namun dari hasil tabulasi silang juga
ASI eksklusif.
ASI eksklusif, namun ibu harus mampu dan mau dalam merubah pola
nutrisi bayi selama ibu bekerja, ibu juga harus rutin mengosongkan
Tempat ibu bekerja juga harus memberikan dukungan bagi ibu, baik
yang bisa diberikan antara lain memberikan waktu cuti melahirkan yang
keuntungan bukan hanya bagi bayi dan ibu saja namun juga bagi tempat
kerja sang ibu, dimana angka absensi ibu akan lebih rendah karena anak
lebih jarang sakit. Dengan memberikan ASI maka kedekatan ibu dengan
E. Tingkat Pendidikan
Dari hasil uji statistik didapatkan p value = 0,812 (p > 0,05) yang
praktik ASI eksklusif, hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian
pemberian ASI.
Pada penelitian ini meskipun secara uji statistik tidak ada hubungan
dengan tingkat pendidikan tidak tamat SD dan dasar dan dari hasil uji
bersangkutan.35
Dari hasil uji statistik didapatkan p value = 0,258 (> 0,05) dan
persalinan, bentuk persiapan yang harus dilakukan yaitu dari aspek fisik
dan psikologis.
Dari hasil uji statistik didapatkan p value = 0,225 (p> 0,05) hal ini
pengetahuan dan praktik ASI eksklusif namun dari tabulasi silang dapat
ASI eksklusif.
perilaku.23
postnatal. 19
menetap.23
ASI secara tidak eksklusif lebih banyak pada ibu yang mempunyai sikap
64
dan dari hasil uji statistik didapatkan p value = 0,597 (> 0,05),
perilaku pada diri sesesorang atau masyarakat namun suatu sikap belum
kurang mendukung lebih banyak pada ibu yang juga memiliki tingkat
tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap praktik ASI eksklusif, hal ini
seseorang.
tindakan diperlukan faktor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas sarana
dan prasarana.
65
keluarga, dan ibu yang bersikap mendukung lebih banyak pada ibu yang
terhadap praktik ASI eksklusif, hal ini menunjukkan bahwa ibu sangat
keputusan.
mungkin ibu tidak akan meneruskan menyusui. Sikap suami, orang tua,
I. Dukungan Bidan
Dari tabel 4.22 terlihat bahwa praktik ASI eksklusif lebih banyak
dengan kategori kurang (27 %). Praktik tidak ASI eksklusif lebih banyak
Dari hasil uji statistik didapatkan p value = 0,636 (p > 0,05) hal ini
variabel dukungan bidan dengan praktik ASI eksklusif. Hasil uji statistik
pada penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sumami (2009) yang
hubungan yang signifikan namun dari hasil Tabulasi silang terlihat bahwa
pada responden yang mendapatkan dukungan yang baik dari bidan akan
harus diberikan sejak masa Ante Natal, yang dilakukan oleh semua
J. Tempat persalinan
Dari hasil uji statistik didapatkan p value = 0,516 (p> 0,05) sehingga
pada bayi.26
tata laksana dan manajemen menyusui yang baik juga tidak akan
gabung akan merasa khawatir bila akan memulai program rawat gabung,
yang kuat dipihak pengelola dan para petugas, perlu diadakan pelatihan
Bahkan bila mungkin bayi bisa tidur bersama setempat tidur dengan
ibunya maka ibu akan memberikan ASInya 3 kali lebih lama pada waktu
eksklusif lebih banyak pada ibu yang mengeluarkan ASI pertama antara
mengeluarkan ASI melebihi hari ketiga dan Ibu yang tidak ASI eksklusif
Dari hasil uji statistik didapatkan p value = 0,483 (p < 0,05) sehingga
eksklusif.
belum keluar pada hari pertama sehingga bayi dianggap perlu diberikan
minuman lain, padahal bayi yang lahir cukup bulan dan sehat
69
menyusui.20
tertunda. 19
tetapi tetap tidak memberikan ASI secara eksklusif, hal ini kemungkinan
payudara kecil maka produksi ASI juga akan lebih sedikit, kolustrum
segera memberikan minuman lain selain ASI kepada bayi atau bahkan
BAB VI
A. Kesimpulan
praktik ASI eksklusif dengan nilai OR/ Exp (B) = 2,086 yang berarti
eksklusif 2,086 kali lebih tinggi daripada ibu yang mempunyai tingkat
ASI eksklusif dengan nilai OR/ Exp (B) = 1,825 yang berarti bahwa ibu
dan dasar (60,8 %), sebagian besar responden masih memiliki tingkat
yang benar.
72
B. Saran
1. Bagi ibu :
2. Bagi Bidan
cara mengatasinya.
73
3. Bagi keluarga
DAFTAR PUSTAKA
1.
Paath F, dll. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC. Jakarta. 2004
2.
Atmawkarta A. Sasaran Pembangunan Nasional Dan Proyeksi Prevalensi
Gizi Kurang Pada Balita Sampai Dengan Tahun 2025. Dalam :
Pertemuan Pembahasan Dampak Pembangunan. Jakarta. 8 Mei 2007.
http:// www.Infokesehatan.net (diakses tanggal 1 November 2011)
3.
Gibney M, dll. Gizi Kesehatan Masyarakat. Cetakan I. Jakarta. EGC.
2009.
4.
Badan Pusat Statistik. Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia.
Badan Pusat Statistik. Jakarta. 2007.
74
5.
Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Profil Dinas Kesehatan
Kabupaten Magelang. Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Magelang.
2010.
6.
Suradi R. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Cetakan Kedua. Perinasia.
Jakarta. 2004.
7.
Arisman. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Cetakan I. EGC. Jakarta. 2004.
8.
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor Hk.02.02/ Menkes/ 149/ 2010 Tentang Izin Dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
2010
9.
Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten. Peraturan Daerah Wilayah
Kabupaten Klaten Nomor No. 7 Tahun 2008 Tentang Inisiasi Menyusu
Dini (Imd) Dan Asi Eksklusif. Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten. Klaten.
2008.
10.
Sumami. 2009. Analisis Deskriptif Pelayanan Bidan Dalam Pemberian Asi
Eksklusif Di Wilayah Puskesmas Juwana Kabupaten Pati. Jawa Tengah
(Tesis). Http://Eprints.Undip.Ac.Id. (Diakses Tanggal 11 Desember 2010).
11.
Kementerian Hukum Dan Hak Azazi Manusia RI. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Tentang Asi Eksklusif. Kementerian Hukum Dan Hak
Azazi Manusia RI. Jakarta. 2010.
12.
Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2004.
Departemen Kesehatan RI. Jakarta. 2006.
13.
Kementerian Kesehatan RI. Kepmenkes RI No. 1457/ Menkes/Sk/X/2003
Tentang Standar Minimal Bidang Kesehatan Target Pemberian Asi
Eksklusif Kepada Bayi. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. 2003
14.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun
2010. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Semarang. 2011
15.
Margawati A. Antenatal, Place Of Birth And Post Natal Related To
Breastfeeding Practice Among Women In Peri Urban Area Semarang
2009. http:// www.mediamedika.net. (diakses tanggal 11 Januari 2011)
16.
Hanson M, et all. Correlates Of Breastfeeding In A Rural Population
(Northwestern Minnesota). 2003.
17.
Mariastuti N. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian
Makanan Pendamping Asi Pada Bayi Umur 3 – 6 Bulan Wilayah
Puskesmas Abian Semal. Kabupaten Badung. 2010 (Tesis)
http://puskesmasabiansemal1.yolasite.com/resources/skripsi%20asi
%20eksklusif%20ps.%20ikm.Pdf. (diakses Tanggal 5 Januari 2011)
18.
Isminarsinah. Faktor Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pemberian Asi
Pada Ibu Primigravida Di Rsu Pandan Arang Boyolali 2009. (Tesis).
http://eprints.undip.ac.id. (diakses tanggal 1 September 2011).
75
19.
Pawamita D. Hubungan Perilaku Ayah Mengenai Asi Eksklusif Dengan
Praktek Pemberian Asi Eksklusif (Studi Di Wilayah Puskesmas
Borobudur Kabupaten Magelang) 2010. (Tesis). http://eprints.undip.ac.Id/
18412. (diakses tanggal 3 Februari 2012).
20.
Sarosa Rd, dll. Buku Ajar Neonatologi. Edisi Pertama. Ikatan Dokter
Anak Indonesia. Jakarta. 2008.
21.
Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.
Jakarta. 2002.
22.
Mckenzie Jf, et all. Planning. Implementing And Evaluating Health
Promotion Programs (An Educational And Ecological Approach. Third
Edition By Lawrence Green And Mars W. Kreuter. 1999). Pearson. San
Francisco. 2005.
23.
Notoatmojo. S. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. 43 : 71 : Jakarta.
Rineka Cipta. 2005.
24.
Green. L W. Health Promotion Planning An Educational And
Environmental Approach. Mayfield Publishing Company. Mountain View-
Toronto-London. 1991.
25.
Amirudin. Promosi Susu Formula Menghambat Pemberian Asi Eksklusif
Pada Bayi 6-11 Bulan Di Kelurahan Pa’baeng-Baeng Makasar Tahun
2006. Tesis. <http://ridwanamirudin.wordpress.co.In/2007/04/26/Susu-
Formula-Menghambat-Pemberian-Asi-Eksklusif/. (diakses Tanggal 9
Maret 2011).
26.
Briawan. D. 2004. Pengaruh Promosi Susu Formula Terhadap
Pergeseran Penggunaan Air Susu Ibu (Asi). http://
www.rudyct.com/pps702-Ipb/09145/dodik_briawan.Pdf. (diakses Tanggal
9 Maret 2011).
27.
Andi. Panduan Praktis Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 15.0.
Andi Offset. Yogyakarta. 2007.
28.
Danim S, dll. Metode Penelitian Kebidanan : Prosedur. Kebijakan Dan
Etik. EGC. Jakarta. 2003.
29.
Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010. Dinkes Provinsi Jawa Tengah.
Semarang. 2010
30.
Friedman. M.M. Keperawatan Keluarga Teori Dan Praktek. EGC.
Jakarta. 1998.
31.
Yulifa R, dll. Asuhan Kebidanan Komunitas. Salemba Medika. Jakarta.
2009.
32.
Sugiyono. Statistik Non Parametris. Alfabeta. Bandung. 2007.
76
33.
Arikunto S. Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
Kelima. Rineka Cipta. Jakarta. 2002.
34.
Danim S, dll. Metode Penelitian Kebidanan. Edisi Kelima. EGC. Jakarta.
2003.
35.
Sarwono S. Sosiologi Kesehatan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta. 2007.
36.
Suradi R, dll. Indonesia Menyusui. IDAI. Jakarta. 2010..
37.
Dahlan. S. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Edisi 5. Salemba
Medika. Jakarta. 2011.