7 (3) : 24 –35
Abstract
The availability of nutrients in chicken carcasses can cause chicken meat to be an excellent medium for the
growth of pathogenic and non-pathogenic bacteria. This study aims to determine the characteristics of the
bacterial genus in broiler chicken carcasses from supermarkets in Pontianak City. Based on the results of the
study found 23 bacterial isolates in broiler chicken carcass samples from supermarkets in Pontianak City,
which included members of the Aeromonas, Acetobacter, Alcaligenes, Amphibacillus, Bacillus,
Brevibacterium, Camphylobacter, Carnobacterium, Erwinia, Erysipelothrik, Eubacterium, Hafnia, Kluyvera,
Klebsiella, Kurthia, Lactobacillus, Listeria, Proteus, Pseudomonas, Shigella, Sporolactobacillus, Serratia,
and Yersinia.
dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas pengenceran 10-2,10-3,10-4 dan 10-5, dengan cara
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mengambil 1 ml di setiap pengenceran dan
Universitas Tanjungpura Pontianak. dipindahkan ke tabung pengenceran berikutnya
yang berisi 9 ml akuades steril (Waluyo, 2008)
Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini Sampel dari pengenceran 10-3, 10-4 dan 10-5 diambil
adalah autoklaf, bunsen, penghalus, cawan petri, sebanyak 1 ml dari setiap pengenceran dan
erlenmeyer, gelas objek, hygrometer, inkubator, dimasukan ke dalam cawan petri, lalu ditambahkan
jarum inokulasi (ose), kertas pH, mikroskop, pisau, ± 20 ml Nutrien Agar (NA) yang sudah didinginkan
pinset, pipet tetes, plastik pembungkus, rak tabung, hingga suhu 45oC ± 1oC. Sampel dan media agar
sentrifugasi, spuit, timbangan analitik, tabung dihomogenkan, setelah itu didiamkan sampai media
reaksi, dan vortex. membeku, lalu diinkubasi pada temperatur 34oC-
36oC selama 24 jam dengan meletakkan cawan
Bahan yang digunakan adalah ayam broiler, alkohol pada posisi terbalik. Selanjutnya koloni bakteri
70 %, spiritus, media Nutrien Agar (NA), Sulfide yang tumbuh diamati karakter morfologisnya.
Indole Motility (SIM) Agar, Triple Sugar Iron Agar
(TSIA), Simmons Citrate Agar (SCA), urea Karakterisasi Bakteri dari Karkas Ayam Broiler
Christensen Agar, reagen kovac, Hidrogen Isolat bakteri dikarakterisasi berdasarkan
peroksida (H2O2) 3%, reagen pewarnaan gram pengamatan karakter morfologis koloni, dan sel,
(lugol kristal violet, larutan iod, alkohol-aseton dan karakteristik fisiologis berdasarkan uji biokimia.
safranin). Identifikasi bakteri dari karkas ayam broiler
mengacu pada buku kunci determinasi Bergey’s
Prosedur Kerja manual of determinative bacteriology (Holt et
Pengambilan Sampel al.,1994), Cowan and Steel’s manual for the
Pengambilan sampel karkas ayam broiler dilakukan identification of medical bacteria (Barrow &
di tiga pasar swalayan di Kota Pontianak. Karkas Feltham,1993).
ayam dibeli sebanyak satu ekor dari setiap pasar
swalayan, sehingga diperoleh 3 ekor karkas ayam Parameter Pengamatan dan Analisis Data
utuh. Kemudian sampel daging ayam dimasukkan Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah
ke dalam plastik steril dan disimpan di dalam cooler karakter genus bakteri berdasarkan pengamatan
box. Selanjutnya sampel dibawa ke Laboratorium morfologis koloni dan sel bakteri, serta karakter
Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu fisiologis berdasarkan uji biokimia. Data dianalisis
Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura secara deskriptif berdasarkan hasil identifikasi.
Pontianak, untuk dianalisis bakteri yang Data disajikan dalam bentuk tabel dan foto
mengkontaminasi karkas ayam tersebut. (gambar).
25
Protobiont (2018) Vol. 7 (3) : 24 –35
Gambar 1. Karakter Fisiologis Bakteri pada Karkas Ayam Broiler. (a) Makroskopis, (b) Mikroskopis (i)
Aeromonas, (ii) Acetobacter, (iii) Alcaligenes, (iv) Amphibacillus, (v) Bacillus, (vi) Brevibacterium, (vii)
Camphylobacter, (viii) Carnobacterium, (ix) Erwinia, (x) Erysipelothrik, (xi) Eubacterium, (xii) Hafnia, (xiii)
Kluyvera, (xiv) Klebsiella, (xv) Kurthia, (xvi) Lactobacillus, (xvii) Listeria, (xviii) Proteus, (xix)
Pseudomonas, (xx) Shigella, (xxi) Sporolactobacillus, (xxii) Serratia, dan (xxiii)Yersinia.
26
Protobiont (2018) Vol. 7 (3) : 24 –35
Berikut hasil pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis dan fisiologis (uji biokimia) bakteri karkas ayam broiler yang dijual di Swalayan di Kota Pontianak
(Tabel 1)
Tabel 1. Karakter Morfologis dan Fisiologis Isolat Bakteri pada Karkas Ayam Broiler yang dijual di Pasar Swalayan Kota Pontianak
NO Genus Kode Warna Bentuk Tepian Elevasi Gram K O TSIA Gas H2S In Mo Urea SCA
Isolat
1. Aeromonas C8 Putih Sirkular Lobate Convex - + + A/A - + + + - -
2. Acetobacter C4 Putih Sirkular Entire Convex - + - A/A - + + + - -
3. Alcaligenes A9 Putih Rhizoid Lobate Raised - + + A/A + - - + + -
4. Amphibacillus B9 Putih Iregular Lobate Flat + - - A/A - - - + + -
5. Bacillus sp 1 Putih sirkular Lobate Flat + + + A/A - - - + - -
Bacillus sp 2 Putih Sirkular Lobate Flat + + + A/A - - - + - -
Bacillus sp 3 Putih Iregular Lobate Flat + + + A/A - - - + - -
Bacillus sp 4 Putih Iregular Lobate Raised + + + A/A - - - + - -
Bacillus sp 5 Bening Iregular Entire Flat + + + A/A - - - + - -
Bacillus sp 6 Bening Iregular Entire Flat + + + A/A - - - + - -
Bacillus sp 7 Putih Sirkular Entire Flat + + - A/A - - - + - -
Bacillus sp 8 Putih Sirkular Entire Flat + + - A/A - - - + - -
Bacillus sp 9 Putih Sirkular Entire Flat + + - A/A - - - + - -
Bacillus sp 10 Putih Sirkular Entire Flat + + - A/A - - - + - -
susu
6. Brevibacterium C7 Putih Iregular Lobate Flat + + + A/A - - - - - -
7. Camphilobacter A3 Putih sirkular Lobate Raised - + + B/B - - - + + -
krem
8. Carnobacterium A13 Putih Sirkular Entire Flat + - + A/A + - - + - -
9. Erwinia A8 Putih Iregular Lobate Flat - + - A/A - - - + - -
10. Erysipelothrik B3 Bening Rhizoid Filamenteus Flat + - - A/A - - - - - -
11. Eubacterium B6 Putih Iregular Filamenteus Convex + - - A/A - - - + - -
Eubacterium B6 Putih Iregular Filamenteus Convex + - - A/A - - - + - -
Eubacterium B6 Putih Iregular Filamenteus Convex + - - A/A - - - + - -
12. Hafnia A1 Putih sirkular Entire Raised - + - A/A + - - + - -
susu
13. Kluyvera C3 Putih Sirkular Entire Flat - + - A/A + - + + - +
14. Klebsiella A2 Putih Iregular Entire Raised - + + A/A - - - - - +
27
Protobiont (2018) Vol. 7 (3) : 24 –35
Lanjutan. Tabel 1. Karakter Morfologis dan Fisiologis Isolat Bakteri pada Karkas Ayam Broiler yang dijual di Pasar Swalayan Kota Pontianak
(lanjutan)
15. Kurthia C5 Putih Iregular Rhizoid Flat + + - A/A - + + + - -
16. Lactobacillus C6 Putih Iregular Entire Convex + - - A/A - - + + - -
17. Listeria C10 Putih Sirkular Rhizoid Flat + + - A/A - - + + - -
18. Proteus C9 Putih Sirkular Lobate Convex - + - A/A - + + + + -
19. Pseudomonas A7 Putih Iregular Lobate Convex - - - A/A - - - - - -
20. Shigella C1 Bening Iregular Lobate Convex - + - A/A - - - - - -
Shigella C1 Bening Iregular Lobate Convex - + - A/A - - - - - -
21. Serratia A12 Krem Sirkular Entire Convex - + - A/A - - - + - +
22. Sporolactobacillus A16 Putih Sirkular Entire Flat + - + A/A + - - + + -
23. Yersinia A11 Putih Rhizoid Filamenteus Raised + + + A/A - - - + + +
Keterangan : Uji TSIA bersifat Asam warna media kuning (A/A) , Uji TSIA bersifat basa warna media merah (B/B), Katalase (K), Oksidase (O), Positif (+), Negatif
(-), Indol (In), Motil (Mo) Sirkular (Bulat), Iregular (tidak beraturan, bertepi), Rhizoid (seperti akar pertumbuhan menyebar), Entire (rata), Filamenteus
(tepian seperti benang-benang), Flat (permukaan koloni rata dengan medium), Raised (permukaan koloni rata dengan medium), Convex (permukaaan
koloni cembung pada medium)
28
Protobiont (2018) Vol. 7 (3) : 24 –35
29
Protobiont (2018) Vol. 7 (3) : 24 –35
dan H2S. Uji katalase positif, oksidase negatif, dalam pencernaan ayam tetapi tidak menyebabkan
bersifat motil, uji indol dan SCA negatif, sedangkan penyakit, infeksi pada daging ayam dapat terjadi
pada uji urease bersifat positif dan ada juga yang selama ayam masih hidup, kontaminasi pakan, dan
bersifat urease negatif. air.
30
Protobiont (2018) Vol. 7 (3) : 24 –35
memiliki kesamaan karakter dengan anggota genus anggota genus Hafnia umumnya ditemukan pada
Erysipelothrik. Menurut Holt et al. (1994), secara feses, ditemukan di air, tanah, dan pada produk
makrokopis genus ini berwarna bening, dengan susu, serta bersifat patogen bagi manusia dan hewan
bentuk rhizoid, permukaan koloni datar (flat) dan (Holt et al, 1994).
margin berbenang-benang (filamenteus). Hasil
pengamatan secara makroskopis bakteri ini Yulvizar (2013) menyatakan bahwa ada salah satu
termasuk dalam gram positif berbentuk kapsul spesies Hafnia alvei yang berpotensi sebagai
ukuran sel 5 µm. Berdasarkan hasil uji biokimia, uji probiotik pada ikan gembung. Rodriguez et al.
katalase negatif, uji oksidase negatif, bakteri ini (1998) bahwa bakteri ini dianggap sebagai bakteri
mampu memfermentasi karbohidrat disertai dengan patogen oportunistik yang secara alami terdapat
terbentuknya gas pada media, bersifat nonmotil, pada saluran pencernaan, bakteri anggota genus
dan bersifat negatif terhadap uji indol, urease, dan Hafnia dapat ditemukan pada karkas ayam
SCA. Genus ini mampu tumbuh pada suhu dikarenakan sistem penjualan karkas ayam broiler
optimum 30-37oC. Genus Erysipelothink tersebar di dari swalayan berdampingan dengan penjualan
alam dan bersifat parasit pada mamalia, unggas dan produk-produk pangan lainnya sehingga
ikan serta bersifat patogen pada mamalia dan kemungkinan kontaminsi silang dapat terjadi.
unggas (Holt et al.,1994).
31
Protobiont (2018) Vol. 7 (3) : 24 –35
ovoid sampai batang bersifat aerob dan anaerob merupakan bakteri asam laktat yang mempunyai
fakultatif. Klebsiella masih tergolong anggota potensi sebagai probiotik.
family anggota genus Enterobacteriaceae.
Klebsiella dapat memfermentasi karbohidrat dan 17. Genus Listeria
tidak disertai terbentuknya gas, hasil uji indol dan Berdasarkan hasil pengamatan secara makroskopis
sitrat menunjukan hasil negatif, tetapi tidak dapat dan mikroskopis serta hasil uji biokima, dilakukan
menghasilkan H2S. Buchanan dan Gibbons (1975) pada isolat bakteri (C10) memiliki kesamaan
menyatakan bahwa anggota genus Klebsiella karakter dengan anggota genus Listeria. Menurut
tersebar secara merata di alam yaitu di tanah dan di Holt et al. (1994) bakteri ini memiliki bentuk bulat,
air. Bakteri ini juga ditemukan di saluran berwarna putih, tepian rata dan permukaan koloni
pencernaan manusia dan secara alami dapat datar. Secara mikroskopis termasuk ke dalam gram
ditemukan pada saluran pencernaan mamalia. positif bentuk sel batang ukuran sel 2 µm, hasil uji
Menurut Ko (2002), anggota genus Klebsiella telah biokimia menunjukan bahwa anggota genus
dikenal dalam dunia medis sebagai organisme Listeria bersifat motil, hidup secara anaerob
patogen. fakultatif, tumbuh pada suhu optimum 30-37oC
bersifat chemoorganotroph, dapat memfermentasi
15. Genus Kurthia karbohidrat yang tidak disertai terbentuknya gas
Berdasarkan hasil pengamatan secara makroskopis, dan H2S. Katalase dan indol bersifat positif,
dan mikroskopis serta uji biokimia, isolat bakteri sedangkan uji oksidase, urease, dan SCA bersifat
(C5) memiliki kesamaan karakter dengan anggota negatif (Barrow & Feltham, 1993)
genus Kurthia. Menurut Holt et al. (1994), secara
makroskopis bentuk koloni tak beraturan, warna Anggota genus Listeria dapat ditemukan pada
koloni putih, tepian rhizoid dan permukaan koloni produk makanan mentah seperti daging yang
flat (rata). Sedangkan secara mikroskopis termasuk kurang dimasak, hot dog, sayuran, dan seafood
bakteri gram positif, bentuk sel bakteri basil ukuran (Churchill et al., 2010). Abdelgadir et al. (2009)
sel 2 µm, pertumbuhan optimum pada suhu 25- menyatakan bahwa kontaminasi bakteri anggota
30oC. Hasil uji biokimia menunjukan bahwa genus Listeria dapat terjadi di peternakan, tempat
anggota genus Kurthia dapat memfermentasi pemotongan ternak, pemprosesan makanan siap
karbohidrat tidak disertai terbentuknya gas, santap, pengawatan makanan, penyimpanan
terbentuknya H2S, bersifat motil, katalase positif, maupun selama transportasi.
indol positif sedangkan uji oksidase, urease dan
SCA bersifat negatif. Anggota genus Kurthia 18.Genus Proteus
tersebar luas di lingkungan, umumnya dapat Berdasarkan pengamatan secara makroskopis dan
ditemukan dari kotoran hewan dan produk daging mikroskopis serta hasil uji biokimia, isolat bakteri
dan bersifat nonpatogen (Holt et al., 1994). (C9) memiliki kesamaan karakter dengan anggota
genus Proteus. Secara makroskopis ciri-ciri
16.Lactobacillus pertumbuhan bakteri ini pada media NA yaitu
Berdasarkan hasil pengamatan secara makroskopis koloni berwarna putih berbentuk sirkular, margin
dan mikroskopis serta uji biokimia, isolat bakteri berbentuk lobate, dan elevasi convex. Menurut
(C6) memiliki kesamaan karakter dengan anggota Quinn et al. (2004) secara mikroskopis bakteri
genus Lactobacillus menurut Holt et al. (1994) anggota genus proteus termasuk kedalam kelompok
yaitu secara makroskopis bakteri anggota genus gram negatif berbentuk basil ukuran sel 2 µm,
Lactobacillus berwarna putih, bentuk koloni tidak tumbuh pada temparatur 37oC, anggota genus
beraturan, margin entire dan elevasi convex, proteus adalah salah satu anggota famili
sedangkan secara mikroskopis genus ini termasuk Enterobacteriaceae.
kedalam bakteri gram positif dan bentuk sel kokus
ukuran sel 2 µm. Berdasarkan hasil pengamatan uji Berdasarkan hasil uji biokimia menunjukan uji
biokimia genus ini dapat memfermentasi katalase positif, oksidase negatif, dapat
karbohidrat, tidak disertai dengan terbentuknya gas memfermentasi karbohidrat tidak terbentuknya gas,
dan H2S, uji katalase positif, uji oksidase negatif, H2S positif, uji indol dan urea positif, sedangkan uji
uji indol positif, uji urea dan SCA bersifat negatif. SCA bersifat negatif. Bakteri ini sering ditemukan
Rahayu, (2007) menyatakan bahwa anggota genus di tanah, air dan pada usus manusia dan hewan,
Lactobacillus dapat tumbuh pada temperatur serta bersifat patogen bagi manusia (Holt et al.,
optimum 30-40 oC, umumnya ditemukan pada usus 1994). Menurut Manos dan Belas (2006), anggota
hewan dan manusia, anggota genus Lactobacillus genus Proteus dapat ditemukan pada hewan.
32
Protobiont (2018) Vol. 7 (3) : 24 –35
menyatakan bahwa anggota genus Proteus ini dapat (1996), bakteri anggota Shigella merupakan bakteri
menyebabkan infeksi peradangan urin dan berbentuk batang pendek, tidak berflagel, tidak
menyebabkan infeksi pada luka serta bersifat berkapsul, tidak membentuk spora, tidak bergerak
patogen oportunistik (Holt et al.,1994) dan merupakan bakteri patogen pada usus yang
dikenal sebagai agen penyebab penyakit disentri
19. Pseudomonas basiler.
Berdasarkan pengamatan secara makroskopis dan
mikroskopis serta hasil uji biokimia, isolat bakteri 21.Genus Sporolactobacillus
(A7) memiliki kesamaan karakter dengan anggota Berdasarkan hasil pengamatan makroskopis dan
genus Pseudomonas. Menurut Barrow dan Feltham mikroskopis serta uji biokimia, isolat bakteri (A16)
1993, serta Holt et al. (1994), secara makroskopis memiliki kesamaan karakter dengan anggota genus
pada media NA bakteri ini berwarna putih, Sporolactobacillus menurut Holt et al. (1994) yaitu
berbentuk iregular, dengan tepian lobate dan secara makroskopis pertumbuhan bakteri ini pada
permukaan datar (flat), sedangkan secara media NA berwarna putih, bentuk sirkular, tepian
mikroskopis termasuk gram negatif berbentuk rata dan permukaannya flat, secara mikroskopis
batang pendek ukuran sel 3µm. Hasil uji biokimia bakteri ini termasuk gram positif, berbentuk basil
menunjukan bahwa anggota genus Pseudomonas ukuran sel 4 µm. Berdasarkan hasil uji biokimia
dapat memfermentasi karbohidrat tetapi tidak bakteri ini bersifat motil, uji katalase negatif
terbentuknya H2S dan gas, bersifat motil, katalase oksidase positif, mampu memfermentasi
positif, SCA positif, sedangkan uji oksidase dan karbohidrat dengan terbentuk nya asam disertai
indol bersifat negatif. Bakteri ini tumbuh secara terbentuk gas, tetapi tidak terbentuknya H2S, uji
anaerob, chemoorganotrophic. urea positif, sedangkan uji indol dan SCA negatif.
Bakteri ini tumbuh pada suhu optimum 35oC,
Anggota genus Pseudomonas dapat ditemukan di ditemukan pada pakan ayam dan sekitar lingkungan
lingkungan alami baik di air, tanah, tanaman tanah.
bahkan di dalam air limbah. Beberapa jenis bakteri
ini seperti anggota spesies P.putida, dan 22.Genus Serratia
P.flurescens dapat ditemukan pada sistem Berdasarkan hasil pengamatan secara makroskopis
pencernaan mamalia (Willey et al.,2008). Anggota dan mikroskopis serta hasil uji biokimia, isolat
genus Pseudomonas merupakan salah satu jenis bakteri (A12) memiliki kesamaan karakter dengan
mikroflora normal pada saluran pencernaan dan anggota genus Serratia, karakter yang ditemukan
kulit manusia, namun terkadang juga dapat berubah sesuai menurut Holt et al. (1994) yaitu bakteri ini
menjadi patogen oportunistik yang menyebabkan termasuk ke dalam gram negatif dan masuk dalam
bronkopneumonia kronis saat kondisi imun tubuh anggota famili Enterobateriaceae bentuk sel batang
menurun, kondisi serupa juga sering ditemukan pendek ukuran sel 5 µm. Secara mikroskopis
pada hewan yang menderita Pneumonia dan bakteri ini dapat memfermentasi karbohidrat
gangguan saluran urin (Tellez et al., 2010). disertai dengan terbentuknya gas, tetapi tidak
membentuk H2S, uji indol dan urea bersifat negatif,
20.Genus Shigella SCA bersifat positif. memiliki pertumbuhan
Berdasarkan pengamatan secara makroskopis dan optimum pada temperature 30-37oC. Sedangkan
mikroskopis serta hasil uji biokimia, isolat (C1,C2) hasil uji biokimia menunjukan bahwa bakteri ini
memiliki kesamaan karakter dengan anggota genus bersifat motil karena anggota genus Serratia
Shigella menurut Cowan dan Steel’s (1974), secara memiliki flagella peritrik.
makroskopis anggota genus Shigella bentuk
koloninya bulat, transparan, permukaan cembung Menurut Rao et al. (1998), bakteri anggota genus
dan pinggiran bergelombang. Menurut Holt et al. Serratia dapat ditemukan di tanah, air, dan di
(1994), secara makroskopis koloni anggota genus permukaan tanaman, anggota genus Serratia dapat
Shigella pada medium Nutrient Agar (NA) menghasilkan enzim protease. Berbagai jenis
berwarna keabu-abuan, secara mikroskopis bakteri anggota spesies Bacillus sp, Lactobacillus
berbentuk sel batang dan bersifat Gram negatif sp, Pseudomonas sp, Closteridium sp, dan Serratia
ukuran sel 2 µm. Berdasarkan hasil uji biokimia, sp, merupakan bakteri penghasil enzim protease
anggota genus Shigella dapat memfermentasi yang berpotensi membantu proses pencernaan pada
karbohidrat dan tidak dapat membentuk gas dan hewan.
H2S, bersifat nonmotil, SCA positif, sedangkan uji
indol, dan urease bersifat negatif. Menurut Nugroho
33
Protobiont (2018) Vol. 7 (3) : 24 –35
23.Genus Yersinia
Berdasarkan hasil pengamatan makroskopis dan Buchanan, R.E, & Gibbons, N.E.R, 1975, Bergey’s
mikroskopis serta hasil uji biokimia, isolat bakteri Manual of Determinative Bacteriology,
(A11) memiliki kesamaan karakter dengan anggota Baltimore, the Williams and Wilkins Company,
New York.
genus Yersinia. Menurut Holt et al. (1994), warna
koloni putih pada media NA, bentuk koloni rhizoid, Cowan, S.T, & Steel, K.J, 1974, Manual For The
pinggiran berbenang-benang, dan elevasi raised. Identification of Medical Bacteria, 2nd ed,
Secara mikroskopis bakteri ini termasuk gram Cambridge University Press, London
negatif, bentuk sel basil ukuran sel 4 µm, dan
mampu tumbuh pada suhu 28-30oC. Berdasarkan Churchill, R.L.T., H. Lee & J.C. Hall, 2006, Detection of
hasil uji biokimia, bakteri ini bersifat nonmotil Listeria monocytogenes and the toxin listeriolysin
fakultatif anaerobic, dapat memfermentasi O in food, Journal Microbiol Methods, vol. 64,
karbohidrat tidak disertai dengan terbentuknya gas no. 2, hal. 141 – 170
dan H2S. Sebagian anggota genus Yersinia mampu
Fardiaz, S, 1992, Mikrobiologi Pengelolaan Pangan,
menghasilkan indol dan ada juga yang tidak dapat
Departemen Pendidikan dan kebudayaan
menghasilkan indol. Katalase positif, uji SCA Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat
positif, sedangkan uji urea negatif, bakteri ini Antar Universitas Pangan dan Giz, Institut
umumnya dapat menginfeksi manusia, hewan Pertanian Bogor, Bogor
terutama jenis unggas, tanah, produk susu dan
makanan lain. Fatmasari, 2015, Uji Sensitivitas Antibiotik
Kloramfenikol Siprofloksasin, Eritromisin dan
Menurut Faiza (2013) bakteri anggota genus Klindamisin Terhadap Bacillus cereus yang
Yersinia adalah salah satu anggota famili diisolasi dari Daging Sapi di Pasar Tradisional
Enterobacteriaceae yang mengkontaminasi bahan dan Pasar Moderen Kota Makasar. Skripsi,
pangan yang hidup di perairan dan dapat Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin
Makasar
menimbulkan infeksi pada manusia. Menurut Mair
(1973), beberapa anggota genus Yersinia yang Faiza, DA, 2013, Kepadatan Yersinia sp yang di Isolasi
dapat bersifat patogen bagi manusia dan hewan dari Ikan Mas (Cyprinus carpio, L), Jurnal
ialah anggota spesies Yersinia enterocolitica Entropi, vol. 8, no. 1, hal. 593-597
menyebabkan infeksi pada usus manusia dan
hewan, yaitu anggota spesies Yersinia pestis Granum, PE, dan Baird-Parker, TC, 2000, Bacillus sp,
menyebabkan penyakit pes, dan Yersinia dalam: Lund BM Baird-Parker, TC, and Gauld,
pseudotuberculosis menginfeksi limpa pada hewan GW, (ed), The Microbiological Safety and
dan menyebabkan penyakit seperti tuberculosis. Quality of Food, AspenPublishers, inc
Penularannya ke manusia berasal dari daging yang Gaithersburg, Maryland, vol. II, no. 1, hal. 1029-
terinfeksi dan kurang matang serta bersifat patogen 1039
bagi banyak spesies hewan. Terkadang pada
Holt J.G., Krig N.R., Sneath P., Staley J., & Williams S,
manusia menyebabkan adenitis mesentrika, diare 1994, Bergey’s Manual of Determinative
kronis, dan septikemia berat. Bacteriology 9th Edition, Philadelphia (USA):
Lipincott Williams and Wilkins Company
DAFTAR PUSTAKA
Irawati, N, & Hanurawaty,YN, 2014, Penggunaan
Abdelgadir, A.M.M.A., K,K, Srivastava K,K, & Reddy, Kemasan Plastik Jenis PE (Polythylen), PP
P.G, 2009, Detection Of Listeria Monocytogenes (Polypropylen) dan Plastik Wrap Terhadap
In Readyto-Eat Meat Products, American Journal Angka Kuman pada Daging, Jurnal Visikes, vol.
of Animal and Veterinary Sciences, vol. 4, no. 4, 13, no. 1, hal. 21-27
hal. 101-107
Ko, WC, 2002, Community-Acquired Klebsiella
Albiner S, 2002, Bahan Tambahan Makanan, Fakultas pneumonia Bacteremia:Global Differences in
Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Clinical Patterns, National Cheng Kung
Utara University Medical College, Taiwan
Barrow, GI, & Feltharn, RKA, 1993, Cowan And Steel’s Mair, NS,1973, Yersiniosis in wildlife and its public
Manual For The Identification Of Medical health implications, Journal of Wildlife Disease,
Bacteria, Cambridge University Press, United vol. 9, no. 2, hal. 1-8
Kingdom
34
Protobiont (2018) Vol. 7 (3) : 24 –35
Manos J, & Belas R, 2006, The Genera Proteus, Shane, SM, 2000, Campylobacter Infection of
Providencia, and Morganella Prokaryotes Journal Commercial poultry, Rev. Sci. tech. Off. Int. Epiz,
Chapter, vol. 6, no. 2, hal 245-269 vol 19, no 2, hal 376-395
Nugroho, E, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, EGC, Triyantini, Abubakar, Roswita, S, & Hadi, S, 2000, Mutu
Jakarta Karkas Ayam Hasil Teknik Pemotongan Berbeda,
Seminar Nasional dan Veteriner Balai Penelitian
Quinn, PJ, Cater, ME, Markey,B, & Carter GR, 2004, Ternak, hal. 391-396
Clinical Veterinary Microbiology, Ed ke-4, New
York, Mosby Tellez, RA, Guemes, FS, Casas EMC, & Castro RH,
2010, Bacteria and Yeast Normal Microbiota
Rao, MB, Tanksale AM, Ghatge MS, & Deshpande VV, From Respiratorytract and Genital Area of
1998, Molecular and Biotechnological Aspects Bottlenose Dolphins (Tursiops truncatus), Jurnal
Of Microbial protease, Microb Mol Biol Rev Microbial And Microb Biotech, vol. 1, no. 3, hal.
vol.62, no.16, hal. 1092-2172 666-673
Rahayu, E, & Purwandhani, S., 2007, Isolasi dan Seleksi Willey, JM, Sherwood LM, Woolverton CJ, 2008,
Lactobacillus yang Berpotensi Sebagai Agensia Prescott, Harley, and klein’s microbiology, Ed
Probiotik, Agritech, vol. 23, no. 2, hal. 3-5 ke-7, New York, McGraw-Hill
Rodriguez LA, Gallardo CS, Acosta F, Nieto TP, Acosta Waluyo L, 2008, Metode Analisis Mikrobiologi, UMM
B, dan Real F, 1998, Hafnia alvei as an Press, Malang
Opportunistic Pathogen Causing Mortality in
Brown Trout, Salmo trutta L, Journal of Fish Yulvizar, C, 2013, Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Diseases, vol. 21, no. 2, hal 365-369 Probiotik pada Rastrelliger sp, Jurnal Biospecies.
vol. 6, no. 2, hal.1-7
35