I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jahe (Zingiber officinale) merupakan jenis tanaman yang termasuk dalam
famili Zingiberaceae. Jahe sangat lazim digunakan sebagai rempah dalam
masakan Indonesia. Selain digunakan sebagai rempah, jahe juga dimanfaatkan
sebagai obat herbal karena mengandung beberapa zat aktif yang dapat mengobati
flu, batuk, malaria, diare, asma bahkan kanker. Penelitian menemukan zat aktif
dalam jahe seperti antiemetic, antidiabetik, antioksidan, antihistaminik,
antimicrobial, sampai anticancer.
Di Indonesia, jahe diolah menjadi berbagai macam produk seperti minyak
jahe, jahe bubuk, sirup jahe, permen jahe dan masih banyak lagi. Jahe banyak
digunakan dalam jamu sebagai obat herbal yang berguna bagi kesehatan.
Sekarang, masyarakat dengan mudah menemukan jamu dalam bentuk bubuk.
Produk jahe dalam bentuk bubuk tersebut, diharapkan dapat mempermudah
konsumen untuk mendapatkan khasiat dari jahe itu sendiri.
Hampir semua minuman jahe di Indonesia masih menggunakan teknik
tradisional untuk memproduksi minuman jahe dalam bentuk ekstraknya. Mereka
menggunakan kompor dan panci, kemudian mendidihkan larutah jahe pada
temperatur tinggi dan diaduk hingga didapatkan ekstrak jahe. Namun dengan
teknik tersebut, kita tidak dapat menentukan kualitas ekstrak jahe yang dihasilkan
dan proses cenderung kurang efisien.
Identifikasi zat aktif dalam minuman ekstrak jahe bubuk dari kedua proses
dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Perbandingan komponen zat aktif dalam minuman ekstrak jahe dari
kedua proses yang berbeda
(Apriyana et.al, 2017)
Gambar 1. Perbandingan komponen hidrokarbon yang berpengaruh terhadap rasa
dalam produk minuman ekstrak jahe (Apriyana et.al, 2017)
Berdasarkan pada Tabel 2 dan Gambar 1 terlihat bahwa minuman ekstrak jahe
bubuk yang diproses dengan mesin evaporasi memiliki kandungan zat aktif dan
zat yang mempengaruhi rasa yang stabil dibandingkan dengan proses tradisional.
Hal tersebut dikarenakan proses dengan mesin evaporasi lebih terkontrol dalam
pengoperasiannya sehingga kualitas dari minuman ekstrak jahe bubuk akan lebih
baik tanpa mengurangi khasiat dari jahe itu sendiri.
Selain kualitas produk, efisiensi proses juga perlu diperhatikan mengingat
hal tersebut tentunya akan mempengaruhi biaya secara keseluruhan. Proses secara
tradisional hanya menggunakan panci, kompor dan pengaduk kayu sebagai alat
utamanya, namun cara pengolahan ini cukup memakan waktu yang lama karena
kita tidak dapat mengontrol temperatur dan dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya.
Sedangkan dengan mesin evaporasi, selain waktu yang diperlukan lebih singkat
dibanding cara tradisional, sistem terisolasi dan dapat dikontrol sehingga kualitas
dari produk minuman jahe bubuk pun terjaga.
Jahe
segar
Dimasak hingga
Gula didapatkan
ekstraknya
Minuman
jahe
Ekstrak jahe
dari jahe segar
- Larutan gula
- Larutan rempah- Kondisi
Proses evaporasi
rempah (kayu manis, operasi diatur
kapulaga, cengkeh)
Minuman Jahe
bubuk
REFERENSI