REMATOID ATRITIS
1. Pengertian Lansia
sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi
RI, 2001). Menurut Keliat (1999) dalam Maryam (2008), Usia lanjut
manusia sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No.13 Tahun
yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam, 2008). Penuaan
adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat
diramalkan dan terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia
2. Karakteristik Lansia
3. Klasifikasi Lansia
2003).
2003).
4. Tipe Lansia
1. Tipe arif bijaksana, Lanjut usia ini kaya dengan hikmah pengalaman,
2. Tipe mandiri, Lanjut usia ini senang mengganti kegiatan yang hilang
3. Tipe tidak puas, Lanjut usia yang selalu mengalami konflik lahir batin,
4. Tipe pasrah, Lanjut usia yang selalu menerima dan menunggu nasib
dilakukan.
(Nugroho, 2008).
diri terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh
sebagai berikut :
santai.
2008).
1. Pengertian
kronik yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi (Lemone & Burke,
2001 : 1248). Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-
2. Etiologi
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa
faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain
adalah yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan
Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-
laki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher.
lebih sama antara pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50 tahunh
patogenesis osteoartritis.
c.Suku bangsa
bangsa. Hal ini mungkin berkaitan dnegan perbedaan pola hidup maupun
tersebut.
g. Kelainan pertumbuhan
h. Kepadatan tulang
Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko
timbulnya osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih
oleh tulang rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih
mudah robek.
3. Jenis Reumatik
1) Reumatik Sendi (Artikuler)
2) Artritis Reumatoid
(kelainan bentuk).
3) Osteoatritis
dan ulserasi yang dalam pada permukaan sendi. Etiologi penyakit ini
tidak diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor risiko yang
4) Atritis Gout
yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang
menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam
6) Fibrosis
8) Entesopati
9) Bursitis
fisik yang berat, atau sikap postur tubuh yang salah sewaktu berjalan,
kaki.
lengan atas yang bisa menjalar ke lengan atas bagian depan, lengan
terbatas.
4. Manifestasi klinis
Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang
Mula-mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan
mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan
gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan, antara lain;
a) Nyeri sendi
yang lain.
c) Kaku pagi
d) Krepitasi
fungsi sendi yang lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian
5. Patofisiologi
kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk pannus, atau
Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan
kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa
masa adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang
sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang
lain. terutama yang mempunyai faktor rhematoid (seropositif gangguan
6. Pemeriksaan penunjang
bersamaan.
perkembangan panas.
simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta
a) Medikamentosa
e) Dukungan psikososial
yang tepat
h) Kompres dengan es saat kaki bengkak dan kompres air hangat saat nyeri
Golongan bahan Makanan yang boleh diberikan Makanan yang tidak boleh
makanan diberikan
Karbohidrat Semua –
Protein hewani Daging atau ayam, ikan tongkol, Sardin, kerang, jantung, hati, usus,
buncis, kembang kol, bayam, jamur buncis, kembang kol, bayam, jamu
mengandung soda
Buah-buahan Ragi
Minuman
Bumbu, dll
Tujuan pemberian diet ini adalah untuk mengurangi pembentukan asam urat dan
menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk dan mempertahankannya dalam batas
normal. Bahan makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan pada
penderita osteoartritis:
8. Komplikasi
d) Terjadi splenomegali.
1. Pengkajian
1) Biodata
2) Riwayat Kesehatan
tungkai.
3) Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi
pembengkakan.
sinovial
4) Aktivitas/istirahat
stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral
pada sendi.
5) Kardiovaskuler
normal).
6) Integritas ego
orang lain).
7) Makanan/ cairan
membran mukosa.
8) Hygiene
pribadi. Ketergantungan
9) Neurosensori
11) Keamanan
membran mukosa.
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan
1) Nyeri akut/kronis berhubungkan dengan : agen pencedera; distensi
Kriteria Hasil:
Intervensi Rasional
a. Kaji nyeri, catat lokasi dan intensitasa. Membantu dalam menentukan
terinflamasi/nyeri
Bantu untuk bergerak di tempat tidur, gerakan/ rasa sakit pada sendi
e. Anjurkan pasien untuk mandi air otot, dan mobilitas, menurunkan
hangat atau mandi pancuran pada waktu rasa sakit dan melepaskan kekakuan
bangun dan/atau pada waktu tidur. di pagi hari. Sensitivitas pada panas
pembatasan kontraktur.
melakukan aktivitas
Intervensi Rasional
a. Evaluasi/ lanjutkan pemantauana. Tingkat aktivitas/ latihan
yang terus menerus dan tidur malam penyakit yang penting untuk
mengurangi kontraktor
Intervensi Rasional
a. Dorong pengungkapan mengenaia. Berikan kesempatan untuk
d. Akui dan terima perasaan berduka, dan perasaan marah dan
f. Susun batasan pada perilaku mal mempertahankan kontrol diri, yang
Intervensi Rasional
a. Diskusikan tingkat fungsi umum (0-a. Mungkin dapat melanjutkan
4) sebelum timbul awitan/ eksaserbasi aktivitas umum dengan melakukan
evaluasi setelahnya.
4. Implementasi
rencana tindakan yang telah ditentukan dengan tujuan kebutuhan pasien terpenuhi
kriteria hasil. Pada tahap evaluasi ini terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan
atau menilai dari respon klien disebut evaluasi proses, dan kegiatan melakukan
evaluasi dengan target tujuan yang diharapkan disebut sebagai evaluasi hasil
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta. 2011
Jakarta. 2010
Mubaraq, Chayatin, Santoso. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi.
Stanley, Mickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Alih Bahasa; Nety Juniarti,
Jakarta. 2006