APBN KITA
KINERJA DAN FAKTA
1
2
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
Foto Cover:
Media Keuangan/ Anas NH
“Masyarakat haus hiburan. Kalau mau like-nya setengah juta, saya bisa nyanyi dengan
Didi Kempot. Saya tahu. Tapi harus dicari cara. Cara komunikasi harus dikomunikasikan
secara matang jangan terlalu overselling”
3
Infografis
4
Ringkasan Eksekutif
RINGKASAN
EKSEKUTIF
P
erekonomian global kedepan meningkatkan prospek pasar
diperkirakan akan lebih keuangan global dan stabilitas
baik dibandingkan tahun ekonomi global. Perkembangan
2019 yang ditandai dengan ekonomi ke depan akan bergantung
perbaikan kondisi pasar keuangan pada hasil kesepakatan perundingan
global melanjutkan pelonggaran perang dagang Amerika-China yang
kebijakan moneter negara maju. akan dilakukan di pertengahan
Namun, kondisi tersebut akan Desember 2019 ini. Sementara itu,
dipengaruhi oleh isu kelanjutan pertumbuhan ekonomi nasional tetap
perundingan penyelesaian perang terjaga dan momentum pertumbuhan
dagang AS-China akhir tahun ini. diperkirakan akan berlanjut. Indeks
Peningkatan arus masuk modal terus Kepercayaan Konsumen (IKK)
berlanjut ke emerging market, dan November 2019 tercatat 124,2
mengakibatkan apresiasi nilai tukar menguat dibandingkan bulan
negara emerging market, termasuk sebelumnya. Hal ini mengindikasikan
Indonesia. Tren penguatan nilai tukar optimisme konsumen yang didorong
dan perkembangan inflasi yang tetap oleh membaiknya persepsi konsumen
terjaga dan diyakini berlanjut hingga terhadap kondisi ekonomi saat ini dan
akhir tahun akan lebih memperkuat ekspektasi ke depan.
stabilitas ekonomi. Hal ini akan
meningkatkan konsumsi masyarakat Perkembangan inflasi di tingkat
dan investasi, sehingga mendorong konsumen pada November 2019
pertumbuhan ekonomi nasional. tercatat sebesar 0,14 persen (mtm)
Selanjutnya, peningkatan ekspor menggambarkan inflasi tetap
melalui penguatan daya saing industri rendah dan terkendali. Dengan
nasional akan terus dilakukan untuk perkembangan inflasi tersebut, inflasi
meningkatkan kinerja transaksi hingga November 2019 tercatat
berjalan. sebesar 2,37 persen (ytd) atau 3,0
persen (yoy). Perkembangan inflasi
Respon negara maju terhadap tersebut dipengaruhi oleh inflasi
kondisi ekonomi global melalui kelompok bahan makanan karena
pelonggaran kebijakan moneter kenaikan harga komoditas bawang
5
merah, daging, dan telur ayam ras. untuk menjaga momentum
Sementara itu, kelompok transportasi pertumbuhan Bank Indonesia
mengalami deflasi karena penurunan mempertahankan BI 7-Day Reverse
tarif angkutan udara. Komponen inflasi Repo Rate pada level 5,0 persen.
inti tercatat sebesar 3,08 persen (yoy)
menurun dibandingkan November Pembangunan sektor pariwisata
2018 sebesar 3,2 persen (yoy) seiring yang dilaksanakan selama ini
posisi awal tahun 2019. Kondisi nilai depan, dengan pondasi ekonomi
tukar yang stabil dan didukung oleh makro yang stabil beberapa
7,5 bulan impor atau 7,2 bulan impor ekonomi nasional. Prioritas berikutnya
6
Pemerintah juga terus meningkatkan Tranportasi dan Pergudangan,
inklusivitas dan ekonomi yang dan Konstruksi dan Real Estate.
berkelanjutan. Ke depan, pemerintah Pertumbuhan komponen penerimaan
menekankan 5 prioritas yang akan pajak yang pertumbuhannya positif
dilaksanakan dalam pembangunan hanya penerimaan Pajak Bumi dan
nasional, yakni pembangunan Bangunan (PBB) yang masih tumbuh
sumber daya manusia, pembangunan 7,44 persen (yoy). Lebih detil, PPh
pendidikan dan kesehatan, kelanjutan Nonmigas ditopang oleh penerimaan
pembangunan infrastruktur, PPh 25/29 Badan, PPh 21, dan PPh
kemudahan regulasi investasi dan Final. Berdasarkan pertumbuhannya,
lapangan kerja, dan kelanjutan penerimaan PPh Nonmigas didukung
reformasi birokrasi. oleh PPh 21 dan PPh 25/29 Orang
Pribadi (OP). Sementara itu,
Menjelang akhir tahun 2019 penerimaan PPN ditopang oleh PPN
realisasi pendapatan negara dan Dalam Negeri (DN) dan PPN Impor.
hibah telah mencapai Rp1.677,11 Penerimaan kumulatif PPN/PPnBM
triliun (77,46 persen dari target tumbuh negatif 4,07 persen (yoy),
APBN 2019), atau turun 3,34 persen meskipun lebih baik dibandingkan
dibandingkan realisasi tahun periode Januari-Oktober yang tumbuh
sebelumnya. Capaian realisasi negatif 4,24 persen (yoy). Kondisi
pendapatan negara terdiri dari tersebut disebabkan oleh penurunan
realisasi penerimaan perpajakan volume impor Indonesia baik secara
sebesar Rp1.312,40 triliun, PNBP kumulatif maupun bulanan.
sebesar Rp362,77 triliun, dan
penerimaan hibah sebesar Rp1,95 Kinerja penerimaan Kepabeanan
triliun atau masing-masing telah dan Cukai realisasi penerimaannya
mencapai 73,47 persen, 95,89 persen, telah mencapai Rp176,23 triliun
dan 447,24 persen dari target yang atau 84,39 persen dari target
ditetapkan dalam APBN 2019. APBN 2019, serta mampu tumbuh
Berdasarkan pertumbuhannya, positif sebesar 2,60 persen (yoy).
penerimaan perpajakan tumbuh Pertumbuhan Kepabeanan dan Cukai
negatif 3,27 persen (yoy) , PNBP juga utama berasal dari pertumbuhan
tumbuh negatif 1,11 persen (yoy), dan cukai Hasil Tembakau (CHT) dan cukai
penerimaan hibah tumbuh negatif Minuman Mengandung Etil Alkohol
83,16 persen (yoy). (MMEA). Pertumbuhan tersebut
didorong oleh efek tidak adanya
Kinerja penerimaan pajak kebijakan kenaikan tarif CHT di tahun
masih ditopang utamanya oleh 2019, efek pergeseran pelunasan
penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) pita cukai, dan adanya kenaikan tarif
Nonmigas dan Pajak Pertambahan cukai MMEA. Lebih lanjut, komponen
Nilai (PPN). Secara sektoral, realisasi penerimaan Bea Masuk (BM) telah
penerimaan pajak didorong oleh mencapai 86,35 persen dari target
kinerja sektor usaha Pertambangan, APBN 2019. Penerimaan BM secara
Jasa Keuangan dan Asuransi, kumulatif masih tumbuh negatif 5,04
7
persen (yoy), hal ini terjadi akibat Relatif lebih rendahnya capaian ini
melambatnya perekonomian global salah satunya disebabkan penurunan
yang menyebabkan penurunan devisa harga minyak mentah Indonesia (ICP)
bayar impor Indonesia, serta mulai dan harga batubara (HBA) di tahun
mengecilnya selisih peningkatan kurs. 2019. Rata-rata ICP periode Januari –
Disisi lain komponen penerimaan Nopember 2019 sebesar US$61,94/
Bea Keluar (BK), realisasinya telah barrel, lebih rendah dibandingkan
mencapai 71,95 persen dari target periode sama tahun 2018 mencapai
APBN 2019. Untuk pertumbuhannya US$68,62/barrel. Demikian juga
secara kumulatif, BK masih tumbuh dengan HBA yang pada periode
negatif 48,48 persen (yoy), hal ini Januari-Nopember 2019 mencapai
terjadi karena penurunan ekspor US78,95/ton, lebih rendah dibanding
konsentrat tembaga sebagai penopang 2018 yang mencapai US$99,55/ton.
utama penerimaan BK, meskipun Kinerja yang sama terjadi pada PNBP
ekspor komoditas mineral lainnya komponen Pendapatan dari Badan
yaitu nikel dan bauksit mengalami Layanan Umum (BLU). Dibandingkan
peningkatan. tahun 2018 yang mencapai 107,1
persen dari target APBN 2018 atau
Realisasi Penerimaan Negara sekitar Rp46,37 triliun, capaian
Bukan Pajak (PNBP) hingga akhir pendapatan BLU periode Januari-
Nopember 2019 mencapai Rp362,77 Nopember 2019 baru mencapai 87,7
triliun atau sekitar 95,9 persen dari persen dari target APBN 2019 atau
target APBN 2019. Capaian Realisasi sekitar Rp42,00 triliun.
PNBP ini mengalami pertumbuhan
sebesar negatif 1,11 persen (yoy), Sebaliknya, kinerja PNBP pada
dibandingkan dengan periode yang komponen PNBP dari pendapatan
sama pada tahun 2018. Penurunan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND)
ini salah satunya dipengaruhi dan PNBP Lainnya membantu upaya
oleh penurunan harga komoditas. tercapainya target PNBP 2019.
Ketergantungan kinerja capaian PNBP, Peningkatan PNBP dari Pendapatan
salah satunya ditentukan kinerja PNBP Kekayaan Negara dipisahkan (KND)
SDA yang kontribusinya masih cukup yang mencapai Rp76,65 triliun atau
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
signifikan sekitar lebih dari 50 persen. sekitar 168,1 persen dari target APBN
PNBP yang bersumber dari sumber 2019, sangat membantu peningkatan
daya alam relatif rentan terhadap untuk mencapai target PNBP
fluktuasi harga komoditas (utamanya keseluruhan. Peningkatan signifikan
migas dan batubara). Dilihat dari ini disumbangkan adanya penerimaan
komponennya, PNBP SDA hingga yang tidak dapat ditargetkan yaitu dari
akhir Nopember 2019 mencapai bagian Pemerintah atas surplus Bank
Rp139,15 triliun atau 72,9 persen Indonesia yang mencapai Rp30,09
dari target APBN 2019, lebih rendah, triliun. Pendapatan KND di tahun
dibandingkan capaian periode sama 2018 sebesar Rp45,04 triliun atau
tahun 2018 yang mencapai Rp153,27 100,8 persen target APBN 2018, lebih
triliun (147,8 persen APBN 2018). rendah dibanding capaian tahun 2019.
8
Selain itu, upaya mencapai target sebesar 38,9 persen (yoy). Kenaikan
PNBP tahun 2019 juga disumbangkan ini menunjukkan komitmen nyata
kinerja PNBP Lainnya yang mencapai pemerintah untuk senantiasa menjaga
lebih dari 100 persen dari target pada daya beli masyarakat miskin dan
periode Januari-Nopember 2019. rentan dalam mencukupi kebutuhan
Capaian PNBP Lainnya periode Januari- hidup serta bagian dari upaya untuk
Nopember 2019 sebesar Rp104,96 mengurangi kesenjangan di Indonesia.
triliun atau 111,6 persen dari target
APBN 2019. Pada periode yang sama Realisasi belanja subsidi sampai
Rp106,03 atau sekitar 126,6 persen mencapai Rp177,69 triliun atau 79,2
dari target APBN 2018. Perkembangan persen dari pagu yang ditetapkan
tahun 2018 perlu diwaspadai, agar Rp123,58 triliun (77,2 persen dari
realisasi PNBP hingga akhir tahun 2019 APBN 2019) dan subsidi nonenergi
dapat melebihi target APBN. Trend Rp54,11 triliun (84,1 persen dari APBN
tidak sebesar tahun 2018, meskipun pembayaran atas volume BBM dan
target APBN diperkirakan masih dapat LPG tabung 3 kg serta penjualan listrik
9
nilai tukar dalam APBN (Rp15.000/ DID hingga tahap II yang meningkat
Dolar Amerika). di sebagian besar daerah penerima
DID; (2) penyaluran DAK Nonfisik
Lebih rendahnya realisasi lebih tinggi 6,28 persen dibandingkan
dibandingkan pagu anggaran dalam periode yang sama tahun sebelumnya
APBN juga terjadi pada pos subsidi terutama dipengaruhi oleh
nonenergi. Hal ini utamanya terjadi meningkatnya kepatuhan daerah
pada public service obligation (PSO) dalam menyampaikan laporan Dana
dengan realisasi sebesar Rp2,89 Bantuan Operasional Sekolah (BOS),
triliun (42,8 persen dari APBN 2019) Bantuan Operasional Kesehatan
dan subsidi kredit program dengan (BOK), Tunjangan Profesi Guru (TPG),
realisasi sebesar Rp11,53 triliun (69,3 Tunjangan Khusus Guru (TKG), dan
persen dari APBN 2019). Rendahnya Peningkatan Kapasitas Koperasi dan
persentase realisasi tersebut antara UKM (PK2UKM) serta peningkatan
lain disebabkan oleh lambatnya koordinasi secara kontinyu dengan
penagihan dan proses verifikasi yang K/L teknis terkait dalam mendorong
menjadi dasar pembayaran subsidi. penyerapan anggaran di daerah; serta
(3) realisasi Dana Alokasi Umum yang
Realisasi Transfer ke Daerah dan
meningkat 4,87 persen terutama
Dana Desa (TKDD) sampai dengan
disebabkan meningkatnya penyaluran
November 2019 mencapai Rp752,85
DAU regular kepada Pemda serta telah
triliun atau 91,06 persen dari pagu
disalurkannya DAU Tambahan tahap I
APBN 2019, yang meliputi Transfer
dan II kepada sebagian besar Pemda
ke Daerah (TKD) sebesar Rp689,21
untuk bantuan pendanaan kelurahan.
triliun (91,07 persen) dan Dana Desa
Sementara itu, realisasi Dana Desa
Rp63,63 triliun (90,90 persen). Secara
sampai dengan November 2019 lebih
lebih rinci, realisasi TKD terdiri dari
tinggi Rp9,20 triliun (16,91 persen)
Dana Perimbangan Rp662,59 triliun
dibandingkan realisasi Dana Desa
(91,44 persen), Dana Insentif Daerah
pada periode yang sama tahun 2018.
(DID) Rp9,68 triliun (96,84 persen),
Hal tersebut terutama dipengaruhi
dan Dana Otonomi Khusus dan
oleh meningkatnya penyaluran
Keistimewaan DIY Rp16,94 triliun
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
10
realisasi pembiayaan yang dilakukan tingginya pembayaran cicilan pokok
Pemerintah hingga November 2019 pinjaman dibandingkan dengan
adalah sebesar Rp421,0 triliun yang penarikan pinjaman yang dilakukan
utamanya ditopang oleh realisasi Pemerintah. Hal ini sejalan dengan
pembiayaan utang Rp442,9 triliun. komitmen untuk terus mendorong
Realisasi pembiayaan utang tersebut pengelolaan utang secara lebih
terdiri dari penerbitan Surat Berharga prudent dan produktif antara lain
Negara (neto) sebesar Rp465,1 dengan menjaga rasio utang dalam
triliun dan pinjaman (neto) sebesar batas aman, mendorong peningkatan
negatif Rp22,2 triliun. Realisasi efisiensi pengelolaan utang, serta
pinjaman (neto) yang negatif tersebut memanfaatkan utang untuk kegiatan
mengindikasikan kondisi lebih produktif.
11
R
Realisasi APBN ealisasi APBN sampai 2. PNBP mencatat realisasi sebesar
sampai dengan dengan 30 November 2019 Rp362,77 triliun atau 95,89
30 November mencatatkan pendapatan persen dari target APBN tahun
2019 negara mampu tumbuh 0,85 2019, tumbuh 3,44 persen (yoy)
persen (yoy), mencapai Rp1.677,11 dari periode yang sama tahun
triliun atau 77,46 persen dari target sebelumnya sebesar Rp350,72
APBN tahun 2019. Sementara triliun.
itu, realisasi belanja negara telah
mencapai Rp2.046,05 triliun atau 3. Belanja Pemerintah Pusat
2019, meningkat 5,32 persen (yoy) atau 79,13 persen dari pagu
12
Pendapatan
Realisasi APBN Negara
sampai 30 1.662,92
November 2018 Belanja Negara 1.677,11
dan 2019 1.942,61
(279,69)
Defisit Anggaran 2.046,05
(368,94)
Pembiayaan 347,94
Anggaran
421,03
Tahun 2018 Tahun 2019
(139,1)
(101,3)
(146,4)
Defisit
(28,6)
(279,7)
Anggaran dan
(368,9)
Keseimbangan
(321,9)
(349,6)
Primer 2016-
2019 1,89
(2,59 (2,29)
(2,53)
13
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
14
Foto Ilustrasi:
Media Keuangan/Resha AP
Laporan Utama
P
ewujudan dari kebijakan mencapai target pembangunan
fiskal dalam APBN tahun dalam memacu pertumbuhan
2020 memerlukan peran ekonomi, pengurangan
seluruh pemangku pengangguran dan kemiskinan,
kepentingan dan seluruh serta pemerataan pembangunan.
jajaran pemerintahan yang menjadi Hingga pada akhirnya, diharapkan
penanggung jawab program- pelaksanaan anggaran tersebut
program pembangunan pada tahun dapat mewujudkan tahapan Visi dan
anggaran 2020. Maka dari itu, Misi Presiden/Wakil Presiden, yakni
setelah APBN 2020 diundangkan Indonesia Maju.
pada tanggal 18 Oktober 2019 Penyerahan DIPA K/L dan Daftar
melalui Undang-Undang Nomor Alokasi TKDD TA 2020 (dalam triliun
20 tahun 2019 tentang APBN Rupiah)
Tahun Anggaran 2020, Presiden
Republik Indonesia pada tanggal Belanja Negara pada tahun 2020
Lembaga, dan Kepala Daerah ke daerah dan dana desa. Dari total
15
akan dialokasikan melalui 87 K/L diserahkan Presiden kepada para
serta sebesar Rp856,9 triliun akan Gubernur sebagai wakil pemerintah
dialokasikan melalui TKDD. pusat di daerah. TKDD di tahun 2020
ini diarahkan untuk mendukung
Penyerahan DIPA K/L dengan total perbaikan kualitas layanan dasar
alokasi sebesar Rp909,6 triliun publik, akselerasi daya saing, dan
tersebut disampaikan langsung oleh mendorong belanja produktif dalam
Presiden secara simbolis kepada rangka peningkatan dan pemerataan
12 Menteri/Pimpinan Lembaga pembangunan di seluruh pelosok
yang dinilai dari prioritas belanja nusantara.
Pemerintah tahun 2020 serta
kinerja pengelolaan keuangannya, Arahan Presiden dalam
antara lain di bidang pembangunan Pelaksanaan Anggaran tahun 2020
SDM (pendidikan dan kesehatan),
infrastruktur, perlindungan sosial, Presiden secara khusus memberikan
K/L dalam Kabinet Indonesia Maju, Daftar Alokasi TKDD tersebut kepada
lanjut untuk perbaikan dan revisi Kepala Daerah supaya belanja negara
16
belanja modal, seperti persoalan kerja individu, kerja menteri/
tahun ini dimana belanja modal pimpinan lembaga, atau kerja
hingga bulan November masih gubernur/bupati/walikota.
mempunyai sisa anggaran Presiden berpesan agar tidak
sampai puluhan triliun rupiah ada lagi ego sektoral, ego
serta masih ada yang dalam institiusi, ego daerah, dan
proses lelang. Padahal, belanja sebagainya. Semuanya harus
modal berperan strategis dalam bekerja sama sebagai sebuah
menggerakkan pertumbuhan tim dalam rangka melaksanakan
ekonomi di saat kondisi agenda-agenda besar negara
ketidakpastian ekonomi global. serta mencapai tujuan nasional.
Untuk itu, Presiden menekankan Sebagaimana kerja sama antar
agar belanja harus mulai kementerian dan pemerintah
dieksekusi sejak bulan Januari daerah dalam pengembangan
atau awal tahun anggaran. destinasi super prioritas di
Mandalika dan Labuan Bajo,
• Bukan hanya sent, tapi juga antara lain: pembangunan jalan
menjamin delivered. Dalam oleh Kementerian Pekerjaan
konteks ini, menteri, pimpinan Umum dan Perumahan Rakyat,
lembaga, dan kepala daerah pemanjangan runway bandara
harus memastikan bahwa alokasi oleh Kementerian Perhubungan,
belanja bukan hanya habis pengurusan pembebasan
terbelanjakan, namun juga harus lahan oleh Pemerintah Daerah
menghasilkan program yang setempat, serta pengembangan
berjalan baik, barang/layanan acara dan produk wisata oleh
yang berkualitas, serta yang Kementerian Pariwisata dan
paling penting yaitu memberikan Ekonomi Kreatif dan Dinas
manfaat yang optimal kepada Pariwisata setempat. Dengan
masyarakat. Hal ini mengingat semua pihak mendukung dan
upaya mengumpulkan menuju satu tujuan yang sama,
penerimaan negara, seperti alhasil pekerjaan benar-benar
penerimaan pajak maupun selesai dan pada akhirnya
bukan pajak (PNBP), bukanlah mampu menggerakkan
perkara yang mudah. Sehingga pertumbuhan ekonomi
kebijakan untuk mengoptimalkan daerah bahkan nasional serta
penerimaan negara harus mensejahterakan rakyat.
diimbangi dengan kebijakan
spending better, yakni belanja • Pembangunan SDM yang riil.
yang berorientasi pada hasil dan Yang dimaksud dengan riil adalah
manfaat yang dirasakan oleh hasil pembangunan SDM yang
rakyat. konkrit berupa peningkatan
kualitas SDM. Selama bertahun-
• Pelaksanaan anggaran tahun, pembangunan SDM
merupakan kerja tim – bukan di Indonesia masih terfokus
17
pada peningkatan jumlah pembangunan SDM merupakan
sertifikat training, namun prioritas nasional dan tema
tidak memperlihatkan adanya kebijakan fiskal tahun 2020.
peningkatan yang signifikan
pada skill dari SDM. Ke depan, Jadi, perlu ada perbaikan
18
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
19
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
20
Foto Ilustrasi:
Media Keuangan
Pendapatan Negara
PENERIMA AN
PAJAK
B
erdasarkan pencatatan Kas dari target APBN sebesar Rp.1.577,56
Negara, penerimaan pajak triliun, realisasi penerimaan pajak
sampai dengan tanggal 30 telah mencapai 72,02 persen.
November 2019 mencapai Penerimaan pajak sampai dengan
Rp1.136,17 triliun. Dengan demikian, bulan November menunjukkan
21
(dalam triliun Rupiah)
Jenis Pajak Realisasi ∆%
Jan-Nov Jan-Nov
2019 2018–2019
PPh Pasal 21 133,17 10,58 %
PPh Pasal 22 16,32 6,52 %
PPh Pasal 25/29 222,00 1,81 %
- Orang Pribadi 10,34 16,59 %
- Badan 211,66 1,18 %
PPh Final 107,45 6,73 %
PPN Dalam Negeri 271,51 -1,76 %
Pajak atas Impor 209,44 -6,06 %
- PPh 22 Impor 49,32 -1,47 %
- PPN Impor 155,75 -7,88 %
- PPnBM Impor 4,37 13,96 %
nasional (termasuk hari-hari cuti tahun ini tumbuh 4,07 persen (yoy),
bersama yang ditetapkan pemerintah), dan saat ini telah mencapai 74,34
maka jatuh tempo pembayaran adalah persen dari target. PPh Pasal 21
libur (kecuali pelaporan PPh Pasal 29). PPh Non Migas, dengan realisasi
22
growth y-o-y 2019 growth y-o-y 2018
Rp 312,90 T -3,1 %
Industri
Pengolahan 29,7 % 12,1 %
Rp 219,34 T 2,2 %
Perdagangan
20,8 % 23,3 %
Rp 151,20 T 6,9 %
Jasa Keuangan
14,3 % 12,0 %
23
Sumber data: BPS (Berita Resmi Statistik 15 November 2019)
PPN Dalam Negeri masih mengalami (yoy). PPh Pasal 22 Impor tumbuh
-1,76 persen (yoy). Kontraksi ini tumbuh -7,88 persen (yoy), walaupun
sebesar 4,60 persen (yoy). Selain itu, Penurunan kegiatan impor berdampak
PPN Dalam Negeri lebih banyak terjadi karena sebagian besar impor adalah
pada transaksi dengan pemungut atas bahan baku dan barang modal.
24
negeri dan ekspor juga mengalami terkontraksi dengan pertumbuhan
kontraksi. Secara kumulatif, nilai -20,0 persen (yoy). Namun demikian,
ekspor Indonesia Januari – Oktober beberapa jenis pajak masih tumbuh
2019 mencapai USD139,11 miliar relatif tinggi di sektor ini, seperti
atau menurun 7,80 persen dibanding PPh Pasal 21 (tumbuh 12,6 persen
periode yang sama tahun 2018 (yoy)), PPh 22 Ekspor Minerba (9,4
persen (yoy)), dan PPh Pasal 23 Jasa
Imbas dari moderasi ekspor - (14,2 persen (yoy)) yang merupakan
impor terlihat pada sektor Industri indikator positif aktivitas produksi di
Pengolahan, sektor Perdagangan, dan sektor Pertambangan.
sektor Pertambangan. Ketiga sektor
tersebut juga merupakan sektor usaha Menjelang akhir tahun 2019,
yang sangat merasakan tekanan Pemerintah masih optimis dalam
peningkatan restitusi. Akibatnya, upaya menghimpun penerimaan
sektor Industri Pengolahan mengalami pajak sebagaimana diamanatkan
kontraksi dengan pertumbuhan dalam APBN. Sektor transportasi
-3,1 persen (yoy) sedangkan sektor dan pergudangan misalnya, mampu
Perdagangan mengalami perlambatan tumbuh double digits hingga 16,3
dengan pertumbuhan 2,2 persen (yoy). persen (yoy). Sektor jasa keuangan
Sebenarnya, pertumbuhan bruto non dan asuransi pun tumbuh 6,9 persen
impor kedua sektor ini relatif baik, (yoy). Momen hari libur natal –
masing-masing sebesar 4,5 persen tahun baru yang akan segera tiba
(yoy) untuk sektor Industri Pengolahan diperkirakan akan menggenjot roda
dan 8,1 persen (yoy) untuk sektor perekonomian pada akhir bulan
Perdagangan. Desember. Konsumsi masyarakat
dan pengeluaran perusahaan untuk
Untuk sektor pertambangan, selain bonus/THR karyawan diperkirakan
moderasi ekspor – impor dan tekanan akan meningkat, yang selanjutnya
restitusi yang disebutkan di atas, mendorong kinerja penerimaan pajak
moderasi harga-harga komoditas dari sektor-sektor terkait seperti sektor
di pasar global juga menyebabkan perdagangan dan sektor transportasi.
pertumbuhan PPh Migas mengalami Demikian juga dengan penerimaan
kontraksi dengan pertumbuhan jenis pajak terkait seperti PPh Pasal 21,
-11,51% (yoy), dan penurunan harga PPh Final, dan PPN Dalam Negeri juga
komoditas energi di akhir tahun 2018 diperkirakan mengalami peningkatan
sebagai basis penghitungan PPh kinerja. Hal ini diharapkan dapat
Badan di tahun 2019 memberikan memberikan efek positif untuk
tekanan pada penerimaan PPh Pasal menutup penerimaan pajak di
25/29 badan, sehingga sektor ini penghujung tahun 2019.
25
Pajak Bertutur: Strategi
Amankan Penerimaan Pajak
Masa Depan
S
henti-hentinya berupaya memberikan
ebagai institusi yang diberi
pemahaman kepada para peserta
mandat untuk menghimpun
didik akan arti penting pajak bagi
penerimaan negara,
pembangunan bangsa.
Direktorat Jenderal Pajak
tidak hanya melakukan Salah satu wujud program Inklusi
upaya-upaya untuk mengamankan Kesadaran Pajak adalah Pajak
penerimaan negara dalam jangka Bertutur. Konsep kegiatan ini
pendek saja. Menanamkan fondasi sederhana, yaitu bertutur kepada para
untuk penerimaan pajak jangka peserta didik mulai dari level Sekolah
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
26
27
Kegiatan tahunan yang sudah ada Gedung Mar’ie Muhammad Kantor
sejak tahun 2017 ini dilaksanakan Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Acara
serempak pada tanggal 22 November ini berisi gathering dengan pemangku
2019 oleh 352 KPP dan 206 KP2KP dan kepentingan pendidikan serta
mampu menjangkau 57.766 siswa dari pemberian penghargaan kepada para
804 sekolah yang terdiri dari SD, SMP, pihak yang telah membantu dalam
dan SMA/SMK. Selain itu, di tingkat upaya menumbuhkan kesadaran
regional, 34 Kanwil DJP mengadakan pajak di lingkup nasional, meliputi
kegiatan untuk memberikan apresiasi Kementerian, Lembaga, Asosiasi,
kepada para pihak termasuk para Profesional, dan Praktisi.
pemangku kepentingan pendidikan
yang telah berperan dalam upaya Dalam kesempatan ini, Direktur
28
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
29
Pendapatan Negara
KEPABEANAN DAN
CUK AI
R
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
ealisasi atas penerimaan dan cukai, antara lain Bea Masuk (BM),
negara yang bersumber Bea Keluar (BK), dan Cukai, sangat
dari kepabeanan dan cukai dipengaruhi oleh kondisi eksternal
per akhir bulan November dan internal. Faktor eksternal
2019 sudah dapat mencerminkan dimaksud antara lain, kondisi
performance sepanjang tahun 2019. geopolitik perang dagang antara
Kinerja ekspor dan impor sepanjang Amerika Serikat dengan Tiongkok
tahun 2019 melambat karena tahun yang mempengaruhi perekonomian
2019 merupakan tahun yang keras global, dan diperkirakan masih
dan terjadi perpanjangan gloomy menekan volume perdagangan serta
ekonomi tahun 2018. fluktuasi harga komoditas di pasar
internasional yang berimbas pada
Komponen penerimaan kepabeanan
30
perlambatan kinerja ekspor dan impor merupakan pertumbuhan tertinggi bila
nasional. dibandingkan komponen penerimaan
yang lain. Faktor kebijakan pelunasan
Sedangkan faktor internal yang turut pita cukai dan program penertiban
mempengaruhi adalah terbatasnya cukai berisiko tinggi (PCBT) menjadi
Barang Kena Cukai (BKC), kontraksi faktor pendorong penerimaan cukai
aktifitas ekspor dan impor, risiko tersebut.
menurunnya pasokan komoditas
ekspor mineral tambang akibat Penerimaan Cukai HT mempunyai
kebijakan relokasi situs eksplorasi, porsi terbesar dalam penerimaan
peredaran BKC ilegal, dan tantangan Cukai, yang hingga 5 Desember 2019
untuk terus meningkatkan kepatuhan telah mencapai sebesar Rp143,66
para pengguna jasa. triliun dan tumbuh 13,69 persen.
Pertumbuhan signifikan Cukai HT di
Penerimaan kepabeanan dan cukai tengah perlambatan penerimaan BM
per tanggal 30 November 2019 telah dan BK menjadi pendorong utama
mencapai Rp176,23 triliun atau 84,39 penerimaan kepabeanan dan cukai.
persen dari target APBN Tahun 2019. Kinerja tersebut akibat kebijakan
Capaian tersebut masih meneruskan relaksasi pelunasan pita cukai rokok
tren positif sejak awal tahun 2019, kredit dan efektifitas program
dengan tumbuh sebesar 6,90 persen Penertiban Cukai Berisiko Tinggi
dibandingkan periode yang sama (PCBT) dalam mengurangi peredaran
tahun lalu. Kinerja positif penerimaan rokok ilegal.
didorong penerimaan Cukai yang
tumbuh signifikan sejak awal tahun. Penerimaan cukai MMEA sampai
dengan akhir November 2019 telah
Penerimaan cukai per 30 November mencapai Rp6,20 triliun atau tumbuh
2019 adalah sebesar Rp139,46 triliun 15,49 persen dibandingkan periode
atau 84,26 persen dari targetnya. yang sama tahun 2018. Tumbuhnya
Penerimaan cukai yang terdiri atas produksi MMEA dalam negeri sebagai
cukai Hasil Tembakau (HT), Minuman akibat semakin kondusifnya daerah
Mengandung Etil Alkohol (MMEA), pasar utama, menjadi faktor positif
dan Etil Alkohol (EA), tumbuh sebesar penerimaan cukai MMEA. Sedangkan
13,10 persen dibandingkan bulan capaian cukai EA per 30 November
November 2018. Pertumbuhan 2019 telah mencapai Rp0,11 triliun
pada penerimaan Cukai tersebut atau 70 persen dari targetnya.
31
Penerimaan BM hingga 30 November target yang diamanatkan. Kinerja
2019 adalah sebesar Rp33,59 triliun ekspor komoditas pertambangan,
atau 86,35 persen dari target APBN terutama konsentrat tembaga yang
Tahun 2019. Kinerja penerimaan BM merupakan kontributor terbesar BK,
mengalami tekanan sejak awal tahun, tidak lebih baik dibanding kinerja
dimana pada bulan Mei yang mulai tahun lalu.
mengalami perlambatan dan masih
berlanjut hingga bulan November Pelemahan kinerja tersebut sebagai
32
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
33
Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung
Priok Raih Gelar Pejabat Pimpinan
Tinggi Terbaik dalam Anugerah
ASN 2019
D
wi Teguh Wibowo, Kepala Sejak kepemimpinan Dwi Teguh pada
Kantor Pelayanan Utama akhir Agustus 2017, kantor Bea Cukai
Bea Cukai Tanjung Priok, Tanjung Priok, yang merupakan kantor
raih peringkat pertama Bea Cukai terbesar di Indonesia,
Pejabat Pimpinan Tinggi terus menciptakan inovasi, baik dari
Pratama Teladan dalam ajang segi pelayanan kepada masyarakat,
penghargaan Anugerah Aparatur peningkatan pengawasan arus lalu
Sipil Negara (ASN) yang digelar lintas barang impor dan ekspor,
oleh Kementerian Pendayagunaan pengumpulan penerimaan negara
Aparatur Negara dan Reformasi yang optimal, maupun peningkatan
Birokrasi (PANRB). Ia memperoleh kualitas sumber daya manusia,
Piala Adiguna yang diserahkan khususnya yang berhubungan dengan
langsung oleh Menteri PANRB, Tjahjo integritas.
Kumolo, pada malam penghargaan
ASN yang digelar pada tanggal 02 Dalam melaksanakan tugasnya, ia
Desember 2019. bersama 1.200 orang pegawai Bea
Dwi Teguh memberikan tanggapan Cukai Tanjung Priok dihadapkan
atas penghargaan tersebut, “menilai dengan tantangan melayani 16.000
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
suatu tugas, kedudukan, atau jabatan entitas pengguna jasa yang aktif
sebagai suatu amanah, maka kita melakukan transaksi impor dan
akan berusaha sebaik mungkin ekspor di Pelabuhan Tanjung
melaksankannya. Memaksimalkan Priok. Dari total impor nasional,
potensi yang dimiliki dan berusaha 70% kegiatan impor dilayani Bea
memberikan yang terbaik tanpa Cukai Tanjung Priok, dan dari sisi
mengharapkan sesuatu yang lain. penerimaan negara, kantor ini
Semua dilakukan ikhlas lillahita’ala mengemban target bea masuk
dan demi perbaikan institusi agar sebesar Rp19 triliun atau hampir 50%
bermanfaat langsung kepada dari target bea masuk nasional.
masyarakat,” ujarnya.
Menghadapi hal ini, Dwi Teguh
34
mengusung konsep “Integrated Tim khusus di bidang penindakan,
System with Integrity System”, yakni seperti customs narcotics team
pelayanan yang efisien dilakukan dan customs enforcement team
dengan sistem terintegrasi dengan dibentuk untuk melaksanakan tugas
aplikasi dan otomasi, serta penerapan pengawasan khusus. Hasilnya, pada
pengawasan yang efektif untuk tahun 2018 Bea Cukai Tanjung Priok
internal maupun eksternal demi melaksanakan 1.169 kali penindakan
menjaga integritas kedua belah pihak dengan nilai barang bukti penindakan
dalam melaksanakan tugasnya. mencapai Rp934 miliar.
Standar ISO 9001:2015 diterapkan
untuk 71 layanan demi menjaga Selanjutnya, dalam rangka
35
pada tahun 2019 juga dikembangkan melalui aplikasi Tipstop yang juga
aplikasi Antareja yang merupakan dikembangkan secara mandiri. Tujuan
kepanjangan dari ANalyzing, utama program ini agar menimbulkan
TArgeting, and REporting for Joint efek jera bagi para oknum yang
progrAm. Aplikasi ini berfungsi untuk diduga memberikan gratifikasi atau
mengurangi sharing data secara suap kepada pegawai, ataupun bagi
manual dalam proses pelaksanaan para oknum pegawai yang berniat
joint analysis Bea Cukai dan Ditjen memeras atau menerima imbalan
Pajak yang merupakan hasil dari pengguna jasa. Tindak lanjutnya,
pengembangan dari aplikasi QA yang oknum pegawai atau pengguna jasa
dibuat pada tahun 2017. Dari program tersebut akan diberikan pembinaan
sinergi ini, Bea Cukai Tanjung Priok dan penandatanganan pakta
berhasil meraih Best Innovation integritas, dan jika telah melanggar
Award Tahun 2018 dari Menteri ketentuan dan kode etik tentunya
Keuangan Republik Indonesia. akan langsung diberikan sanksi yang
berlaku.
Membahas konsep “integrity system”
yang telah disebutkan di awal, hal ini Ke depan, Dwi Teguh berjanji bahwa
memang menjadi fokus utama Dwi Bea Cukai Tanjung Priok tidak akan
Teguh dalam menjalankan tugasnya pernah berhenti melakukan perbaikan
di Bea Cukai Tanjung Priok. Berbagai dan inovasi. Pada tahun 2020, kantor
program penguatan integritas ini akan mulai menerapkan pelayanan
dilaksanakan seperti penetapan role terpadu satu pintu yang akan
model, whistle blowing system, upaya memudahkan pengguna jasa dalam
preventif dan represif, focus group mendapatkan pelayanan. Dengan
discussion, CCTV and hidden cam, adanya seluruh inovasi, tekad, dan
manajemen SDM, pakta integritas, pengembangan yang terus dilakukan,
reward and punishment system, dan bukan tidak mungkin bahwa rencana
optimalisasi peran unit kepatuhan strategis Bea Cukai Tanjung Priok
internal. sebagai sister world customs pada
2022 dan world class customs pada
Program unggulannya ialah “TOLAK,
2024 dapat terwujud. Terakhir, Dwi
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
36
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
37
Pendapatan Negara
PENERIMA AN
NEGAR A BUK AN PAJAK
2019 Realisasi
Realisasi
APBN 30 Nov 2019 % thd APBN Growth
PNBP s.d. y-o-y (%)
30November I. Penerimaan Negara Bukan 378.297,86 362.765,0 95,89 3,44
2019 (dalam Pajak
S
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
38
APBN tahun 2019. Realisasi tersebut penerimaan pertambangan panas
mengalami penurunan sebesar bumi naik sebesar 25,12 persen (yoy)
8,65 persen (yoy) dibandingkan yang berasal dari pemindahbukuan
periode yang sama tahun 2018 saldo cadangan reimbursment PPN
yang mencapai Rp119,35 triliun. panas bumi dan penyetoran bagian
Penurunan penerimaan SDA Migas pemerintah dari PT Geo Dipa Energi
tersebut antara lain disebabkan lebih (Persero).
rendahnya rata-rata ICP periode
Januari sampai dengan November Sementara itu, realisasi pendapatan
2019 yaitu US$61,94 per barel, yang dari Kekayaan Negara Dipisahkan
ICP pada periode yang sama tahun atau mencapai 168,13 persen dari
per ton, lebih rendah dari periode mencapai Rp104,96 triliun atau
yang sama tahun 2018 (US$99,55 111,58 persen dari target APBN tahun
pada penerimaan SDA Non Migas penurunan sebesar 1,01 persen (yoy)
minerba (akibat penurunan HBA). yang sama tahun 2018 yang mencapai
panas bumi menunjukkan kenaikan 212,08 persen (yoy) yang berasal dari
naik sebesar 5,04 persen (yoy) yang kerja Corridor sebesar US$250 juta
39
dari target APBN tahun 2019, atau 1. penyempurnaan tata kelola PNBP
turun sebesar 9,41 persen dari setelah terbitnya UU Nomor
periode yang sama tahun 2018 9 Tahun 2018 tentang PNBP
sebesar Rp46,37 triliun. Penurunan melalui penerbitan 4 (empat)
pendapatan BLU disebabkan RPP yaitu RPP Pengelolaan PNBP,
utamanya dari kinerja BLU Badan RPP Tata Cara Penetapan Tarif
Pengelola Dana Perkebunan atas Jenis PNBP, RPP Tata Cara
Kelapa Sawit akibat kebijakan tidak Pemeriksaan PNBP, dan RPP Tata
dikenakan tarif pungutan sampai Cara Pengajuan dan Penyelesaian
dengan 31 Desember 2019. Selain Keberatan, Keringanan, dan
itu, penurunan pendapatan BLU juga Pengembalian PNBP.
terjadi pada Kementerian Kesehatan
yang dikarenakan masih terdapat 2. pengelolaan dan pemanfaatan
40
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
41
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
42
Foto Ilustrasi:
Media Keuangan
Belanja Negara
BELANJA PEMERINTAH
PUSAT
R
ealisasi BPP sampai dengan 30 REALISASI BELANJA K/L TAHUN 2019
November 2019 mengalami
peningkatan sebesar 5,5 persen
Kinerja penyerapan belanja K/L
(yoy). Peningkatan tersebut
sampai dengan 30 November 2019
terutama didorong oleh belanja
(83,9 persen) relatif lebih tinggi
Kementerian Negara/Lembaga (K/L),
dibandingkan periode yang sama
yakni realisasinya mencapai Rp717,8
tahun 2018 (78,6 persen), dimana
triliun (83,9 persen terhadap pagunya)
realisasinya tumbuh sebesar 7,7
atau tumbuh 7,7 persen (yoy).
persen (yoy). Peningkatan ini
Walaupun tidak setinggi peningkatan
dipengaruhi oleh meningkatnya
kinerja belanja K/L, realisasi belanja
realisasi pada jenis Belanja Bantuan
non K/L sampai dengan 30 November
Sosial, Belanja Pegawai, dan Belanja
2019 mengalami pertumbuhan
Barang dibandingkan periode yang
sebesar 2,9 persen (yoy).
2019 Realisasi
Realisasi Belanja Realisasi
Pemerintah % Growth
Belanja Pemerintah Pusat APBN s.d. 30 Nov % thd APBN
Pusat s.d 30 (yoy)
2019
November 2019 Belanja K/L 855,45 717,84 83,91 7,72
(dalam triliun Belanja Non K/L 778,89 575,36 73,87 2,91
Rupiah) Jumlah 1.634,34 1.293,20 79,13 5,52
43
sama pada tahun sebelumnya, namun tunjangan kinerja pada beberapa K/L
terjadi penurunan pada jenis Belanja seiring dengan meningkatnya capaian
Modal. pelaksanaan reformasi birokrasi pada
masing-masing K/L.
Meskipun realisasi belanja modal
sampai dengan 30 November 2019 Realisasi belanja barang sampai
mengalami penurunan sebesar 6,8 dengan 30 November 2019 mencapai
persen (yoy), kinerja belanja modal 78,0 persen terhadap pagu APBN
pada periode tersebut membaik, 2019, serta mengalami pertumbuhan
dimana persentase penyerapan 1,4 persen (yoy). Proporsi realisasi
terhadap pagunya (63,1 persen) lebih belanja barang yang terbesar
tinggi dibandingkan dengan periode digunakan untuk pelaksanaan, serta
yang sama pada tahun 2018 (62,9 pengawasan Pemilu. Selain itu, untuk
persen). Perlambatan pada belanja operasional fasilitas kesehatan (BLU
modal antara lain disebabkan oleh Rumah Sakit), operasional fasilitas
masih terdapatnya permasalahan ganti pendidikan (BLU Universitas), serta
rugi lahan yang belum terselesaikan, fasilitas peningkatan kualitas rumah
baik di Kementerian PUPR maupun swadaya berupa peningkatan kualitas
di Kementerian Perhubungan, serta atau pembangunan baru bagi rumah
hambatan payung hukum penugasan tidak layak huni yang dimiliki MBR, dan
baru yang terbit di pertengahan tahun preservasi pemeliharaan rutin jalan
2019 dan penundaan pelaksanaan oleh Kementerian PUPR.
pekerjaan di Provinsi Papua dan
Papua Barat. Realisasi belanja modal Peningkatan kinerja belanja K/L paling
didominasi oleh: (1) Belanja Modal besar terjadi pada belanja bantuan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan, sebagai sosial, dimana realisasinya sampai
faktor pendorong investasi yang dengan 30 November 2019 mencapai
dilaksanakan oleh Kementerian PUPR 108,9 persen terhadap pagu APBN
dan Kementerian Perhubungan; dan tahun 2019 (terdapat tambahan
(2) Belanja Modal peralatan dan mesin kebutuhan untuk penanganan
yang dilaksanakan oleh Kementerian tanggap bencana serta mengakomodir
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
44
Tabel. Realisasi
Belanja K/L
per Jenis
Belanja s.d. 30
November 2019
45
Grafik. Tingkat
Penyerapan pada
15 K/L dengan
Pagu Terbesar
s.d. 30 November
2019 (dalam
persen)
46
REAL S.D.
INDIKATOR TARGET
JUNI
Tabel Capaian Pembangunan jalan baru (km) 480,1 254,5
Beberapa KEMENPUPERA Pembangunan jalan tol (km) 21,3 18,4
47
Tabel. Realisasi
Belanja Non K/L
s.d. 30 November
2019
48
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
49
Belanja Negara
TR ANSFER KE DAER AH
DAN DANA DESA
R
ealisasi Transfer ke Daerah dan Per 30 November 2019, Dana Alokasi
Dana Desa (TKDD) hingga 30 Umum (DAU) telah disalurkan sebesar
November 2019 adalah sebesar Rp420,77 triliun atau 100,69 persen
Rp752,85 triliun atau 91,06 dari pagu alokasi, menunjukkan
persen dari pagu alokasi. Angka ini peningkatan sebesar 4,87 persen
menunjukkan adanya pertumbuhan (yoy). Realisasi penyaluran yang
sebesar 3,93 persen (yoy). melebihi angka 100 persen tersebut
disebabkan adanya kebijakan
A. DANA PERIMBANGAN penyaluran DAU Tambahan untuk
pembayaran kenaikan iuran PBI
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
Penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) BPJS yang didaftarkan oleh Daerah
sampai dengan akhir November 2019 sebesar Rp3,34 triliun. Selain
telah terealisasi sebesar Rp75,29 triliun itu, angka realisasi di atas juga
atau 70,80 persen dari pagu alokasi, sudah memperhitungkan realisasi
tumbuh negatif sebesar 2,00 persen penyaluran DAU Tambahan untuk
(yoy). Hal tersebut disebabkan adanya bantuan pendanaan kelurahan
kebijakan penundaan penyaluran DBH sebesar Rp2,61 triliun.
Triwulan IV TA 2019, yang rencananya
akan digunakan untuk menyelesaikan Beberapa hal yang mempengaruhi
Kurang Bayar DBH pada bulan realisasi penyaluran DAU di November,
Desember 2019. antara lain: (i) penyaluran kembali
DAU reguler terhadap 16 Pemerintah
50
Daerah yang telah menyampaikan Hingga 30 November 2019, Dana
laporan Informasi Keuangan Daerah Alokasi Khusus (DAK) Fisik telah
(IKD) sebesar Rp156,61 miliar; (ii) terealisasi sebesar Rp47,90 triliun atau
penyaluran kembali DAU reguler 69,09 persen dari pagu alokasi. Jika
terhadap 25 Pemerintah Daerah dilihat dari daftar kontrak kegiatan
yang telah menyampaikan Daftar yang disampaikan oleh Pemerintah
Transaksi Harian dan Rekapitulasi Daerah, Pemerintah Pusat optimis
Transaksi Harian sebesar Rp108,97 penyaluran DAK Fisik akan optimal di
miliar; (iii) penyelesaian kewajiban sisa tahun ini. Untuk itu, Kementerian
Daerah Induk kepada Daerah Otonom Keuangan terus berkoordinasi dengan
Baru (DOB) pada 3 Pemerintah Kementerian/Lembaga Teknis terkait
Daerah sebesar Rp5,00 miliar; dan untuk mendorong Pemerintah
(iv) penyaluran kembali DAU regular Daerah agar segera menyampaikan
untuk 5 Pemerintah Daerah yang telah persyaratan penyaluran tahap III
menyampaikan komitmen pemenuhan sampai dengan batas akhir waktu
Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar penyampaian 16 Desember 2019.
Rp48,65 miliar. Persyaratan penyaluran DAK Fisik
tahap III tersebut antara lain: (i)
DAU Tambahan untuk bantuan laporan realisasi penyerapan dana
pendanaan kelurahan yang telah minimal 90 persen dan capaian output
terealisasi sebesar Rp2,61 triliun minimal 70 persen yang telah direviu
atau 87,06 persen dari pagu alokasi. oleh inspektorat daerah, serta (ii)
Realisasi ini terdiri dari penyaluran laporan yang memuat nilai rencana
DAU Tambahan Tahap I kepada 403 kebutuhan dana untuk penyelesaian
Pemerintah Daerah sebesar Rp1,46 kegiatan dengan capaian output 100
triliun (97,42 persen dari pagu tahap I) persen.
dan Tahap II kepada 324 Pemerintah
Daerah sebesar Rp1,15 triliun (76,70 Realisasi penyaluran DAK Nonfisik
persen dari pagu tahap II). sampai dengan 30 November 2019
adalah sebesar Rp118,63 triliun atau
Di sisi lain, realisasi DAU Tambahan 90,53 persen dari pagu alokasi.Jumlah
untuk pembayaran kenaikan iuran PBI ini menunjukkan adanya pertumbuhan
BPJS sebesar Rp3,34 triliun dari total sebesar 4,77 persen (yoy). Beberapa
pagu Rp3,5 triliun, menyisakan Rp0,16 hal yang mempengaruhi adalah
triliun yang merupakan dana cadangan kepatuhan daerah yang semakin baik
untuk perubahan jumlah kepesertaan dalam penyampaian laporan Dana
sebagaimana diatur dalam PMK Bantuan Operasional Sekolah (BOS),
Nomor 166 tahun 2019 tentang Dana Bantuan Operasional Kesehatan
Alokasi Umum Tambahan Bantuan (BOK), Tunjangan Khusus Guru
Pembayaran Selisih Perubahan luran (TKG), dan Peningkatan Kapasitas
Jaminan Kesehatan Penduduk yang Koperasi dan UKM (PK2UKM) menjadi
Didaftarkan oleh Pemerintah Daerah. salah satu penentu capaian positif
tersebut. Selain itu, koordinasi yang
51
terus dilakukan dengan seluruh persen dari pagu alokasi. Angka
Kementerian/Lembaga teknis terkait tersebut menunjukkan adanya
untuk mendorong penyerapan di peningkatan sebesar 4,59 persen
daerah melalui sosialisasi, bimbingan (yoy). Sampai dengan akhir November
teknis, pendampingan, dan kegiatan 2019, proses penyaluran Dana Otsus
lainnya juga ikut mendukung kenaikan dan Dana Tambahan Infrastruktur
realisasi penyaluran DAK Nonfisik. tahap III masih terus berjalan. Untuk
mengakselerasi proses tersebut,
B. DANA INSENTIF DAERAH (DID) Kementerian Keuangan bersama
Kementerian Dalam Negeri terus
Hingga akhir November 2019, mendorong daerah untuk segera
penyaluran DID telah terealisasi menyampaikan dan melengkapi
sebesar Rp9,68 triliun atau persyaratan penyalurannya.
96,84 persen dari pagu alokasi,
menunjukkan adanya kenaikan yang Untuk Dana Keistimewaan Provinsi
cukup signifikan yakni sebesar 19,98 D.I. Yogyakarta, sampai dengan 30
persen (yoy). November 2019, penyaluran dana
telah dilakukan sepenuhnya sesuai
Dari total 336 Pemerintah Daerah pagu alokasi yakni sebesar Rp1,20
penerima penyaluran tahap I, 13 triliun.
diantaranya adalah Pemerintah
Daerah penerima DID yang terdampak D. DANA DESA
bencana gempa, tsunami dan likuifaksi
di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Hingga akhir November 2019,
Barat dan Provinsi Sulawesi Tengah. penyaluran Dana Desa dari RKUN
Untuk penyaluran Tahap II, terdapat ke RKUD telah terealisasi sebanyak
301 Pemerintah Daerah yang telah Rp63,63 triliun atau 90,90 persen dari
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
52
Realisasi TKDD Tahun Anggaran 2018 dan 2019
Tanggal : 1 Januari s.d. 30 November 2019
(dalam miliar Rupiah)
2018 2019
Uraian % thd
Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi
APBN
Transfer ke Daerah dan Dana Desa 766.162,58 724.409,86 826.772,53 752.846,88 91,06
53
DAU Tambahan
untuk
Keberlangsungan
Jaminan Kesehatan
Bagi Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah
P
emerintah sangat peduli
terhadap kemajuan
pembangunan di daerah.
Berbagai bentuk dukungan
diberikan kepada daerah
agar pembangunan dapat dirasakan
oleh seluruh lapisan masyarakat,
salah satunya melalui penyaluran
Dana Transfer Umum (DTU). publik dan ekonomi. Infrastruktur
Secara prinsip, DTU sebenarnya pendukung ekonomi di daerah
bersifat “block grant”, yang artinya perlu segera dibangun agar geliat
Pemerintah Pusat memberikan perekonomian dapat semakin hidup,
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
54
masyarakat. Berdasarkan Peraturan dimaksud dalam APBD yang sedang berjalan, apalagi
Presiden Nomor 75 Tahun 2019 saat ini sudah memasuki triwulan akhir di tahun 2019.
tentang Jaminan Kesehatan, terdapat Untuk itu, selisih perubahan iuran untuk bulan Agustus
kenaikan iuran bagi para peserta sampai dengan Desember 2019 yang seharusnya menjadi
BPJS, termasuk Penerima Bantuan beban Pemerintah Daerah dialihkan menjadi beban
Iuran (PBI) dari daerah. Orang- Pemerintah Pusat melalui pengalokasian DAU Tambahan
orang yang masuk dalam kategori yang diatur dalam PMK Nomor 166/PMK.07/2019 tentang
PBI tersebut adalah kalangan DAU Tambahan Bantuan Pembayaran Selisih Perubahan
penduduk berpenghasilan rendah Iuran Jaminan Kesehatan Penduduk yang Didaftarkan oleh
yang didaftarkan kepesertaannya Pemerintah Daerah. DAU Tambahan yang dialokasikan
dan dibayarkan iurannya oleh sebesar Rp3,50 triliun tersebut merupakan wujud
Pemerintah Daerah melalui dana keberpihakan dan dukungan pemerintah agar masyarakat
APBD. Pemerintah memahami yang kurang mampu dapat tetap menerima pelayanan
kesulitan Pemerintah Daerah jaminan kesehatan yang memadai di seluruh daerah di
apabila harus menyediakan dana Indonesia.
terkait dengan penyesuaian iuran
55
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
56
Foto Ilustrasi:
Media Keuangan
Foto Ilustrasi:
Media Keuangan/ DJPPR
Pembiayaan Anggaran
PEMBIAYA AN
UTANG
R
ealisasi Pembiayaan Utang akan dihadapi. Kondisi ekonomi
hingga akhir November 2019 dunia yang tidak kondusif selama
mencapai Rp442.923,6 triliun tahun 2018-2019 berimbas pada
atau 123,29 persen target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
APBN yang terdiri dari realisasi Surat Agar ekonomi tetap bergerak di
Berharga Negara (SBN) sebesar Indonesia, Pemerintah menaikkan
Rp465.101,9 triliun atau 119,58 persen porsi pembiayaan untuk membantu
target APBN dan realisasi Pinjaman menggerakkan perekonomian
sebesar negatif Rp22.178,2 tirliun atau melalui kenaikan belanja produktif
74,66 persen target APBN. Pemerintah atau yang umum disebut
kebijakan “countercyclical.” Pelebaran
Pembiayaan dalam bentuk SBN defisit APBN yang diperkirakan di
realisasinya melampaui target yang kisaran 2 persen hingga 2,2 persen
ditetapkan oleh APBN 2019 untuk terhadap PDB perlu dilakukan karena
mengantisipasi kemungkinan APBN menjalankan fungsi stabilisasi
terjadinya defisit yang melebar sebagai saat perekonomian mengalami
dampak dari kondisi perlambatan perlambatan.
ekonomi global ke ekonomi domestik.
Meskipun begitu, hal tersebut Sementara itu, realisasi pinjaman
dilakukan dengan secara pruden dan secara neto untuk November 2019
akuntabel dengan memperhitungkan mengalami negatif karena lebih
semua biaya dan risiko yang besarnya pembayaran cicilan pokok
57
2019
Pembiayaan
Utang APBN s.d. 30 Nov % APBN
pinjaman dalam negeri dan luar negeri negara. Pinjaman dalam negeri ini
dibandingkan dengan penarikan lebih diutamakan dibandingkan
pinjamannya. Cicilan pokok pinjaman dengan pinjaman luar negeri, karena
dalam negeri yang telah dibayarkan selain untuk menghindari risiko kurs
Pemerintah hingga akhir November akibat fluktuasi mata uang, pinjaman
telah terealisir sebesar Rp1,00 dalam negeri tidak mengikat seperti
triliun atau masih sama jumlahnya pinjaman luar negeri. Hal tersebut
jika dibandingkan dengan bulan mencerminkan Pemerintah tetap
sebelumnya, atau mencapai 67,88 memegang komitmen dan prinsip
persen dari target APBN. Sedangkan kehati-hatian dalam pengadaan
cicilan pokok pinjaman luar negeri pembiayaan.
telah dibayarkan sebesar Rp75,22
triliun atau telah mencapai 83,14 Bauran kebijakan countercyclical
persen target APBN. melalui pengadaan pembiayaan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
58
Posisi Utang dalam kondisi kondusif, sementara
Pemerintah membutuhkan dana untuk
Posisi utang Pemerintah per akhir menutup defisit APBN yang terjadi
November 2019 berada di angka karena pembangunan infrastruktur,
Rp4.814,31 triliun, dengan rasio utang pembangunan Sumber Daya Manusia
pemerintah terhadap PDB menjadi dan lainnya, maka utang akan
30,03 persen. Meskipun rasio ini diterbitkan dengan batas maksimum
sedikit meningkat jika dibandingkan yang telah ditentukan antara
bulan sebelumnya, hal ini masih dapat Pemerintah dan Dewan Perwakilan
ditoleransi karena masih berada Rakyat yang diwujudkan dalam bentuk
jauh di bawah batas aman seperti undang-undang tersebut.
yang ditentukan Undang-Undang
Keuangan Negara yaitu 60 persen Untuk periode November 2019, total
terhadap PDB. Melalui penetapan pinjaman Pemerintah mencapai
batas maksimum yang diamanatkan Rp770,04 miliar. Jumlah tersebut
dalam undang-undang tersebut, menurun dibandingkan dengan
Pemerintah benar-benar pruden total pinjaman Pemerintah periode
dalam menentukan besaran utang yang sama tahun 2018 yaitu sebesar
yang akan dibuat dan benar-benar Rp784,38 miliar.
disesuaikan dengan kebutuhan APBN
serta sesuai kondisi pasar. Pada saat Sementara itu, Surat Utang Negara
situasi pasar untuk penerbitan utang Domestik dalam mata uang rupiah per
59
November 2019 mencapai Rp2.446,47 dan dilengkapi dengan kontribusi dana
miliar dan Surat Berharga Negara APBD Pemerintah Daerah Provinsi
Syariah Domestik mencapai Rp532,27 Papua dan Kota Jayapura sebesar
miliar. Jumlah tersebut meningkat Rp500 miliar. Pembiayaan dari SBSN
apabila dibandingkan dengan jumlah tersebut dilaksanakan dengan skema
pada periode yang sama tahun 2018. Multi Years Contract (MYC) mulai
Peningkatan tersebut terjadi karena Tahun Anggaran (TA) 2015 s.d TA
Pemerintah melakukan strategi 2019. Jembatan ini menghubungkan
oportunistik yaitu penerbitan utang Holtekamp dengan Hamadi dengan
dilakukan pada saat kondisi pasar panjang rentang jembatan 1332 meter
keuangan yang kondusif, antara lain (732 meter jembatan dan 600 meter
ketika suku bunga sedang turun. pile slab), serta jalan akses jembatan
Kondisi ini membuat biaya penerbitan sepanjang 9950 meter, dengan
serta imbal hasil SBN cukup rendah. lebar jalan 16 meter. Jembatan
yang memiliki Tipe Jembatan Utama
Selain memiliki imbal hasil yang Pelengkung (Continous Steel Arch
cukup rendah, SBN juga memberi Bridge) dan Pondasi Jembatan Utama
manfaat yang sangat besar. Salah Bored Pile ini dapat mempersingkat
satunya adalah manfaat dari Surat waktu tempuh dari Kota Jayapura ke
Berharga Syariah Negara, atau dikenal perbatasan Skouw (perbatasan dengan
dengan Sukuk Negara. Sebagai Papua Nugini) dari 2,5 jam menjadi 1
wujud nyata kontribusi Sukuk Negara jam. Hal tersebut dapat mendukung
dalam pembangunan negara adalah peningkatan mobilitas sumber daya
terwujudnya Jembatan Youtefa di Teluk ekonomi. Selain menjadi sarana
Youtefa, Provinsi Papua yang telah perhubungan yang memberikan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
diresmikan oleh Presiden Joko Widodo keuntungan logistik, jembatan ini juga
pada akhir bulan Oktober 2019. dijadikan obyek wisata oleh warga
Jembatan Youtefa dibiayai dari dana sekitar.
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
/ Sukuk Negara sebesar Rp1,3 triliun Pembiayaan APBN dewasa ini
60
mengalami peningkatan, karena APBN
dalam kondisi ekonomi dunia sekarang
salah satunya berfungsi sebagai alat
stabilisasi, yaitu menjadi alat dalam
memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental
perekonomian negara. Oleh karena
itu, utang sebagai sumber pembiayaan
APBN merupakan alat, dan bukan
merupakan tujuan. Dengan kata lain,
Pemerintah tidak dengan sengaja
menciptakan utang yang dilakukan
tanpa pertimbangan yang matang
dan alasan yang membawa manfaat.
Akan tetapi, Pemerintah menggunakan
utang untuk membantu dalam
mencapai tujuan pembangunan,
seperti pemerataan kesejahteraan,
pengurangan kemiskinan,
pengurangan pengangguran, dan
peningkatan pertumbuhan ekonomi
61
GREEN SUKUK RITEL
P
ada tanggal 1-21 November Sejak tahun 2018, Sukuk Tabungan
2019, Pemerintah telah dapat dibeli secara online melalui
membuka kesempatan platform elektronik Mitra Distribusi
kepada masyarakat untuk yang ditunjuk Pemerintah.
berinvestasi di Sukuk Tabungan seri
ST006. Menawarkan imbalan sebesar Berbeda dari penerbitan Sukuk
6,75% p.a (floating with floor), ST006 Tabungan seri sebelumnya, ST006
ST006 sangat tinggi, yaitu sekitar 51% yang dibiayai dari penerbitan ST006
62
dan kontribusi Pemerintah dalam ini dan tentunya sangat aman karena
mengembangkan pasar keuangan dijamin 100% oleh Pemerintah.
Syariah sekaligus mengatasi
perubahan iklim. Green Sukuk Ritel ini Cinta dan bela negara tidak hanya
pada tahun 2018 dan 2019 yang telah Sukuk Tabungan. Karena dengan
63
Realisasi APBN s.d. 30 November 2018 dan 2019
(dalam triliun rupiah)
URAIAN
A. PENDAPATAN NEGARA
I. PENDAPATAN DALAM NEGERI
1. PENERIMAAN PERPAJAKAN
a. Pajak Dalam Negeri
b. Pajak Perdagangan Internasional
2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
II. HIBAH
B. BELANJA NEGARA
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT
1. Belanja K/L
2. Belanja Non /L
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
1. Transfer ke Daerah
2. Dana Desa
C. KESEIMBANGAN PRIMER
D. SURPLUS/(DEFISIT) ANGGARAN (A-B)
% Surplus / (Defisit) Anggaran thd PDB
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN
al. PEMBIAYAAN UTANG
KELEBIHAN / (KEKURANGAN) PEMBIAYAAN ANGGARAN
64
2018 2019
Realisasi % thd Realisasi % thd
APBN APBN
s.d. 31 Nov APBN s.d. 31 Nov APBN
65
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
66
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
67
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 9
68
www.kemenkeu.go.id/apbnkita