Anda di halaman 1dari 39

PENGARUH SENAM TAI CHI TERHADAP MASALAH

KESEPIAN (LONELINES) PADA LANSIADI


WILAYAH KERJA PANTI WHERDA
AL-KAUTSAR PALU

PROPOSAL

EDI RISWANDI
201601061

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Masalah Kesepian (Lonelines)


Pada LansiaDi Wilayah Kerja Panti Wherda
Al-Kautsar Palu

PROPOSAL

EDI RISWANDI
201601061

Proposal ini telah di setujui


Untuk diseminarkan
Pembimbing 1 pembimbing 2

Ns.Wahyu Sulfian.,S.Kep.,M.Kes Ns.Saka Adijaya Pendit


NIK : 20130901037

Mengetahui

Ketua prodi ners


STIKes widya nusantara palu

Ns.Hasnidar, S.Kep.,M.Kep
NIK : 20110901016

i
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalh
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinajauan Teori tentang lansia
B. Konsep kesepian
C Konsep senam tai chi
D Pengaruh Senam Tai Chi terhadap kesepian
E Kerangka Konsep
F. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Instrumen Penelitian
G. Tekhnik Pengumpulan Data
H. Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.5 kerangka konsep


Gambar 3.1 one group pre-test post-test desig

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Bagan Alir Penelitian


Lampiran II Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran III Lembar Kuesioner kesepian University of alifornia los ageles
(UCLA) Lonelines scale

iv
1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lansia atau proses penuaan (Anging Process) adalah suatau proses


tumbuh kembang dimana telah mencapai Usia 60 Tahun keatas. Pada usia
lansia akan mengalami hilangnya secara perlahan suatu kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diridan akan mengalami kemunduran dalam berbagai
fungsi pada tubuh. Usia lanjut merupakan suatu proses ahir dari sebuah siklus
hidup yang dimana akan mengalami berbagai perubahan Fisik ,Psikis dan
Sosial,dimana pada perubahan fisik yang terjadi yaitu terjadi adanya penuaan
pada kulit, fungsi jantung dan pembuluh darah, sistem pernafasan,
pencernaan, fungsi ginjal, tulang, sendi,dan lain lain . Dan pada psikis sendiri
terjadi adanya penurunan fungsi kongnitif seperti proses belajar, sedangkan
pada sosial yaitu menurunnya interaksi sossial 1. Menua adalah suatu proses
dimana menghilangnya secara perlahan pada kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri dalam tubuh. Seiring meningkatnya jumlah lansia maka
banyak masalah-masalah yang terjadi diantaranya adalah akan mengalami
kesepian karna di usia lanjut atau lansia akan mengalami proses kehilangan
seperti kehilangan pasangan, teman dan lain lain. Pada proses kehilangan
tersebut maka lansia akan megalami rasa kesepian
Kesepian adalah suatu kondisi menyedihkan yang dimana merupakan
kurangnya suatu hubungan yang memuaskan 2. Akan tetapi sebagian orang
yang mengalami kesepian bisa menerimanya secara normal, dan juga
sebagian orang yang mengalami kesepian bisa menjadi sebuah kesedihan
yang sangant mendalam 3.Perasaan kesepian terbagi menjadi dua jenis yaitu
isolasi emosionl dan isolasi sosial. Pada proses penuaan tersebut akan
menyebabkan adanya sejumlah kehilangan seperti hilngnya pasangan, teman,
kesehatan, transportasi dan kehilangan kemandirian pada proses kehilangan
tersebut akan berkiontribusi menjadi sebuah kesepian. dari beberpa penyebab
2

tersebut kehilangan pasangan merupakan suatu faktor utama yang


mengabdikan perasaan kesepian di antaranya adalah lansia 1. Dimana pada
lansia akan sering kehilangan kesempatan untuk melakukan partisipasi dalam
sebuah kegiatan sehingga pada interaksi sosial akan terjadi sebuah penurunan
da kurangnya hubungan sosial bersama orang lain peristiwa tersebut di
sebabkan oleh lansia yang menarik diri akibat terjadinya penurunan
kemampuan fisik dasn derajat kesehatan serta kurannya mendapat dukungan
dari keluarga 2.Pada kondisi kesepian ini juga akan menimbulkan sebuah
perasaan kurang percaya diri, ketergantungan, perasaan tidak percaya dan
keterlantaran. Lansia akan menilai dirinya sendiri bahwa dia tidak berharga,
tidak di cintai bahkan merasa dirinya tidak di perhatikan lagi menurut 4. Akan
tetapi banyak hal yang di lakukan oleh peneliti untuk mengurangi masalah
kesepian seperti yang dilakukan oleh umi rosmawati keswara (2015) dengan
judul penelitian interaksi sosial dengan kesepian pada lansia. Dengan
interaksi sosial tersebut maka akan mengurangi masalah kesepian pada
tersebut. Bukan hanya interaksi sosial tetapi kita bisa melakukan beberapa
aktivitas kelompok seperti dilakukannya senam taichi
Salah satu kegiatan olahraga senam. Yang sangat populer yaitu senam
tai chi yang berasal dari negara China. Latihan senam tai chi merupakan
intervensi yang dapat menurunkan masalah kesehatan pada lansia. Senam tai
chi berupa senam kesehatan dan meditasi gerak yang dimana dipadukan
dengan gerakan fisik, pernapasan, dan sebuah fikiran sehingga sangat
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Telah di dapatkan hasil penelitian yang
menjelaskan bahwa telah di dapatkan tingkat manfaat yang sangat tinggi dan
pada peningkatan tersebut sangat signifikan pada skala kesepian. Pada
karakteristik ini menunjukan bahwa nilai dari senam tai chi meningkatkan
kesehatan sosial dan meningkatkan kesehatan hidup lansia yang mengalami
masalah kesepian.
Berdasarkan data menurut World population Anging(2017)persentase
penduduk lansia pada tahun 2050yang ada di dunia 5.Populasi lansia di
Negara Jepang Sekitar 42,4 Milyar, Spanyol 41,9 Milyar, Portugal 41,17
Milyar, Yunani 41,6 Milyar, Republik Korea 41,6 Milyar, China 41,3 Milyar,
3

Italia 40,3 dan Negara Indonesia dengan jumlah persentase penduduk lansia
dengan 242 juta penduduk. Berdasarkan hasil data tersebut dan sesuai
penelitian di Sulawesi Tengah Badan Pusat Statistik telah telah melakukan
persentase jumlah lansia yang ada di Sulawesi Tengah.
Di provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2015 penduduk lansia yang di
dapatkan tercatat sebanyak 5,8 % dari jumlah penduduk, dan meningkat pada
tahun 2016 menjadi 174,900 jiwa (6,6%), sedangkan jumlah penduduk lansia
yang di dapatkan Pada Tahun 2017 menjadi 209.700 jiwa (7,3%) dan telah di
prediksikan akan mencapai sekitar 260.900 jiwa (8,4 %) termasuk di kota
palu sulawesi tengah. Pada tahun 2015 jumlah penduduk lansia yang ada di
Sulawesi Tengah khususnya di kota Palu jumlah penduduk yang telah tercatat
sebesar 8,968 jiwa atau sekitar 3,39 % dari jumlah penduduk. Dan akan
meningkat sebesar 16,958 jiwa atau sekitar 5,02 % pada tahun 2016, dan
paada tahun 2017 penduduk lansia akan meningkat menjadi 18,469 jiwa dan
telah di prediksikan akan mencapai sekitar 21,225 jiwa (6,01 %) pada tahun
2020 6.
Berdasarkan data lansia yang tinggal sendiri dan tinggal bersama
anaknya dengan persentase sekitar 9 % lansia di indonesia yang tinggal
sendiri dan 36 % yang tinggal bersama anaknya7.
Dari hasil data yang ada di sulawesi tengah khususnya di wilayah kerja
panti Wherda Al-Kutsar Palu pada tahun 2020 didapatkan lansia tinggal di
rumah sendiri sebesar (3,2%), dan yang tinggal bersama anaknya sebesar
(60,8%)dari 80 orang. lansia berjulah 80 orang dengan jumlah perempuan 55
orang dan laki laki 25 orang , dari wawancara langsung beberapa lansia
mengatakan bahwa sudah lama tinggal sendiri dan jarang melakukan interaksi
bersama orang lain dan merasa bahwa dirinya merasa kesepian. Dampak dari
kesepian tersebut akan mengalami harga diri rendah yang di sertai dengan
munculnya perasaan negatif pada dirinya 8.
Penelitian terkait masalah senam tai chi terhadap lansia yaitu penelitian
yang di lakukan oleh yurinne (2016) dimana judul penelitian tersebut adalah
pengaruh senam tai chi terhadap stres pada lansia di alam sutera. Dan
Penelitian terkait masalah kesepian (lonelines) menurut umi rosmawati
4

keswara (2015) dengan judul penelitian dengan interaksi sosial dengan


kesepian pada lansia di Upt Panti Sosial Usia Lanjut.setelah di lakukan uji
statistik di dapatkan bahwa terdapat hubungan antara interaksi sosial dengan
kesepian pada lansia
Dari uraian diatas maka peneliti bermaksud mengambil judul ‘’ pengaruh
senam tai chi terhadap masalah kesepian pada lansia di wilayah kerja panti
wherda al-kautsar palu’’.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “ Apakah ada pengaruh pemberian terapi senam tai chi
terhadap penurunan masalah kesepian pada lansia di Kawasan panti wherda
Al-kautsar palu.

C. Tujuan Peneliti
1.Tujuan Umum

Tujuan di adakannya penelitian ini adalah untuk megindetifikasi


pengaruh pemberian terapi senam tai chi terhadap penurunan masalah
kesepian pada lansia di Kawasan panti wherda Al-kautsar Palu.

2.Tujuan Khusus

a) Untuk mengindetifikasi pelaksanaan senam tai chi pada lansia di


Wilayah Kerja Panti Wherda Al-Kautsar Palu
b) Untuk mengindetifikasi adanya pengaruh pemberian terapi senam tai
chi terhadap penurunan masalah kesepian pada lansia di Wilayah Kerja
Panti Wherda Al-Kautsar Palu.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi program studi ilmu keperawatan


Bagi program studi ilmu keperawatan, hasil penelitian ini di harapkan
dapat di pergunakan sebagai data pendukung dalam upaya meningkatkan
5

pengetahuan mengenai keperawatan gerontik khususnya dalam mengatasi


masalah kesepian pada lansia.
2. Bagi pelayanan keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pelayanan
keperawatan khususnya gerontik dalam merencanakan perawatan pada
lansia yang mengalami masalah kesepian.
3. Bagi peneliti
Manfaat bagi peneliti adalah sebagai sebuah media pembelajaran dan
pengetahuan dalam melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dari
pemberian terapi senam tai chi untuk penurunan masalah kesepian pada
lansia.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Bisa di jadikan data dasar untuk peneliti selanjutnya untuk lebih
melengkapi penelitian terdahulu ini dengan meneliti lebih dalam mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesepian pada lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjuan Teori Lansia

Menurut WHO dan UU No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut


usia pada Bab I pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa pada umur 60 tahun
adalah usia permulaan tua. Dan Menjadi tua (menua) merupakan suatu
proses dimana hilangnya secara perlahan suatu kemampuan jaringan untuk
memperbaiki atau mempertahankan struktur normalnya, dimana pada proses
ini tidak dapat bertahan pada tahap infeksi dan akan memperbaiki sebuah
kerusakan yang telah diderita. Pada proses menua yaitu merupakan suatu
proses yang dimana terus menurus secara alamiah dimulai sejak lahir dan
pada umumnya dialami semua makhluk hidup.
Berikut ini adalah beberapa batasan lanjut usia menurut WHO (World
Health Organization).
1. Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun.
2. Lanjut usia (Elderly) usia 60-74 tahun,
3. Lanjut usia tua (Old) usia 75-90 tahun.
4. Usiasangat tua (Very Old) usia ≥ 90 tahun.
5. Menurut Dep. Kes RI lanjut usia digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu.
6. Kelompok lansia dini (55-64 tahun)
7. Kelompok lansia pertengahan (≥ 65 tahun)
8. Kelompok lansia dengan risiko tinggi (≥ 70 tahun)9.

1. Proses Menua (Aging Process)


Pada proses menua (anging proces) merupakan suatu proses yang terus
menerus (berkelanjutan) secara alamiah proses menua yang dimulai sejak
manusia lahir sampai udzur/tua. Pada usia lansia ini biasanya seseorang
akan mengalami kehilangan susunan saraf, jaringan otot,dan pada jaringan
yang ada di tubuh akan mengalami sedikit demi sedikit kemaan siring
bertambahnya usia.Padaindividu proses menua dapat mempengaruhi

6
7

timbulnya berbagai masalah sosial-ekonomi, biologis mental maupun fisik


dan. Dari beberapa aspek baik fisikmaupun biologis tersebut akan
mengalami sebuahperubahan dari beberapa sistem, di antaranya sistem
muskuloskeletal organ dalamsistem sirkulasi (jantung), sel jaringan dan
sistem saraf yang tidak dapat diganti karena rusak atau mati. terutamapada
sel otak yang berkurang 10-20% dalam setiap harinya pada sel ginjal yang
tidak biasa membelah, sehingga tidak terjadinya regenerasi sel lagi.
kurangnya jumlah pada sel saraf (neuron) dan terjadi adanya kematian
pada sel secara terus-menerus dan akan mengakibatkan pada seorang
menjadi demensia10.
Pada usia tua banyakterjadi adanyakemundurandianataranya yaitu
kemunduran pada fisik dimana ditandai dengan kulityang menjadi keriput,
berkurangnya pada bantalan lemak, rambut akan memutih, pendengaran
akan berkurang, penglihatan akan memburuk, pada gigi mulai terjadi
adanya ompong, semua aktivitas akan menjadi lambat, terjadi adanya
penurunan nafsu makan dan terjadi adanya kemunduran pada kondisi
tubuh 1.
Berdasarkan ilmu pengetahuan tentang proses menjadi tua (menua)
dimana pada saat ini dianut oleh disiplin ilmu gerontologi, maka dari itu
penting bagi setiap lansia mampu memberikan sebuah kontribusi terhadap
masalah kesehatan yang akan dihadapi oleh masyarakat secara umum,
pada implikasi ini dapat dikembangkan dengan proses menua ,dan
didasarkan pada sebuah teori menua berdasarkan faktor biologis,
psikologis, dan social 2.

a. Teori Faktor Biologis


Pada teori biologis dalam proses menua akan mengalami adanya
asumsi bahwa proses menua akan mengalami sebuah perubahan yang
dapat terjadi dalam struktur dan fungsi tubuh selama masih hidup. Dan
pada Teori ini akan lebih menekankan adanya sebuah perubahan
dimana pada kondisi tingkat struktural sel/organ tubuh, termasuk
didalamnya adalah agen patologis.10Tujuan dari teori ini yaitu mencari
8

determinan yang akan menghambat terjadinya proses penurunan pada


fungsi organisme dalam konteks sistemik yang akan mempengaruhi
dan memberikan dampak terhadap organ/sistem tubuh lainya.
padatahap menua biologis adalah teori keterbatasan Hayflick,dari teori
kesalahan, teori pakai dan using, teori radikal bebas, teori imunitas dan
teori ikatan silang.
1) Teori Kesalahan

Terjadinya adanya peningkatan usia yang mempengaruhi sebuah


perubahan sel dimana sel-sel nucleus akan menjadi lebih besa akan
tetapi tidak diikuti dengan peningkatan adanya jumlah DNA. Pada
teori ini menjelaskan bahwa akan mengalami terjadinya sebuah
proses menua karna di akibatkan kesalahan saat trankrip sel pada
sintesa protein yang ada pada tubuh, pada teori ini akan mengalami
sebuah dampak pada penurunan kemampuan kualitas sel atau sel-
sel baru tersebut akan relative lebih sedikit terbentuk. Kesalahan
tersebut disebabkan oleh karena produksi dari enzim dan rantai
peptide(protein) tidak dapat melakukan penggandaan substansi
secara cepat 1.
2) Teori Keterbatasan Hayflick

Pada teori ini juga menyatakan pada sel-sel akan mengalami


sebuah perubahandimana pada kemampuan reproduksi harus
sesuai dengan bertambahnya usia. Pada teori ini juga akan
menekankan pada perubahan kondisi fisik yang ada pada manusia
yang dipengaruhi oleh sebuah kemampuan reproduksi dan
fungsional sel pada organ yang menurun tersebut akan sejalan
dengan bertambahnya usia 2.
3) Teori Pakai Dan Usang

Pada teori ini juga mengatakan bahwa pada sel-sel akan tetap
ada dan sepanjang hidup sel-sel tersebutakan digunakan secara
terus menerus. kematiandisebabkan akibat dari tidak digunakannya
sel-sel karena menganggap bahwa tidak diperlukan lagi dan tidak
9

dapat meremajakan sel-sel tersebut. Pada teori ini juga memandang


bahwa pada proses menua tersebut merupakan suatu proses pra-
program diamana pada proses ini akan mengakibatkan akumulasi
terjadinya stres dan injuri. Proses menua ini dianggap sebagai
proses fisiologis yang dimana telah ditentukan dan dari organ
sesorang tersebut yang dimana terpapar dengan lingkungan 3.
4) Teori Imunitas

Pada teori ini mengatakan bahwa proses menua yang disebabkan


karna adanya penurunan sebuah fungsi system pada imun. Pada
Perubahan itu tersebut akan lebih tampak secara nyata pada
limposit-T dan limposit-B. Dan perubahan yang terjadi tersebut
akan meliputi sebuah penurunan yang ada pada sistem imun
humoral, yang akan menjadi faktor predisposisi pada orang tua
yaitu :
a) Terjadi adanya penurunan resistensiyang melawan
pertumbuhan tumor dan perkembangan kanker.
b) Terjadi adanya penurunan kemampuan untuk mengadakan
sebuah inisiasi proses dan secara agresif memobilisasi pada
pertahanan tubuh terhadap pathogen.
c) Terjadi adanya sebuah peningkatandimana pada produksi
autoantigen tersebut akan berdampak yang dimana semakin
meningkatnya risiko maka akan terjadinya penyakit yang
berhubungan dengan autoimun tersebut.
5) Teori Radikal Bebas

Pada teori ini juga menjelaskan bahwa pada proses menua akan
mengalami kurangnya sebuah keefektifan dari fungsi kerja pada
tubuh dan hal itu akan dipengaruhi oleh adanya sebuah radikal
bebas pada dalam tubuh. Radikal bebas merupakanzat
yangterbentuk didalam tubuh manusia yang merupakan salahsatu
hasil dari kerja metabolisme tubuh.Pada radikal bebasyang reaktif
ini bisa merusak sel diantaranya adalah mitokondria yang dimana
mampu menyebabkan cepatnya terjadinya sebuah kematian
10

(apoptosis) sel, dan akan mengalami hambatan dari proses


reproduksi sel tersebut.
6) Teori Ikatan Silang

Pada teori inimenjelaskan banwa pada proses menua terjadi


adanya ikatan-ikatan didalam kimiawi tubuh. Teori ini
jugamenjelaskan bahwa secara normal, struktur pada molekul dari
sel tersebut secara bersama-sama akanmembentuk sebuah reaksi
kimia. Termaksud didalamnya adalah kolagen yang dimana
merupakan rantai molekul yang relatif panjang yang dihasilkan
oleh fibroblast. Jaringan yang baru akan bersinggungan dengan
jaringan yang lama dan membentuk ikatan silang kimiawi, dan
akan mengakibatkan peningkatan densitas kolagen dan terjadinya
sebuah penurunan kapasitas untuk transport nutrientdan
membuang produk-produk sisa metabolisme dari sel4.

b. Teori Faktor Psikologis

pada teori psikologis ini lansia dibagi menjadi beberapa bagian


penting untuk menjalani beberapa proses yang terjadi karna
perkembangan yang lebih lanjut, antara lain sebagai berikut.
1) Teori Tugas Perkembangan
Havigurst menyatakan bahwa tugas perkembangan pada masa
tua adalah :
a) Menyesuaikan diri dengan adanya sebuah penurunan kekuatan
fisik dan kesehatan
b) Menyesuaikan diri dengan adanya masa pensiun dan
berkurangnya sebuahpenghasilan.
c) Menyesuaikan diri atau proses menerima karna adanya
kehilangan atau kematian dari pasangan hidup.
d) Akan membentuk sebuah hubungan baru dengan orang-orang
yang sebaya.
e) Akan membentuk sebuah pengaturan kehidupan fisik yang
memuaskan bagi seseorang.
11

f) Menyesuaikan diri dengan adanya peran sosial secara lues.


2) Teori Dalam Tingkat Kehidupan

Menurut Ericson yang telah mengidentifikasi pada tahap


perubahan psikologis tersebut menyatakan bahwa pada usia tua,
perkembangan yang harus dijalani adalah untuk mencapai sebuah
keseimbangan hidup atau timbulnya perasaan putus asa. Peck
berpendapat bahwa lebih lanjut tentang teori perkembangan Ericson
dengan mengidentifikasi adanya tugas penyelarasan integritas diri
dan dapat dipilah menjadi tiga tingkat yaitu,pada perbedaan ego
terhadap perasaan pekerjaan preokupasi, perubahan tubuh terhadap
pola preokupasi, dan perubahan ego terhadap ego preokupasi 5.
3) Teori Carl Jung

Pada teori ini menjelaskan bahwa sejalan dengan adanya


perkembangan kehidupan pada masa usia pertengahan maka dari itu
seseorang mulai mencoba menjawab hakikat kehidupan dengan
mengeksplorasi nilai-nilai, terjadi danya sebuah sikap ekstrovert
maupun introvert dimana sangat berpengaruh sekali pada peran
penyelesaian masalah kehidupan saat usia pertengahan tersebut.
seseorang mampu dianggap sukses jika dalam proses menua tersebut
dimana individu mampu menjadi orang yang berfokus pada orang
lain dan juga pada proses ini akan memilikisebuah kepedulian yang
sangat penuh dalam kehidupan social6.

c. Teori Faktor Sosial

1) Teori Stratifikasi Usia

Pada teori ini juga menyatakan bahwa orang yang mengalami


proses menua akan dipandang sebagai individu yang elemen sosial
dan juga sebagai anggota kelompok/group dalam masyarakat. Riley
mengungkapkan bahwa ada lima konsep utama yang mendasarinya
yaitu :
a) Setiap individu merupakan bagian darisosial.
b) Pada setiap individu terjadi keunikan peran dan fungsi.
12

c) terjadi adanya sebuah perubahan tetapi holistik.


d) Pada Pengalaman yang dimiliki oleh orang yang tua akan
dibentuk melalui sebuah parameter umur dan tugas.
e) Hubungan yang terjadi pada manusia usia lanjut dengan
lingkungan tidak stagnan.
2) Teori Aktivitas

Pada teori ini Individu harus mampu eksis dan aktif dalam
kehidupan sosial yang bertujun untuk mencapai sebuh kesuksesan
dalam kehidupan dihari tua nanti. Dalam teori ini aktivitas yang
dipandang merupakan sesuatu yang sangat vital dimana akan
mempertahankan sebuah rasa kepuasan pribadi dan perspektif diri
yang sangat positif. Teori ini berdasarkan asumsi bahwa :
a) Aktif lebih baik dari pada pasif.
b) Gembira lebih baik dari pada tidak gembira.
c) Orang tua adalah orang yang baik untuk mencapai sukses dan
akan memilih alternatif pilihan aktif dan gembira.
3) Teori Kontinuitas

Pada proses tua merupakan hal yang sangat mutlak terjadi dan
akan terjadi secara berkesinambungan yang dimana harus dihadapi
oleh orang lanjut usia.
2. Tipe Lansia

a. Tipe Arif Bijaksana

Pada tipe ini akan mempengaruhi sifat hikmah, pengalaman,


menyesuaikan diri dengan perubahan jaman, dan akan memiliki
kesibukan, sederhana, rendah hati bersikap ramah, , dermawan, dan
menjadi panutan.

b. Tipe Mandiri

Dimana pada tipe ini akan Mengganti kegiatan yang hilang dengan
yang baru, seperti selektif dalam mencari sebuah pekerjaan atau
aktivitas lain, mudah bergaul dengan teman seusia atau orang lain.
13

c. Tipe Tidak Puas

Konflik lahir batinyang akan menentang proses penuaan sehingga sifat


menjadi pemarah, mudah tersinggung tidak sabar, , sulit dilayani, selalu
mengkritik, dan banyak menuntut.
d. Tipe Pasrah

Pada tipe ini lansia menerima dan menunggu nasib baik diantaranya
mengikuti kegiatan agama dan melakukan pekerjaan sebisanya.
e. Tipe Bingung

Lansia akan merasakan Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan


diri, minder, menyesal, pasif, dan acuh tak acuh.Masalah yang kerap
muncul pada usia lanjut disebut sebagai a series of I’s, yang meliputi
immobility, intability, incontinence, intellectual impairment, infection,
impairment of vision and hearing, isolation, inanition, insomnia, dan
immune deficiency dan bentuk-bentuk permasalahan yang dihadapi
lansia adalah sebagai berikut 11.
1) Demensia
Demensia adalah proses gangguan intelektual atau daya ingat yang
umumnya progresif dan irreversible(permanen).dimensia ini
biasanya sering terjadi pada orang berusia ≥ 65 tahun.
2) Stres

Stres juga merupakan salah satu bentuk permasalahan karna Usia


bukanlah faktor untuk menjadikan sebuah depresi atau stressakan
tetapi suatu keadaan dimana penyakit medis kronis dan masalah-
masalah yang dihadapi lansia membuat mereka akan mengalami
depresi.dan Gejala depresi yang di alami lansia, lansia dengan
orang dewasa muda itu berbeda, dimana pada usia lansia tersebut
terdapat keluhan somatik.
3) Skizofrenia

Skizofrenia biasanya pada tahap ini dimulai pada masa usia remaja
akhir/dewasa muda dan menetap seumur hidup.
4) Gangguan Delusi
14

Delusi merupakan sebuah penyakit mental yang juga disebut juga


sebagaiPsikosis dimana seseorang meyakini akan suatu hal yang
sebenarnya tidak ada. Ciri delusi yang utama adalah keyakinan
yang tak tergoyahkan mengenai sesuatu yang tidak benar.

B. Konsep kesepian

Kesepian (lonelines) merupakan suatu perasaan kehilangan atau


ketidakpuasan yang di sebabkan oleh ketidaksesuaian antara sebuah
hubungan sosial yang ada pada dalam diri kita.kesepian merupakan suatu
pengalaman subyektif, dimana seseorang bisa merasakan kesepian baik dalam
situasi keramaian maupun sebaliknya. Kesepian juga merupakan suatu
pengalaman yang tidak menyenangkan atau 12.
Kesepian merupakan suatu kepribadian yang dinamis dalam suatu
individu dari sebuah sistem psikofisik dimana karakteristik perilaku dan
berfikir, dan juga di sertai adanya rasa depresi dimana merupakan suatu
gangguan yang di tandai dengan perasaan sedih dan tidak bersemangat
13
merasa dirinya tidak berharga .Kesepian diartikan sebagai suatu keadaan
mental dan emosional atau kurangnya suatu hubungan pada orang lain dan
Kesepian juga di artikan sebagai sifat emosi yang negatif diantaranya seperti
sifat depresi,ketidakbahagiaan, kecemasan, bahkan akan menyalahkan diri
sendiri. Kesepian juga merupakan suatu masalah psikologis dimana yang
terjadi pada lansia yang mengakibatkan adanya perasaan terasing (terisolasi)
bahkan akan merasa terpencil bagi orang lain masalah tersebut akan
menimbulkan kesedihan yang bisa menekan kesehatan fisik pada lansia.
Berdasarkan beberapa pengertian kesepian tersebut kita dapat
menyimpulkan bawha kesepian merupakan suatu perasaan yang sangat tidak
menyenangkan dimana pada perasaan ini di tandai dengan adanya rasa emosi
yang negatif dan perasaan yang tidak menyenangkan yang di sertai adanya
ketidaksesuaian antara hubungan sosial dan ketersediaan yang dimiliki.

1. Tipe Tipe Kesepian


15

Menurut Weiss (1997) Dalam Santrock (2003) yang menjelaskan


dua bentuk kesepia diantaranya yaitu :
a. Isolasi emosional (emotional isolation) adalah suatu bentuk dimana rasa
kesepian ini akan dirasakan jika kita tidak memiliki hubungan yang
intim dimana di rasakan oleh orang dewasa yang lajang,orang yang
mengalami percereian, dan seseorang yang telah di tinggal oleh
pasangannya.
b. Isolasi sosial (social isolation) merupakan bentuk kesepian yang
dimana yang dirasakan oleh seseorang dimana ketika seseorang tidak
memiliki suatu keterlibatan pada dirinya diantaranya seperti tidak
berpartisipasi dalam sebuah kegiatan atau suatu kelompok atau sebuah
komunitas yang melibatkan sebuah kebersamaan atau sebuah aktivitas
yang terorganisasi, serta adanya peran yang membuat seseorang yang
tidak berarti dan merasa di asingkan rasa cemas dan bosan.
Sedangkan menurut weiten & lioyd (2006) yang membagi sebuah
kesepian menjadi tiga di antaranya yaitu :
1) transcient lonelines yaitu suatu perasan kesepian dimana secara
singkat dan pada rasa kesepian ini telah banyak dialami oleh
individu , dan pada transcientlonelines ini memiliki jangka yang
pendek misalnya kita mendengarkan sebuah musik atau mengingat
seseorang yang kita cintai yang pergi jauh.
2) transitional lonelines dimana sebelumnya individu telah merasa puas
pada kehidupan sosialnya misalnya orang yang dicintai
meninggalkan psangannya atau seseorang yang bercerai.
3) chronic loneliness adalah suatu kondisi dimana individu merasa
bahwa dirinya tidak memiliki kepuasan di dalam kegiatan sosial
pada jangka waktu tertentu. Seseorang yang mengalami Chronic
loneliness bisa saja mengalami adanya kontak sosial akan tetapi
tidak mempengaruhi adanya tingkat interaksi pada orang lain.
Menurut shaver (1985) berpendapat bahwa tipe kesepian
berdasarkan sifat kemenatapannya, di antaranya yaitu :
16

a) trait lonelines, merupakan suatu kondisi kesepian yang secara


menetap (stable pattern) yang dimana sifat yang dimiliki
seseorang tersebut memiliki selfesteem yang sangat rendah dan
sifat selfesteem tersebut memiliki sedikit iteraksi sosial yang
sangat berarti.
b) state lonelines, yaitu merupakan kesepian yang di sebabkan oleh
suatu pengalaman yang dramatis di kehidupan seseorang.

2. Penyebab kesepian

Penuaan menyebabkan sejumlah kehilangan di antaranya hilangnya


pasangan, kesehatan, teman, alat transportasi, dan kemandirian. Dengan
kehilangan tersebut kegitatan untuk bersosialisi sangatlah berkurang
dengan orang lain. Faktor utama dari kesepian tersebut adalah kehilangan
pasangan dimana lansia tidak dapat melakukan sebuah interaksi soasial
bersama orang lain sehingga lansia menjadi menarik diri dan
mengakibatkan adanya penurunan kesehatan. Pada saat lansia kurang
melakukan interaksi sosial dan kurang dukungan dari keluarga maka lansia
akan mengalami kesepian.1

Menurut Peplau & Perlman (1982) penyebab dari kesepian dapat di


bagi menjadi dua kelompok diantaranya:

a. Precipitate event

Dimana akan menimbulkan adanya rasa kesepian atau terjadi


adanya perubahan umum yang akan mengakibatkan adanya penurunan
hubungan sosial seperti percereian, berakhirnya sebuah hubungan karna
disebabkan karna kematian, dan juga putus hubungan pada percintaan.

b. Predisposing And Maintaining Factor

Dari faktor ini personal dan situsional individu akan menyebabkan


individu rentan mengalami kesepian. Kedua faktor tersebut lebih
17

cenderung akan mengalami kesepian , pada individu ini akan memiliki


sifat pemalu dan tidak memiliki keinginan untuk mengambil resiko
dalam kegiatan sosial. Tingkat sosial juga akan mempengaruhi adanya
kesepian karna adanya kemiskinan ,gender juga merupakan salah satu
faktor kesepian seperti perempuan lebih cenderung mengalami kesepian
dari pada laki laki .

3. Dampak kesepian

Seseorang yang mengalami kesepian cenderung akan menilai orang


secara negatif ,seseorang yang mengalami kesepian memiliki sifat tidak
menyukai orang lain dan beranggapan bahwa apa yang dilakukan orang
tersebut adalah negatif ,orang yang mengalami kesepian akan cenderung
tidak respontif dan lambat membangun hubungan pada orang lain, perilaku
tersebut akan membatasi adanya kesempatan untuk bersama.Kondisi
kesepian juga akan menimbulkan rasa kurang percaya diri dan rasa tidak
berdaya,bahkan akan mengalami ketergantungan dan kelantaran, pada
lansia yang mengalami kesepian akan menganggap dirinya tidak berharga
lagi dan tidak pantas untuk dicintai.

4. Alat ukur kesepian

Alat ukur kesepian yang digunakan adalah University of alifornia los


ageles (UCLA) Lonelines scale, Pada alat ukur ini memiliki 20 jenis
pertanyaan dimana ada 4 pilihan jawaban diantaranya yaitu ‘’ jarang, tidak
pernah, kadang kadang, dan selalu’’. Pada alat ukur ini telah
dimkembangkan dengan mengukur perasaan kesepian pada seseorang.

C. Konsep senam tai chi

1. pengertian senam tai chi

Senam tai chi merupakan seni bela diri yang bersasal dari negara
China yang melatih tenaga dalam . senam tai chi adalah berupa gerakan
18

atau latihan yang secara menyeluruh senam tai chi juga sangat bermanfaat
bagi tubuh dimana pada gerakan tersebut akan memperkuat organ dalam
dan sebagai pemusat bagi pikiran. Seiring perkembangan senam tai chi
memiliki banyak gaya yang telah diciptakan baik secara tradisional
maupun modern.senam tai chi terdiri dari dua jenis gerakan yaitu gerakan
solo dan berpasangan. Senam tai chi di ciptakan oleh pendeta tao : Zhang
Sanfeng dan mengemukakan tentang senam tai chi yang memiliki filosofi
yaitu ‘’yang lunak dan lentur akan mengalahkan yang kuat dan keras ‘’.
Pada senam tai chi ini mengajarkan bahwa bukan hanya pada pernafasan
melainkan melatih sebuah perilaku.

2. komponen utama dari senam tai chi


Pada konsep utama senam tai chi memiliki 2 komponen menurut
Smallheiser (2006) dalam arifin (2012). sebagai berikut :
a. Gerakan
Dimana pada gerakan ini akan mempengaruhi tingkat keseimbangan
,kekuatan,stamina sehingga dapat mencegah adanya osteoporosis dan
membuat kita selalu sehat dan mestimulus pikiran kita agar tetap
merasa senang
b. Meditasi
Pada gerakan meditasi ini sangat bermanfaat bagi tubuh karna gerakan
meditasi ini bertujuan untuk menenangkan fikiran, mengurangi
kecemasan dan meningkatkan konsentrasi.

D. Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Penurunan Masalah Kesepian Pada

Lansia.

Penelitian terkait masalah senam tai chi terhadap lansia yaitu penelitian
yang di lakukan oleh yurinne (2016) dimana judul penelitian tersebut adalah
pengaruh senam tai chi terhadap stres pada lansia di alam sutera. Dan pada
19

penelitian yang di lakukan oleh yurinne hasilnya ada pengaruh terhadap senam
tai chi terhadap penurunan stres pada lansia. Dan juga penelitian yang terkait
masalah senam tai chi terhadap lansia di lakukan oleh Anik (2014) dengan
judul ‘’pengaruh senam tai chi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia
pada hipertensi dengan hasil tekanan darah yang di peroleh sistolik pre-post
dengan jumlah eksperimen sekitar 11 mmhg dan pada tekanan darah sistolik di
dapatkn hasil pre-post dengan jumlah eksperimen sekitar 9 mmhg , setelah di
lakukan uji tersebut telah memperoleh hasil ada pengaruh pada senam tai chi
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia . penelitian yang terkait
selanjutnya adalah penelitian yang di buat oleh bella (2016) dengan judul
penelitian yaitu “ pengaruh senam tai chi terhadap peningkatan kualitas tidur
pada lansia di posyandu lansia. Setelah di lakukan uji t-dependen di dapatkan
hasil ada pengaruh terhadap senam tai chi terhadap peningkatan kualitas tidur
pada lansia .
Penelitian terkait masalah kesepian (lonelines)menurut umi rosmawati
keswara (2015) dengan judul penelitian dengan interaksi sosial dengan
kesepian pada lansia di Upt Panti Sosial Usia Lanjut.setelah di lakukan uji
statistik di dapatkan bahwa terdapat hubungan antara interaksi sosial dengan
kesepian pada lansia.

E. kerangka konsep
berdasarkan keterangan diatas, dapat disusun kerangka konsep yang
dimana pada penelitian yang di gambarkan dengan skema sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Kesepian (lonelines)
Senam tai chi
pada lansia

Gambar 2.5 kerangka konsep

Keterangan :

: Variabel yang Diteliti

: Pengaruh
20

F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : ada pengaruh senam tai chi
terhadap masalah kesepian (lonelines) pada lansia di Wilayah Kerja Panti
Wherda Al-Kautsar Palu.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

desain penelitian merupakan suatu bentuk penelitian dimana


mengindetifikasi adanya permasalahan sebelum perencanaan pengumpulan
data tersebut, dan Jenis penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif, dan pada penelitian kuantitatif ini menggunakan
desain pre-eksperimen (pre eksperimental disign) atau yang merupakan
sebuah rancangan pre-pasca test dalam satu kelompok (one group pre-test
post-test design) 14.

Pada metode kuantitatif ini sangat berguna untuk meneliti suatu


populasi pada sampel tertentu, dimana pada tehnik pengambilan sampel yaitu
dengan melakukan random ,dan proses pengumpulan datanya menggunakan
15
instrumen penelitian dan bersifat statistik pada analisa data .Jenis design
penelitian yang di gunakan adalah menggunakan pre-experimental design
,pada desain tersebut dengan jenis pre-test and post-test one group design.
Pre-test and post-test design yaitu dengan jenis penelitian yang menggunakan
pengamatan awal dimana pada pengamatan awal tersebut dilakukan terlebih
dahulu sebelum di berikan sebuah intervensi,setelah kita melakukan
pengamat tersebut maka kita akan memberikan sebuah intervensi setelah itu
kita melakukan pengamatan akhir. Pada jenis penelitian ini pre-test design
jenis penelitian yang sangat cocok karna pada penelitian ini dilakukan dua
kali pengukuran yaitu sebelum dan sesudah .

Pre Intervensi Post

01 X 02

Gambar 2.5 one group pre-test post-test desig

21
22

Keterangan :
01 : merupakan pengukuran yang mengindetifikasi adanya kesepian pada
lansia sebelum perlakuan
02 : merupakan pengukuran yang mengindetifikasi adanya kesepian pada
lansia setelah di lakukan perlakuan
X : Pemberian senam tai chi

B. Tempat dan waktu penelitian


1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Panti Wherda Al-Kautsar


Palu.
2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2020

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di wilayah
kerja panti wherda al-kautsar dengan jumlah 80 lansia
2. Sampel

Sampel dapat di artikan sebagai suatu populasi dimana secara keseluruhan


mewakili dari sifat dan karakter tersebut. Pada penelitian keperawatan ini
ada beberapa kriteria yang meliputi kriteria insklusi dan kriteria ini apakah
dapat menentukan sampel tersebut dapat digunakan atau tidak. Dan teknik
sampling yang digunakan adalah Total Sampling
Pada sampel ini menggunakan rumus sebagai berikutberikut :
Keterangan :
n: besar sampel
Z: defiat baku alfa (1,96)
P1: populasi kelompok yang dinilai
1-p: 1- 0,5
23

2
n = z2 1 p ( 1-p ) N
2
2
d2 (N-1) + z2 1 p (1-p)
2
= (1,96)2 (0,5) (1- 0,5) (80)
(5 %2) (80-1) + (1,96)2 (1- 0,5)
=(3,8416) (0,5) (O,5) (80)
(0,0025) (97) + (3,8416) (0,5)
= 76,832
0,1975 + 1,9208
= 76,832
2,1183
= 36,27
Jadi dibulatkan menjadi 36 sampel..

a. Kriteria inklusi

Kriteria insklusi adalah suatu subjek dimana pada penelitian ini


mewakili sampel yang memenuhi syarat sebagai sampel tersebut.
Dan pada pertimbangan ilmiah tersebut harus menjadi sebuah
pedoman yang akan menetukan kriteria inklusi. beberapa kriteria
insklusi diantaranya sebagai berikut :
1) Lansia yang masih beraktivitas di wilayah kerja panti wherda Al-
kautsar palu
2) Berusia di atas 60 tahun
3) Masih dapat melakukan aktivitas sendiri tampa bantuan orang
lain
4) Dan bersedia menjadi responden
b. Kriteria eksklusi

1) Lansia yang tiba tiba sakit pada saat di lakukan penelitian


2) Menggunakan alat bantu seperti kursi roda atau tidak dapat
melakuakan aktivitas sendiri
24

3) Jika lansia tidak melakukan senam tai chi dengan baik maka
lansia tidak bisa dikatakan bisa melakukan senam tai chi.
D. Variabel penelitian

1. Variabel independen

Variabel independen adalah yang memiliki sebab perubahan atau timbulnya


variabel dependent. Variabel ini dikatakan sebagai variabel bebas yang
dimana akan mempengaruhi variabel lain.1 Pada penelitian ini variabel
independen adalah senam tai chi
2. Variabel dependen

Variabel dependen ini adalah variabel yang dipengaruhi karna merupakan


variabel bebas di mana pada variabel ini bebas terhadap perubahan. Pada
penelitian ini variabel dependen adalah masalah kesepian (lonelines), pada
lansia.

E. Devinisi operasional

Merupakan istilah yang di gunakan dalam penelitian secara operasional


dan akan mempermudah peneliti atau pembaca yang mengartikan penelitian
tersebut.

1. Definisi senam Tai Chi

Suatu gerakan atau latihan yang dimana akan mempengaruhi tingkat


keseimbangan ,kekuatan,stamina dan mestimulus pikiran kita agar tetap
merasa senang, gerakan senam tai chi ada bentuk solo dan berpasangan dan
penelitian ini saya menggunakan teknik berpasangan dan saya
menggunakan komponen gerakan dan meditasi dimana kedua komponen
tersebut di gabung menjadi satu gerakan dan olah nafas

Parameter : Gerakan inti, dan meditasi

Alat ukur : SOP gerakan dan meditasi senam tai chi

Hasil ukur : dapat melakukan senam tai chi dengan baik


25

(Ardianti R, , 2017)

2. Definisi kesepian

Kesepian merupakan seseorang yang merasa kehilangan orang orang yang


terdekat dan ditinggal oleh pasangan hidup
Alat ukur : Kuesioner
Skala ukur : ordinal
Cara ukur :dengan menggunakan lembar kuesioner yang dimana
memiliki 20 item pertanyaan yang dimana terdiri dari 11
pertanyaan negatif dan 9 pertanyaan positif.
Hasil ukur : 1).20-40 = rendah
2).41-60 = Sedang
3).61-80 = berat

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini merupakan suatu cara dimana seorang peneliti


akan mengumpulkan sebuh data dalam sebuah penelitin . pada tahap penelitian
ini akan menentukan variabel variabel pada penelitian ,mengindetifikasih
sebuah kasus ,dan memilih sebuah subjek sebagai kontrol.dan pada pengkuran
tersebut akan melihat adanya sebuah faktor resiko yang dimana akan
membandingkan porporsi dan variabel variabel pada objek dalam sebuah
penelitian 1.Pengempulan data yang di lakukan dengan menggunakan lembar
observasi yang dimana kana mengetahui pengaruh dari senam tai chi terhadap
kesepian pada lansia . pada kuesionar tersebut telah disusun berdasarkan tujuan
yang akan dicapai dan pada lembar observasi tersebut menggunakan skala
ordinal yang dimana pada lembar kueisioner terdiri dari 20 item pertanyaan.

G. Teknik Pengumpulan Data

pada pengumpulan data ini diperoleh dari data primer dan skunder di
antaranya sebagai berikut :

1. data primer
26

data primer adalah data yang dimana diperoleh dari alat ukur yang di
gunakan oleh peneliti dalam bentuk lembar observasi atau kuesioner. Data
primer pada penelitian ini adalah dengan melakukan senam tai chi pada
lansia atau lansia yang bersedia menjadi responden.
2. Data skunder

Data skunder adalah sebuah informasi atau data yang sudh tersedia yang
dimana pada data skunder ini data skunder yang diperoleh dari sebuah
observasi atau catatan dari data lansia di wilayah Kerja Panti Wherda Al-
Kautsar Palu.

H. Analisa dan pengolahan data

1.Pengolahan Data

Pengolahan data dalam hal ini adalah langka dalam memperoleh


suatu data yang menjadi informasi yang akan di olah dalam sistem
komputerisasi, pengolahan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Editing , data yang didapatkan harus terlebih dahulu diperiksa
kelengkapan jawaban yang dari setiap pertanyaan yang ada kemudian di
edit sehingga dapat diolah dengan baik untuk mengurangi kesalahan pada
jawaban pertanyaan yang di isi oleh responden.
b. Coding, membuat pengkodean dari jawaban-jawaban dari responden
yang akan dikategorikan dengan tujuan mempermudah pengolaan data.
c. Tabulating, data yang diperoleh dimasukan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi sesuai dengan kriteria.
d. Entry, data penelitian yang telah di tabulasi akan dimasukan kedalam
program komputer untuk selanjutnya dilakukan analisis.
e. Cleaning, data yang telah dimasukan kemudian dicek kembali untuk
melihat masih adanya kesalahan ketidaklengkapan dan lain sebagainya,
sehingga dapat diperbaiki sebelum dilakukan analisa data
f. Describing data, proses yang dilakukan untuk menyajikan data yang ada
27

2.Analisa data

a. Analisa univariat

Pada data ini data yang dimana berbentuk sebuah kategori yaitu : jenis
kelamin, umur , pendidikan .data distribusi frekwensi dengan rumus
persentase sebagai berikut :

∑f
P= ×100%
Keteranga : N
P : angka persentase
N : Jumlah persentase
F : Frekwensi
b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analis yang dapat dilakukan dengan mengetahui


ada tidaknya pengaruh antara dua variabel signifikan atau tidak, dengan
kemaknaan 0,05 dan menggunakan uji statistik spearman rank.Uji yang
di gunakan ini adalah spearman rank dengan syarat α=0,05 syarat yang
harus di gunakan pada uji statistik spearman rank , jika data yang
mengandung data yang skala ordinal.
28

Lampiran.1

I. Bagan Alur Penelitian

Identifikasi Masalah
Pengaruh senam tai chi terhadap masalah kesepian pada lansia
di wilayah kerja panti wherda al-kautsar palu

Survei Pendahuluan Studi Pustaka

Desain Penelitian
Jenis Penelitian Kuantitatif Dengan Menggunakan
Desain Pre-Eksperimen

Sampel
Lansia yang masih beraktivitas Di Wilayah Kerja Panti Wherda Al-
Kautsar Palu

Teknik random
Total Sampling

Proses Penelitian

Pengumpulan Data
Menggunakan Data Primer Dan Data
Sekunder

Hasil Penelitian Dan


Pembahasan

Hasil
Pengaruh senam tai chi terhadp masalah kesepian pada lansia
di wilayah kerja panti kerja al-kautsar palu
29

Lampiran II

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


(Informed Consent)

Assalamualaikum Wr. Wb.


Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Program Studi Ners,
STIKes WIDYA NUSANTARA PALU :
Nama : Edi Riswandi
NIM : 201601061
Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh senam tai
chi terhadap masalah kesepian pada lansia di wilayah kerja panti wherda al-
kautsar palu”. Untuk terlaksananya kegiatan tersebut, Saya mohon kesediaan
Saudara untuk berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner berikut. Jawaban
Saudara akan Saya jamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian. Apabila Saudara berkenan mengisi kuesioner yang
terlampir, mohon kiranya Saudara terlebih dahulu bersedia menandatangani
lembar persetujuan menjadi responden (informed consent).
Demikianlah permohonan Saya, atas perhatian serta kerjasama Saudara
dalam penelitian ini, Saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Peneliti

(Edi Riswandi)
30

KUESIONER

Data Responden

No. Responden: Alamat :

Nama :

Umur : 60 – 74 tahun 75 – 90 tahun diatas 90

Jenis kelamin : laki–laki Perempuan

Pendidikan terahir : SD SMP SMA

Sarjana Tidak Sekolah

KUESUINER KESEPIAN

Petunjuk pengisian

Dibawah ini merupakan pernyataan yang mengenai adanya kesepian yang


dirasakan oleh bapak/ibu yang merasakan kesepian pada setiap harinya. Yang
dimana pada setiap pernyataan dengan seksama akan memberikan sebuah jawaban
pada lembar jawaban dari setiap pertanyaan dengan cara mencentang (√ ) yaitu
sebgai berikut :

1. Tidak pernah : jika anda tida pernah merasakan setiap hari


2. Jarang : jika anda merasakan 1-2 kali setiap hari
3. Sering : jika anda merasakan hampir setiap hari
4. Sangat sering : jika anda merasakan setiap hari

Tidak Sangat
No Pertanyaan jarang sering
pernah sering
1 Apakah anda merasa bahwa anda
cocok dengan orang yang ada di
sekitar anda
2 Apakah anda merasa bahwa anda
31

memiliki orang yang terdekat


disekeliling anda
3 Apakah anda sering berbagi bila ada
masalah
4 Apakah anda merasa memiliki
banyak kesamaan dengan orang yang
ada di sekeliling anda
5 Apakah anda merasa menjadi bagian
dari teman yang ada di sekitar anda
6 Apakah anda merasa setiap usulan
ditanggapi oleh orang lain
7 Apakah anda merasa menjadi orang
yang mudah bergaul
8 Seberapa sering anda merasa bahwa
anda jauh dari orang orang yang ada
disekitar anda
9 Apakah anda merasa bahwa ada
orang yang bisa dijadikan tempat
mengadu
10 Seberapa sering anda merasa tidak
malu jika ada disekitar orang
11 Apakah anda sering mendapatkan
bantuan dari orang lain
12 Apakah anda merasa kesepian jika
berada disekitar orang
13 Apakah anda merasa sering
dijauhkan oleh orang lain
14 Apakah anda merasa bahwa anda
memiliki banyak kesamaan dengan
orang lain
15 Seberapa sering anda merasakan
sendirian
16 Apakah anda merasa ditinggalkan
oleh orang yang terdekat
17 Apakah anda merasa bahwa ada
orang yang mengerti dengan anda
18 Apakah anda merasa hubungan
32

sosial anda begitu baik


19 Seberapa sering anda merasa senang
ketika di jauhi orang lain
20 Apakah anda merasa bahwa setiap
ide anda tersampaikan pada orang
lain
Total

DAFTAR PUSTAKA
33

1 Matillah UB, Susumaningrum LA, Zulfatul M. Hubungan spiritualitas dengan


kesepian pada lansia Fakultas keperawatan Universitas Jember. Jurnal
Pustaka Kesehatan . 2018 Sept;6(3):1

2 Fry, PS & Debats, DL. Self –Eficacy beliefs As Predictors of lonelines and
psychological distres in older adults. International journal of anging and
human defelopment, 2012 ;55(3):233-269

3 Winningham RG & Pike. A congnitive intervention to enhance institutionalized


older adelts , sosial support networks and Decrease Lonelines . journal of
anging , 2008 ;13(2):23-26

4 Astutik D, Hubungan kesepian dengan psychological Well Being pada lansia


[Skripsi] .Blitar: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga;2019

5Kang. The impact of perceived social support, loneliness, and physica lacivity
on quality on quality of life in shout korean older adults. Journal of Sport
And Health Science, 2017 ;20:1-8

6BPS. Kota palu dalam angka 2016-2017. Badan Pusat Statistik

7 BPS. Survei sosial ekonomi nasional (susenas). Badan penelitian dan


pengembangan kesehatan. Jakarta: 2015

8Nugroho .Kepeawatan Gerontik. Buku Kedokteran EGC ;Jakarta, 2008

9Handayani. Pesantren lansia sebagai upaya meminimalkan risko penurunan


fungsi/kongnitif pada lansia di balai Rehabilitas Sosial Lanjut Usia Unit II
Pucang Gading Semarang . Jurnal Keperawatan Komunitas ,2013 ;1(1):1 p

10Azizah . keperawatan Lanjut Usia .[Skripsi]. Yogyakarta: Graha Ilmu ; 2011

11Maryam RS, Rosidawati, Riasmini NM, dkk. Beban keluarga merawat lansia
dapat memicu tindakan kekerasan dan penelantaran terhadap lansia.
Politeknik Kesehatan Jakarta III Jurusan Keperawatan. Jurnal Keperawatan
Indonesia. 2012 Nov; 15(3): 143-150

12 Peplau LA, & Perlman. Perspectives on loneliness.[Skripsi]New york :A


Willey-Interscience Publication. 1982
34

13 Russel D, UCLA Lonelines scale version 3: Reliability, validity, and factor


structure [Skripsi] . journal of personality assesment, 1996, 20-40

14 Hidayat. Metode penelitian keperawatan dan teknis analis data. Jakarta :


salemba medika. 2014

15 Sugyono . Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan


R & D. Bandung [Skripsi]. Alfabeta; 2010

Anda mungkin juga menyukai