Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NURZAITUN

STAMBUK : E1B119047

KENYAMANAN TERMAL
Kenyamanan termal adalah sebuah kondisi di mana secara psikologis, fisiologis, dan
pola perilaku seseorang merasa nyaman untuk melakukan aktivitas dengan suhu tertentu di
sebuah lingkungan. Secara teori, manusia memiliki kemampuan beradaptasi terhadap
perubahan termal yang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu adaptasi pola perilaku, adaptasi
fisiologis, dan adaptasi psikologis.

Adaptasi pola perilaku misalnya manusia secara refleks akan mengipas mukanya
apabila berada di ruangan yang panas dan pengap. Adaptasi fisiolois adalah apabila tangan
direndam ke dalam air es selama lima menit dan kemudian dimasukkan ke air dengan suhu
ruang, maka tangan akan merasakan air tersebut hangat dan sebaliknya. Adaptasi psikologis
adalah mengubah persepsi mengenai tingkat temperatur yang nyaman berdasarkan
ekspektasi dan pengalaman masa lalu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal seseorang yaitu :

 Tingkat metabolisme
 Tingkat ventilasi
 Pakaian yang dipakai
 Temperatur ruangan
 Kelembaban udara ruangan
 Kecepatan aliran udara di permukaan kulit.

Strategi Pengendalian Termal

Ada 5 strategi pengendalian termal khususnya untuk iklim tropis basah seperti di Indnesia
sebagai berikut :

SHADE DAN FILTER

Shade adalah strategi pengendalian termal menggunakan sun shader. Sun Shader
merupakan komponen pada fasad rumah atau bagian rumah yang berfungsi sebagai
pembayangan sinar matahari. Sun shader bersifat masif dan tanpa lubang, sehingga tidak
ada sinar matahari yang masih dapat ditransmisikan.

Filter adalah strategi pengendalian termal menggunakan sun filter. Sun filter
merupakan komponen pada fasad rumah yang berfungsi sebagai penyaring sinar matahari.
Sun filter berlubang dan/atau bersifat transparan, sehigga masih ada radiasi panas matahari
yang dapat masuk ke dalam rumah.
Strategi shade dan filter dapat diwujudkan dengan shading devices. Shading devices
(peneduh) meliputi :

o Sirip penangkal sinar matahari (SPSM)


o Bidang dinding
o Atap balkon
o Atap lebar
o Kisi-kisi (louvre)
o Kerai otomatis (automated blinds)

THERMAL INSULATION

Thermal insulation (insulasi termal) adalah strategi pengendalian termal melalui


penggunaan material yang mampu mereduksi perpindahan panas. Perpindahan panas dapat
direduksi karena material tersebut memiliki kemampuan konduksi panas yang rendah dan
kemampuan memantulkan daripada menyerap radiasi panas. Strategi thermal insulation
terdiri atas tiga macam sebagai berikut.

o Insulative Wall
Insulative wall adalah pengendalian termal menggunakan material dinding rumah /
bangunan. Adapun untuk pemilihan material dinding, utamakan memakai tumbuhan
(kayu lunak, kayu keras, plywood) dan batu bata (batu bata ringan, batu bata padat).
o Thermal Mass
Thermal mass adalah pengendalian termal menggunakan material dinding rumah /
bangunan dengan density tinggi dan specific heat capacity tinggi, sehingga memiliki
kemampuan menghambat perpindahan panas masuk ke dalam rumah / bangunan.
o Roof Thermal Insulation
Roof Thermal Insulation adalah penggunaan material yang dapat berfungsi sebagai
insulasi termal, sehingga dapat mereduksi perpindahan panas ke ruang di bawah
atap.Adapun untuk pemilihan material Roof Thermal Insulation, Anda bisa
menggunakan aluminium foil yang cocok digunakan di iklim yang panas. Dengan
emissivity sangat rendah dan reflectivity sangat tinggi, aluminium foil efektif
digunakan jika sumber panas berasal dari luar rumah / bangunan yaitu radiasi panas
matahari

ZONE

Zone adalah strategi pengendalian termal melalui pengaturan orientasi rumah /


bangunan (alokasi bukaan) terkait penerimaan radiasi panas matahari dan alokasi zona
rumah / bangunan yang dapat digunakan sebagai buffer / penahan radiasi panas matahari.
Strategi zone terdiri atas:
o Building orientation
Orientasi bangunan (building orientation) adalah pengendalian termal dengan cara
perencanaan alokasi bukaan cahaya (termasuk bukaan udara) yang berpotensi dalam
penerimaan radiasi panas matahari ke dalam rumah / bangunan. Untuk Indonesia
dengan iklim tropis yang panas, radiasi panas matahari adalah kendala. Maka
usahakan bukaan diletakkan di fasad utara dan selatan.
o Core Zone
Zona inti rumah / bangunan (core zone) adalah pengendalian termal dengan cara
perencanaan alokasi core rumah / bangunan agar menjadi buffer / penahan radiasi
panas matahari.

LANDSCAPE

Pengertian landscape terkait strategi pengendalian termal dibatasi pada pemilihan


dan penataan vegetasi pada site, agar terbentuk iklim mikro yang menunjang perolehan
kenyamanan termal melalui pembayangan dan passive cooling. Efektivitas strategi ini
berubah sesuai pertumbuhan vegetasi yang tumbuh membesar dan dapat rontok daunnya.

Pertimbangan pemilihan dan penataan vegetasi pada landscape, yaitu sebagai berikut.

o Optimasi pembayangan
Pilih vegetasi yang mampu memberi pembayangan secara optimal pada bagian yang
dibutuhkan pada fasad. Vegetasi tersebut dapat berupa pohon besar berdaun lebat
dengan kanopi lebar.
o Alokasi vegetasi
Titik tumbuh vegetasi ditata agar terintegrasi dengan sistem penghawaan alami. Bila
angin adalah potensi maka jarak vegetasi tidak rapat dan tidak menghalangi aliran
udara. Bila angin adalah kendala maka jarak vegetasi dapat dibuat lebih rapat dan
menjadi buffer / penahan untuk menurunkan kecepatan angin.

GREEN ROOF

Atap hijau (green roof) adalah strategi pengendalian termal dengan cara pengadaan
vegetasi di atap agar diperoleh instulasi termal terhadap radiasi panas matahari dan
berbentuk iklim mikro pada rumah atau bangunan.

Pada atap datar beton rumah, gunakan extensive garden. Extensive garden adalah
green roof untuk vegetasi lunak seperti semak, perdu, dan rumput. Dengan bobot vegetasi
yang lebih ringan, juga akar yang lebih dangkal maka tidak dibutuhkan media tanam yang
tebal dan berat (keseluruhan tebal green roof) dapat hanya 15 cm).

Kemampuan insulasi internal pada green roof dipengaruhi oleh :


o Ketebalan media tanam
Makin tebal lapisan media tanam, maka insulasi termal makin efektif
o Jenis vegetasi
Makin lebat kanopi vegetasi maka diperoleh efek pembayangan yang membantu
menurunkan suhu udara di atas atap.

Sumber :
https://altaintegra.com/id/publikasi/artikel/aspek-kenyamanan-termal-pada-
arsitektural-indonesia/

Fisika Bangunan 1 by Nur Laela Latifah, ST. MT.

Anda mungkin juga menyukai