Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan pembangunan secara nasional, sebagaimana mestinya yang
diamanatkan dalam UUD 1945 yang telah mengatur tentang wajib negara Tentang
wajib Memperioritaskan 20% Anggaran Pendidikan meliputi seluruh kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dimana pembanguanan tersebut
dititikberatkan pada bidang pendidikan yang merupakan penggerak utama
pembangunan nasional melalui kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan
arah pembangunan tersebut maka pembangunan di setiap daerah harus
disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan tingkat kemampuannya masing-masing.
Pembangunan dilakukan secara bertahap, di mana dalam setiap tahap
pembangunan digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pendidikan
masyarakat.
Pertumbuhan dan perkembangan tersebut dilaksanakan diberbagai sektor
pembangunan di kabupaten Natuna, menuntut upaya pembangunan gedung yang
bermutu dan berkualitas serta perbaikan gedung bangunan lama (existing) menjadi
bangunan baru yang lebih baik dan nyaman. Perencanaan program pembangunan
prasarana ini, dilakukan secara lebih terpadu dengan mengoptimalisasikan lahan-
lahan secara maksimal dengan mengadakan peremajaan, pembangunan, dan
perbaikan fisik untuk mengimbangi perkembangan penduduk dan kebutuhan
fasilitas umum, terutama prasarana di bidang pendidikan masyarakat yang
didukung oleh sumber daya manusia yang semakin berkualitas.
Dari hasil wawancara kita dapat melihat bahwa tuntutan mencapai hasil yang
baik di perkuliahan pada mahasiswi penghuni asrama yang cukup tinggi.
Orangtua yang menitipkan anaknya disebuah asrama mengharapkan bahwa anak
mereka pasti akan mencapai prestasi yang baik. Ditambah lagi tinggal diasrama

1
dengan peraturan yang cukup ketat maka pola hidup mahasiswa juga akan lebih
teratur.

2
3

Observasi yang dilakukan oleh Reski dkk, (2020). Reski mencoba


membandingkan antara mahasiswa yang tinggal berdua dalam satu kamar dengan
yang tinggal bertiga maupun sampai berempat dalam satu kamar. Hasilnya
ternyata mahasiswa yang tinggal bertiga dalam satu kamar memiliki prestasi
belajar yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang tinggal dalam
satu kamar. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh jumlah teman satu kamar
terhadap peningkatan prestasi belajarnya.
Di ASRAMA PUTERI KABUPATEN NATUNA setiap kamar ditempati
oleh tiga hingga empat orang Mahasiswi dalam satu Kamar. Dengan jumlah
Mahasiswi dalam satu kamar 2 atau 3 orang turut mempengaruhi pola belajar
mereka baik itu secara positif maupun negative. Ada mahasiswa yang begitu
melihat teman sekamar sedang belajar, mahasiswa tersebut akhirnya ikut belajar.
Ada juga yang begitu melihat teman sekamar bermain, akhirnya mahasisa tersebut
juga ikut bermain.
Salah satu alasan mengapa Asrama Putri ini dibutuhkan secara Permanen
karna Aspek Kenyamanan, Keamanan hingga Kelayakan menjadi factor utama
mengapa asrama ini harus segera direncanakan. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan selama satu minggu, didapati hasilnya adalah 07,10 % mengatakan
Sangat Nyaman, 67,90 % mengatakan Kurang nyaman dan 25,00 % mengatakan
Tidak nyaman. Ini Hampir berbanding terbalik dengan hasil aspek Kelayakan
yaitu 75,00 % mengatakan Kurang layak dan 25,00 % mengatakan Tidak Layak,
dari Aspek Keamanan 27,60 % mengatakan Sangat aman, 41,40 % mengatakan
Kurang aman dan 31,00 % mengatakan Tidak Aman. Dari data ini lah dapat
dikatakan Mahasiswi Putri Natuna Sangat Membutuhkan Gedung Asrama Putri
yang Memenuhi Aspek Baik itu Kenyamanan,Kelayakan hingga Keamanan agar
bisa menjadi Tempat tinggal Yang memenuhi standart Dunia pendidikan yang
dibutuhkan.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, maka pemerintah dalam hal ini
Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga Kabupaten Natuna membangun
gedung ASRAMA PUTERI KABUPATEN NATUNA. Pembangunan gedung
tersebut dirasakan perlu guna memenuhi dan melengkapi kekurangan akan
4

prasarana dan fasilitas keamanan dalam pendidikan perkuliahan, khususnya bagi


mahasiswi yang berasal dari daerah kabupaten Natuna. Gedung asrama ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas keamanan dan kenyamanan mahasiswi
dalam melakukan kegiatan pendidikan perkuliahan di Kota Pontianak dalam
wilayah Kalimantan barat padat umumnya.
Setelah menyimpulkan data data di atas maka diperlukan pembangunan
Gedung Asrama Putri di Kota pontianak sebagai penunjang fasilitas untuk
Mahasiswi yang berada di Kota Pontianak. sehingga membutuhkan Asrama atau
Tempat Tinggal yang dekat dengan pusat kota atau pusat Pendidikan yang ada di
kota Pontianak. Maka dipelukan pembangunan atau perhatian khusus Pemerintah
Kepada Baik itu Mahasiswa maupun Mahasiswi agar mendapatkan Tempat yang
layak sesuai standar dan kebutuhan yang berlaku, maka perencanaan
pembangunan Gedung Asrama Mahasiswi Putri kabupaten Natuna yang terletak
di jalan Ahamd Yani 2, Sepakat 2 no 178B yaitu Asrama yang lokasi nya sangat
strategis serta dekat dengan ruang terbuka hijau. Maka penulis merencanakan
untuk tugas akhir adalah Perencanaan Manajemen Konstruksi Pada
Pembangunan Gedung Asrama Putri Kabupaten Natuna di Kota Pontianak.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul permasalahan guna untuk
menyeimbangkan antara sarana dan prasarana salah satunya di bidang pendidikan
untuk menjadi pengembangan pendidikan serta sumber daya manusia.
Masalah yang sering dihadapi pada saat pembangunan adalah metode
pelaksanaan yang kurang tepat sehingga berdampak pada biaya yang besar serta
waktu pelaksanaan yang lama untuk menyelesaikan pelaksanaan pembangunan
tersebut serta kurangnya mutu suatu bangunan.
Akibat metode yang kurang tepat ini juga dapat berdampak pada tingkat
kecelakaan kerja yang tinggi. Hal ini juga bisa terjadi karena kurangnya
komunikasi atau kerja sama antara pihak-pihak pelaksanaan dan kurangnya
pengetahuan serta pengalaman pihak pelaksana dalam pelaksanaan pembangunan.
Adapun permasalahan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
5

a. Bagaimana perhitungan Rencana Anggaran Biaya ?


b. Bagaimana perencanaan Waktu Pelaksanaan ?
c. Bagaimana pengelolaan Sumber Daya Manusia ?
d. Bagaimana perencanaan pengendalian Mutu ?
e. Bagaimana Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Lingkungan
(SMK3L)?

1.3 Batasan Masalah


Melihat permasalahan diatas, mengingat waktu penyusunan Tugas Akhir
yang singkat, Penulis membatasi masalah pada Perencanaan Pembangunan
Asrama Putri Kabupaten Natuna di Kota Pontianak ini sebagai berikut:
a. Merencanakan Rencana Anggaran Biaya.
b. Merencanakan Time schedule dan Network Planning.
c. Merencanakan pengelolaan Sumber Daya Manusia.
d. Merencanakan pelaksanaan pengendalian Mutu.
e. Merencanakan pelaksanaan sistem Manajemen Keselamatan Kerja
Lingkungan (SMK3L).

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan Tugas Akhir adalah:

1.4.1 Tujuan Umum

a. Sebagai persyaratan untuk melanjutkan Tugas Akhir pendidikan


Diploma VI pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Pontinak.
b. Agar mempu mengaplikasikan beberapa mata kuliah yang telah
diperoleh selama dibangku kuliah maupun yang pernah dipelajari
dilapangan sehingga dapat diaplikasikan didunia kerja.

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Mampu membuat Rencana Anggaran Biaya.


b. Mampu membuat Time Schedule dan Network Planning.
6

c. Mampu membuat pengelolaan Sumber Daya Manusia.


d. Mampu membuat pengendalian Mutu.
e. Mampu membuat SMK3L (Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan
Kerja Lingkungan.

1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini antara lain sebagai berikut:
1) Bagi Penulis
Dapat menjadikan pengalaman pada penulis dalam merencanakan
Asrama Putri kabupaten Natuna dengan 4 lantai. Membandingkan teori
yang didapatkan dikampus dengan dilapangan dan dapat menerapkannya
dikehidupan nyata, dan menambah wawasan ilmu dilapangan.
2) Bagi Perusahaan
Tugas akhir ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan jasa konstruksi,
dan meciptakan peluang kerja sama antara perusahaan dan Pemerintah
Daerah.
3) Bagi Kampus
Tugas akhir ini dapat menjadi audit internal kualitas pengajar, menjalin
kerja sama antara kampus dan perusahaan, dan menjadi alat ukur
keberhasilan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya.
4) Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan tarif hidup masyarakat di sekitaran Asrama.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penyusunan yang digunakan dalam proposal Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan, Manfaat,
Sistematika Penulisan, dan Metodologi.
BAB II DASAR TEORI
7

Berisikan tentang teori-teori yang menunjang atau mendukung dalam penulisan


Tugas Akhir seperti manajemen konstruksi, rencana anggaran biaya, time
schedule dan network planning, mutu, serta SMK3L (Sistem Manajemen
Keselamatan Lingkungan).
BAB III DATA DAN ANALISA
Berisikan tentang data-data yang akan menunjang penyelesaian Tugas Akhir serta
analisa dari data-data tersebut.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai masalah yang diajukan yaitu membuat rencana
anggaran biaya (RAB), membuat Time Schedule dan Network Planning, membuat
analisa tenaga kerja dan struktur organisasi tenaga kerja, pada mutu membuat
rencana kerja dan syarat serta pada SMK3L (Sistem Manajemen Keselamatan
Lingkungan) membuat identifikasi bahaya dan resiko, Alat Pelindung Diri (APD),
Alat Pelindung Kerja (APK), Standar Operasional Prosedur (SOP), pengawasan
pelaksanaan K3, dan program pencegahan kecelakaan.
BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran dimana kesimpulan yang diambil dari setiap BAB
pembahasan dan menjawab tujuan serta saran diambil dari kesimpulan.

1.7 Metodologi
Metode penulisan memberikan gambaran rancangan penulisan yang
meliputi antara lain: prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu
penelitian, sumber data, dan dengan langkah apa data-data tersebut diperoleh dan
selanjutnya diolah dan dianalisis.
Metode kuantitatif  merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitiannya. Demikian pula pada tahap kesimpulan
penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan
lainnya. Metode yang akan digunakan untuk penyelesaian tugas akhir ini yaitu :
8

1.7.1 Observasi lapangan

Observasi lapangan adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan


langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi
penelitian.
a. Lokasi Wilayah Studi
b. Kondisi Fisik Tapak
c. View

1.7.2 Studi Banding

Studi banding adalah sebuah konsep belajar yang dilakukan di lokasi dan
lingkungan berbeda yang merupakan kegiatan yang lazim dilakukan untuk
maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan
kebijakan baru, perbaikan peraturan perundangan, dan lain-lain.

1.7.3 Studi Literatur

Studi Literatur dimaksudkan untuk mendapatkan data-data pendukung


(referensi) melalui buku-buku ataupun jurnal yang sesuai dengan permasalahan
yang ada.

1.8 Diagram Alir

1.1 Perencanaan Manajemen


Konstruksi
1.2 Pada Pembangunan Gedung
1.3 Asrama Putri Kabupaten Natuna

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Batasan Masalah
9

Tujuan

Manfaat

Pengumpulan Data

Primer Sekunder

- Foto lapangan - Peraturan Menteri


- Kondisi eksisting - Harga satuan terbaru
- Hasil pengukuran - Lampiran PUPR No 28 Tahun 2016
- Hasil wawancara

Kompilasi

Perencanaan Gambar
Kerja

Biaya Waktu SDM Mutu SMK3L

??? ??? ??? ??? ???

Dokumen

Kesimpulan dan Saran

Anda mungkin juga menyukai