Anda di halaman 1dari 5

EGA SARESMI LATIFAH

11000118120144
Hukum Lingkungan A
Dosen Bapak Untung Sri Hardjanto, S.H., M.H.

Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) Berdasarkan PP No. 27


Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

Pengertian Izin Lingkungan


Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau
kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup sebagai persyaratan memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. (Pasal 1 butir 1
PP No. 27 Tahun 2012)

Pengertian AMDAL
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah
kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan. (Pasal 1 butir 2 PP No. 27 Tahun 2012)

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki AMDAL atau UKL-UPL wajib memiliki
izin lingkungan, dengan melalui tahapan kegiatan meliputi:
a. penyusunan AMDAL dan UKL-UPL
b. penilaian AMDAL dan pemeriksaan UKL-UPL
c. permohonan dan penerbitan izin lingkungan

1. Penyusunan AMDAL dan UKL-UPL


Penyusunan AMDAL dituangkan ke dalam dokumen yang terdiri atas: kerangka acuan, Andal,
dan RKL-RPL. Dalam menyusun dokumen AMDAL, pemrakarsa wajib menggunakan
pendekatan studi:
a. pendekatan studi tunggal, apabila pemrakarsa merencanakan melakukan satu jenis usaha
dan/atau kegiatan yang kewenangan pembinaan pengawasan nya berada di bawah satu
kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, satuan kerja pemerintah provinsi,
atau satuan kerja Pemerintah Kabupaten/Kota.
b. pendekatan studi terpadu, apabila pemrakarsa merencanakan untuk melakukan lebih dari
satu jenis usaha kegiatan yang perencanaan dan pengelolaannya saling terkait dalam satu
kesatuan dan peran ekosistem serta pembinaan pengawasan nya berada di bawah lebih
dari satu lembaga-lembaga tersebut.
c. pendekatan studi kawasan, apabila pemrakarsa merencanakan untuk melakukan lebih dari
satu usaha kegiatan yang perencanaan dan pengelolaannya saling terkait, terletak dalam
satu kesatuan zona rencana pengembangan kawasan, yang pengelolaannya dilakukan oleh
pengelola kawasan.

Pemrakarsa dalam menyusun dokumen Amdal mengikutsertakan masyarakat yang terkena


dampak, pemerhati lingkungan hidup, dan yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan
dalam proses Amdal. Dilakukan melalui pengumuman rencana usaha kegiatan dan konsultasi
publik. Masyarakat dalam jangka waktu 10 hari kerja sejak pengumuman berhak mengajukan
saran, pendapat, tanggapan terhadap rencana yang disampaikan secara tertulis kepada
pemrakarsa, menteri, gubernur atau bupati/walikota.

Penyusunan UKL-UPL (Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup)


dilakukan melalui pengisian formulir UKL-UPL dengan format yang ditentukan oleh Menteri,
yang memuat:
a. identitas pemrakarsa
b. rencana usaha kegiatan
c. dampak lingkungan yang akan terjadi
d. program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup

2. Penilaian AMDAL dam Pemeriksaan UKL-UPL


a. Kerangka Acuan
Kerangka acuan disusun oleh pemrakarsa yang diajukan kepada Menteri, Gubernur, dan
Bupati/walikota melalui Komisi Penilai AMDAL. penilaian kerangka acuan oleh tim
teknis, jangka waktunya adalah paling lama 30 hari kerja terhitung sejak kerangka acuan
diterima dan dinyatakan lengkap secara administrasi.

b. Andal dam RKL-RPL


Komisi penilai AMDAL berdasarkan hasil penilaian Andal dan RKL-RPL
menyampaikan rekomendasi hasil penilaian kepada Menteri, Gubernur, Bupati/walikota
berupa:
 rekomendasi kelayakan lingkungan
 rekomendasi ketidaklayakan lingkungan

Jangka waktu penilaian paling lama 75 hari kerja terhitung sejak dokumen Andal dan
Rkl-RPL dinyatakan lengkap. Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup memuat:
 dasar pertimbangan dikeluarkannya penetapan
 pernyataan kelayakan lingkungan
 persyaratan dan kewajiban pemrakarsa sesuai dengan RKL RPL
 kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak terkait

c. UKL-UPL (Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup)


Formulir UKL-UPL yang telah diisi oleh pemrakarsa disampaikan kepada:
 Menteri (untuk usaha yang berlokasi di lebih dari satu provinsi, dalam wilayah NKRI
yang sedang bersengketa dengan negara lain, di wilayah laut lebih dari 12 mil, atau di
lintas batas NKRI)
 Gubernur (untuk usaha yang berlokasi di lebih dari satu wilayah kabupaten/kota
dalam provinsi, di lintas kabupaten kota, atau di wilayah laut paling jauh 12 mil
kearah perairan kepulauan)

Rekomendasi UKL-UPL yang diterbitkan berupa persetujuan dan penolakan.


Rekomendasi berupa persetujuan UKL-UPL memuat: dasar pertimbangan
dikeluarkannya persetujuan, pernyataan persetujuan, dan persyaratan dan kewajiban
pemrakarsa sesuai yang tercantum dalam UKL UPL. Usaha harus mencantumkan jumlah
dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

3. Permohonan dan Penerbitan Izin Lingkungan


Permohonan izin lingkungan diajukan secara tertulis oleh penanggung jawab usaha kegiatan
selaku pemrakarsa kepada Menteri, Gubernur, atau Bupati/walikota persamaan dengan
pengajuan penilaian Andal dan RKL-RPL atau pemeriksaan UKL UPL. Permohonan izin
lingkungan dilengkapi dengan:
a. dokumen AMDAL atau formulir UKL UPL
b. dokumen pendirian usaha kegiatan
c. profil usaha kegiatan

Pengumuman permohonan izin lingkungan dilakukan melalui multimedia dan papan


pengumuman di lokasi usaha kegiatan paling lama 5 hari kerja terhitung sejak dokumen Andal
dan RKL-RPL yang diajukan dinyatakan lengkap secara administrasi. Masyarakat dapat
memberikan saran, pendapat dan tanggapan terhadap pengumuman tersebut jangka waktu paling
lama adalah 10 hari sejak diumumkan.

Penerbitan Izin Lingkungan oleh menteri, gubernur, bupati/walikota setelah dilakukannya


pengumuman permohonan izin lingkungan dan persamaan dengan diterbitkannya keputusan
kelayakan lingkungan hidup (rekomendasi UKL-UPL). Izin lingkungan memuat:
a. persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam keputusan kelayakan lingkungan hidup
(Rekomendasi UKL-UPL)
b. persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan oleh menteri, gubernur, atau bupati/walikota
c. berakhirnya izin lingkungan

Izin lingkungan yang telah diterbitkan diumumkan melalui media massa atau multimedia dalam
jangka waktu 5 hari kerja.

Penanggung jawab usaha kegiatan dapat mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan,
yamg meliputi:
a) perubahan kepemilikan usaha atau kegiatan.
b) perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
c) perubahan yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang memenuhi kriteria;
penggunaan alat produksi, penambahan kapasitas produksi, perubahan spesifikasi teknik,
perubahan sarana usaha, perluasan lahan bangunan usaha, perubahan waktu atau durasi
operasi usaha, usaha dalam kawasan yang belum tercakup di dalam izin lingkungan,
perubahan kebijakan dalam rangka peningkatan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, perubahan lingkungan hidup yang mendasar karena alam atau akibat
lain sebelum kegiatan usaha dilaksanakan.
d) terdapat perubahan dampak risiko terhadap lingkungan hidup berdasarkan hasil kajian
analisis resiko lingkungan hidup, atau audit lingkungan hidup yang diwajibkan.
e) tidak dilaksanakannya rencana Usaha dan/atau Kegiatan dalam jangka waktu 3 (tiga)
tahun sejak diterbitkannya Izin Lingkungan.

Penanggung jawab usaha sebelumnya wajib mengajukan permohonan perubahan Keputusan


Kelayakan Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-UPL. Penerbitan perubahan Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup dilakukan melalui penyusunan dan penilaian dokumen Amdal
baru atau penyampaian dan penilaian terhadap adendum Andal dan RKL-RPL. Penerbitan
perubahan Rekomendasi UKL-UPL dilakukan melalui penyusunan dan pemeriksaan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai